- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tertawa dalam Tinjauan Psikologi


TS
kamateang
Tertawa dalam Tinjauan Psikologi
Quote:
Sebelumnya ane no
gan


Quote:
Agan pasti sering tertawa? Baik waktu sendiri ataupun waktu ngumpul bareng teman-teman agan? Apa sih yang agan tertawakan? Tidak jarang kita itu tertawa pada sesuatu yang tidak lucu. Entah kenapa ya? Oleh karena itu dibawah ini ada sebuah artikel yang membahas dengan cukup mendalam mengapa kita tertawa..
Quote:
Tertawa adalah suatu hal universal. Tertawa tidak ada hubungannya dengan bahasa apa yang kita pakai, dengan budaya apa kita dibesarkan, atau keyakinan apa yang kita anut. Kita semua tertawa. Para psikolog telah mendefinisikan tawa sebagai aktifitas berbicara dalam bahasa lidah: kita tidak bisa mengendalikan apa yang kita tertawakan, atau pun mengendalikan suara apa yang keluar dari mulut kita. Yang kita tahu bahwa kita sedang tertawa, dan dengan tertawa itu kita dapat mengatasi semua perbedaan yang kita punya.

Quote:
Para ilmuwan mempelajari tawa dengan cara mengamati orang-orang di situasi sosial atau ditempat umum, mereka mencari "lelucon yang dianggap sempurna" dan kemudian mempelajari bagaimana efeknya pada otak orang lain yang mendengar lelucon tersebut. Para peneliti memeriksa orang-orang yang mendengar lelucon tersebut dengan mesin MRI dan mempelajari aktivitas otak mereka pada saat mendengarkan lelucon yang asli maupun lelucon "palsu" (lelucon yang tidak dimaksudkan untuk melucu). Apa yang peneliti temukan mengenai tertawa cukup mengejutkan. Dan mungkin dapat menjelaskan mengapa orang tertentu bisa membuat kita tertawa lebih mudah dibandingkan orang yang berbeda.
Quote:
4 Fakta mengenai tawa

Quote:
1. Tertawa bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Quote:
Anak-anak tertawa 400 kali setiap hari, dibandingkan dengan orang dewasa, yang hanya tertawa 15 kali setiap hari. Setiap orang tua pernah mengalami hal ini. Anak-anak tertawa bahkan kepada hal-hal yang aneh dan tidak masuk akal. Namun tawa tersebut memang merupakan bagian dari perkembangan kognitif mereka. Anak-anak yang menceritakan dan mendengarkan lelucon akan belajar banyak tentang bahasa, koneksi, dan juga empati. Anak-anak dengan perkembangan sense of humoryang baik cenderung akan memiliki pandangan yang lebih baik terhadap kehidupan dan juga akan lebih mudah berinteraksi dengan rekan-rekan sebaya mereka.

Quote:
2. Tertawa adalah fenomena sosial.
Quote:
Pernahkah agan menyadari bahwa kita akan tertawa lebih sering apabila kita menonton film lucu bersama dengan teman-teman dibandingkan dengan jika kita menonton film yang sama seorang diri? Para psikolog telah mempelajari fenomena ini, fenomena ini dikenal dengan istilah "tawa yang menular" atau contagious laughter untuk mengetahui mengapa kita bisa tertawa lebih banyak apabila kita bersama dengan orang lain. Hal ini berhubungan dengan ilmu komunikasi. Tertawa tidak memerlukan kata-kata, demonstrasi emosi manusia yang tidak dapat dipalsukan. Tertawa dapat menyatukan kita, dan mungkin tidak ada kekuatan lain di Bumi yang bisa melakukan hal yang sama. Produser televisi dari tahun 1950 telah memahami hal ini sebelum orang-orang mulai mempelajari apa itu tertawa --- mereka mulai menciptakan humor situasi komedi (sitkom) untuk membuat penonton dirumah tertawa dan agar lebih menikmati pertunjukan. Ini juga mengapa mulai banyak bermunculan sitkom-sitkom televisi yang menyertakan penonton di studio dan disiarkan secara langsung. Karena ketika para penonton tersebut tertawa, kita juga ikut tertawa bersama mereka. Hal ini memang menjelaskan bahwa tertawa itu menular.

Quote:
3. Lelucon tertentu mempengaruhi bagian-bagian tertentu otak.
Quote:
Bagian dari otak yang bereaksi terhadap lelucon adalah medial ventral prefrontal cortex, yang merupakan tempat perkembangan kognitif, perkembangan kepribadian, dan menentukan perilaku sosial yang terjadi. Namun, jenis lelucon yang berbeda akan memicu bagian otak tertentu apabila kita mengolahnya. Sebagai contoh, permainan kata menggunakan satu jalur syaraf ke prefrontal korteks, sementara aktifitas bercerita lucu menggunakan jenis syaraf yang sama sekali berbeda. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang mengalami trauma otak mungkin hanya akan merasa satu jenis lelucon saja lucu, dan tidak dapat merasakan humor pada jenis lelucon lain dengan genre yang berbeda, ataukah mereka mungkin saja bisa kehilangan rasa humor sama sekali.

Quote:
4. Tertawa sangat sedikit hubungannya dengan lelucon itu sendiri.
Quote:
Dalam mempelajari tawa di situasi sosial, ilmuwan mengamati fenomena menarik: lelucon itu sendiri adalah faktor kurang penting dalam menciptakan tawa. Bahkan pada faktanya, kata-kata seperti "baik, halo sendiri," atau "ya, itulah yang saya pikirkan" lebih bisa membuat tertawa daripada lelucon yang sebenarnya. Semakin besar kelompok, akan membuat masing-masing orang dalam kelompok tertawa, sehingga yang tertawa akan semakin banyak. Wanita cenderung tertawa lebih riang di hadapan laki-laki yang mereka anggap menarik daripada tawa yang mereka lakukan di hadapan perempuan atau laki-laki yang tidak menarik menurut mereka. Hal ini tentu saja memberi kita informasi bahwa lelucon merupakan pemecah kebekuan (ice breaker) terbaik. Ini juga menjelaskan mengapa salah satu teman agan yang paling pandai menceritakan lelucon bodoh adalah bagian dari hidupnya sebuah pesta atau acara. Nggak ada lunggak rame
Quote:
Quote:
Semua penelitian diatas bermuara pada kenyataan yang tak terhindarkan bahwa: manusia adalah, dan dirancang untuk menjadi, makhluk sosial. Tertawa adalah refleks, seperti halnya refleks kejut ketika agan kaget, refleks muntah jika agan merasa jijik, ataukah seperti refleks otomatis yang menarik tangan agan menjauh dari kompor yang panas. Tertawa adalah suatu hal yang tak tertahankan, menular, dan mengikat kita melalui universalitasnya. Tertawa dapat menembus semua masalah dan perbedaan yang memisahkan kita. Pada akhirnya, kita semua sama, menertawakan lelucon bodoh yang aneh. Sehingga mungkin inilah yang menjadikan alasan mengapa tertawa adalah obat terbaik yang ada di dunia.
Quote:
0
11.9K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan