Halo agan-aganwati sekalian, terutama para pencinta kopi. Di desa Kemiren, Banyuwangi ada tradisi unik menikmati 10.000 kopi secara bersama. Acara yang juga dihadiri Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan berlangsung dengan cukup meriah, meski sederhana namun rasa persaudaraannya sangat terasa.
Masyarakat suku Using di desa adat, Desa Kemiren Kecamatan Glagah, Banyuwangi menggelar pesta kopi. Dipesta rakyat Kemiren ini siapapun boleh menikmati kopi yang dihidangkan warga setempat.Termasuk menteri BUMN Republik Indonesia (RI), Dahlan Iskan.
Pesta kopi bertajuk 10.000 cangkir kopi, ini berlangsung sederhana namun meriah. Di tiap depan rumah berjajar meja lengkap dengan kursi dan perlengkapan untuk minum kopi. Seperti cangkir dan alasnya yang terbuat dari keramik, toples kaca dengan bentuk khas berisi bubuk kopi dan gula serta tremos air.
Semua perlengkapan itu terbilang jadul. Kecuali hanya tremos air saja. Yang menarik, cangkir kopi warga Kemiren semuanya sama. Bagi warga Kemiren, cangkir keramik adalah alat terbaik untuk menghidangkan kopi panas. Memang, warga Kemiren sangat paham bagaimana cara membuat kopi yang dengan cita rasa tinggi.
"Semua cangkir untuk minum kopi disini semuanya sama," ujar Tokoh muda Kemiren, Muhammad Ridwan, kepada sunriseofjava.com, malam itu.
Warga luar desa yang ingin menikmati kopi dipersilahkan duduk dikursi. Dan dibuatkan kopi serta dilayani layaknya saudara sendiri. Kopi dihidangkan dengan sedikit gula. Jika ingin menambah rasa manis, tinggal menambahkan gula sesuai selera. Jajanan tradisional khas Using menjadi menu pelengkap, setelah jeda menyeruput kopi.
Yang lebih mengasyikan, di pesta kopi ini sangat kental dengan suasana persaudaraan. Menikmati kopi sambil bercengkrama, bersenda gurau sembari diiringi alunan musik tradisional. Semua yang datang di Kemiren dianggap sebagai saudara yang harus dihormati dan dihargai. Atmosfir kerukunan yang mulai tak ditemukan di perkotaan.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan sendiri saat berkeliling dari meja ke meja mengaku sempat menitikan air mata. Pria nyentrik ini begitu terharu dengan sambutan warga Kemiren kepadanya yang dinilai sangat luar biasa. Dahlan Iskan akhirnya memutuskan untuk bermalam di Kemiren meski sudah disediakan kamar hotel.
"Sebelumnya saya hanya mendengar, bahwa tradisi itu (di Kemiren) ada. Yang membuat saya tertarik cangkir semuanya sama," ujarnya.
Pesta kopi Kemiren ini bertujuan untuk mengenalkan Desa Kemiren sebagai desa kopai (pelafalan kopi dalam bahasa using). Kopi Kemiren memiliki cita rasa yang unik. Selain itu, kopi kemiren memiliki standart internasional yang tidak kalah bersaing dengan kopi lain di dunia.
Di Desa Kemiren, menyangrai kopi sesuai standart internasional telah diperkenalkan dan dibudayakan. Teaster kopi internasional, Setiawan Subekti menjadi mentor warga kemiren untuk belajar mengolah kopi menjadi sajian minuman yang istimewa.
-SUMBER-
Terima kasih bagi mau berkunjung. Silahkan dikomeng ya gan.