"Mengenali Nikmatnya Kopi Arang khas Jember"



JEMBER - Bagi penggemar kopi di Jember, Jawa Timur, pasti tak asing mendengar kopi arang. Maklum, kopi arang dikenal memiliki citarasa khas dan nikmat, yang telah dipraktekkan para nenek moyang dahulu kala.

Seperti biasa, warung kopi milik Sutrisno di Pasar Balung, Jember, Tawa Timur, ini didatangi para penggemar kopi. Warung kopi Sutrisno ini salah satu yang menyediakan kopi arang.

Kopi arang adalah seduhan kopi tradisional dan gula dengan air yang dipanaskan menggunakan bara api arang. Selain menambah nikmat kopi alami, cara ini juga akan menghemat penggunaan energi dan ramah lingkungan.

“Menyeduh kopi dengan cara ini memang lebih rumit dibandingkan dengan kompor minyak ataupun gas, tapi seduhan kopi dengan arang akan menambah citarasa alami kopi,” kata Suhandoko, penggemar kopi arang.

Sutrisno, sang pemilik warung, menuturkan bahwa sejak puluhan tahun menjual kopi, ia tak pernah tergoda beralih menggunakan kompor minyak ataupun gas. Alasannya, para pelanggannya sudah fanatik dengan kopi arang. Walaupun lebih rumit, namun karena ingin memuaskan pelanggan, ia dengan tetap setia menjual kopi arang.

Tak hanya citarasanya yang alami dan khas, menyeduh kopi arang ini juga lebih hemat dan ramah lingkungan. “Setiap bulan, saya menghabiskan rata-rata arang satu karung seberat 50kg. Satu kilogramnya saya beli Rp50 ribu,” tutur Sutrisno.

Kopi arang ini dijual Sutrisno Rp1.000 per cangkir. Dalam sehari, rata-rata kopi arang dinikmati 150 orang.