- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pesepak Bola Terbaik yang Tak Pernah Bermain di Piala Dunia
TS
kijang92
Pesepak Bola Terbaik yang Tak Pernah Bermain di Piala Dunia
Quote:
Oke, kali ini ane mau ngebahas tentang pesepak bola yang handal namun tidak pernah bermain di piala dunia.
Mereka bermain hebat bersama klub mereka masing - masing, namun sayangnya tidak pernah bermain di pentas sepak bola paling akbar, yaitu piala dunia.
Banyak hal yang menyebabkan mereka - mereka ini gagal tampil di piala dunia antara lain negaranya gagal lolos ke putaran final piala dunia, cedera yang menimpa mereka, bersiteru dengan asosiasi sepak bola negaranya dan karena suatu tragedi kecelakaan yang terjadi .
langsung aja cekidot daftar pemain - pemainnya
Quote:
1. George Best
Si hebat Best bermain hanya 37 kali untuk tim nasional Irlandia Utara dan hanya mencetak 10 gol, tetapi ia dua kali menjuarai liga dan Piala Eropa bersama klub tercintanya, Manchester United, dan menjadi bintang besar di arena sepak bola Inggris. Dipilih sebagai pemain terbaik Eropa pada 1968 setelah membantu United menjuarai Piala Eropa, Best adalah pemain yang komplet. Pemain yang dijuluki media Spanyol 'El Beatle' setelah menggoyang Real Madrid di Stadion Bernabeu pada semifinal Piala Eropa itu, memiliki keseimbangan sempurna, kemampuan menggiring bola seperti Stanley Matthews dan dua kaki yang menyihir. Pele suatu saat menyebut Best sebagai pemain terbaik dan siapa yang bisa menyangkalnya?
2. Alfredo Di Stefano
Di Amerika Latin, mereka yang pernah menyaksikan langsung aksi the Blond Arrow mengatakan ia lebih baik daripada Pele. Di Stefano merebut lima trofi Piala Eropa beruntun bersama Real Madrid dan dua kali terpilih sebagai pemain terbaik Eropa, pada 1957 dan 1959. Ia juga pernah bermain untuk tiga tim nasional yaitu Argentina, tempatnya dilahirkan, Kolombia dan Spanyol. Pada 1950, ketika masih membela Argentina, negaranya menolak untuk bermain di Piala Dunia dan pada 1954 Di Stefano mendarat di Spanyol lewat Kolombia, di mana awalnya ia dipandang tidak bisa dipilih. Ia lalu diizinkan membela Spanyol pada usia 31 pada 1957, tetapi Spanyol gagal lolos ke Piala Dunia 1958 dan ketika akhirnya mendapat kesempatan pada 1962, Di Stefano terkendala cedera.
3. Duncan Edwards
Edwards ditakdirkan menjadi pemain terhebat Inggris Raya sebelum tewas secara tragis dalam kecelakaan pesawat terbang di Munich 1958. Edwards baru berusia 21 tahun saat meninggal, namun telah membela Inggris 18 kali dan merebut dua gelar liga bersama Manchester United pada 1956 dan 1957. Mantan pemain timnas Skotlandia dan manajer Manchester United Tommy Docherty pernah berkata: "Anda bisa menyimpan Best, Pele dan Maradona, karena Duncan Edwards adalah pemain terhebat." Sir Bobby Charlton, pemenang Piala Dunia bersama Inggris pada 1966 dan mantan rekan setim di Old Trafford, berkata mengenai pemain sayap itu: "Duncan Edwards adalah satu-satunya pemain yang pernah membuat saya merasa inferior."
4. Ryan Giggs
Piala Dunia di Brasil akan kehilangan bakat hebat Giggs. Pemain sayap Manchester United ini praktis telah merebut semua trofi yang ada di tingkat klub, setelah menghabiskan seluruh karirnya di Old Trafford. Ia memegang rekor sebagai pemain yang terbanyak membela United dan mencapai rekor itu saat merebut trofi Liga Champions untuk kedua kalinya - piala ketiga untuk United - dengan menundukkan Chelsea di Moskow. Ia dipilih sebagai Pemain terbaik PFA 2009 namun kegagalan Wales lolos ke Piala Dunia, dan juga Kejuaraan Eropa, membuat ia tidak berkesempatan untuk bersinar di ajang internasional.
5. Jim Baxter
Semua penggemar sepak bola di Skotlandia akan menempatkan 'Slim Jim' di posisi teratas daftar pemain idaman mereka. Baxter adalah pemain tengah yang sangat berbakat dan merebut hati warga Skotlandia saat bermain untuk Rangers dan Skotlandia pada era 1960-an. Pertandingan Skotlandia melawan 'Auld Enemy' pada 1967 di Wembley menjadi sangat bergengsi karena Inggris adalah juara bertahan Piala Dunia, setelah merebut Piala Jules Rimet di stadion yang sama setahun sebelumnya. Baxter mengorkestrasi kemenangan hebat Skotlandia hari itu, kemenangan 3-2 atas tim yang menundukkan Jerman Barat pada final 1966. Pemain itu memikul Skotlandia relatif sendirian dan memanfaatkan betul momen tersebut. Saking mendominasinya dalam pertandingan tersebut, Baxter menunjukkan seluruh keahliannya mengolah si kulit bundar. Bahkan dalam sebuah kesempatan ia sempat menduduki bola.
6. George Weah
Striker eksplosif dari Liberia ini menjadi sensasi saat tampil di Prancis bersama Monaco dan Paris St Germain sebelum menjadi pusat perhatian dunia ketika pindah ke Italia membela AC Milan. Weah adalah pemain asal Afrika pertama yang terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia pada 1995, tiga kali menjadi pemain terbaik Afrika - pada 1989, 1994 and 1995 - dan berhasil mengisi kekosongan yang ditinggalkan Marco van Basten di Milan dengan penuh percaya diri. Weah sinonim dengan kekuatan, tenaga dan kelincahan, mencetak gol spektakuler di saat-saat tak terduga untuk membantu Milan menjuarai Serie A pada 1995 dan 1999.
7. Eric Cantona
Menimbang keberhasilan Manchester United dan tim nasional Prancis pada era 1990-an, sepertinya aneh jika bakat Cantona tak pernah terlihat di panggung terbesar. Prancis gagal lolos ke Piala Dunia 1990 dan 1994 dan, karena dihukum pada 1995 dan perannya di timnas Prancis digantikan oleh Zinedine Zidane, ia tidak pernah lagi mengenakan seragam Prancis setelah kembali bermain sehingga absen ketika Prancis mengangkat Piala Dunia 1998 di kandang. Pada tingkat klub, Cantona merebut tujuh gelar liga domestik bersama Marseille, Leeds dan, yang membuatnya lebih terkenal, Manchester United. Keberhasilannya di sepak bola Inggris diakui pada 1994 ketika ia terpilih sebagai Pemain Terbaik PFA.
Striker asal Prancis yang bersinar saat membela Manchester United ini tak sempat merasakan kompetisi Piala Dunia karena berbagai alasan.
Cantona sempat dipanggil ke timnas pada 1987, namun pelatih timnas Prancis saat itu Henri Michel berselisih dengannya. Michel sendiri akhirnya dipecat setelah Prancis gagal meraih tiket ke Piala Dunia 1990 Italia dan Amerika Serikat 1994. Sedangkan di Piala Dunia 1998, Cantona terganjal skorsing karena tendangan kungfu saat memperkuat MU.
8. Ian Rush
Seperti Ryan Giggs, Rush menikmati sukses besar di klub tetapi bakatnya saja tidak cukup mengangkat Wales di pentas internasional. Striker mematikan yang mencetak 28 gol dalam 73 penampilan untuk Wales itu menikmati keberhasilan di Liverpool yang bisa sedikit mengobati kekecewaannya. Ia merebut Piala Eropa pada 1981 dan 1984 sebagai tambahan dari lima gelar liga. Rekor 346 gol Rush untuk The Reds juga sulit untuk disamai.
9. Bernd Schuster
Schuster membantu Jerman Barat menjuarai Piala Eropa 1980 dan terpilih sebagai pemain terbaik kedua. Akan tetapi pertikaiannya dengan Asosiasi Sepak Bola Jerman Barat membuatnya pensiun dari timnas pada usia 24, setelah 22 kali membela negaranya itu, sehingga absen di Piala Dunia. Dijuluki the Blond Angel, gelandang ini juga merebut gelar liga Spanyol bersama Barcelona dan Real Madrid serta membantu Barcelona ke final Piala Eropa 1986, di mana mereka dikalahkan oleh Steaua Bucharest melalui adu penalti.
10. Jari Litmanen
Litmanen memiliki sederet medali untuk membuktikan kesuksesan karirnya, namun hanya pada tingkat klub. Pemain depan nan anggun ini mulai mencuat di Ajax, di mana ia secara konsisten mencetak gol dan mengatur permainan setelah Dennis Bergkamp pindah ke Inter Milan. Litmanen menjuarai Liga Champions dan empat kali berjaya di Eredivisie serta tiga trofi dalam satu musim bersama Liverpool setelah singgah sebentar di Barcelona. Kegagalan Finlandia untuk lolos ke putaran final membuat Piala Dunia tak bisa menyaksikan kehebatan teknik Litmanen, yang memegang rekor penampilan dan gol terbanyak timnas Finlandia.
11. Paolo di Canio
Di balik sikap temperamennya, Paulo Di Canio tetap diakui sebagai pemain dengan skill di atas rata-rata. Secara teknik, Di Canio adalah penyerang yang tajam, namun ia tak pernah berhasil membela Italia. Karier klubnya cukup mengkilap bersama Juventus, Lazio, AC Milan, Napoli dan West Ham. Sayang, ia berada pada masa Italia sedang dibanjiri penyerang berkualitas seperti Roberto Baggio, Alessandro Del Piero, Gianluca Vialli, Francesco Totti, Pippo Inzaghi dan Christian Vieri.
12. Cristian Chivu
Di level klub, Chivu sudah hampir meraih segalanya. Dia sukses meraih gelar Eredivisie bersama Ajax Amsterdam, Coppa Italia bersama AS Roma, dan yang paling fenomenal adalah treble winners bersama Inter Milan pada 2010. Satu hal yang menjadi kekurangan Chivu, dia belum pernah tampil di Piala Dunia. Padahal Chivu sempat tampil menjadi bintang muda bersinar bersama timnas Rumania di Euro 2000 dan menjadi kapten negaranya di Euro 2008. Dengan sudah pensiunnya Chivu dari tim nasional, praktis dia sudah tak memiliki kesempatan tampil di Piala Dunia.
13. Goran Pandev
Dalam 12 tahun terakhir, Pandev telah bermain bersama tim-tim papan atas Eropa dari mulai Inter Milan, Lazio, dan Napoli. Pandev sanggup membuktikan diri sebagai salah satu pemain terpenting di Serie A. Bersama timnas Makedonia, Pandev juga menjadi andalan. Meski baru menginjak usia 29 tahun, dia telah tampil 69 kali bersama negaranya dan mencetak 26 gol. Pandev tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Makedonia sepanjang masa. Namun minimnya pemain berkualitas dalam skuad Makedonia membuat Pandev rasanya nyaris mustahil tampil di Piala Dunia.
14. Dimitar Berbatov
Dalam satu dekade terakhir, Berbatov sanggup menunjukkan diri bisa tampil apik di Bundesliga dan Premier League. Perannya di timnas Bulgaria pun sempat tak tergantikan. Sama seperti Pandev, Berbatov adalah top scorer sepanjang masa negaranya. Berba telah mencetak 48 gol dari 77 penampilan bersama timnas Bulgaria. Sayangnya kesempatan Berba untuk tampil di Piala Dunia praktis sudah tertutup. Pasalnya pemain yang kini membela Fulham ini sudah memutuskan pensiun dari sepakbola internasional.
Quote:
itulah beberapa pemain yang hebat bersama klub mereka, namun belum pernah merasakan bermain di pentas piala dunia. Kalo ada yg mau nambahin atau mengkoreksi silahkan, karena TS sendiri tidak luput dari kesalahan. Kalo ada salah tulis mohon dimaklumi
Quote:
Quote:
mampir ke thread ane yg lain gan
Mengenal Jenis Mata Uang yang Pernah Digunakan Di Nusantara
Belajar Anatomi Tubuh Dengan Body Art
Mengenal Jenis Mata Uang yang Pernah Digunakan Di Nusantara
Belajar Anatomi Tubuh Dengan Body Art
Diubah oleh kijang92 15-12-2013 06:56
0
4.7K
Kutip
45
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan