pargadamAvatar border
TS
pargadam
Cepen ( Dia Yang sudah Bahagia)
( Sorry ya gan sista klo bahasanya agak belepotan maklum bukan anak Sastra )

Maruli bukan lah anak yg begitu special atau populer, Maruli berasal dari keluarga sederhana yg tinggal di Daerah tertinggal di Tapanuli (searang sudah menjadi Humbahas, Pemekaran Tapanuli Utara), Pagi bangun jam 5, masak buat sarapan pagi, sambil beresin rumah yg malamnya tidak sempat dibereskan habis makan malam. Maruli anak Ketiga dari tiga bersaudara, tp dia tidak manja seperti kawannya yg manja sebagai anak bungsu, Walaupun Orang tuanya adalah seorang tokoh didaerahnya tp dia tidak pernah mengandalkan dan membawa2 nama orang tuanya kemana pun dia pergi, tetapi prinsipnya Hidup ini adalah untuk hudupmu besok bukan jgn pernah tergantung sama orang lain, nanti kita ketergantunga terus sama orang lain, ( sifat dan pendiriannya Keras dan punya kemauan buat berkembang) sering dia harus jalan kaki ke sekolahnya 3,5Km jalan kaki, harus berangkat jam 6 biar santai. Dia biasanya sudah ditunggu sama sahabatnya dr SD Marno di teras Rumahnya.. tiap hari, tiap pagi, atau pulang sekolah selalu bareng, tiap pulang sekolah dimana ada Maruli, pasti ada Marno dan juga sahabat satu lagi Parsaulian. selalu ada hal baru buat dibahas, ntah itu sepak bola, Politik atau ttg sekolah, atau hal-hal yg baru terjadi disekolah. Walaupun Mereka sangat akrab, tapi hubungan atau privasi mereka selalu mereka jaga ( ttg wanita)

Maruli sebenarnya sudah naksir sama teman sekelasnya namanya Carolina sejak dari SMP kelas 2, serang anak Gadis yg sederhana Manis, cantik dan pintar, Menonjol diantara teman satu sekolahan ( anggota Biduan yg lumayan Laris Manis).
Mereka satu kelas dan mulai akrab, Marno kebetulan Masuk IPA dan Maruli sama Parsaulian IPS kebetula satu kelas dengan carolina tadi,
Disekolah ketiga sahabat ini akan berbaur dengan teman lainnya, sibuk bercanda atau bahas tugas kelompok atau bernyanyi dengan yg lain. Maruli tiap hari makin akrab dengan Carilina, dikarena Maruli tanpa sengaja menemuka ada kecocokan Hobby yg sama yaitu membaca buku atau mendengar Music, Carolina banyak menulis liric lagu di bukunya dan Maruli punya banyak Koleksi kaset Tape atau CD, dmn lagu tersebut lagu kesukaan Carolina, mereka tiap hari makin akrab, mulai bahas lagu, atau Film rental atau pelajaran Sejarah Kesukaan Maruli, atau bahasa Inggris kesukaan Carolina.

Maruli menjaga jarak biar tidak makin suka sama Carolina karena Carolina sendiri sebenarnya sudah punya Pacar dan Kuliah diluar kota ( Jawa). Ntah karena mulai akrab, tapi keakraban mereka sebenarnya tidak banyak yang tau, karena Mereka berdua selalu menjaga Privasi masing-masing, kedekatan Mereka tercium salah satu kawan mereka Sabam, yg juga naksir sama si Carolina ini, banyak hal dibuat Sabam biar Carolina luluh, tapi tak satu pun berhasil, dari sering diajak jajan di kantin sekolahan, jalan-jalan atau cerita tentang kehebatan saudaranya, tp semua gagal.
Pagi itu Maruli tdk jalan kaki tapinaik motor bebek kesenangan Bapaknya. baruli nitip Motornya di rumah saudaranya yg kebetulan Tetangga Carolina,
saat mau kesekolah marulia Melihat seolah Menunggu Sosok Carolina begitu juga Carolina, Anak sekolah makin rame tapi seolah Carolina Belum Melihat yang di tunggu datang, Saat Maruli didepan Pagar Rumah Carolina, Carolina Kaget kehadiran Maruli, dan akhirnya mereka berdua berangkat jalan kaki kesekolah, Carolina hanya diam malu karena maruli selalu menatap sambil menggoda. sampai dikelas, Carolina jadi banyak salah Tinggah dikelas, seperti anak SD yang baru dapat mainan baru,, Maruli dari td heran kenapa ini cewek koq aneh hari ini???

Padahal 2 hari kemarin dia baru cerita bahwa dia baru putus sama pacarnya yang kuliah diluar kota, semua dicertitakannya ke Maruli, dan kekesalannya sama Sabam karena tingkahnya kayak anak SD, nah sekarang dia dia jadi heboh sendiri, seperti seolah Jatuh cinta, dimana dia selalu mencuri pandang keMaruli dari Pelajaran Pertama sampai istrhat pertama.

Kedekatan Mereka makin akrab, Hingga tiba saat ada acara Sekolah Main Ke Kota Parapat mau Retret dari sekolah sekaligus Study tour perpisahan ( Tradisi Sekolah Katolik ), Bulan Februari hari yang ditunggu sudah datang 3 hari 3 malam, Kebetulan Meraka beda bus, tapi setia istirahat Carolina pasti selalu menyempatkan diri buat cerita atau hanya sekedar menyapa.. Perjalanan 5 jam namun sering sambil istirahat cari objec buat memandang... dari Balige ke Porsea sampai Parapat.
Malam puncak acara itu share berdoa dan memuji Tuhan, dibawakan oleh suster Kepala sekolah dan Frater guru Agama kelas 2 mereka dulu, sehingga suasana makin cair, dan hangat akrab. Malam renungan itu dimana Carolina duduk jauhan dari Maruli, Sabam sangat menukmati malam itu karena merasa akan menang karena dia bisa disamping Carolina, namum saat menagis, Carolina pindah dan langsung memeluk Maruli nangis terisak ketika berdoa tentang Ayah dan bunda. Maruli maklum, karena Bapak Carolina sudah lama meninggal dunia, Carolina nyaman bangat di pelukan Maruli sambil nangis.
Besoknya Carolina datang dan menghampiri Maruli, dan berterimah kasih karena sudah membuat dia nyaman tadi malam menangis, Maruli hanya tersenyum dan bilang, tidak apa aku malah senag klo kamu nyaman bersandar dipelukanku. Mereka kemudian tertawa dan senyum, dalam hati hati Maruli sebenarnya ingin mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi pacar Carolina, tapi dia tidak mau mengganggu suasana tersebut.
Beberapa bulan sebelum ujian UAN pertama kali diberlakukan Tahun 2003, kesibukan diantara kelas 3 semakin banyak dituntun belajar, dan latihan ujian Try out. Maruli lagi duduk sambil membaca buku sendiri dikursinya, Carolina dating dan bertanya.
“ Nanti Setelah lulus mau melanjut kemana?” sapanya Lina.
“ masih bingung mau kemana? Rencana sehh mau ke Bandung, mau TNI, cita-cita dari dulu, klo kamu?” tanyanya balik.
“ aku sehh pingin Ke Padang, kuliah rencana kalo diijinkan mama, tapi kalo gak yah saya akan Biarawati” kata Lina.
Dalam hati Maruli sebenarnya sedih bangat pupus sudah harapanya untuk mendekati Lina, yang ternya cita-citanya akan menjadi biarawati.
“itu lah cita-cita mulia Lina, karena itu adalah pengabdian. Kejarlah citamu dan mimpimu, lakukan lah apa yang telah kamu impikan, lakukan dengan tulus dan ikhlas, maka itu akan menjadi suatu kepuasan tersendiri” kata Maruli.
“kamu juga yah semoga bisa menjadi TNI seperti yang engkau impikan. Ku harap kita bisa kelak bertemu suatu saat ketika semua kita berhasil.” Sambil tersenyum mereka kembali membahas soal ujian dan saling bertukar pikiran.
Hari terakhir Ujian semua berkumpul dihalaman sekolah sambil membicarakan tradisi jalan-jalan kemana sekalian coret-coret baju. Maruli hanya diam sendiri melihat teman-temannya yang semua sudah pada heboh, karena dia merasa dalam ujian ini tidak maksimal ujiiannya dan kalo lulus dia belum menemukan sebenarnya mau kemana kalo merantau Maruli masih bimbang. Hingga Lina datang dan menghampiri memberika semangat dengan menjailinya. Sehingga Maruli terlarut dalam pesta perpisahan ini, walau dalam hatinya dia tidak bisa melihat Lina lagi wanita yg dicintai walau hanya dalam hati.
Maruli ternyata ke Bandung dan kuliah disana di salah satu perguruan swasta, sedangkan Lina tidak jadi Biarawati, dan kuliah di Medan, Lina langsung Kuliah setekah lulus SMA, sedang kan Maruli sempat menganggur 1 tahun karena telat mendaftar, disebabkan sempat bekerja di Jakarta, dan keluar karena Gaji tidak dibayarkan abangnya yang mana adalah bosnya sendiri. 5 tahun tidak bertemu Maruli memang pernah 2 x pacaran selama di Bandung, namun tidak bisa melupakan sosok Lina. Pacar pertamanya orang Jakarta, putus karena LDR, yang kedua juga Begitu karena LDR Bandung Medan.
Saat melamar CPNS Kejaksaan, Maruli Mendapat suatu telepon dan minta ketemuan jam 5 sore itu juga, dari suara diseberang suara wanita dan merdu, anatara percaya tidak percaya Maruli seperti mengenal suara itu, dengan semangat Ruli, langsung bergegas ke tempat yang telah di janjika.
Ternyata benar orang yang menghubungi dia tadi adalah Lina, dia begitu cantik mempesona dan ceria, masih sederhana seperti SMA dulu, Lina langsung mengenali Ruli sedangkan Ruli hanya diam ada wanita cantik yang menyapa dan menyalamnya. Lina mengajak Ruli ke tempat tinggalnya sambil jalan kaki. Bagi Ruli ini seperti mimpi yang jadi nyata. Mereka bercerita pengalam masing-masing, Lina cerita dia tidak diijinkan jadi biarawati, dan maruli tidak diijinkan jadi TNI, tapi sekarang Lina sudah punya Pacar sedang Ruli baru putus. Lina datang dan mendekat dekat bangat duduknya seperti orang pacaran lina begitu akrab tidak canggung bercanda gurau, cerita dia sebenarnya lagi renggang sama pacarnya, seolah member signal sama Ruli untuk menyatakan Cinta, namun Ruli hanya diam,dan hanya bilang.
“Lina aku suka samamu aku saying sama kamu, sekian lama aku pendam rasa ini dari sejak kita SMP dulu, namu aku tau aku sudah tiadak mungkin mengganggiu hubungan kalian, aku tidak mau merusak hubungan kalian walau sekarang sedang renggang, aku akan bahagia sekali jika engkau bahagia, aku akan senang sekali akan itu, ijinkan aku melihatmu, melihat matamu indahmu, senyummu yang alami, aku suka kamu apa adanya. Kamu tidak usah menjawab apa-apa. Aku hanya mau mengungkapkan selama ini yang terpendam. Ijinkan aku duduk didekatmu walau ini hanya terakhir kalinya.” Sambil menghela nafas” Lina terima kasih yah buat semuanya persahabatanmu, banyak orang bilang kamu sekarag berubah, tapi setelah kulihat semua, ternyata itu semua bohong, dan kamu tetap mengenal dan mengingat semua apa yg kita lalui dulu, teman kita semua masih kamu ingat.”
Lina datang dan duduk disamping Ruli dan seolah tidak ingin melepas Ruli Pulang malam itu, namum jam sudah menunjukan jam 1 subuh Ruli pulang dengan puas dan bangga, setelah bisa melepas rindu dan beban yang selama ini dia Tahan.
2 tahun setelah pertemuan itu, Maruli kembali ke Medan karena ada kerjaan baru di Medan, dia gagal diujian PNS, Ruli sekarang bekerja di Perusahaan pembiayan ( leasing) sebagai Colector, cocok dengan tamapang sangar dan suara besarnya, walau hatinya adalah seorang pujanga. Baru sekitar 4 bulan di Medan Ruli masih bisa menghapal setiap letak kota Medan terbukti dia masih sering kesasar atau tersesat cari alamat. Hingga suatu saat, Ruli sudah mulai jenuh dan capek alamat yang dicarinya belum ketemu, Tanya sana sini tidak ada yang tau.
Dia melihat seorang wanita sedang berdiri dipinggir jalan dan mendekatinya dengan maksud menanyakan alamat tadi, tapi alangkah terkejutnya Maruli, wanita itu adalah Lina Pulang kerja sehabis mengajar sedang menunggu angkutan. Maruli menghampiri wanita tersebut dengam mata tertutup kaca mata Rayben, dan mulut tertutup masker kepala tertutup helm, katanya ke wanita tersebut.
“ hai ito apa kabar? Makin cantik aja lama gak ketemu”
Wanita ini terdiam, karena dikiranya orang iseng atau bermaksud jahat, karena Ruli masih belum bisa dikenali semua kepala dan badan dia masih tertutup safety sepeda motor.
“ito kamu lupa yah sama aku? Kita 2 tahun lalu ketemu disini janjian setelah 5 tahun tidak bertemu,” kata Ruli, Lina makin heran dan mendekati si Pria ini, Ruli langsung pake bahasa batak dan bilang,
“ ito jangan takut aku teman mu, teman SMA mu dulu, temanmu bernyayi di Kelas III IPS dulu”
Lina datang menghampiri dan Ruli membuka satu persatu dari Helm, Maskernya, tapi lina makin penasaran dan langsung Membuka Kaca mata hitam Ruli, Lina begitu terkejut dan tertawa
“ hahahahahaha apa kabar kamu Ito, kiraun tadi Pereman atau orang jahil mau ngerjain au,” sambil tertawa Lina tidak percaya Ruli temanya dulu ada didepannya,
“ ito seram kali sekarang kayak pereman, jenggot sama jambangnya dicukur lah jelek kali, dulukan itu tidak ada dan sekarang koq badanya jadi sangar gini? Hahahhahaha” sambil tertawa meledek.
“ iya neh ito gak tau tapi aku harus gini baru merasa nyaman kalo tidak aku akan dipedulikan,” jawab Ruli. “ apa kabar ito sekarang? Tingal dimana? Apa sekarang saya punya kesempatan mengejarmu lagi?”
Lina dengan bahasa Isyrat menunjukan jari manisnya ada cincin tunangan, dan langsung Jujur sama Ruli.
“ ito aku sudah tunangan dan sebentar lagi aku akan menikah, kenapa ito belum bisa melupanku? Hehehe maaf ya ito” kata Lina.
Tapi diantara mereka berdua tidak ada kemarahan atau sakit hati tapi yang terpancar adalah kebahagiaan, karena Lina telah bahagia, dan Ruli juga sudah mulai melupakan Lina dan akan mencari sosok Wanita yang mau menerimanya apa adanya, seperti persahabatan meraka berdua. Lina sekarang sudah menikah tahun 2011, dan Maruli, masih melajang bersama Marno, sedang Parsaulian telah menikah dan punya seorang anak laki-laki setelah menikah dengan teman satu kelasnya dulu, setelah di Comblangi Maruli. kabar terakhir dari Carolina belum punaya anak, contak terakhir adalaha 2012 akhir. kemarin.
T H E E N D



Diubah oleh pargadam 29-11-2013 12:41
0
2.2K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan