Quote:
Pembangunan rel ganda Semarang-Bojonegoro dipastikan molor hingga 2014. Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Jateng siap mengajukan pencairan anggaran pembangunan rel ganda untuk periode 2014.
Kepala Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Jateng yang membawahi pembangunan rel ganda Semarang-Bojonegoro, Hendy Siswanto mengatakan, lambatnya proses pembebasan tanah salah satunya di Kabupaten Blora, membuat proyek ini molor hingga 2014.
Total nilai anggaran pembangunan rel ganda Semarang-Bojonegoro termasuk biaya pembebasan tanah yang menggunakan dana APBN sebesar Rp 150 miliar.
Peran serta masyarakat dalam proses pengadaan lahan untuk rel ganda sangat diharapkan. Rel ganda adalah proyek percepatan yang seharusnya didukung semua pihak.
"Kami khawatir, proyek percepatan itu tidak dapat dilaksanakan sesuai target karena pembebasan lahan sampai sekarang belum selesai. Targetnya, Desember 2013 pembebasan lahan harus sudah selesai. Tapi masih kurang 1,5 bulan lagi, pembebasan tanah di Kabupaten Blora baru 15%," katanya, Senin (11/11).
Rata-rata permintaan harga tanah di Kabupaten Blora cukup tinggi. Harga yang diminta masyarakat berkisar Rp 1 juta- Rp 3 juta per meter persegi. Harga pasaran sesuai perhitungan P2T sekitar Rp 100.000-Rp 300.000 per meter persegi.
"Khusus untuk Kecamatan Cepu, harga memang tinggi, yaitu sekitar Rp 500.000 per meter persegi," imbuhnya.
Sampai saat ini baru 15% atau sekitar 77 bidang tanah terbebaskan dari total 690 bidang tanah. Data besaran nilai ganti rugi atas bangunan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Blora juga belum selesai.
Akibatnya kerja Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Blora juga tidak bisa cepat selesai. Dikhawatirkan, target P2T dapat melakukan negosiasi harga untuk 525 bidang tanah atau 75% tidak berhasil.
Batas waktu yang diberikan untuk negosiasi harga tanah adalah 120 hari sejak negosiasi pertama, yakni minggu pertama November 2013.
Pekerjaan fisik rel ganda Semarang-Bojonegoro sekarang telah mencapai 80%, dari 208 kilometer jalan rel baru yang dibangun.
Sumber
Ane curiga, jangan-jangan masyarakatnya meminta harga yang gak masuk akal, atau bisa juga ada permainan gajebo disini......