- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia Segera Bisa Buat Handpone Sendiri


TS
ario84
Indonesia Segera Bisa Buat Handpone Sendiri
Quote:

Quote:
KUMPULAN BERITA PONSEL TERBARU
Quote:
Setelah sekian lama kita selalu impor barang elektronik termasuk handphone atau ponsel, mulai tahun depan Indonesia yang merupakan pasar potensial seluler di dunia akan mempunyai pabrik handphone. Sehingga Indonesia tidak hanya cuma impor tapi di harapkan bisa expor juga.
Berikut perusahaan seluler yang mendirikan pabrik handphone atau ponsel nya di Indonesia
Berikut perusahaan seluler yang mendirikan pabrik handphone atau ponsel nya di Indonesia
Quote:
AXIOO

Sebelum masuk industri seluler Axioo lebih dikenal di Indonesia sebagai salah satu produsen PC. Berdiri sejak tahun 2004, Axioo dilaporkan akan segera membuka manufaktur perangkat seluas 4000m2.
Saat ini Axioo memiliki dua manufaktur di kawasan Sunter dan Cakung, dimana kedua pabrik tersebut memproduksi sekaligus perakitan produk notebook, smartphone, dan flash memory.
Untuk memenuhi permintaan pasar yang kian agresif, Axioo tengah membangun manufaktur seluas 4000m2 yang akan berlokasi di Cakung, Jakarta Timur (berdekatan dengan manufaktur yang sudah ada) yang ditargetkan akan selesai pada kuartal kedua 2014. Pengembangan pabrik Cakung di Jakarta Timur ini merupakan upaya perusahaan fokus pada bisnis smartphone dan komputer tablet.
Sebagai informasi, sebagai brand asli Indonesia, Axioo mampu tumbuh dan bersaing dengan brand-brand ternama multinasional lainnya. Bahkan, berhasil mengekspor produknya ke Asia tenggara hingga ke Jerman.
Sumber
Quote:
POLYTRON

PT Hartono Istana Teknologi yang merupakan produsen telepon seluler (ponsel) Polytron akan memulai produksi ponsel di Indonesia pada Desember 2013. Ponsel garapan Polytron ini akan dibuat di pabrik Kudus, Jawa Tengah.
Sebelum akan dipindah ke Kudus, produksi handphone Polytron dipusatkan di China. Pabrik ponsel Polytron yang akan dibangun di kota Kudus tersebut menurut jadwal akan selesai pembangunannya pada akhir tahun 2013 ini.
Quote:
EVERCOSS alias CROSS

PT Aries Indo Global (AIG) sebagai pemilik merek ponsel Evercoss, yang sebelumnya bernama Cross, berencana membangun pabrik perakitan telepon seluler di Indonesia. Pabrik tersebut rencananya akan dibangun di Semarang, Jawa Tengah dan punya kapasitas produksi 500.000 unit ponsel per bulan.
Dana akan di investasi sebesar sebesar Rp 1 T itu separuh lebihnya berasal dari pinjaman bank, sisanya dari kas perusahaan, dan diusahakan pula ada investor yang menanamkan modalnya.
Di Semarang Evercoss memiliki 13 hektar lahan di Ngaliyan, Semarang, namun hanya delapan hektar yang dibangun menjadi pabrik. Sisa lima hektar akan digunakan jika nantinya Evercoss sudah merasa perlu untuk ekspansi.
Saat ini pabrik ponsel Evercoss masih dalam proses pembangunan. Diperkirakan, pertengahan tahun 2014 pabrik tersebut sudah mulai berproduksi dan dalam tiga tahun ke depan diharapkan sudah bisa memenuhi seluruh permintaan bulanan.
Sumber

Quote:
mantab gan, paling tidak 2015 udah ada handphone MADE IN INDONESIA 



Quote:
UPDATE
Empat Produsen Ponsel Akan Bangun Pabrik di Indonesia
Sumber : Harian Ekonomi Neraca
Jakarta - Beberapa produsen telepon seluler (ponsel) berkomitmen untuk membangun pabrik untuk produk-produknya di Indonesia. Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) C. Triharso, mengatakan, yang jelas sudah ada Axio, Polytron, Cross dan Advan berniat membangun pabriknya di Indonesia."Itu sudah pembicaraan dan mereka komitmen untuk membuat itu," ujamya di Jakarta, Kamis.
Menurut Triharso, setelah Axioo membangun pabriknya di Indonesia, Polytron akan menyusul. Sebagai bukti keseriusan, Polytron sendiri telah mulai melakukan riset dalam pembuatan chasing, mesin, speaker dan headset."Mungkin setelah Polytron itu menyusul Advan dan Cross," lanjut dia.
Axioo sendiri telah mengajukan produksi 5 ribu unit ponsel per bulan, sedang Polytron ditargetkan bisa memproduksi sebanyak 30 ribu unit per bulan. "Itu karena mereka
melihat pasar untuk produk mereka disini sudah bagus,"kata dia.
Triharso sendiri menjelaskan kendala yang dihadapi Indonesia dalam pembuatan komponen untuk telepon seluler khususnya karena kalah bersaing China. Bahkan di China sendiri, industri rumahan telah mampu memproduksi komponen-komponen elektronik seperti untuk ponsel."Indonesia sendiri sebenarnya sudah bisa membuat komponen-komponen tersebut, namun di dalam negeri belum ada yang berani memesan, yang ada malah diekspor ke luar," tandasnya.
Kawasan Industri
Di tempat yang sama,Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus memaparkan kalau Maspion Group, salah satu perusahaan nasional, berencana membangun suatu kawasan industri di wilayah Kendal, Jawa Tengah. Rencananya di kawasan tersebut menjadi lokasi produksi produk kebutuhan rumah tangga andalan Maspion.
"Nanti di sana kami bangun pabrik panci teflon,elektronik,seterika,plastik,kipas angin, stainless steel,alumunium dan lain-lain,"ujar Alim.
Pembangunan kawasan industri ini diharapkan mampu menyerap 10 rihu tenaga kerja kurun 4 hingga 5 tahun.Namun Alim masih enggan menjelaskan detail nilai investasi pusat industri Maspion tersebut. "Kalau sudah oke, pembangunannya paling hanya membutuhkan waktu 1 tahun,"lanjutnya.
Perihal pemilihan lokasi di Kendal ketimbang Surabaya, seperti pabrik Maspion sebelumnya berada, Alim mengaku itu karena upah minimum rata-rata (UMR) di wilayah tersebut masih tergolong kecil hanya sekitar Rp 900 ribu per pekerja bila dibandikan dengan UMR di Surabaya yang mencapai Rp. 1,74 juta."Ini kan bedanya sekitar 30%.
Nanti juga diharapkan kawasan ini dapat menambah kapasitas produksi sekitar 30% dari yang ada saat ini,"tutur dia.Produksi produk di kawasan industri ini nantinya akan memenuhi permintaan produk Maspion Group untuk wilayah DKI Jakarta,Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Kalau Jawa Timur kan sudah ada pabriknya di Surabaya,"jelasnya.Maspion Group saat ini mampu menghasilkan produk seperti kipas angin sebanyak 6 juta unit per tahun dan seterika sebanyak 15 juta unit per tahun.
Sementara itu, tren pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terjadi dalam sebulan terakhir ini. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi industri elektronik dalam negeri. Soalnya, sebagian besar komponen elektronik yang dibutuhkan masih impor.
AG Rudyanto, Ketua Electronic Marketers Club (EMC) merasa khawatir dengan kondisi ini. "Bila dalam beberapa waktu ke depan masih seperti ini, industri maupun penjual elektronik bersiap menaikkan harga jual,"katanya.
Rudyanto memprediksi, bila nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak bergerak jauh dari kondisi saat ini yang sekitar Rp 9.803 (kurs tengah Bank Indonesia per 31 Mei 2013), produsen elektronik bisa mengerek harga jual di kisaran 2%-2,5% dari harga saat ini. Imbasnya, kenaikan bakal merembet ke harga tingkat ritel."Bila ditotal, prediksi kenaikan harga bisa mencapai 5%," katanya.
Sebelumnya, industri elektronik dalam negeri juga sudah mengerek harga jual hingga 5% pada Februari 2013 lalu. Kenaikan ini untuk mengompensasi beban biaya produksi yang membengkak akibat kenaikan upah pekerja dan biaya energi.
Alhasil, permintaan barang elektronik makin melemah. Pada Januari 2013, permintaan produk elektronik memang tinggi lantaran masih memakai harga lama. Memasuki bulan berikutnya, permintaan mulai mepurun akibat harga jual yang naik.
Penjualan elektronik di Januari 2013 yang sempat melejit menyelamatkan penjualan elektronik sepanjang kuartal I-2013. Di periode ini, penjualan terkerek 13,8% menjadi Rp 7,6 triliun dibanding periode serupa tahun lalu.iwan
Sumber
Quote:
Link terkait

Quote:
Berharap agan-agan mau memberikan 
Syukur-syukur klo bersedia kasih
tolong jangan di lempar


Syukur-syukur klo bersedia kasih

tolong jangan di lempar


Diubah oleh ario84 27-11-2013 15:58


zharki memberi reputasi
1
5.5K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan