- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KPAI vs AHOK semakin PANAS..?? (PART 2)
TS
lapentvc
KPAI vs AHOK semakin PANAS..?? (PART 2)
TOLONG BACA DAN PATUHI "RULES"
Spoiler for RULES:
1. Thread ini sambungan dari KPAI vs AHOK semakin PANAS..??.
2. BAGI YANG UDAH BACA KPAI vs AHOK semakin PANAS..??silahkan LANJUTKAN membaca Thread ini.
3. BAGI YANG BELUM BACA KPAI vs AHOK semakin PANAS..?? silahkan BACA PERATURAN No.1..!!
4. SETELAH MEMBACA tolong turut berperan aktif.
5. TOLONG BERI atau (bagi yang berkenan)
6. MENARIK ATAU TIDAK, TOLONG tinggalkan jejak (COMMENT yg SEHAT)
7. SILAHKAN BACA CERMATI DAN HAYATI
2. BAGI YANG UDAH BACA KPAI vs AHOK semakin PANAS..??silahkan LANJUTKAN membaca Thread ini.
3. BAGI YANG BELUM BACA KPAI vs AHOK semakin PANAS..?? silahkan BACA PERATURAN No.1..!!
4. SETELAH MEMBACA tolong turut berperan aktif.
5. TOLONG BERI atau (bagi yang berkenan)
6. MENARIK ATAU TIDAK, TOLONG tinggalkan jejak (COMMENT yg SEHAT)
7. SILAHKAN BACA CERMATI DAN HAYATI
BUAT AGAN AGAN YANG UDAH PENASARAN
LANGSUNG AJA DEH YA
LANGSUNG AJA DEH YA
Ahok Tak Sepakat dengan KPAI Soal Perlindungan Anak Pembajak Bus
Spoiler for NEWS:
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pemikirannya ihwal perlindungan anak. Ahok, sapaan Basuki, bermaksud mengkritik KPAI dalam memandang kasus pembajakan bus oleh siswa SMA 46.
"Sekarang Pak Ihsan (Komisioner KPAI, M Ihsan) bilang bahwa kami tidak membela anak. Sekarang pertanyaan saya 'Kalau anak ngerampok bank, kita mengatakan UU Hak Anak tidak boleh memenjarakan dia?' Tidak bisa!" Kata Ahok retoris di Econvention Ecopark Ancol, Jakarta, Sabtu (16/11/2013).
Menurutnya, masyarakat harus dilindungi dari semua aksi kejahatan, termasuk yang dilakukan oleh anak-anak. Ahok berpandangan, hukum haruslah melindungi orang yang taat aturan, bukan orang yang melanggar aturan.
"Jadi, undang-undang dibikin untuk membela orang-orang yang taat aturan," imbuhnya.
Ahok menyesalkan mengapa masih ada pihak yang tidak terima ketika anak-anak SMA 46 Jakarta Selatan telah melakukan tindak kriminal, namun tidak dipenjarakan. Sebenarnya, menurut Ahok, anak-anak itu bisa dipenjarakan. Namun Ahok punya alasan bijaksana untuk tidak memenjarakan mereka.
"Tapi kita ingin mendidik anak-anak ini. Maka anak-anak yang bergerombol ini kita pindahkan ke sekolah-sekolah lain, satu-satu," ujarnya.
Sebanyak 22 wali dari 36 wali siswa SMA 46 itu menandatangani penguasaan pendampingan hukum. Mereka, KPAI, dan Komnas Anak berkoordinasi menyikapi dipindahkannya anak-anak mereka yang membajak bus.
"Kita akan me-PTUN-kan untuk membatalkan keputusan sekolah yang memberhentikan para pelajar dari SMAN 46," ungkap Kuasa Hukum para wali murid Diyanti R. Polhaupessy saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11/2013).
[URL="http://news.detik..com/read/2013/11/16/203830/2414995/10/ahok-tak-sepakat-dengan-kpai-soal-perlindungan-anak-pembajak-bus"]SUMBER[/URL]
36 Siswa SMA Pembajak Kopaja
Tak Dibawa ke Ranah Hukum dan Dicarikan Sekolah, Ahok Kesal Ortu Masih Protes
Spoiler for NEWS:
Jakarta - Kasus pembajakan Kopaja 615 yang dilakukan 36 Siswa SMA 46, sudah disepakati tak dibawa ke ranah hukum. Ke-36 siswa itu dikeluarkan dari SMA 46, namun dicarikan sekolah lain oleh Pemprov DKI. Namun beberapa orang tua protes pemindahan sekolah ini. Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pun kesal.
"Orang tuanya minta sekolah yang lebih atas (bagus), ya ditolak kan. Ya kalau Anda tidak suka silakan cari sekolah sendiri lalu lapor ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) ya suka-suka," kata Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).
Sekolah tujuan pemindahan siswa SMA 46 ini memang ditentukan oleh Dinas Pendidikan DKI. Sayangnya, tak semua orang tua siswa setuju dengan sekolah yang direkomendasikan.
"Saya tegaskan, kalau Anda lakukan seperti itu, Undang-undang mengatur melindungi anak-anak yang baik. Kalau itu dilakukan, nanti anak-anak yang nakal ini naik pangkat, padahal Undang-undang pendidikan jelas menyebutkan bahwa peserta didik juga harus ada aturannya," lanjutnya dengan nada tinggi.
Politisi Gerindra ini pun tidak merasa bersalah dengan kata 'bajingan' yang ia lekatkan pada siswa yang kerap tawuran. Bahkan ia bersuara jika kasus serupa kembali terulang, maka ia akan dengan tegas mengeluarkan siswa tersebut dan memprosesnya secara hukum.
"Mulai hari ini kalau Anda tawuran lagi, jangan banyak omong salahkan kami, kami akan pecat dan kriminalkan," pungkasnya.
Sebelumnya 36 Pelajar yang diduga melakukan pembajakan Kopaja 615 Jurusan Lebak Bulus Tanah Abang, 17 Oktober lalu tidak dipidana. Pihak sekolah dan orangtua di hadapan petugas kepolisian, sepakat untuk tidak membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
"Ada kesepakatan antara sekolah, orangtua, dan kepolisian, agar kasus tersebut tidak dibawa ke ranah hukum, tapi dibawa dan dikembalikan ke ranah pendidikan serta dihadapkan ke peraturan sekolah," kata Kadis Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto saat dihubungi detikcom, Jumat (15/11).
[URL="http://news.detik..com/read/2013/11/18/172834/2416287/10/tak-dibawa-ke-ranah-hukum-dan-dicarikan-sekolah-ahok-kesal-ortu-masih-protes?9922022"]SUMBER[/URL]
Ketika Gaya Bicara Ahok Kembali Dipermasalahkan
Spoiler for NEWS:
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang terkenal dengan ucapannya yang ceplas-ceplos dan blak-blakan. Jarang atau bahkan tidak pernah kita dengar Ahok menyatakan sesuatu dengan bahasa yang dibuat-buat dan diperhalus. Apa yang ada di dalam hati dan pikirannya selalu dia ungkapkan secara langsung tanpa harus dikemas sedemikian rupa supaya orang lain senang.
Baru-baru ini ucapan Ahok kembali menuai kontroversi. Ucapan yang menuai kontroversi itu adalah ucapan Ahok yang mengatakan siswa SMA yang membajak bus umum adalah ‘calon anak bajingan’. Bahkan karena ucapan tersebut Ahok akan mendapat somasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Seperti yang diberitakan, pernyataan kontroversial yang terlontar dari mulut Ahok membuat marah Ketua Satgas Perlindungan Anak (Satgas PA) M Ihsan. Bahkan, Ihsan mengaku akan mempersoalkan pernyataan suami Veronica Tan tersebut dalam bentuk somasi.
“Saya kaget ketika membaca pernyataan Ahok sebagai Wagub DKI Jakarta, yang perlu diketahui bahwa tidak ada orangtua manapun dapat menerima kalau anaknya disebut calon bajingan oleh Ahok. Satgas PA melalui pengacara yang ditunjuk akan mengajukan somasi pada Ahok atas pernyataannya ‘anak-anak calon bajingan’. Semoga menjadi ‘efek jera’ atau pembelajaran bagi Ahok untuk menjaga omongan karena posisinya sebagai pejabat publik akan melukai perasaan masyarakat,” tegas Ihsan (liputan6.com).
Berbeda dengan pernyataan Ihsan, saya sebenarnya lebih kaget dengan peristiwa pembajakan bus umum oleh 35 siswa yang terjadi beberapa hari yang lalu. Bagi saya tindakan siswa yang membajak bus umum adalah sebuah tindakan yang sudah sangat luar biasa rusaknya. Pembajakan bus umum bukan lagi kenakalan remaja tetapi sudah mengarah kepada tindakan kriminalitas yang terencana.
Bagaimana mungkin kejahatan seperti itu dilakukan oleh siswa SMA?? Apakah siswa-siswa SMA yang melakukan aksi kriminal berat seperti ini masih harus dilindungi?? Bukankah mereka harusnya didisiplinkan dan dihukum agar tahu yang mereka lakukan salah. Jika tidak ada disiplin dan hukuman, maka mereka tidak akan pernah jera dan menganggap apa yang mereka lakukan tidak salah. Bahkan mereka akan semakin merasa hebat dan melakukan aksi yang lebih jahat lagi.
Ahok sendiri menjelaskan bahwa pernyataannya tidak salah. Ia mengatakan, jika hanya kenakalan 1 atau 2 remaja yang berkelahi, hal tersebut masih dalam batas wajar. Namun, ketika para pelajar mulai berencana melakukan pemukulan secara beramai-ramai kemudian melakukan pembajakan angkutan umum, tindakan tersebut sudah mengarah ke kriminalitas.
“Itu sudah ada bibit bajingan namanya. Saya tidak salah dalam hal itu,” kata Ahok (liputan6.com).
Bukannya fokus kepada masalah yang menyebabkan siswa melakukan tindakan kriminalitas membajak bus umum, serta memikirkan efek jera atau cara menyadarkan para siswa pelaku pembajak bus umum, KPAI malah disibukkan dengan urusan somasi Ahok. Ihsan malah ingin memberi efek jera kepada Ahok untuk lebih berhati-hati berbicara. Bukankah yang lebih penting adalah orang tua lebih berhati-hati menjaga anaknya??
Apakah ketika Ahok lebih berhati-hati berbicara maka masalah kriminalitas anak akan selesai?? Bukankah pernyataan Ahok yang keras harusnya menjadi sebuah peringatan keras bagi KPAI dan orang tua untuk serius melindungi dan menjaga anak-anaknya?? Supaya ke depan tidak semakin banyak anak-anak yang tumbuh menjadi bajingan di masa depannya.
Tidak hanya KPAI yang meminta Ahok untuk menjaga omongannya Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga ikut-ikutan mengkritik gaya Ahok berbicara. Prabowo mengimbau agar mantan Bupati Belitung itu lebih berhati-hati dalam berbicara.
“Saya sarankan dia lebih piawai dalam berbicara, apalagi di depan publik,” ujar Prabowo saat akan bertolak ke Malaysia untuk menghadiri sidang terpidana mati TKI Guilfrida Soik, Sabtu (16/11/2013).
Kendati demikian, Prabowo memaklumi gaya bicara Ahok yang kadang terdengar kasar. Menurutnya, hal itu diucapkan Ahok dengan niat yang baik.
“Ya mungkin itu gaya bicaranya, niatnya itu baik. Ahok gayanya lugas tapi niatnya baik. Saya kira selama niatnya baik tidak masalah, tapi lebih hati-hati bicaranya,” kata Prabowo (okezone.com).
Sampai kapanpun Ahok tetaplah Ahok. Jika Jokowi selalu tampil dengan suara jawa yang mendok dan halus meski menggunakan kata yang tegas, maka Ahok akan selalu tampil dengan suara yang tegas dan kalimat yang menusuk. Ahok tidak akan bisa mengubah gaya berbicaranya karena itu adalah sudah menjadi karakternya. Sama saja kita meminta orang batak bergaya bicara orang jawa, begitu sebaliknya.
Masalah gaya bicara Ahok bukanlah hal utama dalam menyelesaikan masalah bangsa, khususnya masalah kenakalan dan kejahatan anak. Gaya bicara Ahok berubah, tidak akan pernah bisa membuat anak-anak pembajak bus umum itu berubah atau meningkatnya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya.
Gaya bicara itu tergantung selera. Sebagai orang batak, saya lebih suka gaya bicara Ahok yang lugas dan menusuk. Tidak dibungkus dan diperhalus sedemikian rupa agar orang lain merasa senang. Apalagi pernyataan Ahok di atas tidak ada yang salah.
Semasa saya masih mahasiswa dan mengikuti sebuah kamp mahasiswa nasional, saya lebih suka pembicara yang omongannya lugas dan tegas. Tetapi ketika yang menjadi pembicara omongannya kurang lugas dan intonasinya kurang tegas, maka saya akan mengantuk dan kurang menikmati sesi yang dibawakan.
Seorang pemimpin tidak perlu piawai atau mengatur-atur gaya berbicaranya. Seorang pemimpin tidak dinilai dari gaya bicaranya, melainkan kemampuannya menyelesaikan masalah dimana dia memimpin. Bukankah SBY gaya bicaranya bagus dan santun tetapi tidak juga mampu menyelesaikan masalah negara??
Semoga ke depan kita tidak lagi melihat gaya bicara seorang pemimpin, tetapi melihat apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Karena itu yang lebih penting untuk menyelesaikan masalah bangsa dan negara ini.
KARENA BANYAK YANG PENASARAN
ANE UPDATE NIH
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK DEPAN
TAMPAK ANCUR
ANE UPDATE NIH
Spoiler for calon bajingan:
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK DEPAN
TAMPAK ANCUR
Spoiler for Pesen Ane:
BAGAIMANA KAH Tanggapan AGAN AGAN sekalian..???
KALO TRIT ANE MENARIK BAGI AGAN
MINTA
BAGI YANG UDAH ISO
KALO YANG BELUM
ABU GOSOK PUN TAK APA
Spoiler for intip:
JADILAH KASKUSER YANG BAIK DENGAN MENINGGALKAN JEJAK
COMMENT OR RATE
JANGAN HANYA JADI
SILENT READER
post by : lapentvc
0
13.3K
Kutip
156
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan