“
Every sales has five basic obstacle: no need, no money, no hurry, no desire, no trust.” – Zig Ziglar
Kepercayaan di dunia nyata sudah sangat sulit kita dapat, apalagi kepercayaan di dunia maya. Jika Anda berjualan melalui toko online, Anda hampir tidak pernah bertatap muka dengan pembeli Anda dan berkomunikasi secara langsung dengan mereka. Padahal kepercayaan seringkali menjadi alasan utama seseorang membali dari toko online Anda dan merekomendasikan toko Anda kepada teman-teman mereka.
Ada 5 hal mendasar yang dapat membantu Anda mendapatkan kepercayaan pembeli Anda secara online:
Quote:
Testimoni, Testimoni, Testimoni.
Testimoni yang jujur dari konsumen Anda adalah jalan pintas membangun kepercayaan toko online Anda. Tulislah testimoni dari pembeli Anda dimanapun Anda bisa. Tulis pada bagian deskripsi produk atau toko online Anda, jadikan tweet testimoni pembeli Anda sebagai favorite di Twitter. Foto atau ambil screenshot tulisan testimoni dari BB. Tanya, minta, bujuk pembeli Anda untuk menuliskan testimoni mereka. Jangan, sekali lagi JANGAN pernah membuat testimoni palsu (Anda sendiri yang menulis testimoni toko Anda.) Pembeli di era informasi sekarang ini sangat cerdas, mereka akan mengatahui cepat atau lambat jika Anda berbohong.
Quote:
Percayalah Kepada Calon Pembeli Anda Terlebih Dahulu.
Zappos adalah contoh terbaik bagaimana membangun kepercayaan pembeli secara online. Mereka mengetahui kalau konsumen mereka (yang sebagian besar adalah kaum wanita) tidak mau membeli sepatu yang mereka jual secara online tanpa mencobanya terlebih dahulu. Karenanya untuk sepasang sepatu, Zappos selalu mengirim lebih dari satu ukuran (dan bahkan lebih dari satu model sepatu.) Pembeli mereka lalu dapat mencoba langsung sepatunya dan mengembalikan sepatu yang tidak sesuai. Zappos lalu akan menanggung biaya pengiriman sepatu tersebut dari dan ke pembeli.
Disini, Zappos terlebih dahulu percaya kepada pembelinya. Mereka percaya bahwa pembeli mereka tidak akan semena-mena memperlakukan sepatu yang mereka kirim ke pembeli mereka. Zappos percaya pembeli mereka akan mencoba dan mengembalikan produk mereka dengan baik-baik sesuai dengan kebijakan pengembalian yang berlaku di Zappos. Zappos juga mewujudkan rasa percaya mereka dengan menawarkan ongkos pengiriman secara gratis baik untuk pembelian maupun pengembalian.
Cara Zappos mungkin sedikit extreme. Anda tidak perlu melakukan sampai sejauh itu (walaupun kalau Anda ingin mencobanya akan sangat saya persilahkan.) Mulailah dengan yang sederhana seperti: Terbukalah tentang siapa diri Anda. Siapa nama Anda? Dimana alamat toko offline Anda (jika ada.) Bagaimana cara terbaik menghubungi Anda? Berapa pin BB Anda? Bagaimana wujud kantor Anda? Percayalah kepada mereka. Berasumsilah jika Anda memberikan detail-detail tersebut, pembeli Anda tidak akan menyalahgunakannya.
Quote:
Transparan Terhadap Kesalahan
Kesalahan dalam bisnis hanyalah masalah waktu. Disatu titik dalam perjalanan bisnis Anda, Anda akan melakukan kesalahan yang akan merugikan pembeli Anda. Jika itu terjadi, mintalah maaf terlebih dahulu sebelum mencari dan menawarkan solusinya. Walaupun Anda tidak salah, meminta maaf tidak akan membuat Anda menjadi rendah. Anda akan terkejut bagaimana sepatah kata maaf dapat menenangkan hati pelanggan Anda. Setelah Anda meminta maaf, baru Anda dapat menawarkan solusi untuk tetap menjaga hubungan Ada dengan pelanggan yang marah terseut.
Quote:
Jangan Janji Berlebihan
“Promise only what you can deliver. Deliver more than you promise.” – Mas J
Janji adalah salah satu senjata yang sudah digunakan dalam kampanye marketing sejak dulu kala. Namun ingatlah janji hanya akan memberikan hasil yang baik jika Anda mampu memenuhi ekspektasi orang lain terhadap janji Anda tersebut. Selalu berpikir untuk memenuhi janji Anda melebihi janji Anda sendiri. Jika Anda menjanjikan barang akan tiba dalam 3 hari, kejutkan pembeli Anda dengan membuat barang tiba dalam 2 hari dan jangan sebaliknya.
Quote:
Tekunlah
Pada akhirnya kepercayaan itu ditumbuhkan bukan diberikan dan kepercayaan tidak akan tumbuh dalam semalam. Anda harus memenuhi serangkaian janji, memperbaiki ratusan kesalahan, mengumpulkan ribuan testimoni sebelum pembeli akhirnya tidak akan berpikir dua kali untuk mengeluarkan uangnya untuk Anda. Karenanya kesabaran mutlak dibutuhkan dalam membangun kepercayaan.