- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kathryn Emerson, Wanita Amerika Penerjemah Bahasa Wayang
TS
emhasanudin
Kathryn Emerson, Wanita Amerika Penerjemah Bahasa Wayang
Quote:
HT pertama ane setelah 2th ngaskus...
matur suwun mimin & kaskuser...
matur suwun mimin & kaskuser...
Quote:
Jakarta,
Wanita tengah baya berambut pirang dengan kuncir sederhana mengenakan gaun kebaya putih terlihat sibuk dengan laptop yang disambungkan langsung dengan dua layar besar.
Jemarinya lincah menari diatas keyboard merangkai kata demi kata, seakan tak mau ketinggalan dengan dialog epik kepahlawanan yang dibawakan langsung oleh seorang dalang bersama aksinya dalam sebuah pementasan lakon pewayangan.
Antusias para penonton yang berasal dari luar negeri pun segera meledak bersama iringan musik karawitan yang membalut sebuah pagelaran wayang kulit selama kurang lebih empat jam.
Adalah Kathryn Emerson, wanita asal Kalamazoo, Michigan, Amerika Serikat, yang telah menetap di Indonesia sejak 1992. Ia adalah satu-satunya penerjemah bahasa pewayangan di Indonesia yang sudah 10 tahun mengabdikan dirinya dalam even serupa yang biasa dihadiri oleh orang-orang asing.
Saat ditemui Beritasatu.com di sela-sela acara pagelaran wayang kulit dengan lakon "Wahyu Purbosejati" oleh dalang Ki Purbo Asmoro yang diadakan Yayasan Lontar dan Total E&P Indonesie di SCBD, Jakarta, Selasa (26/11), ia mengaku sangat mencintai budaya Jawa mulai karawitan hingga wayang. Hal itulah yang membawa dirinya pergi ke Indonesia.
"Pada awalnya saya belajar karawitan di Jawa. Lalu setelah mengenal wayang yang dibawakan langsung dengan gaya klasik dan temporer oleh Pak Purbo Asmoro (dalang), saya kemudian tertarik memperlajarinya dan berniat untuk membuat program terjemahan yang saya rasa bermanfaat," ungkapnya.
Sebelumnya, wanita lulusan Cornell University dan Queens College ini telah mempelajari gamelan secara intensif. Pada tahun 2004 ia memutuskan untuk lebih fokus dalam studinya wayang kulit purwa jawa dengan mengembangkan teknik penerjemahan wayang kulit secara langsung dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Inggris dan bekerja sebagai penerjemah pementasan Ki Purbo Asmoro.
Selain sebagai penerjemah, Kathy, begitu panggilan akrabnya, juga berprofesi sebagai guru karawitan di Indonesia International School Gamelan Club di Jakarta, dan sudah memilik puluhan siswa dari 14 negara termasuk Indonesia dengan segudang prestasi.
Rabu, 27 November 2013 | 10:04
Sumur
Wanita tengah baya berambut pirang dengan kuncir sederhana mengenakan gaun kebaya putih terlihat sibuk dengan laptop yang disambungkan langsung dengan dua layar besar.
Jemarinya lincah menari diatas keyboard merangkai kata demi kata, seakan tak mau ketinggalan dengan dialog epik kepahlawanan yang dibawakan langsung oleh seorang dalang bersama aksinya dalam sebuah pementasan lakon pewayangan.
Antusias para penonton yang berasal dari luar negeri pun segera meledak bersama iringan musik karawitan yang membalut sebuah pagelaran wayang kulit selama kurang lebih empat jam.
Quote:
Adalah Kathryn Emerson, wanita asal Kalamazoo, Michigan, Amerika Serikat, yang telah menetap di Indonesia sejak 1992. Ia adalah satu-satunya penerjemah bahasa pewayangan di Indonesia yang sudah 10 tahun mengabdikan dirinya dalam even serupa yang biasa dihadiri oleh orang-orang asing.
Saat ditemui Beritasatu.com di sela-sela acara pagelaran wayang kulit dengan lakon "Wahyu Purbosejati" oleh dalang Ki Purbo Asmoro yang diadakan Yayasan Lontar dan Total E&P Indonesie di SCBD, Jakarta, Selasa (26/11), ia mengaku sangat mencintai budaya Jawa mulai karawitan hingga wayang. Hal itulah yang membawa dirinya pergi ke Indonesia.
"Pada awalnya saya belajar karawitan di Jawa. Lalu setelah mengenal wayang yang dibawakan langsung dengan gaya klasik dan temporer oleh Pak Purbo Asmoro (dalang), saya kemudian tertarik memperlajarinya dan berniat untuk membuat program terjemahan yang saya rasa bermanfaat," ungkapnya.
Quote:
Sebelumnya, wanita lulusan Cornell University dan Queens College ini telah mempelajari gamelan secara intensif. Pada tahun 2004 ia memutuskan untuk lebih fokus dalam studinya wayang kulit purwa jawa dengan mengembangkan teknik penerjemahan wayang kulit secara langsung dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Inggris dan bekerja sebagai penerjemah pementasan Ki Purbo Asmoro.
Selain sebagai penerjemah, Kathy, begitu panggilan akrabnya, juga berprofesi sebagai guru karawitan di Indonesia International School Gamelan Club di Jakarta, dan sudah memilik puluhan siswa dari 14 negara termasuk Indonesia dengan segudang prestasi.
Rabu, 27 November 2013 | 10:04
Sumur
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Popularitas wayang sudah mendunia. Tidak sedikit negara-negara di Eropa atau Amerika tertarik mempelajari wayang.
Salah satunya adalah seorang sastrawaran dari Amerika, John McGlynn. Ketertarikannya dengan wayang membawanya ke Indonesia sejak 38 tahun silam. Sejak saat itu, John lebih tekun lagi memelajari wayang.
Kini, dalam rangka perayaan 10 tahun wayang dinyatakan UNESCO sebagai "Intangibel Cultural Heritage of Humanity", John bersama Yayasan Lontar bekerja sama dengan Total E&P Indonesie meluncurkan Paket Pendidikan Wayang bertajuk "Wayang Untuk Dunia".
"Paket ini akan digunakan sebagai alat bantu mengajar di sekolah-sekolah, sekaligus menjembatani kebudayaan Indonesia dengan negara internasional," kata John McGlynn dalamn peluncuran "Wayang Untuk Dunia", Selasa (26/11) kemarin, di Jakarta.
Paket ini berisi dua set film lakon terkenal, yakni "Makutharama" dan "Sesaji Raja Surya" yang direkam dalam tiga gaya. Yaitu, gaya klasik kraton, gaya garapan dan gaya padat. Pementasan dilakukan dalam bahasa Jawa, masing-masing film dilengkapi subtitle bahasa Inggris dan Indonesia.
Paket ini juga berisi tujuh buku yang berisi dua lakon tersebut lengkap dengan notasi musik karawitan dan ilustrasi seluruh tokoh wayang.
"Kami bertujuan untuk membuat pekahar di seluruh dunia tertarik mempelajari budaya wayang kulit dan mereka bisa menggunakannya sebagai referensi dasar penciptaan karya seni kreatif," kata John yang mengatakan ia sempat kesulitan mempelajari wayang karena tidak adanya referensi dalam bentuk buku tentang wayang.
Dalam pengerjaan yang memakan waktu selama enam tahun ini, John dibantu oleh Kathryn Emerson, wanita asal Kalamazoo, Michigan, Amerika Serikat. Ia adalah orang yang menerjemahkan setiap kata dalam lakon ke bahasa Inggris.
"Biasanya setelah pulang dari sekolah (mengajar karawitan di Jakarta International School) saya melihat dvd pementasan wayang dari Pak Purbo (Ki Purbo Asmoro-dalang). Di situ saya langsung terjemahkan," kata Kathryn.
Tidak mudah bagi Kathryn mengartikan kata per kata lakon dalam Wayang ke dalam bahasa Inggris. Ia harus bolak-balik bertanya pada Ki Purbo apakah yang ia tulis sudah benar atau belum.
"Sampai saat ini saya sudah berhasil terjemahkan 25 lakon," kata Kathryn yang kemudian jatuh cinta dan menikah dengan seorang pemain karawitan.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Yayasan Lontar, Rohmad Hadiwijoyo, mengatakan, Paket Pendidikan Wayang yang diluncurkan ini juga bertujuan untuk mengajak generasi muda untuk lebih mencintai budaya Indonesia, salah satunya budaya wayang kulit.
"Dunia sudah mengakui, sebagai masyarakat kita harus bangga dan perlu melestarikan budaya wayang kulit ini khususnya di kalangan generasi muda," demikian Rohmad yang juga seorang dalang ini.
Sumur
Salah satunya adalah seorang sastrawaran dari Amerika, John McGlynn. Ketertarikannya dengan wayang membawanya ke Indonesia sejak 38 tahun silam. Sejak saat itu, John lebih tekun lagi memelajari wayang.
Kini, dalam rangka perayaan 10 tahun wayang dinyatakan UNESCO sebagai "Intangibel Cultural Heritage of Humanity", John bersama Yayasan Lontar bekerja sama dengan Total E&P Indonesie meluncurkan Paket Pendidikan Wayang bertajuk "Wayang Untuk Dunia".
"Paket ini akan digunakan sebagai alat bantu mengajar di sekolah-sekolah, sekaligus menjembatani kebudayaan Indonesia dengan negara internasional," kata John McGlynn dalamn peluncuran "Wayang Untuk Dunia", Selasa (26/11) kemarin, di Jakarta.
Quote:
Paket ini berisi dua set film lakon terkenal, yakni "Makutharama" dan "Sesaji Raja Surya" yang direkam dalam tiga gaya. Yaitu, gaya klasik kraton, gaya garapan dan gaya padat. Pementasan dilakukan dalam bahasa Jawa, masing-masing film dilengkapi subtitle bahasa Inggris dan Indonesia.
Paket ini juga berisi tujuh buku yang berisi dua lakon tersebut lengkap dengan notasi musik karawitan dan ilustrasi seluruh tokoh wayang.
"Kami bertujuan untuk membuat pekahar di seluruh dunia tertarik mempelajari budaya wayang kulit dan mereka bisa menggunakannya sebagai referensi dasar penciptaan karya seni kreatif," kata John yang mengatakan ia sempat kesulitan mempelajari wayang karena tidak adanya referensi dalam bentuk buku tentang wayang.
Dalam pengerjaan yang memakan waktu selama enam tahun ini, John dibantu oleh Kathryn Emerson, wanita asal Kalamazoo, Michigan, Amerika Serikat. Ia adalah orang yang menerjemahkan setiap kata dalam lakon ke bahasa Inggris.
"Biasanya setelah pulang dari sekolah (mengajar karawitan di Jakarta International School) saya melihat dvd pementasan wayang dari Pak Purbo (Ki Purbo Asmoro-dalang). Di situ saya langsung terjemahkan," kata Kathryn.
Tidak mudah bagi Kathryn mengartikan kata per kata lakon dalam Wayang ke dalam bahasa Inggris. Ia harus bolak-balik bertanya pada Ki Purbo apakah yang ia tulis sudah benar atau belum.
"Sampai saat ini saya sudah berhasil terjemahkan 25 lakon," kata Kathryn yang kemudian jatuh cinta dan menikah dengan seorang pemain karawitan.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Yayasan Lontar, Rohmad Hadiwijoyo, mengatakan, Paket Pendidikan Wayang yang diluncurkan ini juga bertujuan untuk mengajak generasi muda untuk lebih mencintai budaya Indonesia, salah satunya budaya wayang kulit.
"Dunia sudah mengakui, sebagai masyarakat kita harus bangga dan perlu melestarikan budaya wayang kulit ini khususnya di kalangan generasi muda," demikian Rohmad yang juga seorang dalang ini.
Sumur
Kenapa harus orang luar??
apa hanya mereka yg peduli?
atau media yg ngerasa basi kalo ada seniman lokal yg berkarya sehingga tak terekspose?
Quote:
Quote:
Original Posted By revung►moga aja Wayang yg diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
tidak merubah makna dan intisari ceritanya
tidak merubah makna dan intisari ceritanya
Quote:
Original Posted By mrgets►Kenapa harus orang luar? << TS bertanya
Nih ane jawab...
karena alokasi dana pemerintah untuk pelestarian dan pengembangan pariwisata, khususnya wayang, sangatlah minim... jangankan untuk menyewa seorang ahli pewayangan yang asli Indonesia untuk menerjemahkan bahasa wayang kepada para turis, untuk kesejahteraan dan bimbingan para lakon wayang dan seluruh krunya saja mungkin pemerintah ga ngasi dana...
Blom lagi anak-anak muda yang mayoritas masih menganggap wayang itu bosenin dan bikin ngantuk... seandainya aja wayang bisa dikemas lebih menarik lagi agar bisa menarik anak-anak muda tapi tetap tidak menghilangkan unsur tradisionalnya yang sudah melegenda...
Nih ane jawab...
karena alokasi dana pemerintah untuk pelestarian dan pengembangan pariwisata, khususnya wayang, sangatlah minim... jangankan untuk menyewa seorang ahli pewayangan yang asli Indonesia untuk menerjemahkan bahasa wayang kepada para turis, untuk kesejahteraan dan bimbingan para lakon wayang dan seluruh krunya saja mungkin pemerintah ga ngasi dana...
Blom lagi anak-anak muda yang mayoritas masih menganggap wayang itu bosenin dan bikin ngantuk... seandainya aja wayang bisa dikemas lebih menarik lagi agar bisa menarik anak-anak muda tapi tetap tidak menghilangkan unsur tradisionalnya yang sudah melegenda...
Quote:
Original Posted By BangBuddeLC►ane dari dulu suka wayang kok.. dulu tiap ada yg sunatan atau hajatan ane nonton.. sekarang udah jarang, ya nontonnya di tivi lokal.. pasti ada kok.. FYI, sebenarnya wayang ini adalah bentuk akulturasi dari India.. satu2nya cerita yg membedakan dgn cerita wayang India adalah penambahan cerita Punakawannya dlm perwayangan Indonesia, yg asli dari Jawa.. dari nama2nya aja udah kesan Jawa bgt.. ga ada di India nama Semar, Gareng, Petruk, Bagong.. dan ini menandakan orang Jawa kuno adalah orang yg humoris sekaligus kritis dalam unggah-ungguh dan tata krama
byk orang yg menganggap wayang belum benar2 dilestarikan lah, anak muda byk yg ga berkontribusi lah, pemerintah ga mau melestarikan lah.. ane bilangin, mereka itu terlalu banyak baca media dan mudah terprovokasi.. dikira semua orang itu ga peduli apa??? nyatanya di channel lokal di tempat ane ga berhenti2 tayangin wayang tiap malem sampe subuh..
peduli pada budaya itu awalnya karena senang dan menikmati budaya tersebut. Makanya dari kecil anak2 harus sudah dikenalkan budaya daerahnya, supaya tertanam di otak mereka bahwa kita ini punya sesuatu yg khas yg beda dari daerah/negara lain, dan kalo ga dilestarikan kita akan kehilangan jati diri dan akhirnya hanya akan jadi bangsa pengikut..
byk orang yg menganggap wayang belum benar2 dilestarikan lah, anak muda byk yg ga berkontribusi lah, pemerintah ga mau melestarikan lah.. ane bilangin, mereka itu terlalu banyak baca media dan mudah terprovokasi.. dikira semua orang itu ga peduli apa??? nyatanya di channel lokal di tempat ane ga berhenti2 tayangin wayang tiap malem sampe subuh..
peduli pada budaya itu awalnya karena senang dan menikmati budaya tersebut. Makanya dari kecil anak2 harus sudah dikenalkan budaya daerahnya, supaya tertanam di otak mereka bahwa kita ini punya sesuatu yg khas yg beda dari daerah/negara lain, dan kalo ga dilestarikan kita akan kehilangan jati diri dan akhirnya hanya akan jadi bangsa pengikut..
Quote:
Original Posted By tole_90►Ini bukan masalah orang luar atau orang pribumi, ini masalah passion. Kenapa harus orang luar? Ya biarkan mereka belajar, toh itu kesukaannya. Orang pribumi, WNI asli kok jarang yg suka. Kalo nggak suka kok maksain sih?
Sudah tabiat manusia itu pingin sesuatu yg unik dan beda. Gw yakin orang Jepang pun banyak yg enggak suka budaya Jepang yg ribet, tapi Gw sebagai WNI lebih tertarik kepada budaya Jepang daripada budaya Indonesia. Orang Amrik juga punya budaya sendiri, thanksgiving, natal, halowen, valentine, tapi apakah salah kalau wanita amrik suka Wayang????
Tahu enggak kenapa wayang kurang ada peminatnya disini? Kalo menurut gw karena doktrin bangsa ini yg money oriented, kira kira bukak jurusan wayang laku enggak? orang tua rela nggak nyekolahin anaknya kuliah jurusan budaya? nanti lulusannya kerja dimana, gajinya berapa??
THINK AGAIN, yg sekolah wayang itu orang Bule Tajir. orang bule miskin mah kagak kepikiran ngurusin wayang apalagi orang Indonesia tulen.
Sudah tabiat manusia itu pingin sesuatu yg unik dan beda. Gw yakin orang Jepang pun banyak yg enggak suka budaya Jepang yg ribet, tapi Gw sebagai WNI lebih tertarik kepada budaya Jepang daripada budaya Indonesia. Orang Amrik juga punya budaya sendiri, thanksgiving, natal, halowen, valentine, tapi apakah salah kalau wanita amrik suka Wayang????
Tahu enggak kenapa wayang kurang ada peminatnya disini? Kalo menurut gw karena doktrin bangsa ini yg money oriented, kira kira bukak jurusan wayang laku enggak? orang tua rela nggak nyekolahin anaknya kuliah jurusan budaya? nanti lulusannya kerja dimana, gajinya berapa??
THINK AGAIN, yg sekolah wayang itu orang Bule Tajir. orang bule miskin mah kagak kepikiran ngurusin wayang apalagi orang Indonesia tulen.
Quote:
Original Posted By johanfung►Tak habis pikir.... Knapa yah rata2 orang luar lah yg lebih peduli ketimbang orang lokal.... Menurut ane orang luar minim akan suatu budaya, sehingga mreka mencari nya... Nah kalo uda srekk yauda pasti merka tekuni...
Jdi kita jangan mau kalah aja... Masa budaya sendiri di apresiasi orang luar...
Jdi kita jangan mau kalah aja... Masa budaya sendiri di apresiasi orang luar...
Quote:
Original Posted By sudah.ganteng►Nah loh pertukeran budaya nih critanya
Kita suka budaya barat
Mereka suka budaya kita
Kita suka budaya barat
Mereka suka budaya kita
Quote:
Original Posted By Heruhexos►sebenarnya gan bukan orang indonesia gak peduli tapi karna kurang diperkenalkan dan karna keberagaman suku yang ada diindonesia yang membuat itu semua sangat susah untuk dipublikasikan karna kalo terlalu condong ke jawa otomatis yang lain pada lupa trus sebaliknya trus seperti itu jadi g bisa nyalahin warga indonesia juga sih..
0
37.1K
Kutip
502
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan