detikTravel Community - Pulau Dodola menyimpan pesona. Pasirnya yang lembut, sunrisenya menyajikan kilau terbaik, angin berhembus dari Pasifik. Menakjubkan!
Dodola, apakah terdengar seperti sejenis makanan? Atau seperti tempat yang meragukan? Dodola merupakan salah dua gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Morotai, Maluku Utara.
Pulau ini memiliki daya pikat tersendiri dan setelah sekian lama penantian, saya akhirnya dapat mengunjunginya. Saya melakukan solo backpacking dari Ibukota Jakarta pada 25 November 2012.
Menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta menuju Ternate, perjalanan ditempuh dalam waktu 4 jam 30 menit. Lalu transit di Manado sekitar 30 menit. Setelah tiba di Bandara Baabullah Ternate, saya langsung meregangkan diri dan menikmati suasana kota yang semakin hari semakin berubah.
Sumringahnya wajah kota ini yang saya tinggalkan pertengahan tahun 2009. Saya belum puas menikmati setiap sudut keelokan pantainya yang asri.
Sambil menunggu pelayaran menuju Morotai yang jadwalnya pukul 19.00 WIT, saya menghabiskan waktu berkeliling Kota Ternate untuk bernostalgia dan reuni kecil-kecilan dengan sahabat dan mitra kerja lama.
Tiba saatnya saya melanjutkan perjalanan ke Daruba, Ibukota Kab Morotai menggunakan kapal KM Geovanie. Kapal meninggalkan Pelabuhan Kotabaru Ternate tepat pukul 19.30 WIT. Keberangkatan ini terlambat 30 Menit.
Saya mengambil kamar kelas Bisnis yang dapat menampung 2 Orang dengan fasilitas 2 tempat tidur dan kipas angin. Harganya pun terjangkau Rp 250 ribu per kamar. Saya hanya bayar separuhnya karena berbagi kamar dengan penumpang lainnya dan kawan pun bertambah lagi. KM Geovani merapat di Pelabuhan Daruba setelah menempuh perjalanan mengarungi samudera 12 jam. Saya disambut pendar mentari pagi di bibir pasifik. Dengan sahabat saya, Asyura Umar, kami berkeliling menggunakan sepeda motor matic-nya.
Kami sejenak beristirahat di penginapan Ayu, murah meriah hanya Rp 150.000/malam. Saya memilah barang yang perlu dibawa ke pulau dan ditinggal di penginapan. Selanjutnya kami menjajal kuliner di Daruba sambil belanja kebutuhan logistik untuk 2 hari.
Petualangan pun dilanjutkan. Tepat pukul 15.30 WIT kami menyewa kapal katinting menuju Pulau Dodola. Kami berempat berkatinting sekitar 45 menit. Menjelang senja perahu bersandar di bibir pantai Pulau Dodola Besar.
Sebenarnya ada beberapa cottage yang disediakan oleh pemprov Maluku Utara dan disewakan. Cottage ini nampak terawat dan apik. Namun ternyata cottage tersebut disediakan dalam rangka acara Sail Morotai 2012 yg dihelat bulan September lalu.
Kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan membuat api unggun dengan mengumpulkan kayu2 kering yang banyak berserakan di pinggir pantai. Sempat pula kami mengabadikan sunset dari balik Pulau Dodola.
Tidur beralaskan pasir putih nan lembut, beratapkan langit dengan berjuta bintang gemintang dan deburan ombak. Kami puas sekali perjalanan di hari pertama terbayarkan oleh suguhan alam nan cantik jelita, secantik burung bidadari khas halmahera.
Pagi pun menjelang. Tak luput kami mengabadikan sunrise yang menyembul dari balik Pulau Halmahera. Sungguh sunrise terbaik yang pernah saya dapatkan selama penantian di Garis Wallacea. Terlihat guratan awan yang super dahsyat di langit Dodola.
Pulau Dodola terbagi menjadi 2 yaitu Dodola Besar dan Dodola Kecil. Cerita indahnya pulau ini sudah saya dapatkan sejak tahun 2007 ketika pertama kali kaki ini mendaratkan kaki di pulau rempah. Namun baru bisa saya realisasikan di tahun 2012.
Akhirnya, saya menemukan diri saya berada di pulau yang seperti surga ini, benar-benar surga! Pulau ini terbagi menjadi 2, ketika air pasang, kedua daratan akan nampak terpisah. Tetapi ketika air surut kita dapat menyusuri lembutnya butiran-butiran pasir dari Dodola Besar ke Dodola Kecil.
Sejauh mata memandang gugusan atol menyembul di kejauhan dan memantul kembali ke langit, menciptakan fatamorgana danau ditengah lautan. Bermalam di tenda beralaskan pasir putih, api unggun, bermain jetski, snorkeling, berjemur, berenang, bernyanyi, memancing, seandainya bisa menghabiskan waktu lebih lama di sini.
2 hari bersenang-senang ria di Pulau Dodola tak cukup nampaknya. Alasan logis kenapa saya harus mengunjungi Pulau Dodola karena pulau itu begitu eksotis di Maluku Utara.
Jika anda belum pernah ke Dodola, hendaknya anda mencoba untuk bepergian backpacking. Ada kenikmatan tersendiri manakala Anda merebahkan diri di pulau nan eksotis tak berpenghuni ini.