(SIDNEY - 22/11). Situasi hubungan diplomatik Indonesia dan Australia digambarkan dalam situasi memanas saat ini. Kedua negara yang secara geografis bertetangga ini, terlibat dalam perang argumen dari kedua belah elit pejabat kedua negara. Yang terbaru adalah perintah dari Presiden SBY agar menarik Duta Besar Indonesia kepada Australia sebagai bentuk protes pemerintah Indonesia terhadap Australia. Australia pun tidak kalah keras kepala, dengan menolak untuk meminta maaf kepada perintah Indonesia.

Panas di tingkat pejabat, diikuti pula oleh masyarakat kedua negara. Sekelompok hacker Indonesia yang tergabung dalam kelompok Anonymous Indonesia melakukan perlawanan "cyber" dengan memborbardir beberapa situs penting di Australia. Tidak kalah dengan Indonesia, kelompok Anonymous Australia juga melakukan peretasan terhadap website-website Indonesia.

Namun, ada sebuah misteri yang belum terungkap luas oleh publik, mengenai ketegangan diplomatik kedua negara tersebut. Seperti dilansir oleh harian terkemuka negeri Kanguru Sydney Morning Herald, selain melakukan penyadapan telepon, dinas intelejen Australia (DSD - Defence Signals Diretorate) juga melakukan penyadapan terhadap menu makanan pejabat Indonesia. Ternyata para penyadap tersebut tertarik dengan salah satunya, dan langsung memesan online di salah satu lapak di Kaskus. Salah satu dari mereka bahkan memosting foto mereka saat menikmati menu tersebut di akun jejaring sosial Twitter, seperti penampakan pada gambar di bawah ini :