Permisi Kaskuser skalian Jumpa lagi ma ane yang masih belajar membuat thread yg baik
Nah, kali ini ane pengen share Profil & Biodata Timnas U19 yang berisi pemain muda berbakat dengan talenta-talenta bagus. Euforia itu masih terasa hingga kini, dengan harapan Timnas U-19 mampu membawa harum nama sepakbola Indonesia di dunia internasional.
Pemain Timnas U19 ini merupakan hasil pencarian pelatih Indra Sjafri sampai ke pelosok negeri. Eks pemain PSP Padang ini bahkan sampai mengunjungi lebih dari 40 kota dari Nangroe Aceh Darussalam hingga Pulau Alor. Melalui metode blusukan ke daerah-daerah terpencil dan seleksi, akhirnya ditemukan 23 pemain Timnas U19 yang kini sedang berjuang di kualifikasi Piala Asia U19.
Kali ini ane akan coba share Profil & Biodata Skuad Muda Garuda Indonesia U19
Oke tanpa panjang lebar, lansung ane mulai aja gan
Pelatih :
Nama : Indra Sjafri
Tempat Lahir : Padang, Sumatera Barat, Sumatera
Tanggal Lahir : 2 Februari 1963
Kebangsaan : Indonesia
Posisi : Pelatih Timnas U-19
Spoiler for Sekilas Tentang Indra Sjafri:
Indra Syafri mulai menangani timnas Indonesia U-16 yang tampil pada babak penyisihan pada Piala Asia U-16, di Thailand pada Tahun 2011. Meski mencatat hasil impresif termasuk menggasak Guam dengan Skor Telak Yaitu 17-0, Indra gagal mengantarkan timnas Indonesia ke putaran final. Indonesia tersisih karena hanya berada di posisi tiga klasemen akhir grup di bawah Thailand dan Australia. Hasil minor itu disebut Indra sebagai ‘buah’ tiadanya kompetisi level usia muda yang konsisten di Indonesia. Sehingga, ketika pelatih ingin membentuk timnas harus menjaring pemain lewat seleksi ulang. Kegagalan tidak mengurangi kepercayaan PSSI kepada Indra Syafri. Pria kelahiran Batang Kapas itu dipercaya memegang timnas U-17 hingga timnas U-19.
Pada Saat kondisi kisruh sepak bola nasional, ia sukses mempersembahkan trofi HKFA, hongkong pada Tahun 2012 dan mempertahankannya ditahun 2013. Setelah KLB dan masuknya pengurus KPSI kedalam kepengurusan PSSI, Indra Syafri sempat mengalami dilema seputar kelanjutan timnas U-19 yang ia tangani dua tahun terakhir. Namun ia enggan berspekulasi terkait masa depannya, ia hanya berharap seluruh pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia bergandeng tangan dan bekerja keras melalui program pembinaan usia muda yang berkesinambungan. Tanpa itu mustahil lahir prestasi di level senior. Jika rapat exco PSSI menghasilkan pergantian pelatih, ia mengaku siap dan berpikir positif ”Berarti ada orang lain yang lebih baik mengemban kepercayaan itu. Dan saya akan tetap berkomitmen dalam pembinaan usia muda”. Indra jatuh hati kepada usia muda Indonesia karena berdasarkan pengalaman keliling Indonesia dalam memantau pemain, Indra yakin banyak potensi di daerah yang selama ini belum tergali.
Pada awalnya oleh BTN, Indra Syafri ditunjuk sebagai asiten pelatih timnas U-19 mendampingi Blanco yang ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas U-19. Namun seperti yang kita ketahui barsama dan kita syukuri Blanco menolak keputusan BTN kala itu dan Indra Syafri secara otomatis naik menjadi pelatih kepala timnas U-19. Pihak BTN percayakan gelaran AFF U-19 kepada dia dan akhirnya mampu meraih Trophy Juara Piala AFF U-19 Tahun 2013.
Indra Syafri mempersiapkan timnas U-19 untuk Piala AFF U-19 pemusatan di mulai pada bulan mei Tahun 2013. Indra Syafri memanggil pemain yang berada di daerah-daerah, tim SAD, ISL U-21 serta dari divisi 1, 2 dan 3.Pelatih Indra Sjafri menerapkan sistem promosi dan degradasi dan pemilihan seleksi U-19.
Agenda yang disusun Indra dalam mempersiapkan tim sempat berantakan karena Pihak BTN menunda rencana pemusatan latihan yang sedianya berlangsung 20 hingga 30 Mei 2013 di Jakarta. Rancangan awal, Indra berniat membagi seleksi ke dalam dua gelombang. Dari 43, Indra hanya membawa 30 nama. Seleksi berlangsung hingga awal September. Dari beberapa laga ujicoba yang diagendakan melawan timnas U-19 beberapa negara akhirnya tim hanya sekali menggelar uji coba internasional ketika Timnas Indonesias U-19 Mampu menahan Uni Emirates Arab U-19 (UAE) 0-0 di Malaysia, 22 Agustus lalu. Faktor fisik menjadi menu latihan utama beliau saat mempersiapkan tim. “Sekarang fisik mereka jelas meningkat. Apalagi saat tes awal, VO2 Max mereka rata-rata di atas 50. Bahkan ada yang mencapai 58. Idealnya untuk pesepakbola, VO2 Max mereka adalah 60” terang indra kala itu. Kecuali peningkatan fisik pemain, Indra mengatakan, kemampuan taktik, skil dan mental anak asuhnya juga berkembang.
Kapten Timnas Garuda Muda U19 :
Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 13 Maret 1995
Posisi : Midfielder/Gelandang Serang
Klub : Persebaya Surabaya 1927
Spoiler for Sekilas Tentang Evan Dimas:
Pemain Muda Berbakat Evan Dimas Darmono Kapten Timnas Indonesia U 19 memang memiliki skill dan visi bermain yang cukup bagus yang membuat pemain kelahiran kota Surabaya ini, yang dipredisikan menjadi calon bintang masa depan Timnas Indonesia apalagi telah menciptakan Hatrick pada laga penentu Kualifikasi Piala Asia AFC U-19 Indonesia CS Korea Selatan Skor 3-2.
Evan Dimas Darmono merupakan kapten Timnas U-19 Indonesia Garuda Jaya, syang ekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong pada awal tahun 2012 dan Maju ke Piala Asi U 19 di Myanmar Tahun2014 setelah Menciptakan Hatrick saat laga Indonesia Vs Korea Selatan Hasil Skor 3-2 Kualifikasi Piala Asia AFC U 19. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk The Chance, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Evan kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan Garuda Muda menjadi juara.
Ayah dari Evan Dimas bekerja sebagai tenaga security di salah satu kompleks perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan Dimas Darmono telah menyelesaikan pendidikannya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Evan Dimas mulai rajin berlatih dan bermain sepakbola sejak kelas 4 SD (Sekolah Dasar). Ia sempat menimba ilmu sepak bola di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakat Evan Dimas semakin terasah ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada tahun 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, namun daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan Dimas. Penampilan gemilangnya bersama Mitra membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain Tim Divisi II, Surabaya Muda.
Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.
Goal Keeper Garuda Muda U19 :
Nama Lengkap : Ravi Murdianto
Tempat Lahir : Grobogan, Jawa tengah
Tanggal Lahir : 13 Maret 1995
Posisi : Kiper
Spoiler for Sekilas Tentang Ravi Murdianto :
Ravi Murdianto lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada 13 Maret 1995 merupakan putra pasangan Heri Supriyanto dan Murminah. Kecintaanya pada dunia sepak bola sudah terlihat sejak masih belia. Ravi mulai mendalami Sepak Bola dengan belajar di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bersemi Grobogan. Kemudian ia mangasah keahliannya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda Semarang. Potensinya yang menonjol mengantarkannya masuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut Diklat Salatiga. Dua tahun berselang, Ravi ditarik untuk berlatih di Diklat Ragunan.
Ravi dipercaya sebagai kiper utama Timnas U-17 dan U-18. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hong Kong. Di Timnas U-18, ia ikut membawa Merah Putih meraih peringkat kelima turnamen pelajar di Iran. Ravi memiliki insting dan kecekatan di bawah mistar gawang. Tak heran, Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri selalu mempercayainya sebagai kiper utama. Sebelum membela timnas, dia berkostum Perserang Serang yang berlaga di Divisi I.
Saat masih meniti ilmu di SSB Tugu Muda, ada pengalamannya yang tak terlupakan. Suatu senja, pulang dari berlatih di Lapangan Sidodadi, dia harus berjalan dari Penggaron hingga Tegowanu, Grobogan. Lulusan SMA Ragunan itu berjalan sendirian pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 20 kilometer lanataran sudah terlalu malam dan tidak ada lagi bis yang lewat. Karena dia tak kunjung sampai di rumah, kedua orang tuanya panik, mereka datang ke Lapangan Sidodadi, bertanya kepada para pelatih, tetapi tak seorang pun tahu. Kegelisahan Heri Supriyanto dan Murminah sirna setelah mengetahui sang putra kesayangan telah sampai di rumah di Jalan Tegowanu Kulon RT10 RW 1, Grobogan.
Tahun 2013 Ravi dan garuda muda lainnya sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara di Piala AFF U-19 lewat drama adu penalti yang sangat dramatis. Tak lama setelah menjuarai piala AFC U-19, Ravi murdianto kembali memperkuat Timnas U-19 dalam ajang Piala Asia (Piala AFC) U-19. Laga perdana mereka melawan laos, berakhir dengan kemenangan telak 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Ravi Murdianto bermain sangat baik, meski kebobolan dua kali, namun banyak bola yang mengarah ke gawangnya ia tepis. Ravi Murdianto juga melakuakan penyelamatan gemilang yang sangat berani, hingga ia harus cedera, namun tetap melanjutkan laga hingga usai.
Winger Kanan Garuda Muda U19 :
Nama Lengkap : Maldini Pali
Tempat/Tanggal Lahir : Mamuju, Sulawesi Barat, 25 Januari 1995
Posisi : Winger Kanan
Klub : SAD (Sociedad Anonima Deportiva) Uruguay
Spoiler for Sekilas Tentang Maldini Pali:
Maldini Pali lahir pada 25 Januari 1995 di amuju, Sulawesi barat, Indonesia adalah pemain sepak bola Indonesia yang membela Timnas U-19 di kejuaraan piala AFF 2013 dan piala AFC U-19. Kedua orang Maldini adalah penggemar sepak bola saat masih dalam kandungan dokter menjelaskan bahwa yang akan lahir adalah anak kembar laki-laki, orangtuanya mempersiapkan dua nama yaitu Maldini Pali dan Mancini Pali. Namun setelah USG ulang secara detail ternyata hanya satu anak laki-laki yang akan lahir dan dipilih nama Maldini Pali.
Karir Maldini sebagai pemain sepakbola dimulai saat ia mengikuti kompetisi Tashan Cup, salah satu kejuaraan sepak bola lokal yang pernah dijuarainya. Dari sinilah Maldini mulai mengasah bakatnya sebagai pemain sepak bola profesional. Dalam kompetisi Piala Suratin di Sinjai, tim Maldini berhasil menjadi juara, membuat SSB Hasanuddin Makassar tertarik dengan talenta dan kemampuan Maldini dalam bermain bola. Maldini juga dipanggil untuk mengikuti turnamen Walikota Cup U-15 di Makassar.
Karir Maldini di dunia sepak bola semakin cemerlang ketika pembentukan Indonesia Footbal Academi (IFA). Maldini lolos dalam seleksi Timnas U-16 di Uzbekistan. Satu tahun kemudian, Maldini terpilih menjadi salah satu dari tiga utusan Indonesia untuk berlatih di Leicester City, Inggris, selama tiga bulan. Maldini kemudian ditawari kontrak beberapa klub besar Indonesia, seperti Persija, Arema, Persib Bandung, dan Pelita Jaya. Namun Maldini memilih Pelita Jaya. Maldini dikontrak selama tiga tahun, dengan gaji Rp 3 juta per bulan.
Karier Internasional Maldini dimulai di tim nasional Indonesia U-17 dan berlanjut di tim nasional Indonesia U-19. Tahun 2013, Maldini Pali ikut memperkuat timnas U-19 dalam ejuaraan AFF U-19 2013 sebagai gelandang sayap. Maldini tampil baik saat tim Garuda Muda mengalahkan Timor Leste pada babak semifinal Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Maldini sukses mengantarkan Timans U-19 menjuarai Kejuaraan AFF U-19 2013 setelah berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 melalui adu penalti. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Maldini Pali dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir dengan kemenangan Indonesia, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 selanjutnya melawan Korea Selatan, Maldini kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan. Ia juga menyumbang assist untuk terciptanya gol kedua Indonesia yang dicetak Evan Dimas.
Winger Kiri Garuda Muda U19 :
Nama Lengkap : Ilham Udin Armaiyn
Tempat/Tanggal Lahir : Halmahera Selatan, Maluku Utara, 10 Mei 1996
Posisi : Sayap Kiri
Klub : SSB Tunas Gamalama Ternate
Spoiler for Sekilas Tentang Ilham Udin:
Sekilas Tentang Ilham Udin
Ilham Udin Armaiyn dilahirkan di Desa Lelei Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utura pada 10 Mei 1996. Sejak kecil ia sudah menjadi anak yatim setelah ditinggal oleh Ayahnya pada usia 9 tahun karena sakit. Ilham merupakan anak keempat dari enam bersaudara ia diasuh oleh ibunya yang bernama Rohani. Perjuangan Rohani dalam merawat dan membesarkan Ilham serta lima saudaranya sangatlah berat. Ani menjadi tulang punggung keluarga setealh ditinggal suaminya. Ibu Ilham bekerja sebagai pembantu rumah tangga demi demi menafkahi dan membesarkan anak-anaknya.
Talenta Ilham Udin dalam sepak bola sudah nampak dari kecil. Sang ibu pun mengetahui hal itu meski sang ibu tidak bisa berbuat banyak dan tidak sepenuhnya menyokong Ilham menjadi pesepakbola. Akan tetapi dukungan moril yang diberikan sang ibu kepada Ilham dan motivasi dari sang ibu menyemangati Ilham untuk meraih impian menjadi pesepakbola seperti saat ini.
Karir pertama Ilham Udin di dunia sepak bola berkat perjuangan dari sang Paman Safrin yang mendaftarkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Gamalan di Tarnate. Dari sinilah talenta Ilham mulai terasah. Sebelum bergabung menjadi pemain timnas, Ilham pernah bergabung dengan Persiter Ternate hingga akhirnya Ilham dilirik oleh timnas dan bergabung menjadi pemain muda Indonesia U-15. Talenta terus berkembang, hingga Ilham kembali ditarik ke Timnas Indonesia U-17 bahkan di Timnas U-17 Ilham dipercaya menjadi Kapten dan berhasil membawa timnas Indonesia U-17 menjuarai turnamen internasional di Hongkong.
Saat ini, Ilham Udin kembali menoreh prestasi di ajang AFF U-19 menjadi striker andalan dari timnas U-19 Ilham kembali menjadi juru kunci kemenangan Indonesia menjadi juara AFF U-19, tak hanya itu Ilham juga menjadi salah satu faktor penyebab Indonesia bisa lolos ke semi final saat melawan Malaysia dimana Ilham berhasil menyumbangkan satu gol saat itu. Saat laga pamungkas melawan Vietnam, Ilham Udin Armaiyn menjadi penendang penalti terakhir sekaligus penentu kemenangan Indoesia atas Vietnam dengan hasil akhir 7-6 mengantarkan Timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Ilham Udin Armayn kembali memperkuat timnas U-19 dalam laga piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos berhasil dengan kemenangan telak 4-0 untuk Indonesia.
Bek Kanan Garuda Muda U19 :
Nama Lengkap : Putu Gede Juni Antara
Tempat Lahir: Denpasar
Tanggal Lahir: 7 Juni 1995
Posisi : Bek Kanan
Spoiler for Sekilas Tentang Putu Gede:
Putu Gede Juni Antara lahir pada 7 Juni 1995 di Denpasar adalah anak tunggal dari pasangan Made Raka dan Ni Nyoman Suji. Nama Putu Gede mulai melejit setalah bermain apik sebagai bek untuk Timnas U-19 di kejuaran piala AFF dan AFC U-19. Ayahnya bekerja tukang ukir patung, sementara ibunya membantu tetangga mengecet rumah.
Karier Putu Gede diawali dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Tresna, Denpasar. Saat tim akademi AC Milan berkunjung ke Bali, SSB Putra Tresna berkesempatan melawan klub Serie-A Liga Italia itu. Keterampilan sebagai bek kanan membuat pemantau bakat merekomendasikan penggemar bek Real Madrid, Sergio Ramos ini masuk SMA Ragunan. Putu Gede yang saat itu duduk di kelas I SMA Dwijendra, Denpasar harus pindah ke Jakarta pada tahun 2011.
Tahun 2013 dipilih untuk membela Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 menjadi bek kanan. Kepiawaiannya menjaga jantung pertahanan mengantarkan garuda muda menjadi juara Piala AFF U-19.
Spoiler for Berikut adalah Biodata-biodata Garuda Muda U19:
Dengan prestasi ini seluruh rakyat Indonesia pecinta sepakbola berharap ini adalah awal kebangkitan sepakbola Indonesia. Betul menurut sang pelatih Indra Sjafri, sudah saatnya Indonesia jadi macan Asia. Para pemain Timnas harus dijaga, dan jangan sampai terkontaminasi oleh dunia poltik maupun jadi bintang iklan. Target masuk Piala Dunia U-20 tahun 2015 nanti pun dicanangkan oleh coach Timnas U-19 ini