Sebelum baca

Rosalyn, seorang ibu dari enam anak, sedang menunggu untuk melahirkan bayinya. Dia kini berada di sebuah rumah sakit bersalin tersibuk di dunia. Di sana dia tidak akan menikmati privasi ruang bersalin sendiri, suaminya Eduardo ada di sisinya.

Rosalyn, wanita Filipina ini akan menjadi salah satu dari 300 ibu baru yang berdesakan dalam bangsal di Rumah Sakit Dr Jose Fabella Memorial di Manila, ibukota Filipina, yang, rata-rata menerima 60 kelahiran bayi ke dunia ini setiap hari.

Di ruang itu Rosalyn dan bayi barunya akan berbagi dengan ibu-ibu lain, biasanya di satu tempat tidur ditempati lima orang ibu, tapi kadang-kadang lebih, dan dia akan melahirkan sebagai bagian dari kelompok yang terdiri dari enam ibu ketika saatnya tiba.

Ruang inilah yang dijuluki 'bangsal bersalin tersibuk di dunia', di Rumah Sakit Dr Jose Fabella Memorial yang melayani daerah slum Tondo di sekitarnya, bekas pembuangan sampah yang sekarang menjadi rumah bagi setengah juta orang.

Di sini, Rosalyn dan suaminya dia Eduardo hidup dari penghasilan hariannya 380 peso, ditambah dengan pekerjaan Rosalyn sebagai pembordir, ini yang memberinya sekitar 280 peso setiap beberapa hari.

"Bahkan jika Anda tidak memiliki pekerjaan, Anda masih harus membayar tagihan," papar Eduardo. "Aku punya dua pekerjaan demi keluarga saya."

"Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan lebih banyak uang untuk keluarga saya , pekerjaan yang aneh - bahkan jika itu pada hari Minggu."

Begitulah kehidupan salah satu dari warga yang dilayani rumah bersalin tersibuk ini.

Kembali di rumah sakit, Rosalyn menjalani check up terakhirnya dengan salah satu perawat di Dr Jose Fabella.

Disaksikan oleh pembuat film dokumenter Anita Rani, Rosalyn membahas pendonor darah, yang akan dibutuhkannya saat kelahiran dengan cepat. Dia harus menyiapkannya.

Filipina kronis dengan kekurangan darah yang membuat kantong darah sangat mahal dan di luar jangkauan untuk seseorang warga slum seperti Rosalyn

Dengan bayi ketujuh yang akan lahir, perdarahan merupakan risiko yang nyata sehingga dia menyiapkan seseorang untuk berada di rumah sakit menjelang kelahiran bersama dengan Eduardo.

Tapi bidan menyarankan dia lebih baik memiliki tiga donor. "Akan lebih baik untuk memiliki tiga donor. Karena di sini di Fabella, tiga donor adalah setara dengan jumlah darah yang akan digunakan untuk Anda," katanya.

Melahirkan tujuh anak tidak biasa di Filipina, seperti yang akan dijalani Rosalyn. Di Tondo, keluarga dengan 10 atau bahkan 12 anak adalah hal yang umum, dan sebagai hasilnya, di masa puncaknya, bidan di Dr Jose Fabella dapat melahirkan kelahiran 100 bayi dalam waktu 24 jam!

"Kadang-kadang , selama musim yang tinggi, 13 sampai 16 bayi di ruang bersalin pada saat yang sama," kata Arlene Matanguihan, seorang dokter residen.

"Ini memang kacau tapi kekacauan terorganisir. Kita masih dapat mengelola - tidak ada bayi yang harus ditaruh di lantai," katanya.

Kepala Bidan Anna Prebus telah membantu kelahiran banyak bayi, dia mengatakan mustahil untuk mengingat berapa banyak dia membantu membawa bayi ke dunia.

"Saya minta maaf tapi saya tidak ingat (berapa banyak bayi sudah saya tangani," dia mengatakan kepada pembuat film dokumenter Rani. "Ini begitu banyak! Mungkin 200.000. Saya sudah di sini sejak 1986, hampir 28 tahun," terangnya.

Satu dari lima ibu dari sentral Manila datang ke sini untuk melahirkan bayi mereka, dan bidan bekerja siang dan malam.

Akibatnya, kondisi di rumah sakit yang suram, dengan antrian ibu hamil menunggu di ruang tunggu dan ratusan lainnya menggelosoh ke ubin bangsal.

Mereka yang di ambang melahirkan dibawa ke dalam ruang kerja kecil. "Ada lima orang di tempat tidur, kadang-kadang kita memiliki lebih banyak," tambah Prebus, yang menunjuk kepada perempuan yang didorong ke ruang bersalin, pada menit terakhir, dalam kelompok enam orang atau lebih.

Bagaimana dengan Rosalyn? Melahirkan di depan lima orang lainnya adalah yang paling dikekhawatirkannya. Meskipun Dr Jose Fabella adalah rumah sakit umum, operasi harus dibayar.

Akibatnya, ia dan Eduardo hidup dalam ketakutan jika komplikasi karena caesar sangat mahal.

"Aku khawatir karena dia (Rosalyn ini) tengah menungu waktunya," papar Eduardo saat ia menunggu dengan gugup di samping istrinya.

"Saya juga prihatin dengan anak, apakah itu akan melahirkan secara normal atau dengan caesar," ujarnya.

"Jika dia tidak memiliki kelahiran normal, kita akan berada dalam kesulitan keuangan. Anggaran adalah masalah nomor satu kami."

"Saya akan memaksa diri untuk melahirkan dengan persalinan normal," tambahnya Rosalyn. "Aku hanya ingin melahirkan secara normal. Saya tidak bisa menerima caesar."

"Saya berharap bebas masalah dalam melahirkan. Itulah yang saya doakan - bahwa kita akan OK ketika saya melahirkan," harapnya.

Beruntung bagi Rosalyn, kelahirannya akhirnya berjalan mulus. Melegakan dia dan Eduardo.

"Jika anak saya bisa menyelesaikan studinya, saya berharap mereka tidak akan seperti kami, di mana Anda bekerja hanya untuk bisa makan," katanya.

"Harus ada batas pada jumlah anak-anak yang Anda miliki. Itulah mengapa saya mengajar mereka untuk tidak mengikuti jejak saya dan memiliki banyak bayi," tambah Eduardo.

Kata-kata bijak sekali, tapi untuk Prebus dan tim bidan yang sibuk, babak 24 jam kelahiran berlanjut. Anda bisa lihat di foto ilustrasi, kesibukan mereka.