- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jim Geovedi , peretas paling berbahaya didunia berasal dari Indonesia


TS
duLkunYuk
Jim Geovedi , peretas paling berbahaya didunia berasal dari Indonesia
Jim Geovedi
Quote:
I don't condemn stupidity, but I cannot condone irrationality.
Mungkin memang agak sedikit asing ditelinga kita setelah mendengar namanya atau tentang sosok yang satu ini, siapa yang menyangka dibalik wajahnya yang terkesan polos terdapat sesuatu hal yang luar biasa.
Adakah agan-agan kaskuser yang kenal beliau? Atau salah satu kaskuser adalah beliau?
Yuk mari berkenalan lebih dengan sosok hacker yang satu ini

Spoiler for pic:
Quote:

Quote:

Quote:

Spoiler for biodata:
Quote:
Jim Geovedi (lahir 28 Juni 1979) adalah seorang pakar keamanan teknologi informasi ternama asal Indonesia yang berfokus pada penemuan celah keamanan komputer dan jaringan dengan kekhususan sistem telekomunikasi dan satelit. BBC News menjulukinya sebagai sosok yang "tidak mirip seperti penjahat Bond, tetapi memiliki sejumlah rahasia yang akan mereka kejar habis-habisan"
Perjalanan Hidup
Pada tahun 1998-1999, setelah lulus SMA, Geovedi menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Setelah seorang pendeta memperkenalkannya dengan komputer dan internet, ia mulai belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.
Tahun 2001, Geovedi mendirikan C2PRO Consulting, perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan. Ia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, kemudian berubah nama menjadi Xynexis International. Ia lalu mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global pada tahun yang sama. Ketika sistem telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia tahun 2003, Geovedi sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut. Pada tahun 2004, ia disewa Komisi Pemilihan Umum untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu dan berhasil.
Geovedi mengaku pernah meretas dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Dengan bahan bakar ekstra, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, Geovedi mengaku hanya mengubah rotasinya saja.
Saat ini ia menetap di London dan sering diwawancarai tentang sistem keamanan satelit, keamanan perbankan, dan penegakan hukum.Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Geovedi mengatakan bahwa dengan kemampuannya, ia bisa mengendalikan jaringan Internet di seluruh Indonesia, mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan, namun ia tidak tertarik melakukannya.Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan mengandalkan otaknya saja tanpa gelar akademik.
Jim Geovedi adalah orang yang berbahaya. Pada masa ketika nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi, Jim, jika dia mau, bisa setiap saat keluar masuk ke sana: melongok percakapan surat elektronik atau sekedar mengintip perselingkuhan anda di dunia maya.
Lebih dari itu, dia bisa saja mencuri data-data penting: lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara.
“Kalau mau saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam percakapan dengan Deutsche Welle. Saat saya tanyakan itu kepada pengamat IT Enda Nasution, dia mengaku percaya Jim Geovedi bisa melakukan itu.
Saya memilih percaya dan tidak mau menantang Jim untuk membobol situs Deutsche Welle.
Dia adalah hacker Indonesia dengan reputasi global: hilir mudik Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow menjadi pembicara pertemuan hacker internasional yang sering dibalut dengan nama seminar sistem keamanan. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim memperagakan cara meretas satelit: ya, Jim bisa mengubah arah gerak atau bahkan menggeser posisi satelit. Keahliannya ini bisa anda lihat di Youtube.
Pindah ke London
Jim Geovedi sejak 2012 pindah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi. Dua tahun terakhir, dia mengaku tertarik mengembangkan artificial intelligence komputer.
Tapi Jim Geovedi menolak disebut ahli. Dalam wawancara, Jim lebih suka menganggap dirinya “pengamat atau kadang-kadang partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.“
Diaspora Indonesia yang Mendunia
Jim Geovedi, adalah satu dari sekian banyak nama orang Indonesia yang kini merantau ke mancanegara dan mengangkat nama Indonesia (Lampung) yang terkenal.
Menurut artikel theglobejournal, ada sekitar 5,8 juta orang Indonesia kini merantau di mancanegara. Profesinya bermacam-macam. Ada di Asean, Dubai, hingga Silicon Valley AS.
Ekonom senior di Bank Dunia Yevgeny Kuznetsov menyebutnya orang-orang Indonesia tersebut dengan sebutan diaspora atau pengelana di negeri orang. Kontribusi mereka berjenjang mulai dari sekadar mengirim uang [tenaga kerja biasa], donasi, investasi, jaringan pengetahuan dan inovasi, hingga reformasi institusi.
