maaf mimin n momod serta para ngasnguser ane posting ulang cz yg pertama blm ketemu jawaban
langsung ke tkp....
para pakar n tenaga kesehatan monggo. Ada kasus kecelakaan... korban masuk RS pemerintah di Bkl, korban sudah lewat dari koma, korban penderita darah tinggi, saat ingin melakukan pengobatan ke-1 dokter piket datang ingin melakukan riwayat penyuntikan obat, tapi sebelum disuntik keluarga korban kasih tw ke dokter kalau korban menderita darah tinggi, kemudian dilakukan tensi,hsil nya 170/90. Lalu dokter gx jd nyuntiknobat. Kemudian utk pengobatan ke2 datang petugas piket ntah dokter atau bukan tapi d baju korban ad logo kampus swasta. Sama seperti sblmny keluarga korban minta cek dulu tensi korban hasilnya 200/110 lalu keluarga korban minta tdk di suntik tp petugas bilang " gx pp aman" dan di jawab sma kluarga korban " kalo ad ap2 anda brani tanggjng jawab". akhirnya korban di suntik setelah di suntik korban tidur or tidak sadar, yg jelas sudah ngorok. Tidak lama korban wafat. Inalillahi wa inailaihi rojiun.Yg jadi pertanyaan saya apakah kasus ini penangananya sudah tepat? Bila ini sebuah kesalahan sypa yg bertanggung jawab? Ini semoga jadi pertimbangan n pelajaran kita. Dan sy tidak bermaksud menyerang pihak manapun. Monggo d koment para ahli khususnya dokter. Berita terkait korban baca koran Rakyat Bengkulu tgl 2 des 2013 head line di hal borgol REVO VS TRAVEL - penjual roti sekarat.