RokushikiMasterAvatar border
TS
RokushikiMaster
[Thread Response] Ironi Dibalik Fenomena “Mang Jaya”
Yup, judul thread yang cukup provokatif. Tapi kaskuser yang baik tentunya selalu mengutamakan membaca sebelum menilai.


Berawal dari sebuah kejadian yg terjadi sebelum ane baca threadnya agan davinof, tepatnya tgl 5 November lalu. Sama2 kejadian kehilangan juga, bedanya yg hilang blackberry dan yg nemu seorang bule. emoticon-Ngacir langsung saja

____________



Singkat cerita, adik ane datang ke acara reuni teman2 SMA-nya. Acaranya di daerah Kemang Jaksel.

Setelah 1 jam pergi, ane terima bbm(blackberry massenger) dari adik ane… Isinya begini :



“lol wtf… mau ngerjain gw rupanya, ga mempan cuy”pikir ane dalam hati. Ane cuekin aja bbmnya …

Gak lama berselang adik ane yg satu lagi keluar dari kamarnya dgn raut serius. Dia bilang gini, “mas, kok mbak Dinci(bukan nama asli) bbm gini sih??”Ane liat bbmnya, isinya persis dgn yg ane terima. Ternyata nyokap ane dapet bbm yg sama pula... Itu berarti satu hal : Kelihatannya BB adik ane benar2 hilang dan dipungut oleh seorang bule.emoticon-linux2

Penasaran, nyokap ane pun telpon, beneran yg angkat bule. Tapi berhubung skill english ibu ane rada satu-dua, percakapan pun ane ambil alih :

Quote:


Kemudian ane sekeluarga diskusi enaknya gimana… ga mungkin minta John datang kemari, dikasih hati minta jantung tuh namanya. Lagian mana tau juga tuh bule jalan kemari. Akhirnya kita putuskan untuk samperin John langsung.

Telpon sekali lagi :

Quote:


Tanpa pikir panjang, ane bareng bapak dan 2 adik ane langsung cabut ke Lippo Kemang.

Selama perjalanan kami nggak habis pikir juga, betapa baiknya si John mau repot2 ngembaliin barang kita, mau disuruh nunggu 30 menit pula padahal dia lagi jalan2 sama keluarganya. emoticon-BeloAne bayangin andai yang nemu orang lokal pasti sekarang udah dituker tambah di glodok emoticon-Hammer emoticon-Ngacir


Sampai di lobby lippo kemang ane turun, di sana ada banyak bule dan taxi2 blue b*rds ngantri… kemungkinan besar John di antara mereka. Ane coba telpon lagi dan ternyata orangnya persis di depan ane emoticon-Hammer2 orangnya botak ga gitu tinggi. Dia nyapa duluan

Quote:


Pas dia jawab gitu mendadak air mukanya jd agak risih yg ane artikan sebagai ‘jangan dibesar2kan’.

Ane coba jabat tangan dia sembari bilang “thank you”, dia malah nyambut dengan tangan kiri emoticon-Hammerterus dia ngeloyor pergi bareng istri sama 2 anaknya yg masih kecil tanpa ngomong apa2 lagi.

--


Pas perjalanan pulang ane jadi kepikiran sikap si John. “dingin amat ya si bule. Padahal kita mau nunjukin terima kasih tapi dia kayak datar gitu ekspresinya”, kata ane.

”yah, Bule kan ga suka basa basi”, timpal adek ane yg cewek.

“sebenarnya itu normal… apa yg kita anggap hebat, buat mereka ya itu sesuatu yg sudah sewajarnya…”, gantian bapak ane yg nimpali… ane cuma ngerespon "iya juga sih" sambil manggut2. emoticon-Ngacir

==========================



Sekian hari berlalu, ane nemu thread “Tukang Becak Paling ‘gila’…”.

"Wah, si Mang Jaya ini, versi dramatisnya John", pikir ane…

Namun yg menarik perhatian di thread itu justru bukan mang Jaya itu sendiri, melainkan respon kaskusers terhadap Mang Jaya. “Di jaman sekarang masih ada orang sejujur mang Jaya”dan ratusan komentar2 senada. Bahkan saat kisahnya diangkat di stasiun tv, si presenter juga memberi intro dengan premis seperti itu.... Ini mengingatkan ane dengan respon ane atas kebaikan John dulu. emoticon-Ngacir

Tapi ane jadi teringat lagi gimana John sama sekali ga tertarik dgn simpati dari ane, air mukanya berkata ‘jangan dibesar2kan’. Dan timpalan bapak ane kembali terngiang, “sebenarnya itu normal… apa yg kita anggap hebat, buat mereka ya itu sesuatu yg sudah sewajarnya…”


Mendadak... kata2 itu meresap bagaikan BIG SLAP TO MY FACE.


Memang jujur itu mestinya sesuatu yg wajar... jadi klo Bule bereaksi 'jangan dibesar2kan' ya itu pun sudah sewajarnya...

Mungkin ini... ini... inilah alasan kenapa negeri kita begitu langka akan orang2 jujur macam John dan Mang Jaya. Alasannya karena kita sendiri lah yang ‘me-langka-kan’ orang2 seperti itu. Dalam artian, kita selama ini terjebak pemikiran “kejujuran” itu sesuatu yang hebat dan luar biasa, padahal semestinya “kejujuran” itu sesuatu yang WAJAR!

Coba pikir gan...

Sebutan "hebat" itu esensinya ditujukan untuk orang yg bisa melakukan sesuatu yg normalnya tidak bisa dilakukan orang2 pada umumnya. Brasil hebat karena juara dunia 5 kali, Einstein hebat karena menemukan teori relativitas, James Cameron hebat karena bisa bikin film yang pemasukannya lebih dari 2 miliar US dollar, dan seterusnya...

Jadi secara psikologis, saat agan memuji Mang Jaya seperti ini : “wah ane takjub, jaman sekarang masih ada orang sejujur Mang Jaya. Hebat! emoticon-Belo secara tak sadar agan menanamkan sugesti bahwa kejujuran itu sesuatu yg sangat sulit dilakukan, dan agan gak yakin bisa melakukannya sebaik Mang Jaya.


Di situ lah IRONIS-nya.


Di saat agan2 kagum dan terharu dengan kejujuran Mang Jaya, secara ga sadar dalam hati agan merasa pesimis bisa seperti itu. Itu yg kemudian jadi stimulan bagi kita utk menghindari berbuat jujur, karena di benak agan sesuatu yg hebat itu gak mesti semua orang bisa dan itu sah2 aja...

Padahal mestinya apa yang dilakukan Mang Jaya adalah WAJAR, sama wajarnya dengan bila agan sendiri yg berada di posisi Mang Jaya. Tidak ada yg perlu dibesar2kan atau dipesimiskan.

____________


Jangan salah paham, bukan berarti ane mencibir kaskusers yg bersimpati dengan kejujuran Mang Jaya.

Like I said, kita orang Indonesia (termasuk ane tentunya) sudah lama terjebak dengan pemikiran ‘mendewakan’ kejujuran (Sudah sejak jamannya polisi Hoe Geng). Kejujuran jadi barang sakral. Seakan-akan hanya orang yg berhati suci yg bisa memilikinya...

Namun pandangan ane berubah setelah mengalami kisah dengan si John yg diceritakan di atas.

Di kondisi yg ideal, tukang becak mengembalikan uang 9 juta ke pemiliknya mestinya dianggap sebagai sesuatu yang WAJAR, bukanHEBAT. Dan itu baru bisa terealisasi kita semua mulai mengubah pola pikirnya dari sekarang. Pola pikir bahwa JUJUR itu WAJAR.

Update : Izin pasang video terbarunya Mang Jaya dari HT terbarunya agan davinof



Ada komentar tante Lula Kamal yg mensupport pandangan ane di menit 5:39. Yg males buffer ane tulis aja :

" jadi saya inginnya mengajarkan anak2 kita nanti bahwa jujur itu harus. Apa dengan jujur kamu melakukan sesuatu yg baik? TIDAK. Jujur itu WAJIB.

Kalau kamu melakukan baik itu, dari uang kamu sendiri, kamu berderma. Itu baik.

Kalau jujur? harus
"

_________

Makasih banyak buat agan2 yg udah komen. Tadinya mau ane angkutin post2 yg bagus ke pejwan, tapi krn ada banyak jd ane rangkum aja ya. Tanggapan dari agan2 antara lain :

Quote:


Ane sebenarnya paling demen kalau udah sanggah2an gini, tapi berhubung ini menyangkut moral ane ga berani ngotot2an... Soalnya ane terus terang jg masih banyak brengseknya. (Buktinya ane bikin thread beginian. Kalau manusia moralnya sudah solid, ngapain susah2 bikin analisa segala... Orang tinggal jalani aja)

Yah anggap aja ini bukan lg bahas moral tp pola pikir manusia. Untuk selanjutnya gimana mesti menyikapi polemik kejujuran ini, ane serahkan ke diri kaskusers masing2 emoticon-Ngacir
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 46 suara
"KEJUJURAN" menurut agan sbg orang Indonesia??
sesuatu yang "WAH" dan patut diberi apresiasi lebih
39%
sesuatu yg wajar
61%
Diubah oleh RokushikiMaster 02-12-2013 17:30
0
13.9K
219
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan