GILA MIRIS! Serba mahal biaya hidup di raja ampat gan
TS
yoggiandhi7780
GILA MIRIS! Serba mahal biaya hidup di raja ampat gan
SELAMAT DATANG GAN DI TRIT ANE
Langsung aja to the point, cekidot
Quote:
RAJA AMPAT - Mendapatkan bensin di Kabupaten Raja Ampat rupanya tidak mudah. Kalau pun ada, harganya relatif mahal.
"Di sini bensin kami beli Rp 15 ribu seliter. Bandingkan dengan di Makassar, hanya Rp 4.500 per liter," ujar Ahmad Hidayat yang ditemui di Penginapan Phuyakha Mengge, Jumat (22/11/2013) malam.
Penginapan Phuyakha Mengge ini berada di Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat. Ahmad adalah sarjana lulusan Universitas Negeri Makassar (UNM) yang sejak beberapa bulan terakhir mengajar di SMA Negeri 1 Waisai.
Ahmad juga adalah satu dari lebih 30 penerima beasiswa dari Kemendikbud RI pada program sarjana mendidik di wilayah terluar, terpencil, dan terbelakang yang ditempatkan di Kabupaten Raja Ampat.
Selain bensin, makan minum dan sewa kos di Waisai, pun mahal. Harga makan nasi dengan lauk pauk berupa ikan masak harganya paling murah Rp 15 ribu sepiring. Kalau makan nasi dengan lauk pauk ayam, harganya paling murah Rp 20 ribu. Kadang Rp 25 ribu sepiring.
"Ini pun harga makan di warung-warung rumahan. Kalau kita makan di rumah makan milik penginapan atau resort, harganya melambung tinggi," tambah Ahmad yang pernah mengajar di SMA Islam Athirah di Makassar ini.
Bagaimana harga kamar kos di Waisai? Sama halnya dengan biaya makan, Ahmad harus mengeluarkan uang lebih banyak kerimbang sewa kamar kos di Kota Makassar.
"Di Waisai, saya biaya kamar kos saya sampai Rp 750 ribu sebulan. Itu pun rumah warga dengan dinding kayu beralas semen biasa. Tak ada fasilitas tambahan semacam kipas angin apalagi AC," tutur Ahmad lagi.
Padahal jika di Makassar, katanya, dengan harga Rp 500 ribu sebulan, ia bisa mendapati kamar kos di dekat kampus yang dilengkapi pendingin udara dan televisi serta kasur empuk.
Makanya kata Ahmad, selama hidup di Raja Ampat, sarjana geografi ini harus irit. Maklum beasiswa dari pemerintah yang diperolehnya selama mengajar di Raja Ampat hanya Rp 2,5 juta sebulan.
"Kalau di Makassar, Rp 2,5 juta sebulan sudah aman kita. Tapi di Raja Ampat, uang Rp 2,5 juta itu sangat sedikit. Jadi di sini kami benar-benar mengabdi," tuturnya.
Untunglah katanya, harga minyak tanah di Waisai relatif murah, Rp 4.500 seliter. Ia pun menggunakan minyak tanah untuk memasak air dan nasi.
Walau demikian, tegas Ahmad, sedikit pun tak ada rasa menyesal ditempatkan di Waisai untuk mengajar. Ia pun mengakui, masih beruntung mengajar di Waisai.
Pasalnya di Waisai, daerahnya mulai berkembang. Pemukiman warga umumnya telah diterangi listrik oleh PLN. Kendaraan bermotor pun sudah ramai.
Sedangkan beberapa teman Ahmad yang ditempatkan mengajar di pulau-pulau lain yang masih wilayah Raja Ampat, lebih 'keras' tantangan kehidupannya. Karena di beberapa pulau tersebut belum diterangi listrik.
"Tapi kami semua bangga masih bisa memberi sebagian masa hidup kami untuk mengajar anak-anak di pulau-pulau terpencil, terluar, dan terbelakang dari Indonesia," ucapnya dengan nada bersemangat. (*)
Ada satu kutipan dari Bung Ahmad yang membuat ane terharu
Quote:
"Kalau di Makassar, Rp 2,5 juta sebulan sudah aman kita. Tapi di Raja Ampat, uang Rp 2,5 juta itu sangat sedikit. Jadi di sini kami benar-benar mengabdi,"
Salut buat Bung Ahmad yang hidupnya didedikasikan buat mengajar disana
Bersyukur gan kita yang hidup di daerah dengan biaya biaya yang masih bisa dibilang normal. Kadang ane gak bersukur nih gan, ane kuliah naek motor boros banget gan motor ane matic, ngisi bensin 15 rebu paling gan, cuma cukup 3 hari buat muter balik ke kampus.
Salut deh buat orang orang yg mendedikasikan hidupnya di sana
Ane gak ngerti sih gan kenapa disana apa apa tuh mahal.
Jadi kalo gini siapa yang harus disalahkan? Pemerintah ?
Quote:
Bantu ya gan, kalo boleh bagi ya gan
Pengalaman agan ini :
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By J3ff12ich4►numpang coment y gan...
1. pertama ane salaut ama mreka @Ahmad dkk. ane bangga ama xan. mendapatkan beasiswa dari RI untuk mengajar anak2 dsna. semangat xan Luar biasa...ane bangga meskipun kesempatan seperti itu kan jarang kita dapatkan. lanjutkan perjuanganmu kawan...
2. kalo menurut ane gan masalah biaya hidup:
mungkin untuk biaya hidup yg paling murah itu ranah dijawa.. terutama mungkin @Jawa Tengah & @Jawa Timur. karna menurut pengalaman ane mungkin seperti itu gan, ane domisili di jawa tegah. ketika touring gitu, kan sering mampir, makan dll. gtu, nah kalo denger2 cerita2 seperti itu gan terutama masalah biaya hidup. ane ga merasa asing lagi dach, menurut ane, denger cerita2 dari temen2 yg dluar jawa merantau, kehidupan diluar jawa itu bisa dikatakan 2x lipat gan untuk biaya hidup. analisa ane "mungkin karna biaya perjalanan bahan baku makanan, bahan bakar minyak terutama, itu mahal..apalagi sekarang bahan bakar minyak makin mahal.ga hanya di tempat2 wisata aja gan, kalo kita mampir ke Pom bensin n kita beli makanan/minuman ada harganya bisa 10-20% lebih mahal...apa lagi diluar jawa, mungkin terutama bagian timur Indonesia. biaya perjalanan kan makin mahal..misal BBM kadang mengalami kelangkaan yg Over lah di Irian jaya, bensin kadang kalo pas lagi langka temen ane crita 1 liter aja smp 50ribu...gimana biaya hidup gag makin mahal gan untuk sesuap nasi...???tp kehidupan dsna pun juga untuk mendapatkan uang juga bisa dikatakan ga begitu sulit gan..."kata temen ane"
klo dah kya gtu siapa yg disalahin gan???kembali kepemerintahan lah mungkin...
maaf sebelumnya izin cuap2 y gan, bukan mksud mengkritik ato apa, hanya share aja...trimakasih sbelumnya