Sebelumnya maaf jika thread saya berantakan. Saya hanya berbagi kisah inpiratif ini. Selamat membaca. Semoga bermanfaat


Berawal di sebuah sudut kota ada seorang remaja, Ia bernama Arif. Di rumah, Arif cuma hidup dengan ayahnya. Kakak-kakak Arif sudah menikah dan tidak tinggal di rumahnya lagi. Arif senang bermain sepak bola. Ia sangat menyukai olahraga itu. Arif cukup aktif di dalam klub sepak bola di kotanya. Arif mendapat dukungan yang sangat kuat dari ayahnya akan hobinya trsebut.

Arif berlatih sepak bola dengan timnya tiga kali seminggu. Sesekali timnya juga mengikuti beberapa kompetisi dan beberapa kali pernah menang dan menjuarai kompetisi. Seperti kali ini, timnya sedang mengikuti sebuah kejuaraan sepak bola yang cukup bergengsi. Pertandingan demi pertandingan dilalui dengan lancar hingga membawa tim tersebut ke babak final yang akan diselenggarakan hari sabtu nanti.

Tetapi beberapa hari sebelum pertandingan final, sebuah berita duka terjadi. Ayah Arif meninggal dunia. Dngan sangat menyesal, Arif meminta ijin kpd pelatihnya bahwa dia tidak bisa datang latihan hari ini. Sang pelatih pun memahami keadaan tersebut. Bahkan sang pelatih juga menyarankan Arif utk beristirahat sejenak. “Jika berkeberatan, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti pertandingan final besok Sabtu. Tenangkan dirimu dulu, kami akan selalu menunggu kehadiranmu kembali.” Kata sang pelatih.

Hari pertandingan final pun tiba. Penonton terlihat sangat ramai di tribun lapangan. Kesebelasan Arif tampak sangat terdesak oleh tim lawan. Skor saat ini 2-0 untuk tim lawan. Dan pertandingan pun sudah berlangsung 60 menit pada babak ke dua.

Tiba-tiba Arif datang menampakkan diri di pinggir lapangan. Tanpa banyak kata ia pun langsung ganti baju, memakai sepatu, dan melakukan sedikit pemanasan dengan bola kesayangannya di pinggir lapangan. Pelatih dan rekan timnya heran dan terkejut melihat hal ini. “Ijinkan saya ikut bertanding pak!” Seru Arif pada pelatihnya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya pelatih itu mengijinkan Arif masuk menggantikan salah satu rekan timnya yg telah bermain sejak tadi.

Hal yang mengejutkan terjadi. Entah bagaimana, permainan Arif pada sore itu sangat cemerlang. Ia seperti tidak memiliki rasa lelah untuk berlari, merebut, dan menendang bola di menit-menit terakhir itu. Semangat rekan-rekan satu timnya yang mulai terkuras habis pun menjadi bangkit melihat semangat Arif di lapangan.

Tak diduga, malam itu Arif berhasil membuat 3 gol ke gawang lawan. Sebuah lompatan prestasi tersendiri utk Arif di timnya selama ini. Sebab selama ini Arif jarang skali membuat gol ke gawang lawan, meski beberapa kali pernah ditempatkan posisi striker oleh pelatih, seperti pada pertandingan malam ini. Akhirnya pertandingan pun selesai. Tim kesebelasan Arif menang dari tim lawan dengan skor 2-3.

“Ada apa denganmu, Rif? Saya belum pernah melihatmu sehebat ini! Motivasi dan semangatmu malam ini sangat cemerlang!” Kata pelatih dengan bangga.
“Taukah pak? bahwa selama ini Ayah sngt mendukung saya bermain sepak bola. Bahkan ia selalu berharap kelak saya bisa menjadi seorang bintang sepak bola.” Kata Arif sambil terengah-engah.

“Taukah pula Pak, kalau Ayah saya buta? memang, selama ini dia selalu duduk di antara penonton untuk mengikuti setiap pertandingan saya, tetapi seumur hidup dia belum pernah benar-benar melihat saya bertanding!”
“Dan malam ini adalah kali pertama Ayah benar-benar melihat saya bertanding, saya ingin menunjukkan kepada dia, bahwa saya memang pantas untuk dilihat oleh dia. Saya hanya ingin membuat dia bangga dengan prestasi saya. Meskipun kini dia hanya bisa melihat saya dari pangkuan Yang Maha Kuasa".







*note : BAHAGIAKAN ORANG TUA KITA DENGAN APAPUN USAHA YANG BISA KITA LAKUKAN. JANGAN SAMPAI MENYESAL DI KEMUDIAN HARI JIKA MEREKA SUDAH TAK ADA LAGI BERSAMA KITA.