- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Kitab-kitab Suci
TS
juvon
Sejarah Kitab-kitab Suci
WELCOME IN MY THREAD
HI All, ane lg kecanduan bikin thread nih dan kali ini ane mau bahas satu persatu tentang sejarah dari kitab-kitab suci kita. dsini ane gak bermaksud untuk SARA dan gak berharap ada postingan yang berbau SARA. ane hanya bermaksud berbagi pengetahuan kepada agan-agan sekalian.
Ok deh, silakan di simak gan...
Spoiler for "Kitab 1":
KITAB ZABUR
Kata Zabur ditafsirkan dengan bahasa ibrani yang berarti Zimra (lagu atau musik) dan ada yang menyamakan dengan mizmor/psalm yang artinya nyayian tentang pujian. Zabur merupakan koleksi sajak dan lagu kerohanian. Semua itu asalnya disalin untuk dinyanyikan, bukan sekadar dibaca. Menurut tradisi Islam, Zabur merupakan kitab yang digunakan di Istana Suci Sulaiman di Baitulmaqdis.
Kitab Zabur diturunkan oleh Allah SWT untuk para Bani Israil kepada perantaranya Nabi Daud(Daudas), dengan diturunkannya Kitab Zabur kepada Nabi Daud, Allah SWT memerintahkan untuk memberikan suatu ajaran tentang ketuhanan dan kepercayaan akan keagungan-NYA. Secara garis besar nyanyian rohani yang disenandungkan Nabi Daud berdasarkan Kitab Zabur, Nyanyian tentang rasa Syukur, Ratapan para Jama'ah, Nyanyian Raja, Doa Pribadi, Nyanyian kebaktian untuk Tuhan. Beberapa isi dari Kitab Zabur :
Syair ke-100 - Pujilah Allah dalam Bait-Nya
Ketahuilah bahwa Allah adalah Tuhan.
Dialah yang menjadikan kita, dan kita adalah milik-Nya.
Kita adalah umat-Nya, kawanan domba yang digembalakan-Nya.
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan ucapan syukur,
masuk ke pelataran-Nya dengan puji-pujian.
Mengucap syukur kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Syair ke-8 - Manusia hina sebagai makhluk mulia
Ya Allah, ya Rabbana,
betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi!
Keagungan-Mu Kau tempatkan melebihi langit.
Dari mulut bayi dan kanak-kanak yang menyusu pun
Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-lawanmu,
untuk membungkam musuh dan pendendam.
Syair ke-128 - Berkah atas rumah tangga
Berbahagialah setiap orang yang bertakwa kepada Allah,
dan yang hidup menurut jalan-jalan-Nya.
Engkau akan memakan hasil jerih lelah tanganmu,
engkau akan berbahagia, dan keadaanmu akan baik.
Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang
berbuah lebat
di dalam rumahmu,
dan anak-anakmu seperti ranting zaitun
di sekeliling mejamu.
Kata Zabur ditafsirkan dengan bahasa ibrani yang berarti Zimra (lagu atau musik) dan ada yang menyamakan dengan mizmor/psalm yang artinya nyayian tentang pujian. Zabur merupakan koleksi sajak dan lagu kerohanian. Semua itu asalnya disalin untuk dinyanyikan, bukan sekadar dibaca. Menurut tradisi Islam, Zabur merupakan kitab yang digunakan di Istana Suci Sulaiman di Baitulmaqdis.
Kitab Zabur diturunkan oleh Allah SWT untuk para Bani Israil kepada perantaranya Nabi Daud(Daudas), dengan diturunkannya Kitab Zabur kepada Nabi Daud, Allah SWT memerintahkan untuk memberikan suatu ajaran tentang ketuhanan dan kepercayaan akan keagungan-NYA. Secara garis besar nyanyian rohani yang disenandungkan Nabi Daud berdasarkan Kitab Zabur, Nyanyian tentang rasa Syukur, Ratapan para Jama'ah, Nyanyian Raja, Doa Pribadi, Nyanyian kebaktian untuk Tuhan. Beberapa isi dari Kitab Zabur :
Syair ke-100 - Pujilah Allah dalam Bait-Nya
Ketahuilah bahwa Allah adalah Tuhan.
Dialah yang menjadikan kita, dan kita adalah milik-Nya.
Kita adalah umat-Nya, kawanan domba yang digembalakan-Nya.
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan ucapan syukur,
masuk ke pelataran-Nya dengan puji-pujian.
Mengucap syukur kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Syair ke-8 - Manusia hina sebagai makhluk mulia
Ya Allah, ya Rabbana,
betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi!
Keagungan-Mu Kau tempatkan melebihi langit.
Dari mulut bayi dan kanak-kanak yang menyusu pun
Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-lawanmu,
untuk membungkam musuh dan pendendam.
Syair ke-128 - Berkah atas rumah tangga
Berbahagialah setiap orang yang bertakwa kepada Allah,
dan yang hidup menurut jalan-jalan-Nya.
Engkau akan memakan hasil jerih lelah tanganmu,
engkau akan berbahagia, dan keadaanmu akan baik.
Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang
berbuah lebat
di dalam rumahmu,
dan anak-anakmu seperti ranting zaitun
di sekeliling mejamu.
Spoiler for "Kitab 2":
KITAB TAURAT
Menurut riwayat sementara ahli tafsir, bahawasanya tatkala Nabi Musa berada di Mesir, ia telah berjanji kepada kaumnya akan memberi mereka sebuah kitab suci yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup yang akan memberi bimbingan dan sebagai tuntunan bagaimana cara mereka bergaul dan bermuamalah dengan sesama manusia dan bagaimana mereka harus melakukan persembahan dan ibadah mereka kepada Allah. Di dalam kitab suci itu mereka akan dapat petunjuk akan hal-hal yang halal dan haram, perbuatan yang baik yang diredhai oleh Allah di samping perbuatan-perbuatan yang mungkar yang dapat mengakibatkan dosa dan murkanya Tuhan.
Setelah berpuasa selama tiga puluh hari penuh dan tiba saat ia harus menghadap kepada Allah di atas bukit Thur Sina Nabi Musa merasa segan akan bermunajat dengan Tuhannya dalam keadaan mulutnya berbau kurang sedap akibat puasanya. Maka ia menggosokkan giginya dan mengunyah daun-daunan dalam usahanya menghilangkan bau mulutnya. Ia ditegur oleh malaikat yang datang kepadanya atas perintah Allah. Berkatalah malaikat itu kepadanya: “Hai Musa, mengapakah engkau harus menggosokkan gigimu untuk menghilangkan bau mulutmu yang menurut anggapanmu kurang sedap, padahal bau mulutmu dan mulut orang-orang yang berpuasa bagi kami adalah lebih sedap dan lebih wangi dari baunya kasturi. Maka akibat tindakanmu itu, Allah memerintahkan kepadamu berpuasa lagi selama sepuluh hari sehingga menjadi lengkaplah masa puasamu sepanjang empat puluh hari.”
Pada saat yang telah ditentukan tibalah Nabi Musa seorang diri di bukit Thur Sina, Berkatalah Musa :“Wahai Tuhanku, nampakkanlah zat-Mu kepadaku, agar aku dapat melihat-Mu” Allah berfirman: “Engkau tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi cobalah lihat bukit itu, jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya sebagaimana sedia kala, maka niscaya engkau akan dapat melihat-Ku.” Lalu menolehlah Nabi Musa memandang bukit yang dimaksudkan itu yang seketika itu juga dilihatnya hancur luluh masuk ke dalam perut bumi tanpa menghilangkan bekas. Maka terperanjatlah Nabi Musa, gementarlah seluruh tubuhnya dan jatuh pingsan.
Setelah ia sadar kembali dari pingsannya, bertasbih dan bertahmidlah ia seraya memohon ampun kepada Allah atas kelancangannya itu dan berkata: “Maha Besarlah Engkau wahai Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku dn aku akan menjadi orang yang pertama beriman kepada-Mu.” Dalam kesempatan bermunajat itu, Allah menerimakan kepada Nabi Musa kitab suci “Taurat” berupa kepingan-kepingan batu-batu atau kepingan kayu menurut sementara ahli tafsir yang di dalamnya tertulis segala sesuatu secara terperinci dan jelas mengenai pedoman hidup dan penuntun kepada jalan yang diredhai oleh Allah.
Allah mengiring pemberian “Taurat” kepada Musa dengan firman-Nya: “Wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memilih engkau lebih dari manusia-manusia yang lain di masamu, untuk membawa risalah-Ku dan menyampaikan kepada hamba-hamba-Ku. Aku telah memberikan kepadamu keistimewaan dengan dapat bercakap-cakap langsung dengan Aku, maka bersyukurlah atas segala kurnia-Ku kepadamu dan berpegang teguhlah pada apa yang Aku tuturkan kepadamu. Dalam kitab yang Aku berikan kepadamu terhimpun tuntunan dan pengajaran yang akan membawa Bani Isra’il ke jalan yang benar, ke jalan yang akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat bagi mereka. Anjurkanlah kaummu Bani Isra’il agar mematuhi perintah-perintah-Ku jika mereka tidak ingin Aku tempatkan mereka di tempat-tempat orang-orang yang fasiq.”
Menurut riwayat sementara ahli tafsir, bahawasanya tatkala Nabi Musa berada di Mesir, ia telah berjanji kepada kaumnya akan memberi mereka sebuah kitab suci yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup yang akan memberi bimbingan dan sebagai tuntunan bagaimana cara mereka bergaul dan bermuamalah dengan sesama manusia dan bagaimana mereka harus melakukan persembahan dan ibadah mereka kepada Allah. Di dalam kitab suci itu mereka akan dapat petunjuk akan hal-hal yang halal dan haram, perbuatan yang baik yang diredhai oleh Allah di samping perbuatan-perbuatan yang mungkar yang dapat mengakibatkan dosa dan murkanya Tuhan.
Setelah berpuasa selama tiga puluh hari penuh dan tiba saat ia harus menghadap kepada Allah di atas bukit Thur Sina Nabi Musa merasa segan akan bermunajat dengan Tuhannya dalam keadaan mulutnya berbau kurang sedap akibat puasanya. Maka ia menggosokkan giginya dan mengunyah daun-daunan dalam usahanya menghilangkan bau mulutnya. Ia ditegur oleh malaikat yang datang kepadanya atas perintah Allah. Berkatalah malaikat itu kepadanya: “Hai Musa, mengapakah engkau harus menggosokkan gigimu untuk menghilangkan bau mulutmu yang menurut anggapanmu kurang sedap, padahal bau mulutmu dan mulut orang-orang yang berpuasa bagi kami adalah lebih sedap dan lebih wangi dari baunya kasturi. Maka akibat tindakanmu itu, Allah memerintahkan kepadamu berpuasa lagi selama sepuluh hari sehingga menjadi lengkaplah masa puasamu sepanjang empat puluh hari.”
Pada saat yang telah ditentukan tibalah Nabi Musa seorang diri di bukit Thur Sina, Berkatalah Musa :“Wahai Tuhanku, nampakkanlah zat-Mu kepadaku, agar aku dapat melihat-Mu” Allah berfirman: “Engkau tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi cobalah lihat bukit itu, jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya sebagaimana sedia kala, maka niscaya engkau akan dapat melihat-Ku.” Lalu menolehlah Nabi Musa memandang bukit yang dimaksudkan itu yang seketika itu juga dilihatnya hancur luluh masuk ke dalam perut bumi tanpa menghilangkan bekas. Maka terperanjatlah Nabi Musa, gementarlah seluruh tubuhnya dan jatuh pingsan.
Setelah ia sadar kembali dari pingsannya, bertasbih dan bertahmidlah ia seraya memohon ampun kepada Allah atas kelancangannya itu dan berkata: “Maha Besarlah Engkau wahai Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku dn aku akan menjadi orang yang pertama beriman kepada-Mu.” Dalam kesempatan bermunajat itu, Allah menerimakan kepada Nabi Musa kitab suci “Taurat” berupa kepingan-kepingan batu-batu atau kepingan kayu menurut sementara ahli tafsir yang di dalamnya tertulis segala sesuatu secara terperinci dan jelas mengenai pedoman hidup dan penuntun kepada jalan yang diredhai oleh Allah.
Allah mengiring pemberian “Taurat” kepada Musa dengan firman-Nya: “Wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memilih engkau lebih dari manusia-manusia yang lain di masamu, untuk membawa risalah-Ku dan menyampaikan kepada hamba-hamba-Ku. Aku telah memberikan kepadamu keistimewaan dengan dapat bercakap-cakap langsung dengan Aku, maka bersyukurlah atas segala kurnia-Ku kepadamu dan berpegang teguhlah pada apa yang Aku tuturkan kepadamu. Dalam kitab yang Aku berikan kepadamu terhimpun tuntunan dan pengajaran yang akan membawa Bani Isra’il ke jalan yang benar, ke jalan yang akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat bagi mereka. Anjurkanlah kaummu Bani Isra’il agar mematuhi perintah-perintah-Ku jika mereka tidak ingin Aku tempatkan mereka di tempat-tempat orang-orang yang fasiq.”
Spoiler for "Kitab 3":
KITAB INJIL
Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Isa as. (Yesus Kristus), putra dari Maryam. Firman Allah SWT. "Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebenarnya, yaitu Taurot. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurot, dan sebagai petunjuk serta pengejaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 5/ Al-Maidah: 46)
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Nabi Isa as. mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai usia 33 tahun.
Isi yang terkandung dalam Injil ini berbeda dengan kitab-kitab terdahulu. Kitab Taurot mengajarkan tentang Tauhid (ke-Esa-an Allah SWT), dan Kitab Zabur mengajarkan puji-pujian (zikir dan doa) kepada Allah SWT, sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihanjiwa-raga dari kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.
Menurut umat kristiani, Injil adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikut Isa Almasih tentang kehidupan Isa Almasih, termasuk tentang pengajarannya kepada Bani Israil agar mereka beragama secara benar. Injil dibagi menjadi 4 :
1. Injil Matiuskarya Santo Matius yang disebut juga Lewi anak Alpius, seorang Yahudi yang mula-mula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak.
2. Injil Markus karya Markus bin Maryam. Sesungguhnya Markus adalah nama gelar, sedangkan namanya sendiri adalah Yohana atau Yahya. Semula ia seorang beragama Yahudi, kemudian masuk Kristen di tangan Petrus. Riwayat lain mengatakan bahwa penulis Injil Markus adalah guru markus, ialah Petrus.
Markus adalah kemenakan dari Barnabas, yang juga penulis Injil. Berdua mereka mengembara (untuk berdakwah) mengabarkan Injil ke Roma, Afrika Utara dan akhirnya menetap di Mesir. Ia meninggal dunia karena dibunuh oleh para penyembah berhala pada tahun 62 M.
Markus, menurut Ibnu Batrik yang juga penulis Masehi, tidak mengakui ketuhanan Yesus. Pahamnya ini diikuti oleh pemeluk Nasrani di daerah dakwahnya seperti Afrika Utara, Mesir, dan Habsy. Itulah sebabnya Najasi, Raja Habsyi pada masa Nabi Muhammad saw. juga percaya sepenuhnya bahwa Isa anak Maryam bukanlah Tuhan, melainkan nabi dan rosul sebagaimana nabi-nabi dan rosul-rosul Tuhan yang lain.
3. Injil Lukas dikarang oleh Lukas, seorang tabib kelahiran Antiokia, Yunani. Sumber lain mengatakan, bahwa ia seorang tukang gambar. Ia murid Paulus, dan keduanya tidak pernah bertemu dengan Yesus. Dengan demikian baik Yahya maupun Paulus bukanlah murid Yesus.
4. Injil Yahya. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil Yahya ditulis pada tahun 100 M dan Kitab wahyunya tahun 96 M oleh seorang ketua Gereja bernama Yahya atau John the Presbyter yang tinggal di Episus. Jelaslah bahwa Injil Yahya bukan karya Yahya bin Zabid — Murid Yesus, sebab ia terbunuh pada tahun 70 M.
Injil-injil selain yang keempat itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha (injil-injil yang tidak sah, yang dilarang terbit dan harus dimusnahkan). Injil-injil yang dinyatakan tidak sah tersebut, antara lain:
1. Injil Andreas
2. Injil Apeles
3. Injil Barnabas
4. Injil Duabelas
5. Injil Ebionea
6. Injil Ibrani
7. Injil Marcion
8. Injil Maria
9. Injil Mathias
10. Injil Nicodemus
11. Injil Orang-orang Mesir
12. Injil Philip
13. Injil Thomas
14. Injil Yakobus
15. Injil Yudas Iskariot
Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Isa as. (Yesus Kristus), putra dari Maryam. Firman Allah SWT. "Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebenarnya, yaitu Taurot. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurot, dan sebagai petunjuk serta pengejaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 5/ Al-Maidah: 46)
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Nabi Isa as. mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai usia 33 tahun.
Isi yang terkandung dalam Injil ini berbeda dengan kitab-kitab terdahulu. Kitab Taurot mengajarkan tentang Tauhid (ke-Esa-an Allah SWT), dan Kitab Zabur mengajarkan puji-pujian (zikir dan doa) kepada Allah SWT, sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihanjiwa-raga dari kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.
Menurut umat kristiani, Injil adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikut Isa Almasih tentang kehidupan Isa Almasih, termasuk tentang pengajarannya kepada Bani Israil agar mereka beragama secara benar. Injil dibagi menjadi 4 :
1. Injil Matiuskarya Santo Matius yang disebut juga Lewi anak Alpius, seorang Yahudi yang mula-mula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak.
2. Injil Markus karya Markus bin Maryam. Sesungguhnya Markus adalah nama gelar, sedangkan namanya sendiri adalah Yohana atau Yahya. Semula ia seorang beragama Yahudi, kemudian masuk Kristen di tangan Petrus. Riwayat lain mengatakan bahwa penulis Injil Markus adalah guru markus, ialah Petrus.
Markus adalah kemenakan dari Barnabas, yang juga penulis Injil. Berdua mereka mengembara (untuk berdakwah) mengabarkan Injil ke Roma, Afrika Utara dan akhirnya menetap di Mesir. Ia meninggal dunia karena dibunuh oleh para penyembah berhala pada tahun 62 M.
Markus, menurut Ibnu Batrik yang juga penulis Masehi, tidak mengakui ketuhanan Yesus. Pahamnya ini diikuti oleh pemeluk Nasrani di daerah dakwahnya seperti Afrika Utara, Mesir, dan Habsy. Itulah sebabnya Najasi, Raja Habsyi pada masa Nabi Muhammad saw. juga percaya sepenuhnya bahwa Isa anak Maryam bukanlah Tuhan, melainkan nabi dan rosul sebagaimana nabi-nabi dan rosul-rosul Tuhan yang lain.
3. Injil Lukas dikarang oleh Lukas, seorang tabib kelahiran Antiokia, Yunani. Sumber lain mengatakan, bahwa ia seorang tukang gambar. Ia murid Paulus, dan keduanya tidak pernah bertemu dengan Yesus. Dengan demikian baik Yahya maupun Paulus bukanlah murid Yesus.
4. Injil Yahya. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil Yahya ditulis pada tahun 100 M dan Kitab wahyunya tahun 96 M oleh seorang ketua Gereja bernama Yahya atau John the Presbyter yang tinggal di Episus. Jelaslah bahwa Injil Yahya bukan karya Yahya bin Zabid — Murid Yesus, sebab ia terbunuh pada tahun 70 M.
Injil-injil selain yang keempat itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha (injil-injil yang tidak sah, yang dilarang terbit dan harus dimusnahkan). Injil-injil yang dinyatakan tidak sah tersebut, antara lain:
1. Injil Andreas
2. Injil Apeles
3. Injil Barnabas
4. Injil Duabelas
5. Injil Ebionea
6. Injil Ibrani
7. Injil Marcion
8. Injil Maria
9. Injil Mathias
10. Injil Nicodemus
11. Injil Orang-orang Mesir
12. Injil Philip
13. Injil Thomas
14. Injil Yakobus
15. Injil Yudas Iskariot
Spoiler for "Kitab 4":
KITAB AL-QUR'AN
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. al-qur’an adalah Kalam Allah SWT,(mu’zijat terbesar) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dinukilkan secara mutawatir (berangsur-angsur) dan bersifat qath’i, membacanya merupakan ibadah dimulai dari surah al-Fatiha dan diakhiri dengan surat an-Naas, sebagai pedoman & petunjuk seluruh umat manusia (berisi perintah, larangan, kejadian-kejadian,dll), penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Proses turunya Al-Quran ada dua tahap, yaitu :
1. Dari lauhil mahfuz ke sama' (langit) dunia secara sekaligus pada malam lailatul qadar : Hal ini dipertegas dengan Firman Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185 :
"bulan ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)" Al-Baqarah : 185
Diperkuat dengan pernyataan Ibnu Abbas dan pengikutnya bahwa proses turunnya Al-Quran dari baitul izzah ke langit dunia itu dunia pada malam lailatul qodar.
2. Dari sama' (langit) dunia secara berangsur-angsur.
Para ulama Islam sangat memahami bahwa Proses turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril tidaklah sekaligus dalam bentuk satu kitab sperti yang kita lihat sekarang. Al-Quran diturunkan secara bertahap, terkadang hanya satu ayat, terkadang beberapa ayat, namun ada juga yang turun satu surat sekaligus.
Proses turunnya Al-Quran dari langit dunia ke bumi menurut satu riwayat AL-Quran diturun dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu dari malam 17 ramadhan, saat Nabi berusia 40 tahun, sampai dengan 9 dzulhijjah pada haji wada', saat usia Nabi Muhammad 63 tahun, 10 H
Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:
Al-Kitab, QS(2:2),QS (44:2)
Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)
Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)
Al-Mau'idhah (pelajaran/nasehat): QS(10:57)
Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)
Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)
Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)
Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)
At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)
Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
An-Nur (cahaya): QS(4:174)
Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)
Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. al-qur’an adalah Kalam Allah SWT,(mu’zijat terbesar) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dinukilkan secara mutawatir (berangsur-angsur) dan bersifat qath’i, membacanya merupakan ibadah dimulai dari surah al-Fatiha dan diakhiri dengan surat an-Naas, sebagai pedoman & petunjuk seluruh umat manusia (berisi perintah, larangan, kejadian-kejadian,dll), penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Proses turunya Al-Quran ada dua tahap, yaitu :
1. Dari lauhil mahfuz ke sama' (langit) dunia secara sekaligus pada malam lailatul qadar : Hal ini dipertegas dengan Firman Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185 :
"bulan ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)" Al-Baqarah : 185
Diperkuat dengan pernyataan Ibnu Abbas dan pengikutnya bahwa proses turunnya Al-Quran dari baitul izzah ke langit dunia itu dunia pada malam lailatul qodar.
2. Dari sama' (langit) dunia secara berangsur-angsur.
Para ulama Islam sangat memahami bahwa Proses turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril tidaklah sekaligus dalam bentuk satu kitab sperti yang kita lihat sekarang. Al-Quran diturunkan secara bertahap, terkadang hanya satu ayat, terkadang beberapa ayat, namun ada juga yang turun satu surat sekaligus.
Proses turunnya Al-Quran dari langit dunia ke bumi menurut satu riwayat AL-Quran diturun dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu dari malam 17 ramadhan, saat Nabi berusia 40 tahun, sampai dengan 9 dzulhijjah pada haji wada', saat usia Nabi Muhammad 63 tahun, 10 H
Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:
Al-Kitab, QS(2:2),QS (44:2)
Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)
Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)
Al-Mau'idhah (pelajaran/nasehat): QS(10:57)
Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)
Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)
Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)
Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)
At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)
Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
An-Nur (cahaya): QS(4:174)
Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)
Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)
Spoiler for "Kitab 5":
KITAB TIPITAKA
Tipitaka adalah tiga keranjang atau tiga kelompok ajaran dari Sang Buddha, yaitu: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka. Sejarah Tipitaka tidak dapat lepas dari konsili. Sejarah Konsili :
Konsili pertama.
Konsili pertama diadakan di Gua Sattapanni dekat Rajagaha, Magadha, India. Dipimpin oleh arahat Maha Kassapa yang berlangsung selama 7 bulan dan dihadiri oleh 500 orang arahat, tiga bulan setelah Sang Buddha Parinibbana ( 543 S.M ). Hasil konsili pertama ini adalah :
1. Penyusunan Vinaya dibawah pimpinan Arahat Upali.
2. Penyusunan Dhamma dibawah pimpinan Arahat Ananda.
3. Penyelesaian gugatan terhadap Bhante Ananda.
4.Hukuman untuk Bhikkhu Channa yaitu dikucilkan dari masyarakat Bhikkhu (Brahmadanda).
Konsili kedua.
Konsili kedua diadakan 100 tahun setelah Sang Buddha Parinibbana ( 443 S.M ), di kota Vesali, India. Atas bantuan Raja Kalasoka, yang dihadiri 700 Bhikku baik yang telah arahat dan juga yang belum arahat. Di adakannya konsili kedua ini karena ada sekelompok Bhikkhu dari Vesali yang merubah peraturan Vinaya yang mereka anggap sebagai peraturan yang kecil. Hasil keputusan konsili kedua ini menyatakan bahwa Bhikkhu-bhikkhu Vesali telah menyimpang dari Vinaya dan Vinaya tetap tidak dirubah.
Konsili ketiga.
Konsili ketiga diadakan kira-kira 249 S.M, di kota Pataliputta, Asoka, India, pada masa pemerintahan Maharaja Asoka Wardhana. Berlangsung selama 9 bulan, yang dihadiri oleh 1000 orang Arahat dan dipimpin oleh Moggaliputta Tissa. Pada konsili ketiga ini dibahas juga masalah Abhidhamma, maka hasil konsili ketiga ini kitab suci Agama Buddha menjadi lengkap yaitu Vinaya, Sutta dan Abhidhamma, namun belum ditulis dalam buku. Dan setelah konsili ketiga ini, Maharaja Asoka Wardana mengirim putranya Arahat Mahinda untuk pergi ke Srilanka.
Konsili keempat
Konsili keempat dilaksanakan di Alu Vihara, Srilanka, dimasa pemerintahan Raja Vatta Gamanabhaya ( 101-77 S.M ), dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu terpelajar, dibawah pimpinan Rakkhita Mahathera yaitu murid dari Arahat Mahinda, hasil dari konsili keempat ini adalah ditulisnya kitab suci Tipitaka pada daun lontar.
Konsili kelima.
Konsili kelima diadakan di Mandalay, Myanmar, pada tahun 1871, konsili ini didukung oleh Raja Mindonmin, yang dihadiri oleh 2400 Mahathera dan Acariya yang terpelajar, berlangsung selama 5 bulan di istana kerajaan. Hasil konsili kelima ini adalah Tipitaka dicatat dalam 729 buah lempengan marmer.
Konsili keenam
Konsili keenam diadakan di Yangoon, Myanmar, pada bulan mei 1954 dan selesai pada purnama sidhi di bulan waisak 1956, yang merupakan 2500 tahun Parinibbana Sang Buddha. Tahun ini dipandang sebagai tahun kebangkitan kembali agama Buddha di dunia. Konsili ini dihadiri oleh Bhikkhu terpelajar dari berbagai negara, terutama dari negara India, Srilanka, Nepal, Kamboja, Thailand, laos dan Pakistan.
Tipitaka adalah tiga keranjang atau tiga kelompok ajaran dari Sang Buddha, yaitu: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka. Sejarah Tipitaka tidak dapat lepas dari konsili. Sejarah Konsili :
Konsili pertama.
Konsili pertama diadakan di Gua Sattapanni dekat Rajagaha, Magadha, India. Dipimpin oleh arahat Maha Kassapa yang berlangsung selama 7 bulan dan dihadiri oleh 500 orang arahat, tiga bulan setelah Sang Buddha Parinibbana ( 543 S.M ). Hasil konsili pertama ini adalah :
1. Penyusunan Vinaya dibawah pimpinan Arahat Upali.
2. Penyusunan Dhamma dibawah pimpinan Arahat Ananda.
3. Penyelesaian gugatan terhadap Bhante Ananda.
4.Hukuman untuk Bhikkhu Channa yaitu dikucilkan dari masyarakat Bhikkhu (Brahmadanda).
Konsili kedua.
Konsili kedua diadakan 100 tahun setelah Sang Buddha Parinibbana ( 443 S.M ), di kota Vesali, India. Atas bantuan Raja Kalasoka, yang dihadiri 700 Bhikku baik yang telah arahat dan juga yang belum arahat. Di adakannya konsili kedua ini karena ada sekelompok Bhikkhu dari Vesali yang merubah peraturan Vinaya yang mereka anggap sebagai peraturan yang kecil. Hasil keputusan konsili kedua ini menyatakan bahwa Bhikkhu-bhikkhu Vesali telah menyimpang dari Vinaya dan Vinaya tetap tidak dirubah.
Konsili ketiga.
Konsili ketiga diadakan kira-kira 249 S.M, di kota Pataliputta, Asoka, India, pada masa pemerintahan Maharaja Asoka Wardhana. Berlangsung selama 9 bulan, yang dihadiri oleh 1000 orang Arahat dan dipimpin oleh Moggaliputta Tissa. Pada konsili ketiga ini dibahas juga masalah Abhidhamma, maka hasil konsili ketiga ini kitab suci Agama Buddha menjadi lengkap yaitu Vinaya, Sutta dan Abhidhamma, namun belum ditulis dalam buku. Dan setelah konsili ketiga ini, Maharaja Asoka Wardana mengirim putranya Arahat Mahinda untuk pergi ke Srilanka.
Konsili keempat
Konsili keempat dilaksanakan di Alu Vihara, Srilanka, dimasa pemerintahan Raja Vatta Gamanabhaya ( 101-77 S.M ), dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu terpelajar, dibawah pimpinan Rakkhita Mahathera yaitu murid dari Arahat Mahinda, hasil dari konsili keempat ini adalah ditulisnya kitab suci Tipitaka pada daun lontar.
Konsili kelima.
Konsili kelima diadakan di Mandalay, Myanmar, pada tahun 1871, konsili ini didukung oleh Raja Mindonmin, yang dihadiri oleh 2400 Mahathera dan Acariya yang terpelajar, berlangsung selama 5 bulan di istana kerajaan. Hasil konsili kelima ini adalah Tipitaka dicatat dalam 729 buah lempengan marmer.
Konsili keenam
Konsili keenam diadakan di Yangoon, Myanmar, pada bulan mei 1954 dan selesai pada purnama sidhi di bulan waisak 1956, yang merupakan 2500 tahun Parinibbana Sang Buddha. Tahun ini dipandang sebagai tahun kebangkitan kembali agama Buddha di dunia. Konsili ini dihadiri oleh Bhikkhu terpelajar dari berbagai negara, terutama dari negara India, Srilanka, Nepal, Kamboja, Thailand, laos dan Pakistan.
Spoiler for "Kitab 6":
KITAB WEDA
Pengertian Weda Sumber ajaran agama Hindu adalah Kitab Suci Weda, yaitu kitab yang berisikan ajaran kesucian yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi. Weda merupakan jiwa yang meresapi seluruh ajaran Hindu, laksana sumber air yang mengalir terus melalui sungai-sungai yang amat panjang dalam sepanjang abad.
Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Weda secara ethimologinya berasal dari kata "Vid" (bahasa sansekerta), yang artinya mengetahui atau pengetahuan. Weda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kitab Suci Weda dikenal pula dengan Sruti, yang artinya bahwa kitab suci Weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran intuisi para maha Rsi. Juga disebut kitab mantra karena memuat nyanyian-nyanyian pujaan. Dengan demikian yang dimaksud dengan Weda adalah Sruti dan merupakan kitab yang tidak boleh diragukan kebenarannya dan berasal dari Hyang Widhi Wasa.
Lima tahap berbeda bisa dibedakan dalam perkembangan bahasa Weda :
Rgweda. Kitab Rgweda mengandung paling banyak bentuk arkhais dari semua teks-teks Weda dan masih pula banyak mengandung unsur-unsur bersama bahasa Indo-Iran baik dalam bentuk bahasa maupun isi teks, yang tidak diketemukan dalam teks-teks Weda lainnya. Kecuali beberapa bagiannya, (buku ke-1 sampai ke-10), diperkirakan kitab Rgweda sudah selesai ditulis pada tahun 1500 SM.
Bahasa Mantra. Periode ini mencakup baik mantra maupun bahasa prosa dalam kitab Atharwaweda (Paippalada dan Shaunakiya), Rgweda Khilani, Samaweda Samhita (yang mengandung kurang lebih 75 mantra yang tidak ada dalam kitab Rgweda), dan mantra-mantra Yajurweda. Teks-teks ini sebagian besar diambil dari Rgweda, namun sudah banyak berubah, baik dari segi linguistik maupun tafsirnya. Beberapa perubahan penting termasuk berubahnya kata wiṣwa "semua" menjadi sarwa, dan meluasnya bentuk dasar verba kuru- (dalam kitab Rgweda tertulis krno-). Masa ini bertepatan dengan munculnya awal Zaman Besi di barat laut India (besi pertama kali disebut dalam kitab Atharwaweda), dan munculnya kerajaan Kuru, kurang lebih pada abad ke-12 SM.
Teks prosa Samhita.Periode ini memiliki ciri khas munculnya pengkoleksian dan kodifikasi kanon Weda. Sebuah perubahan linguistik penting ialah menghilangnya injunktivus nd dalam modus-modus aoristus. Bahagian komentar Yajurweda (MS, KS) termasuk pada periode ini.
Teks prosa Brahmana. Teks-teks Brahmanas sendiri dari Catur Weda termasuk periode ini, begitu pula Upanishad yang tertua (BAU, ChU, JUB).
Bahasa Sutra. Ini adalah tahap terakhir bahasa Sanskerta Weda sampai kira-kira tahun 500 SM, mengandung sebagian besar Śrauta dan Grhya Sutra, dan beberapa Upanishad (misalkan KathU, MaitrU. Beberapa kitab Upanishad yang lebih mutakhir termasuk masa pasca-Weda).
Pengertian Weda Sumber ajaran agama Hindu adalah Kitab Suci Weda, yaitu kitab yang berisikan ajaran kesucian yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi. Weda merupakan jiwa yang meresapi seluruh ajaran Hindu, laksana sumber air yang mengalir terus melalui sungai-sungai yang amat panjang dalam sepanjang abad.
Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Weda secara ethimologinya berasal dari kata "Vid" (bahasa sansekerta), yang artinya mengetahui atau pengetahuan. Weda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kitab Suci Weda dikenal pula dengan Sruti, yang artinya bahwa kitab suci Weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran intuisi para maha Rsi. Juga disebut kitab mantra karena memuat nyanyian-nyanyian pujaan. Dengan demikian yang dimaksud dengan Weda adalah Sruti dan merupakan kitab yang tidak boleh diragukan kebenarannya dan berasal dari Hyang Widhi Wasa.
Lima tahap berbeda bisa dibedakan dalam perkembangan bahasa Weda :
Rgweda. Kitab Rgweda mengandung paling banyak bentuk arkhais dari semua teks-teks Weda dan masih pula banyak mengandung unsur-unsur bersama bahasa Indo-Iran baik dalam bentuk bahasa maupun isi teks, yang tidak diketemukan dalam teks-teks Weda lainnya. Kecuali beberapa bagiannya, (buku ke-1 sampai ke-10), diperkirakan kitab Rgweda sudah selesai ditulis pada tahun 1500 SM.
Bahasa Mantra. Periode ini mencakup baik mantra maupun bahasa prosa dalam kitab Atharwaweda (Paippalada dan Shaunakiya), Rgweda Khilani, Samaweda Samhita (yang mengandung kurang lebih 75 mantra yang tidak ada dalam kitab Rgweda), dan mantra-mantra Yajurweda. Teks-teks ini sebagian besar diambil dari Rgweda, namun sudah banyak berubah, baik dari segi linguistik maupun tafsirnya. Beberapa perubahan penting termasuk berubahnya kata wiṣwa "semua" menjadi sarwa, dan meluasnya bentuk dasar verba kuru- (dalam kitab Rgweda tertulis krno-). Masa ini bertepatan dengan munculnya awal Zaman Besi di barat laut India (besi pertama kali disebut dalam kitab Atharwaweda), dan munculnya kerajaan Kuru, kurang lebih pada abad ke-12 SM.
Teks prosa Samhita.Periode ini memiliki ciri khas munculnya pengkoleksian dan kodifikasi kanon Weda. Sebuah perubahan linguistik penting ialah menghilangnya injunktivus nd dalam modus-modus aoristus. Bahagian komentar Yajurweda (MS, KS) termasuk pada periode ini.
Teks prosa Brahmana. Teks-teks Brahmanas sendiri dari Catur Weda termasuk periode ini, begitu pula Upanishad yang tertua (BAU, ChU, JUB).
Bahasa Sutra. Ini adalah tahap terakhir bahasa Sanskerta Weda sampai kira-kira tahun 500 SM, mengandung sebagian besar Śrauta dan Grhya Sutra, dan beberapa Upanishad (misalkan KathU, MaitrU. Beberapa kitab Upanishad yang lebih mutakhir termasuk masa pasca-Weda).
Makasih banyak yaa gan dah nyimak dan mampir dsini, kalau ada yang salah dalam thread ini ane mohon pencerahannya gan, dan kalau agan mau menambahkan ane persilahkan.
Spoiler for "Sumber":
Diubah oleh juvon 30-11-2013 10:05
0
4.7K
Kutip
33
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan