5 Penyesalan Terbesar Manusia yang Sedang
Sekarat
Sebelumnya Dibantu Rate Dulu gan


Quote:
Perawat yang tidak disebutkan namanya ini menuturkan pengalamannya selama menjaga
pasien yang sekarat. Baca dengan seksama
karena setelah membaca kisah singkat ini, kamu
tidak akan memandang hidup dengan cara yang
sama lagi.
“Selama bertahun-tahun, saya merawat pasien di
unit palliative care. Pasien di unit ini kebanyakan
sedang sekarat, dan tugas sayalah mengurangi
rasa sakit yang mereka rasakan…
Saya belajar menerima keajaiban yang bisa
terjadi setiap hari pada diri pasien. Namun satu
hal yang pasti, setiap pasien selalu menemukan
rasa damai sesaat sebelum mereka meninggal.
Saya juga sempat mengobrol dengan mereka.
Saya menanyakan, jika situasinya berbeda,
apakah yang ingin mereka lakukan. Bisa dibilang
saya menemukan 5 penyesalan terbesar yang
belum sempat mereka lakukan, ini adalah sebuah
pola yang muncul berulang-ulang.
Quote:
1. Andai saja aku punya keberanian untuk hidup dengan cara yang kuinginkan, bukan menjalani hidup yang diharapkan orang lain dariku.
2. Andai saja aku tidak bekerja terlalu keras!
Ini pengakuan dari banyak pasien laki-laki yang
kehilangan banyak momen penting misalnya
pertumbuhan anak-anak mereka atau saat-saat
penting dengan sahabat mereka.
3. Seandainya saja aku punya keberanian untuk
mengekspresikan perasaanku.
Banyak orang menekan perasaannya karena
merasa tidak enak pada orang lain. Sebenarnya
ini merupakan salah satu penyebab berbagai
penyakit yang berkelanjutan.
4. Andai saja aku tetap berhubungan dengan
teman-temanku.
Semua orang merindukan teman-teman mereka ketika mereka sedang sekarat.
5. Andai saja aku membiarkan diriku lebih
bahagia.
Seharusnya ini tidak terjadi, tapi banyak yang
tidak menyadari kalau bahagia itu pilihan sampai mereka telah sampai di ujung umur mereka.
Yang banyak terjadi mereka terjebak dalam pola
dan kebiasaan lama. Inilah yang disebut
“Kenyamanan”.
Pesan terakhir: Life is a choice. It is YOUR life.
Choose consciously, choose wisely, and choose
honestly. Choose happiness.
sumber