20 November 2013 | 21:49 wib
Gerak Jalan HUT PGRI Berujung Tawuran Pelajar


TEMANGGUNG, suaramerdeka.com - Gerak jalan HUT PGRI ke 68 di Kabupaten Temanggung dinodai aksi tidak terpuji dari para pelajar. Para siswa yang sedianya diikutkan untuk menyemarakkan acara gerak jalan keliling kota dengan start dan finis di Alun-alun malah terlibat tawuran.

Tawuran melibatkan tiga sekolah, yakni SMK Dokter Sutomo Temanggung, SMA PGRI 1 Temanggung, dan SMA Muhammadiyah 1 Secang, Kabupaten Magelang. Akibat, aksi brutal ini Muryani (28), petugas kebersihan Kantor DPRD Temanggung menjadi korban lemparan batu pada bagian dagu sebelah kiri hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Arif Budi (22), salah satu satpam DPRD Temanggung mengatakan, tidak mengetahui persis apa pemicu tawuran yang terjadi pukul 10.30-11.00 ini. Dia hanya melihat serombongan pelajar berseragam SMK Dokter Sutomo dari arah Alun-alun mengejar pelajar lain dari SMA Muhammadiyah 1 Secang ke arah gedung DPRD.

"Tak lama perkelahian bisa diredam, pelajar dari SMA Muhammadiyah Secang pergi. Tapi rombongan pelajar dari SMK Dokter Sutomo malah mengejar rombongan siswa SMA PGRI hingga masuk halaman gedung DPRD karena kalah jumlah. Dari arah luar gedung banyak lemparan batu dan batako,"ujarnya Rabu (20/11).

Kegaduhan yang terjadi sekitar pukul 10.30-11.00 itu membuat orang-orang di gedung DPRD keluar, termasuk Ketua Komisi D DPRD Temanggung Erda Wahyudi yang membidani masalah pendidikan. Sebagian pegawai, petugas kebersihan dan satpam mencoba
menghalau para pelajar. Naas bagi Muryani, dia terkena lemparan batu hingga mengalami luka cukup serius.

Kapolsek Temanggung Kota, AKP Martinus, ketika dikonfirmasi, mengatakan, perkelahian pelajar itu hanya karena kesalahpahaman yang dimungkinkan terjadi di arena joget hiburan organ tunggal di depan panggung Alun-alun. "Persisnya saya tidak tahu karena saat kejadian tidak di TKP. Tapi informasinya ada siswa dari Secang itu dulunya mantan siswa SMK Dokter Sutomo yang diduga menjadi provokator," terangnya.

Kasat Sabhara Polres Temanggung, AKP Janu Fajar Saptono, mengatakan, ada satu siswa dari SMA PGRI sempat diamankan karena dalam kondisi mabuk dan ditengarai menjadi salah satu provokator. Kendati demikian, permasalahan sudah diselesaikan, karena status masih pelajar pihak kepolisian hanya memberikan pembinaan.

Usai kejadian dilakukan patroli keliling kota. Di pertigaan dekat SMK Dokter Sutomo, polisi membubarkan segerombolan pelajar yang masih nongkrong karena dikhawatirkan bisa memicu tawuran. Dua pelajar yang tengah nongkrong meski menggunakan badge sekolah Temanggung ternyata bersekolah di SMA Muhammadiyah 1 Secang, Kabupaten Magelang.

Satu anak yang mengaku bernama Bagus, terlihat kepahayahan saat ditanyai Kapolsek AKP Martinus. Sambil mengisap sebatang rokok pelajar ini menjawab pertanyaan polisi dengan aksen tidak jelas. Setelah diperiksa ternyata dalam kondisi mabuk dan dari mulutnya tercium aroma alkohol.

Ketua Komisi D DPRD Temanggung, Erda Wahyudi, menyatakan prihatin. Menurutnya, tak seharusnya peristiwa memalukan itu terjadi, terlebih para guru tengah merayakan hari jadinya. Seolah aksi tawuran pelajar menjadi tamparan keras bagi para pendidik. "Saat kejadian saya ada di lokasi dan menyaksikan sendiri tawuran pelajar itu. Saya berharap ke depan tidak terjadi lagi. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita, dan saya imbau Kepala Dinas Pendidikan nanti harus menanamkan pendidikan karakter di Temanggung,"katanya.

Menurut Erda maraknya tawuran antar pelajar salah satunya karena sistem pendidikan kurang menanamkan pendidikan karakter, yang di dalamnya mengajarkan tentang etika, moral, dan budi pekerti. selama ini pendidikan hanya mengejar materi pelajaran formal semata dengan orientasi mendapat nilai bagus.

http://www.suaramerdeka.com/v1/index...awuran-Pelajar

Bukan di Jakarta kali ini, KPAI bakal komen?

Ada nama brand sekolah yg sering muncul akhir2 ini dan bermasalah.
[Siswa SMP Muhammadiyah 3 Kramat Jaya] Bajak Bus, Puluhan Siswa SMP Diamankan Polisi
[Siswa SMP Muhammadiyah Kawali] 4 Korban Bom Molotov di Ciamis Anggota Geng Motor XTC