Sehat Sutardja (pendiri Marvell Technology), Martina Kuniadi & Christian Tan (pemilik Blessing & Giving LLC), Prof. Nelson Tansu (pakar teknologi nano), Muhammad Arief Budiman (salah satu eksekutif kunci Orion Genomic), dan Prof. Khoirul Anwar (pemegang paten sistem telekomunikasi 4G berbasis Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah beberapa contohnya.
Mengacu ramalan The McKinsey Global Institute dalam The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential, diaspora Indonesia bisa menjadi salah satu kunci sukses Indonesia menuju negara ekonomi maju di abad 21. MGI meramalkan pada 2030 RI akan menjelma menjadi kekuatan ketujuh ekonomi global dengan 135 juta kelas menengah, US$1,8 triliun potensi pasar di sektor konsumer, pertanian-perikanan, sumberdaya dan pendidikan, namun memerlukan 113 juta pekerja terampil.
Di dunia TI ada Erward Osckar & Jimmy Pandra, pendiri Wowrack yang menjadi ‘rumah’ bagi Amazon.com, Microsoft dan Kaskus. Dan, diantara ahli TI, Jim Geovedi, adalah Hacker papan atas kelahiran Lampung, tahun 1979 yang tinggal di London. Dia terkenal karena pernah meretas satelit, dengan mengubah arah sampai menggeser posisi satelit.
Tidak, Jim bukan lulusan sekolah IT ternama. Lulus SMA, Jim menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Beruntung seorang pendeta memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, Jim Geovedi belajar secara otodidak: menelusuri ruang-ruang chatting para hacker dunia.
Perjalanan Hidup
Pada tahun 1998-1999, setelah lulus SMA, Geovedi menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Setelah seorang pendeta memperkenalkannya dengan komputer dan internet, ia mulai belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.
Tahun 2001, Geovedi mendirikan C2PRO Consulting, perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan. Ia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, kemudian berubah nama menjadi Xynexis International. Ia lalu mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global pada tahun yang sama. Ketika sistem telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia tahun 2003, Geovedi sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut. Pada tahun 2004, ia disewa Komisi Pemilihan Umum untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu dan berhasil.
Geovedi mengaku pernah meretas dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Dengan bahan bakar ekstra, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, Geovedi mengaku hanya mengubah rotasinya saja.
Saat ini ia menetap di London dan sering diwawancarai tentang sistem keamanan satelit, keamanan perbankan, dan penegakan hukum.Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Geovedi mengatakan bahwa dengan kemampuannya, ia bisa mengendalikan jaringan Internet di seluruh Indonesia, mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan, namun ia tidak tertarik melakukannya.Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan mengandalkan otaknya saja tanpa gelar akademik.
Jim Geovedi adalah orang yang berbahaya. Pada masa ketika nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi, Jim, jika dia mau, bisa setiap saat keluar masuk ke sana: melongok percakapan surat elektronik atau sekedar mengintip perselingkuhan anda di dunia maya.
Lebih dari itu, dia bisa saja mencuri data-data penting: lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara.
“Kalau mau saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam percakapan dengan Deutsche Welle. Saat saya tanyakan itu kepada pengamat IT Enda Nasution, dia mengaku percaya Jim Geovedi bisa melakukan itu.
Saya memilih percaya dan tidak mau menantang Jim untuk membobol situs Deutsche Welle.
Dia adalah hacker Indonesia dengan reputasi global: hilir mudik Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow menjadi pembicara pertemuan hacker internasional yang sering dibalut dengan nama seminar sistem keamanan. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim memperagakan cara meretas satelit: ya, Jim bisa mengubah arah gerak atau bahkan menggeser posisi satelit. Keahliannya ini bisa anda lihat di Youtube.
Pindah ke London
Jim Geovedi sejak 2012 pindah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi. Dua tahun terakhir, dia mengaku tertarik mengembangkan artificial intelligence komputer.
Tapi Jim Geovedi menolak disebut ahli. Dalam wawancara, Jim lebih suka menganggap dirinya “pengamat atau kadang-kadang partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.“
Diaspora Indonesia yang Mendunia
Jim Geovedi, adalah satu dari sekian banyak nama orang Indonesia yang kini merantau ke mancanegara dan mengangkat nama Indonesia (Lampung) yang terkenal.
Menurut artikel theglobejournal, ada sekitar 5,8 juta orang Indonesia kini merantau di mancanegara. Profesinya bermacam-macam. Ada di Asean, Dubai, hingga Silicon Valley AS.
Ekonom senior di Bank Dunia Yevgeny Kuznetsov menyebutnya orang-orang Indonesia tersebut dengan sebutan diaspora atau pengelana di negeri orang. Kontribusi mereka berjenjang mulai dari sekadar mengirim uang [tenaga kerja biasa], donasi, investasi, jaringan pengetahuan dan inovasi, hingga reformasi institusi.
Sehat Sutardja (pendiri Marvell Technology), Martina Kuniadi & Christian Tan (pemilik Blessing & Giving LLC), Prof. Nelson Tansu (pakar teknologi nano), Muhammad Arief Budiman (salah satu eksekutif kunci Orion Genomic), dan Prof. Khoirul Anwar (pemegang paten sistem telekomunikasi 4G berbasis Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah beberapa contohnya.
Mengacu ramalan The McKinsey Global Institute dalam The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential, diaspora Indonesia bisa menjadi salah satu kunci sukses Indonesia menuju negara ekonomi maju di abad 21. MGI meramalkan pada 2030 RI akan menjelma menjadi kekuatan ketujuh ekonomi global dengan 135 juta kelas menengah, US$1,8 triliun potensi pasar di sektor konsumer, pertanian-perikanan, sumberdaya dan pendidikan, namun memerlukan 113 juta pekerja terampil.
Di dunia TI ada Erward Osckar & Jimmy Pandra, pendiri Wowrack yang menjadi ‘rumah’ bagi Amazon.com, Microsoft dan Kaskus. Dan, diantara ahli TI, Jim Geovedi, adalah Hacker papan atas kelahiran Lampung, tahun 1979 yang tinggal di London. Dia terkenal karena pernah meretas satelit, dengan mengubah arah sampai menggeser posisi satelit.
Tidak, Jim bukan lulusan sekolah IT ternama. Lulus SMA, Jim menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Beruntung seorang pendeta memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, Jim Geovedi belajar secara otodidak: menelusuri ruang-ruang chatting para hacker dunia.
Spoiler for wawancara dengan Deutsche Welle:
Deutsche Welle
Apa saja yang pernah anda hack?
Jim Geovedi
Saya tidak pernah menghack…kalaupun ya, saya tidak akan mengungkapkannya dalam wawancara, hehehe. Tapi saya banyak dibayar untuk melakukan uji coba sistem keamanan. Saya punya konsultan perusahaan keamanan untuk menguji aplikasi dan jaringan. Klien saya mulai dari perbankan, telekomunikasi, asuransi, listrik, pabrik rokok dan lain-lain.
Deutsche Welle
Bagaimana anda membangun reputasi sebagai hacker?
Jim Geovedi
Saya tidak memulai dengan menghack sistem, kemudian setelah terkenal membuka identitas dan membangun bisnis sistem keamanan. Sejak awal, saya lebih banyak bergaul dengan para hacker dunia ketimbang Indonesia, dan dari sana saya sering diundang menjadi pembicara seminar atau diwawancara media internasional. Beberapa tahun setelah itu saya mulai diperhatikan di Indonesia. Tahun 2004, saya diminta membantu KPU (saat itu data pusat penghitungan suara Pemilu diretas-red) yang kena hack. Saya disewa untuk mencari tahu siapa pelakunya (seorang hacker bernama Dani Firmansyah akhirnya ditangkap-red). Ketika wireless baru masuk Indonesia tahun 2003, saya sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem itu. Tahun 2006, saya diminta menjadi pembicara isu sistem keamanan satelit, dan itu yang mungkin membuat nama saya naik.
Deutsche Welle
Apakah anda bisa menghack satelit?
Jim Geovedi
Ya bisa, satelit itu sistemnya cukup unik. Orang yang bisa mengontrol satelit harus tahu A sampai Z tentang isi satelit. Dan satu-satunya cara adalah anda harus masuk ke ruang operator atau berada dalam situasi kerja sang operator (dengan meretasnya-red). Dari sana anda akan memahami semua hal: satelit ini diluncurkan kapan, bagaimana cara kontrol, sistem apa yang digunakan. Setelah itu anda akan bisa memahami: oh di sini toh kelemahan sistemnya. Itu semua total insting. Semakin sering anda mempelajari kasus, jika berhadapan dengan kasus lain, anda akan bisa melihat adanya kesamaan pola. Kalau anda sudah melihat kesamaan pola, maka anda akan tahu.
Deutsche Welle
Satelit mana saja yang pernah anda hack?
Jim Geovedi
Hahaha…saya harus berada di lingkungan operatornya.
Deutsche Welle
Tapi anda bisa masuk ke lingkungan itu dari jarak jauh (meretas-red) kan?
Jim Geovedi
Hahaha, untuk satu atau dua kasus itu bisa dilakukan.
Deutsche Welle
Satelit mana yang anda hack?
Jim Geovedi
Itu satelit klien saya hahaha…satelit Indonesia dan satelit Cina.
Deutsche Welle
Apa yang anda lakukan dengan satelit itu?
Jim Geovedi
Saat itu saya diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit, dan saya melihat: oh ini ada kemungkinnan untuk digeser atau dirotasi sedikit… lalu ya saya geser…dan itu membuat mereka panik karena agak sulit mengembalikan satelit itu ke orbit. Untung mereka punya bahan bakar ekstra. Mereka bilang: oke cukup jangan diteruskan. Satelit yang dari Cina bisa saya geser tapi kalau yang dari Indonesia saya ubah rotasinya.
Deutsche Welle
Dengan kemampuan seperti ini, bagaimana anda mengatasi godaan?
Jim Geovedi
Kalau mau, saya bisa mengontrol internet seluruh Indonesia. Saya bisa mengalihkan traffic (lalu lintas data-red), saya bisa mengamati traffic yang keluar ataupun masuk Indonesia. Saya bisa memodifikasi semua transaksi keuangan…dengan kapasitas saya itu mungkin saja dilakukan. Tapi buat apa? Saya termasuk orang yang bersyukur atas apa yang saya punya. Saya nggak punya interest berlebihan soal materi.
Yang ngga tau siapa itu silahkan cek disini
Deutsche Welle
Surat tanggapan tentang cyberwar vs aussi
Spoiler for Tanggapan:
ember
Terima kasih untuk kalian yang sudah mengirimkan pesan kepada saya lewat surel, Twitter, Facebook dan SMS. Ini tanggapan saya untuk semua pertanyaan, pernyataan dan ajakan kalian.
ya, saya serius
Perang siber adalah istilah yang besar dan serius
Apa saja aktivitas dalam sebuah perang siber (cyberwar)? Jika mengikuti definisi "perang" secara umum yang disesuaikan dengan media siber, maka ada beberapa hal yang akan terjadi.
Pertama, akan terjadi serangan yang memakan korban, dalam hal ini adalah serangan terhadap sistem komputer yang sangat berbahaya dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Jika hanya menimbulkan kerugian material, sebuah aksi ekonomi pun bisa menimbulkan kerugian dalam jumlah besar, oleh karena itu kerugian material belum bisa menjadi indikasi terjadinya sebuah perang siber.
Kedua, sebuah aksi perang siber harus bersifat instrumental (punya tujuan). Dalam konfrontasi militer, satu pihak akan memaksakan pihak yang berseberangan untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Ketiga, perang siber harus bersifat politik. Deklarasi perang adalah mutlak hak istimewa pemimpin negara dan bukan hak anak-anak yang bahkan belum punya hak pilih dalam pemilihan umum di negaranya walaupun mereka meyakini aksi mereka adalah untuk kepentingan negara dan bangsa.
Sampai hari ini, belum satupun serangan siber yang memenuhi persyaratan tersebut. Tidak satu pun. Belum ada seorang manusia yang menjadi korban seketika sebagai akibat serangan siber. Belum ada satu negara pun yang menyatakan perang siber secara resmi. Bahkan belum ada para pelaku penyerangan siber (yang disponsori oleh negara) ke negara lain secara terang-terangan mengakui aksinya.
Penyadapan, penyusupan dan pengintaian bukanlah hal baru
Telik sandi (mata-mata) bukanlah mahluk-mahluk yang baru "tercipta" semata-mata untuk peperangan. Mereka ada bahkan ketika negara sedang dalam kondisi aman dan tenteram.
Tidak ada satu negara pun yang tidak memiliki telik sandi atau tidak menguasai kemampuan memata-matai.
Penyadapan, penyusupan dan pengintaian tidak selalu bergantung terhadap teknologi
Walaupun teknologi sering menjadi alat bantu maupun menjadi target, bukan berarti penyadapan bergantung terhadap penguasaan teknologi. Banyak metode konvensional yang dapat dilakukan, salah satunya adalah perekrutan agen ganda.
Jika anda tertarik dengan teknik persandian, mengapa tidak bergabung dengan Lemsaneg? Indonesia membutuhkan banyak telik sandi.
Ada pihak-pihak yang lebih berwenang
Percaya ada tidak, Indonesia punya pihak-pihak yang lebih berwenang dan lebih mampu untuk menangani masalah ini. Permasalahan bilateral antar negara tidak semudah layaknya permasalahan dua RT yang sedang berselisih paham.
Jika anda merasa pemerintah tidak kompeten dalam mengurusi permasalahan ini, silakan melakukan protes kepada para petinggi negara dan tidak melakukan tindakan sporadis yang justru akan membahayakan hubungan negara.
Jika masih bersikeras, silakan pikirkan beberapa hal berikut:
Coba untuk tidak munafik dan tidak jadi pahlawan kesiangan, penyadapan bukan hal baru, Indonesia juga melakukannya.
Informasi penyadapan diperoleh dari dokumen yang dibocorkan Edward Snowden. Sebelum dokumen tersebut bocor, apakah kalian menyadari aktivitas memata-matai antar kedua negara telah terjadi?
Akibat aktivitas serangan siber lebih banyak merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah maupun terlibat dalam kegiatan mata-mata. Jika anda adalah pihak yang merasa tidak terlibat namun menjadi korban, apakah anda bisa tidur tenang malam ini?
Apa yang bisa anda lakukan?
Mudah saja.
Membayar pajak dan mengawasi pengunaannya. Galakkan pemberantasan korupsi di segala bidang.
Tetap tenang dan tidak terpengaruh pemberitaan dari media kacangan yang penuh dengan agenda.
Hentikan semua aksi yang meminta saya atau orang lain melakukan tindakan bodoh.
Simpan pidato nasionalisme kalian buat Pemilu tahun depan
Saya tidak punya rasa nasionalisme?
Benar, saya tidak punya lagi. Dulu pernah punya, tapi sedikit.
Ketika punya sedikit, saya pernah khilaf dengan selalu membela para hacker dari anggapan miring media dan masyarakat luas dan telah berusaha meyakinkan banyak orang bahwa profesi hacker bisa menghasilkan pendapatan yang mungkin lebih dari cukup. Juga pernah khilaf karena berusaha meyakinkan pemerintah Indonesia untuk bisa merangkul hacker dan menjadikannya aset pertahanan negara serta lupa diri dengan menyampaikan materi seputar kewaspadaan keamanan informasi keliling Indonesia, di ratusan acara seminar dan konferensi.
Jadi benar, saya tidak punya rasa nasionalisme seperti halnya para pejabat yang korup dan wakil rakyat yang kalian pilih.
Apa? Kamu belum pernah menggunakan hak pilih?
Terima kasih untuk kalian yang sudah mengirimkan pesan kepada saya lewat surel, Twitter, Facebook dan SMS. Ini tanggapan saya untuk semua pertanyaan, pernyataan dan ajakan kalian.
ya, saya serius
Perang siber adalah istilah yang besar dan serius
Apa saja aktivitas dalam sebuah perang siber (cyberwar)? Jika mengikuti definisi "perang" secara umum yang disesuaikan dengan media siber, maka ada beberapa hal yang akan terjadi.
Pertama, akan terjadi serangan yang memakan korban, dalam hal ini adalah serangan terhadap sistem komputer yang sangat berbahaya dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Jika hanya menimbulkan kerugian material, sebuah aksi ekonomi pun bisa menimbulkan kerugian dalam jumlah besar, oleh karena itu kerugian material belum bisa menjadi indikasi terjadinya sebuah perang siber.
Kedua, sebuah aksi perang siber harus bersifat instrumental (punya tujuan). Dalam konfrontasi militer, satu pihak akan memaksakan pihak yang berseberangan untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Ketiga, perang siber harus bersifat politik. Deklarasi perang adalah mutlak hak istimewa pemimpin negara dan bukan hak anak-anak yang bahkan belum punya hak pilih dalam pemilihan umum di negaranya walaupun mereka meyakini aksi mereka adalah untuk kepentingan negara dan bangsa.
Sampai hari ini, belum satupun serangan siber yang memenuhi persyaratan tersebut. Tidak satu pun. Belum ada seorang manusia yang menjadi korban seketika sebagai akibat serangan siber. Belum ada satu negara pun yang menyatakan perang siber secara resmi. Bahkan belum ada para pelaku penyerangan siber (yang disponsori oleh negara) ke negara lain secara terang-terangan mengakui aksinya.
Penyadapan, penyusupan dan pengintaian bukanlah hal baru
Telik sandi (mata-mata) bukanlah mahluk-mahluk yang baru "tercipta" semata-mata untuk peperangan. Mereka ada bahkan ketika negara sedang dalam kondisi aman dan tenteram.
Tidak ada satu negara pun yang tidak memiliki telik sandi atau tidak menguasai kemampuan memata-matai.
Penyadapan, penyusupan dan pengintaian tidak selalu bergantung terhadap teknologi
Walaupun teknologi sering menjadi alat bantu maupun menjadi target, bukan berarti penyadapan bergantung terhadap penguasaan teknologi. Banyak metode konvensional yang dapat dilakukan, salah satunya adalah perekrutan agen ganda.
Jika anda tertarik dengan teknik persandian, mengapa tidak bergabung dengan Lemsaneg? Indonesia membutuhkan banyak telik sandi.
Ada pihak-pihak yang lebih berwenang
Percaya ada tidak, Indonesia punya pihak-pihak yang lebih berwenang dan lebih mampu untuk menangani masalah ini. Permasalahan bilateral antar negara tidak semudah layaknya permasalahan dua RT yang sedang berselisih paham.
Jika anda merasa pemerintah tidak kompeten dalam mengurusi permasalahan ini, silakan melakukan protes kepada para petinggi negara dan tidak melakukan tindakan sporadis yang justru akan membahayakan hubungan negara.
Jika masih bersikeras, silakan pikirkan beberapa hal berikut:
Coba untuk tidak munafik dan tidak jadi pahlawan kesiangan, penyadapan bukan hal baru, Indonesia juga melakukannya.
Informasi penyadapan diperoleh dari dokumen yang dibocorkan Edward Snowden. Sebelum dokumen tersebut bocor, apakah kalian menyadari aktivitas memata-matai antar kedua negara telah terjadi?
Akibat aktivitas serangan siber lebih banyak merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah maupun terlibat dalam kegiatan mata-mata. Jika anda adalah pihak yang merasa tidak terlibat namun menjadi korban, apakah anda bisa tidur tenang malam ini?
Apa yang bisa anda lakukan?
Mudah saja.
Membayar pajak dan mengawasi pengunaannya. Galakkan pemberantasan korupsi di segala bidang.
Tetap tenang dan tidak terpengaruh pemberitaan dari media kacangan yang penuh dengan agenda.
Hentikan semua aksi yang meminta saya atau orang lain melakukan tindakan bodoh.
Simpan pidato nasionalisme kalian buat Pemilu tahun depan
Saya tidak punya rasa nasionalisme?
Benar, saya tidak punya lagi. Dulu pernah punya, tapi sedikit.
Ketika punya sedikit, saya pernah khilaf dengan selalu membela para hacker dari anggapan miring media dan masyarakat luas dan telah berusaha meyakinkan banyak orang bahwa profesi hacker bisa menghasilkan pendapatan yang mungkin lebih dari cukup. Juga pernah khilaf karena berusaha meyakinkan pemerintah Indonesia untuk bisa merangkul hacker dan menjadikannya aset pertahanan negara serta lupa diri dengan menyampaikan materi seputar kewaspadaan keamanan informasi keliling Indonesia, di ratusan acara seminar dan konferensi.
Jadi benar, saya tidak punya rasa nasionalisme seperti halnya para pejabat yang korup dan wakil rakyat yang kalian pilih.
Apa? Kamu belum pernah menggunakan hak pilih?
Spoiler for Link pribadi:
Walaupun tidak tinggal di Indonesia tapi setidaknya beliau masih punya rasa nasionalisme *walaupun sedikit



Spoiler for sumber:
Dari berbagai sumber gan
Spoiler for cek:
Jika thread ini berguna bagi agan sekalian, ngga rugi kok nimpuk ijo-ijo 
buat agan-agan bisa juga dirate biar yang lain bisa tahu

buat agan-agan bisa juga dirate biar yang lain bisa tahu

Diubah oleh duLkunYuk 27-11-2013 18:23
0
9K
Kutip
78
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan