- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Generalisasi Yang Bikin ISLAM Kacau


TS
iisengi
4 Generalisasi Yang Bikin ISLAM Kacau
Quote:
sebelumnya, jangan lupa nge-rate ama komen, gan.
komen dan rate agan/sista semua sangat berarti bagi trit ini...
komen dan rate agan/sista semua sangat berarti bagi trit ini...

untuk menghalangi kemajuan Islam, ada banyak sekali hal yang membuat umat Islam disibukkan dengan perselisihan dan konflik yg tak berujung pangkal. baik karena umat Islam sendiri mau pun dari tangan2 luar yg memang ingin mengacaukan Islam. ada banyak metode, cara, dan pola yg digunakan oleh musuh2 Islam untuk mengacaukan Islam. salah satunya melalui pembentukan falasi opini; generalisasi!
generalisasi adalah penyamarataan, alias main pukul rata. padahal rumus logikanya jelas; generalisir (main pukul rata) selamanya INVALID. Tetapi ironisnya, falasi seperti ini banyak menjangkiti kepala orang Islam. dan ini pula salah satu alasan utama Islam kacau balau seperti sekarang. beberapa bentuk falasi generalisasi ini di antaranya adalah:
Quote:
1. Islam = Arab

banyak orang awam menganggap bahwa semua yang berbau Arab itu Islami. dan karenanya semua budaya Arab (bukan budaya Islam) tanpa filter diimpor begitu saja dari tanah Arab. jangan heran bagi sebagian orang yg terjangkit falasi (kesalahan berfikir) ini, ia menganggap kalau mau jadi Muslim yg kaffah mesti niru2 orang Arab; udeng2nya, jubah supermen-nya, jenggotnya, celana cingkrangnya, cadarnya, dst.
tentu saja niru2 orang Arab ini tidak salah. yang salah kalau menganggap bahwa semua yg berbau Arab itu adalah Islam itu sendiri. sehingga kalau gak mirip orang Arab, berarti bukan orang Islam. lah itu ada budaya ngubur anak perempuan dan perbudakan di Arab, emang itu juga Islam...?
inilah yg lucu dan menyedihkan. padahal jelas, Arab itu urusannya dgn demografi dan ras, bukan aqidah (Islam).
Quote:
2. Madzhab = Agama

ini jenis falasi kedua yg mungkin jauh lebih parah. yaitu menganggap bahwa madzhab sama dengan agama. padahal madzhab (bahasa akademisnya: school of thought, aka: sekolah/metode/cara pandang/aliran pemikiran, tak lebih dari sebuah jalan dan upaya yg dipilih seseorang untuk memahami dan mengikuti Islam.
ironisnya, sekelompok orang yg terkena virus falasi ini berfantasi bahwa 'madzhab' yg dianutnya adalah agama itu sendiri. sehingga siapa pun yg tidak mengikuti metode dan caranya (madzhabnya) berhak divonis tidak beragama (Islam). inilah yg kemudian melahirkan sikap takfirisme; suka mengkafirkan selainnya, sampai pada titik menghalalkan darah orang yg berbeda dengan kelompok/madzhabnya, dan merasa berpahala ketika memenggal kepala kelompok lain. naudzubillah...
padahal, kalau mau objektif, yang benar-benar layak mengaku Islam itu, dan yang paling benar ya cuma Nabi Muhammad Saw. kaerna beliau yg membawa risalah Islam sendiri. selain Nabi Muhammad Saw (setelah Nabi Muhammad Saw), bagaimana pun tak lebih dari orang-orang yang ingin mengikuti jejak Nabi dgn cara menafsirkan ajaran Nabi. secanggih apa pun usaha tafsirannya, jelas tak bisa menyamai keotentikan ajaran Nabi. tapi minimal mendekati keotentikan (orisinalitas) ajaran Islam yg berasal dari Nabi.
usaha untuk menafsirkan Islam inilah yg disebut 'madzhab'. so, santai aja bro. sesama orang yg menafsirkan, gak usah sok paling bener sendiri. apalagi begaya mengkafirkan orang lain. krn yg paling bener pasti Nabi Muhammad Saw, bukan ente!
Quote:
3. Wahhabi = Salafi

banyak orang awam tertipu oleh propaganda bahwa Wahhabi = Salafi. Salafi secara leksikal artinya adalah orang-orang terdahulu. dan yang dimaksud orang-orang terdahulu ini adalah kalangan sahabat, tabi'in, dan tabi'iin-tabi'iin yang dikenal dengan akhlak, kesantunan, dan keilmuannya. dari sini saja sudah jelas bahwa Wahhabi BUKAN Salafi. karena Wahhabi sendiri lahir baru-baru ini. baru puluhan tahun saja yang disokong oleh keluarga Saud.
di Indonesia sendiri, jauh2 hari sebelum Wahhabi muncul, pesantren2 di sudut-sudut kampung Indonesia banyak sekali yg menamakan diri sebagai Pesantren Salafiyyah. tetapi sekarang ini, kelompok2 Wahhabi yg ekstrim dan takfiri (Wahhabi yg moderat dan toleran sih tidak mengkafirkan), dalam upayanya mengkafirkan kelompok lainnya (tak hanya Syi'ah yg dikafirkan, Wahhabi takfiri tak segan2 menyerang Sunni, terutama berkaitan dgn ajaran2 ziarah yg dituding syirik, sholawatan, maulidan, dan ajaran2 untuk mengagungkan Nabi dan Keluarganya sbg bid'ah? agar aman mrk seringkali mencatut nama Salafi sbg embel-embelnya supaya didukung oleh masyarakat luas yg memiliki penghormatan pada generasi Salaf.
padahal Wahhabi jelas BUKAN Salafi!
Bahkan, Organisasi Islam Sunni terbesar di dunia, Nahdhatul Ulama (NU) sendiri lahir karena ulah Wahhabi takfiri ini. sebagaimana diterangkan oleh ketua umum PBNU sendiri:
Quote:
"Harus diingat bahwa berdirinya NU itu adalah karena perilaku Wahabi. Wahabi mau bongkar kuburan Nabi Muhammad, KH Hasyim bikin Komite Hijaz. Waktu itu yang berangkat Kiai Wahab, Haji Hasan Dipo (ketua PBNU pertama), KH Zainul Arifin membawa suratnya Kiai Hasyim ketemu Raja Abdul Azis mohon, mengharap, atas nama umat Islam Jawi, mohon jangan dibongkar kuburan Nabi Muhammad. Pulang dari sana baru mendirikan Nahdlatul Ulama. Jadi memang dari awal kita ini sudah bentrok dengan Wahabi. Lahirnya NU didorong oleh gerakan Wahabi yang bongkar-bongkar kuburan, situs sejarah, mengkafir-kafirkan, membid’ah-bid’ahkan perilaku kita, amaliah kita. Tadinya diam saja, begitu yang mau dibongkar makam Nabi Muhammad, baru KH Hasyim perintah bentuk komite tersebut."
(Said Aqil Siradj, Ketua PBNU)
sumber: Majalah Risalah NU No. 38/Tahun VI/1434H/2013
(Said Aqil Siradj, Ketua PBNU)
sumber: Majalah Risalah NU No. 38/Tahun VI/1434H/2013
Quote:
4. Syi'ah = Iran

kenapa Syi'ah? karena sekarang lagi santer eskalasi isu-isu sektarian dan fitnah-fitnah murahan terkait Syi'ah. opini digiring bahwa Syi'ah itu identik dengan Iran. imporan dari Iran. dan karena dari negeri asing, maka pasti membawa ideologi Transnasional dan mengancam NKRI. juga kalau Syi'ah besar katanya akan menyerang kelompok lain. karena itu Syi'ah harus dibasmi!
tapi benarkah begitu? ternyata tidak. Syi'ah sudah lama ada di bumi pertiwi. jauh2 hari sebelum Iran jejak2nya sangat banyak. mulai dari Tabuik, bubur merah putih, acara Asyuro, Syi'ah Kuala, dan banyak lagi. bahkan (meski masih diperdebatkan) tercatat Islam yg masuk pertama mewarnai bangsa Indonesia adalah Islam Syi'ah yg kental dgn nuansa esoterisnya.
di Timur Tengah sendiri, mayoritas adalah Muslim Syi'ah. sampai dikatakan jika anda bertemu dengan 3 orang, maka pasti 2 orangnya adalah Muslim Syi'ah. di Libanon sendiri, meski yg berkuasa adalah Hizbullah yg notabenenya Syi'ah, kelompok2 lain tetap aman dan hidup berdampingan.
semoga bermanfaat

jangan lupa cendolnya yah, gan? aus nih nulis banyak-banyak....


Quote:
Original Posted By phoenix.dk►1 lg. terroris atau maniak jihad = muslim 

Quote:
Original Posted By as321►bahsan yang menarik...
alfakir cuma mau nambahin aja.
tentang arab:
setuju sekali sama pendapat TS, Islam tidak seperti agama sebelumnya yang hanya diutus untuk kaum A,bukan untuk kaum B sedangkan Islam agama seluruh alam jadi bukan cuma arab
tenatng mazhab: dizaman sekarang yang jarak tahunnya jauh dari zaman Nabi Saw dan para salaf... bermazhab sangat diperlukan bahkan bisa dibilang wajib.. karena beliau paara Imam yang hidup di zaman para tabi'in dan pada saat ada sahabat Nabi saw yang masih hidup dan ilmu mereka dari Rasulullah diturunkan dari generasi ke genrasi (dengan sanad keguruan) jadi silahkan dipilih mazhab yang sesuai dengan kita dan kata Alm.Habib Munzir Almunsawa r.a pilihlah mazhab sesuai mayoritas tempat kita tinggali misal di Indondonesai mayoritas mazhab syafi'i (80%) itu semua biar tidak merasa berbeda dari yang lain dan mempermudah juga..
salafi= wahabi
memang pendapat yang salah... banyak pesantren NU memakai nama "pesantren salafiah" tapi kebanyakan para wahabi mecatut nama salaf...
ciri-cirinya mudah kalo dia sudah menkoreksi amalan lain seperti Maulid Nabi Saw, tahlilan, ziarah kubur dll bisa dikatakan 90% orang tsb wahabi dan kalo sudah sampai mengkafirkan sesama Muslin 100% wahabi/syiah (yang takrfiri)
dan wahabi yang perlu dihormati
WAHABI MU'TADIL yaitu mereka yang tidak berkeyakinan Takfiri dan tidak bersikap Khawarij, maka mereka termasuk MADZHAB ISLAM yang wajib dihormati dan dihargai serta disikapi dengan DA'WAH dan DIALOG dalam suasana persaudaraan Islam
pengertian salaf:
salaf, artinya adalah kaum yg terdahulu, salaf adalah istilah bagi Ulama Ulama yg terdahulu di masa setelah Tabi’ Tabiin, namun kaum penganut ajaran wahabi menamakan dirinya salafy, padahal mereka tak mengikuti ajaran ulama salaf yg terkenal berbudi luhur, ahli ibadah, ahli ilmu syariah.
mereka ini muncul di akhir zaman justru membawa ajaran sesat dan mengaku salaf
syiah= iran
ada benarnya juga karena memang mayoritas di sana..
tapi jangan salah kelompok syiah juga ada yang kita harus hormati:
SYI'AH MU'TADILAH yaitu Syi'ah yang tidak berkeyakinan Ghulat dan tidak bersikap Rafidhah, mereka hanya mengutamakan Ali RA di atas sahabat yang lain, dan lebih mengedapankan riwayat Ahlul Bait daripada riwayat yang lain, secara ZHOHIR mereka tetap menghormati para sahabat Nabi SAW, sedang BATHIN nya hanya Allah SWT Yang Maha Tahu, hanya saja mereka tidak segan-segan mengajukan kritik terhadap sejumlah sahabat secara ilmiah dan elegan. Syi'ah golongan inilah yang disebut oleh Prof. DR. Muhammad Sa'id Al-Buthi, Prof. DR. Yusuf Qardhawi, Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Mufti Mesir Syeikh Ali Jum'ah dan lainnya, sebagai salah satu Madzhab Islam yang diakui dan mesti dihormati. Syi'ah golongan ketiga ini mesti dihadapi dengan DA'WAH dan DIALOG bukan dimusuhi
Jadi intinya dari zaman Nabi Saw sampai paratabiin sampai ulama ulama yang memiliki sanad dan ilmu yang dalam tidak pernah ada caci maki orang/kelompok lain yang mengotori lisannya
yang ada bagaimana kita memperbaiki diri kita dan menyebarkan kebaikan kepada sesama saudara "jangan jadi Muslim seperti buih dimana julah mereka banyak tapi tidak ada artinya, jadilah ombak dilaut dimana gelombang kebaikan itu menyebar ke seluruh sudut Bumi"
ajaklah kebaikan kepada keluargamu, saudaramu, teman-temanmu, dan saudara Muslim dimanapun apalagi sekarang lebih mudah ada fb,twitter,kaskus
dan seseorang boleh difonis kafir kalau sudah melenceng dari rukun Iman dan rukun Islam itupun tidak boleh kita terang terangan bilang di kafir dan mecacinya tapi diingatkan dan dituntun kembali ke pemahaman yang benar...
dan untuk hub antar agama lain kita harus utamakan akhlak...
jadilah kita lebih berakhlak daripada mereka...
jangan ganggu mereka tetap saling menghormati dan utamakan persatuan...
Ingat Rasulullah yang memberi makan yahudi buta yang kerjaannya mencaci Nabi Saw, dan Rasulullah yang mengizinkan tinggal seorang yahudi 3 hari di rumah beliau dari kisah tersebut apakah beliau Sasw merasa jijik dengan mereka ???
tidak yang ada hanya kasih sayang yang disebarkan ke seluruh alam...
lakum dinukum waliyadin.. (untukmu agamamu, untuk ku agamaku)
semoga Allah beri kekuatan dan keberkahan untuk umat Sayydina Muhammad Saw
izin nitip thread
Biografi Habib Munzir Almunsawa
alfakir cuma mau nambahin aja.
tentang arab:
setuju sekali sama pendapat TS, Islam tidak seperti agama sebelumnya yang hanya diutus untuk kaum A,bukan untuk kaum B sedangkan Islam agama seluruh alam jadi bukan cuma arab
tenatng mazhab: dizaman sekarang yang jarak tahunnya jauh dari zaman Nabi Saw dan para salaf... bermazhab sangat diperlukan bahkan bisa dibilang wajib.. karena beliau paara Imam yang hidup di zaman para tabi'in dan pada saat ada sahabat Nabi saw yang masih hidup dan ilmu mereka dari Rasulullah diturunkan dari generasi ke genrasi (dengan sanad keguruan) jadi silahkan dipilih mazhab yang sesuai dengan kita dan kata Alm.Habib Munzir Almunsawa r.a pilihlah mazhab sesuai mayoritas tempat kita tinggali misal di Indondonesai mayoritas mazhab syafi'i (80%) itu semua biar tidak merasa berbeda dari yang lain dan mempermudah juga..
salafi= wahabi
memang pendapat yang salah... banyak pesantren NU memakai nama "pesantren salafiah" tapi kebanyakan para wahabi mecatut nama salaf...
ciri-cirinya mudah kalo dia sudah menkoreksi amalan lain seperti Maulid Nabi Saw, tahlilan, ziarah kubur dll bisa dikatakan 90% orang tsb wahabi dan kalo sudah sampai mengkafirkan sesama Muslin 100% wahabi/syiah (yang takrfiri)
dan wahabi yang perlu dihormati
WAHABI MU'TADIL yaitu mereka yang tidak berkeyakinan Takfiri dan tidak bersikap Khawarij, maka mereka termasuk MADZHAB ISLAM yang wajib dihormati dan dihargai serta disikapi dengan DA'WAH dan DIALOG dalam suasana persaudaraan Islam
pengertian salaf:
salaf, artinya adalah kaum yg terdahulu, salaf adalah istilah bagi Ulama Ulama yg terdahulu di masa setelah Tabi’ Tabiin, namun kaum penganut ajaran wahabi menamakan dirinya salafy, padahal mereka tak mengikuti ajaran ulama salaf yg terkenal berbudi luhur, ahli ibadah, ahli ilmu syariah.
mereka ini muncul di akhir zaman justru membawa ajaran sesat dan mengaku salaf
syiah= iran
ada benarnya juga karena memang mayoritas di sana..
tapi jangan salah kelompok syiah juga ada yang kita harus hormati:
SYI'AH MU'TADILAH yaitu Syi'ah yang tidak berkeyakinan Ghulat dan tidak bersikap Rafidhah, mereka hanya mengutamakan Ali RA di atas sahabat yang lain, dan lebih mengedapankan riwayat Ahlul Bait daripada riwayat yang lain, secara ZHOHIR mereka tetap menghormati para sahabat Nabi SAW, sedang BATHIN nya hanya Allah SWT Yang Maha Tahu, hanya saja mereka tidak segan-segan mengajukan kritik terhadap sejumlah sahabat secara ilmiah dan elegan. Syi'ah golongan inilah yang disebut oleh Prof. DR. Muhammad Sa'id Al-Buthi, Prof. DR. Yusuf Qardhawi, Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Mufti Mesir Syeikh Ali Jum'ah dan lainnya, sebagai salah satu Madzhab Islam yang diakui dan mesti dihormati. Syi'ah golongan ketiga ini mesti dihadapi dengan DA'WAH dan DIALOG bukan dimusuhi
Jadi intinya dari zaman Nabi Saw sampai paratabiin sampai ulama ulama yang memiliki sanad dan ilmu yang dalam tidak pernah ada caci maki orang/kelompok lain yang mengotori lisannya
yang ada bagaimana kita memperbaiki diri kita dan menyebarkan kebaikan kepada sesama saudara "jangan jadi Muslim seperti buih dimana julah mereka banyak tapi tidak ada artinya, jadilah ombak dilaut dimana gelombang kebaikan itu menyebar ke seluruh sudut Bumi"
ajaklah kebaikan kepada keluargamu, saudaramu, teman-temanmu, dan saudara Muslim dimanapun apalagi sekarang lebih mudah ada fb,twitter,kaskus
dan seseorang boleh difonis kafir kalau sudah melenceng dari rukun Iman dan rukun Islam itupun tidak boleh kita terang terangan bilang di kafir dan mecacinya tapi diingatkan dan dituntun kembali ke pemahaman yang benar...
dan untuk hub antar agama lain kita harus utamakan akhlak...
jadilah kita lebih berakhlak daripada mereka...
jangan ganggu mereka tetap saling menghormati dan utamakan persatuan...
Ingat Rasulullah yang memberi makan yahudi buta yang kerjaannya mencaci Nabi Saw, dan Rasulullah yang mengizinkan tinggal seorang yahudi 3 hari di rumah beliau dari kisah tersebut apakah beliau Sasw merasa jijik dengan mereka ???
tidak yang ada hanya kasih sayang yang disebarkan ke seluruh alam...
lakum dinukum waliyadin.. (untukmu agamamu, untuk ku agamaku)
semoga Allah beri kekuatan dan keberkahan untuk umat Sayydina Muhammad Saw
izin nitip thread
Biografi Habib Munzir Almunsawa
kalau berkenan bisa di taruh di pago one 

Quote:
Original Posted By molen1000►mantebh trit nya gan, yang menting menjunjung perdamaian. tidak ada menganggap orang lain itu sesat.
Quote:
Original Posted By punyanorman►yang nomor 2 ane ga setuju gan,
klo ga bermadzhab terus semua orang jadi menafsirkan sendiri" sesuai dengan hawa nafsu malah akan membuat islam kacau
walau berbeda madzhab asal saling menghormati tanpa mengkafirkan satu sama lain itu lebih baik
klo ga bermadzhab terus semua orang jadi menafsirkan sendiri" sesuai dengan hawa nafsu malah akan membuat islam kacau
walau berbeda madzhab asal saling menghormati tanpa mengkafirkan satu sama lain itu lebih baik
Quote:
Original Posted By irril►alhamdulillah ada trit seperti ini
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)
untuk urusan pilih memilih mazhab itu hak masing" orang ,saya berpendapat sebagai umat muslim kita tidak punya hak untuk mengganggu hak muslim lain dan hak orang non muslim, karena yang berhak hanya Alloh SWT .
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)
untuk urusan pilih memilih mazhab itu hak masing" orang ,saya berpendapat sebagai umat muslim kita tidak punya hak untuk mengganggu hak muslim lain dan hak orang non muslim, karena yang berhak hanya Alloh SWT .

ane taruh pejwan ya, gan?

Quote:
wah, boleh nih. pandangan Sunni (NU) tentang Syi'ah. layak buat pejwan....

ada tambahan menarik jg dari agan Jalak Pengkor:
Quote:
PENYAKT PENGANUT ISLAM DI INDONESIA
Today 12:36
Ada beberapa lagi macam penyakit yg menjangkiti mayoritas muslim Indonesia saat ini.
Today 12:36
Ada beberapa lagi macam penyakit yg menjangkiti mayoritas muslim Indonesia saat ini.
Quote:
Tidak mengerti fikih madzhab masing-masing.
Sebagaimana kita tahu, madzab yg dianut mayoritas masyarakat Indonesia adalah madzhab syafi'i. dan adalah fakta bahwa 90% masyarakat kita, meskipun menganut madzhab syafi'i, tapi tidak mengenal fikih madzhab syafi'i secara keseluruhan. Hal ini dibuktikan dgn banyaknya masyarakat yg menggunakan fikih madzhab lain sesuai keinginan mereka. Dalam arti, jika ada salah satu dalam fikih madzhab syafi'i tdk sesuai dgn hasrat mereka, maka mereka akan mengambil fikih dari madzhab lain yg sesuai dgn hasrat mereka. saya menyebutnya dgn istilah madzhab bunglon.
Banyak orang yg mengaku menganut madzhab syafi'i, tapi dlm sehari-hari mereka mencampurkan ajaran madzhab syafi'i dgn ajaran wahabi. Abgi sebagian orang merasa tidak apa-apa, dgn alasan masih sesama ahlulsunnah.
Justru itu fatal akibatnya, di ahlulsunnah sendiri ada 4 madzhab besar. Dan masing-masing berbeda dalam fikihnya, sbg contoh dalam madzhab maliki, mereka shalat dtidak bersedekap, melainkan lurus spt fikih madzhab ja'fari. Bayangkan jika ada seorang penganut madzhab maliki shalat berjamaah dgn penganut madzhab syafi'i, lalu karena berbeda langsung dituduh syi'ah.
Begitu pula dgn penganut madzab syafi'i di timur tengah agak berbeda dgn penganut madzhab syafi'i di Indonesia (asia tenggara umumnya), terutama dalam hal sujud ketika shalat. Di timur tengah, mayoritas penganut madzhab syafi'i jarang memakai sejadah berwarna-warni dari serat sintetis saat bersujud ketika shalat, mereka umumnya tanpa alas (dahi menyentuh tanah), kalaupun memakain alas, mereka menggunakan sejadah yg terbuat dari bahan yg mengandung unsur tanah, spt tikar yg terbuat dari pelepah daun kurma, kayu, anyam-anyaman, dsbnya, hampir sama dgn cara bersujud syi'ah. Bayangkan jika ada seorang penganut madzhab syafi'i timur tengah shalat berjamaah lalu bersujud memakai potongan kayu atau kepingan batu dgn penganut madzhab syafi'i di indonesia yg memakai sejadah dari serat sintetis, lalu karena berbeda langsung dituduh syi'ah. Buku-buku fikih antar madzhab sudah beredar, ada baiknya beli buku tersebut dan pelajari, hingga sikap fanatisme sempit bisa terhindarkan,
Sebagaimana kita tahu, madzab yg dianut mayoritas masyarakat Indonesia adalah madzhab syafi'i. dan adalah fakta bahwa 90% masyarakat kita, meskipun menganut madzhab syafi'i, tapi tidak mengenal fikih madzhab syafi'i secara keseluruhan. Hal ini dibuktikan dgn banyaknya masyarakat yg menggunakan fikih madzhab lain sesuai keinginan mereka. Dalam arti, jika ada salah satu dalam fikih madzhab syafi'i tdk sesuai dgn hasrat mereka, maka mereka akan mengambil fikih dari madzhab lain yg sesuai dgn hasrat mereka. saya menyebutnya dgn istilah madzhab bunglon.
Banyak orang yg mengaku menganut madzhab syafi'i, tapi dlm sehari-hari mereka mencampurkan ajaran madzhab syafi'i dgn ajaran wahabi. Abgi sebagian orang merasa tidak apa-apa, dgn alasan masih sesama ahlulsunnah.
Justru itu fatal akibatnya, di ahlulsunnah sendiri ada 4 madzhab besar. Dan masing-masing berbeda dalam fikihnya, sbg contoh dalam madzhab maliki, mereka shalat dtidak bersedekap, melainkan lurus spt fikih madzhab ja'fari. Bayangkan jika ada seorang penganut madzhab maliki shalat berjamaah dgn penganut madzhab syafi'i, lalu karena berbeda langsung dituduh syi'ah.
Begitu pula dgn penganut madzab syafi'i di timur tengah agak berbeda dgn penganut madzhab syafi'i di Indonesia (asia tenggara umumnya), terutama dalam hal sujud ketika shalat. Di timur tengah, mayoritas penganut madzhab syafi'i jarang memakai sejadah berwarna-warni dari serat sintetis saat bersujud ketika shalat, mereka umumnya tanpa alas (dahi menyentuh tanah), kalaupun memakain alas, mereka menggunakan sejadah yg terbuat dari bahan yg mengandung unsur tanah, spt tikar yg terbuat dari pelepah daun kurma, kayu, anyam-anyaman, dsbnya, hampir sama dgn cara bersujud syi'ah. Bayangkan jika ada seorang penganut madzhab syafi'i timur tengah shalat berjamaah lalu bersujud memakai potongan kayu atau kepingan batu dgn penganut madzhab syafi'i di indonesia yg memakai sejadah dari serat sintetis, lalu karena berbeda langsung dituduh syi'ah. Buku-buku fikih antar madzhab sudah beredar, ada baiknya beli buku tersebut dan pelajari, hingga sikap fanatisme sempit bisa terhindarkan,
Quote:
Percaya berita tanpa Tabayyun
Nah ini termasuk penyakit kronis juga, hingga sudah menjadi stereotype. Yang namanya informasi selalu memiliki beberapa sudut pandang. Umumnya, masyarakat muslim indonesia cenderung menerima informasi tanpa di filter lebih dahulu dgn metode Tabayyun, padahal tabayyun itu wajib hukumnya dalam Al-Qur'an.
Kalimat yg sering mereka gunakan adalah "Lihatlah, atau Saksikanlah", padahal mereka tidak pernah melihat dan menyaksikan langsung suatu kejadian, hanya bermodalkan membaca, mendengar atau menyaksikan suatu berita, yg bisa saja berita itu condong menguntungkan satu pihak dan memojokkan satu pihak. Adalah fakta, bahwa antara 10 orang yg menyaksikan suatu kejadian secara langsung saja bisa berbeda dalam penguraian kejadian, bisa terjadi distorsi informasi. Apalagi hanya dgn bermodal membaca blog-blog murahan di internet yg isinya justru kebanyakan propaganda murahan.
Nah ini termasuk penyakit kronis juga, hingga sudah menjadi stereotype. Yang namanya informasi selalu memiliki beberapa sudut pandang. Umumnya, masyarakat muslim indonesia cenderung menerima informasi tanpa di filter lebih dahulu dgn metode Tabayyun, padahal tabayyun itu wajib hukumnya dalam Al-Qur'an.
Kalimat yg sering mereka gunakan adalah "Lihatlah, atau Saksikanlah", padahal mereka tidak pernah melihat dan menyaksikan langsung suatu kejadian, hanya bermodalkan membaca, mendengar atau menyaksikan suatu berita, yg bisa saja berita itu condong menguntungkan satu pihak dan memojokkan satu pihak. Adalah fakta, bahwa antara 10 orang yg menyaksikan suatu kejadian secara langsung saja bisa berbeda dalam penguraian kejadian, bisa terjadi distorsi informasi. Apalagi hanya dgn bermodal membaca blog-blog murahan di internet yg isinya justru kebanyakan propaganda murahan.
Quote:
Generalisasi semua muslim dalam kelompoknya manusia-manusia baik hati
Ini juga termasuk penyakit kronis, yang membuat manusia itu bermoral baik atau tidak bukan dari agamanya, agama hanya panduan agar manusia selamat dunia akherat dgn mengikuti aturan-aturannya.
Saat melihat video pemenggalan atau mutilasi atau pembakaran tawanan perang, selalu ada sanggahan dgn mengatakan "muslim kelompok gua ga mungkin melakukan hal spt itu". Boleh saja beranggapan demikian, tapi apakah anggapan itu sudah dgn melakukan tabayyun, atau karena rasa ego di hati?
Ini juga termasuk penyakit kronis, yang membuat manusia itu bermoral baik atau tidak bukan dari agamanya, agama hanya panduan agar manusia selamat dunia akherat dgn mengikuti aturan-aturannya.
Saat melihat video pemenggalan atau mutilasi atau pembakaran tawanan perang, selalu ada sanggahan dgn mengatakan "muslim kelompok gua ga mungkin melakukan hal spt itu". Boleh saja beranggapan demikian, tapi apakah anggapan itu sudah dgn melakukan tabayyun, atau karena rasa ego di hati?
Quote:
Phobia berlebihan
Yang ini penyakit paling kronis, jargonnya adalah "selamatkan Aqidah, bahaya kristenisasi/pemurtadan, bla bla".
Pelarangan pendirian gereja atau tempat ibadah laain karena phobia berlebihan dgn ajaran yg berbeda. Apa salahnya mendirikan rumah ibadah? Toh mereka beribadah sesuai dgn ajaran dan keyakinan masing-masing. Jika manusia sekaliber nabi bisa toleran, kenapa kita yg cuma manusia biasa bertindak melebihi nabi?
Kalaupun ada seorang muslim yg murtad atau menjadi atheist sekalipun, jgn langsung menuduh "ini ulah misionaris nasrani, ini ulah syi'ah", JANGAN !!!
Yang harus disalahkan ada 2, yakni si individu yg murtad itu, mungkin saja karena pemahaman agama islamnya kurang, atau kecerdasan dlm menyikapi suatu hal kurang atau trauma pada peristiwa tertentu (misal : peristiwa bom bunuh diri)
Dan yang kedua yg musti disalahkan, adalah oknum-oknum masyarakat muslim indonesia itu sendiri, kebanyakan orang menjadi atheist, mereka memilih menjadi atheist karena mereka heran dgn perilaku manusia beragama tapi bertindak spt hewan, melakukan kekerasan di luar batas prikemanusiaan dgn menggunakan nama agama ataupun Tuhan. Apa Tuhan mengajarkan hal spt ini? dan mereka mengambil kesimpulan tidak perlu beragama jika kelakuan spt hewan.
Dan jgn salah, banyak orang-orang atheist yg perilaku dan moralnya lebih islami daripada orang islam itu sendiri meski ada juga yang begajulan. Perlu di garisbawahi saya bukan membela atheist, tapi saya mengajak bercermin pada diri masing-masing. Surga dan neraka milik Tuhan, jadi stop memonopoli pengkavlingan surga dgn cara melegalkan kekerasan dgn mengkambinghitamkan Tuhan.
Yang ini penyakit paling kronis, jargonnya adalah "selamatkan Aqidah, bahaya kristenisasi/pemurtadan, bla bla".
Pelarangan pendirian gereja atau tempat ibadah laain karena phobia berlebihan dgn ajaran yg berbeda. Apa salahnya mendirikan rumah ibadah? Toh mereka beribadah sesuai dgn ajaran dan keyakinan masing-masing. Jika manusia sekaliber nabi bisa toleran, kenapa kita yg cuma manusia biasa bertindak melebihi nabi?
Kalaupun ada seorang muslim yg murtad atau menjadi atheist sekalipun, jgn langsung menuduh "ini ulah misionaris nasrani, ini ulah syi'ah", JANGAN !!!
Yang harus disalahkan ada 2, yakni si individu yg murtad itu, mungkin saja karena pemahaman agama islamnya kurang, atau kecerdasan dlm menyikapi suatu hal kurang atau trauma pada peristiwa tertentu (misal : peristiwa bom bunuh diri)
Dan yang kedua yg musti disalahkan, adalah oknum-oknum masyarakat muslim indonesia itu sendiri, kebanyakan orang menjadi atheist, mereka memilih menjadi atheist karena mereka heran dgn perilaku manusia beragama tapi bertindak spt hewan, melakukan kekerasan di luar batas prikemanusiaan dgn menggunakan nama agama ataupun Tuhan. Apa Tuhan mengajarkan hal spt ini? dan mereka mengambil kesimpulan tidak perlu beragama jika kelakuan spt hewan.
Dan jgn salah, banyak orang-orang atheist yg perilaku dan moralnya lebih islami daripada orang islam itu sendiri meski ada juga yang begajulan. Perlu di garisbawahi saya bukan membela atheist, tapi saya mengajak bercermin pada diri masing-masing. Surga dan neraka milik Tuhan, jadi stop memonopoli pengkavlingan surga dgn cara melegalkan kekerasan dgn mengkambinghitamkan Tuhan.
Mampir juga di trit ane yg laen, gan... 

Quote:
Polling
0 suara
Apakah agan setuju generalisasi bikin Islam kacau...???
Diubah oleh iisengi 08-01-2014 16:54
0
42.2K
Kutip
420
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan