Jakarta, Seruu.com - Pihak istana patut diduga memiliki kepentingan terkait tidak kunjung dilantik pengganti Taufik Kiemas di DPR RI. Salah satu alasan yang mengemukakan adalah calon pengganti merupakan aktivis 'anti SBY' dari Benteng Demokrasi Rakyat (BENDERA).

Hal tersebut terungkap dalam perbincangan Seruu.Com dengan calon pengganti Taufik Kiemas, Beathor Suryadi, Minggu (17/11/2009).

Beathor mengungkapkan ada keganjilan kenapa dirinya urung dilantik menjadi anggota dewan menggantikan Taufik Kiemas. Menurutnya, salah satu penyebab terjadinya hal itu dikarenakan surat pelantikan masih 'mandeg' di tangan Presiden.

"Sekarang sudah lima bulan setelah pak Taufik meninggal. Logikanya ya itu, pasti suratnya sudah ada di Istana dan kemungkinan tertahan dengan berbagai alasan," kata Beathor saat dihubungi Seruu.com melalui sambungan telepon, Minggu (17/11/2013) malam.

Terkait hal ini, sumber Seruu.com di DPR menyebutkan bahwa pihak Istana sengaja "menjegal" Beathor untuk duduk di kursi dewan, karena keterlibatannya dengan berbagai organisasi yang dinilai lantang mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, Beathor enggan berspekulasi terkait adanya informasi tersebut. Dia lebih menyarankan agar hal itu ditanyakan langsung ke pihak Istana.

"Kalau itu langsung tanya saja sama Juru Bicara Presiden," ujarnya.

Pun demikian, Beathor mengakui bahwa dirinya memang pernah terlibat dalam berbagai organisasi yang kerap melancarkan kritik terhadap pemerintahan SBY.

"Saya memang pernah terlibat dan sebagian membidani lahirnya organisasi-organisasi yang kritis terhadap SBY, seperti Bendera dan Petisi 28," kata dia lagi.

Seperti diketahui Pasca meninggalnya almarhum Taufik Kiemas pada bulan Juni 2013 lalu, kursi DPR RI yang ditinggalkan oleh mantan Ketua MPR tersebut hingga saat ini masih kosong. Menurut mekanisme, maka yang berhak menempati kekosongan kursi tersebut adalah Bethor Suryadi melalui Pergantian Antar Waktu (PAW‎) di tubuh Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.

Meski demikian, lima bulan setelah meninggalnya suami dari Megawati Soekarno Putri itu, pihak DPR belum juga melantik Beathor untuk duduk sebagai anggota dewan.

Sementara itu, penelusuran Seruu.com menyebutkan bahwa Beathor memang tercatat sebagai salah satu pendiri LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), yang kerap melancarkan kritik pedas pada pemerintahan SBY. Diantara gebrakan Bendera yang cukup fenomenal adalah mengungkap aliran dana Century kesejumlah pejabat negara. Tidak hanya itu, aktivis Bendera juga sempat membuat heboh dengan melempari Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dengan tinja, terkait perlakuan negeri jiran tersebut pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sewenang-wenang.

Selain Beathor, beberapa pendiri LSM Bendera diantaranya adalah Cepy Mulyawan, Adian Napitupulu dan Dhia Prakesa Yudha.

Meski menghadapi banyak persoalan dan keganjilan, Beathor tetap berharap dirinya dapat dilantik menjadi anggota dewan. Namun, dirinya mengaku pasrah apabila hal itu tidak terjadi.

"Sampai saat ini saya masih berharap (dilantik menjadi anggota dewan) meski Pemilu Legislatif tinggal beberapa bulan lagi. Tapi kalau memang tidak dilantik saya anggap ini sebagai proses kesabaran revolusioner yang harus saya jalani," tandas Beathor yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) itu.

[nurholis]


SUMBER : http://utama.seruu.com/read/2013/11/...-anggota-dewan