segala sesuatu punya cara-nya tersendiri, mulai dari hal tersepele seperti menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida, sampai terbang ke bulan pake tenaga kaleng coca cola raksasa yang dikocok.
Begitu juga dengan putus, yang dimaksud disini adalah putus hubungan dengan pasangan/kekasih/pacar/mimi-pipi atau apapun panggilan menjijikan yang biasa anda lakukan.
Ketika hubungan romantis kita berakhir maka engga akan ada yang mudah dari itu, terutama bagi anda yang memutuskan untuk mengakhiri, tapi jika dibandingkan harus menjalani hubungan yang tidak sehat dan tidak membahagiakan maka putus sepertinya hal yang diperlukan, maka inilah cara untuk putus yang baik:
Persiapan :
Quote:
Think
Pikirkan apa yang membuat anda harus mengakhiri hubungan ini ?
Sudahkah anda berdiskusi dengan pasangan apa yang salah ?
Karna lebih baik untuk mendiskusikannya dibanding langsung serta merta meminta putus, okee, anda sudah mendiskusikan segala sesuatunya dan masih merasa hampa, kosong dan terkhianati ?
“apa gua yakin harus putus, tapi gua tersiksa dengan hubungan ini”
maka berlanjut ke persiapan kedua.
Quote:
Persiapkan segala bukti pendukung
Lho ? Saya kan bukan Conan Edogawa atau Inspektur Vijay kok perlu pakai bukti ?
justru inilah salah satu titik terpenting sebelum “the talk” pikirkan apa yang anda rasakan dari hubungan ini, kalau perlu tuliskan dalam selembar kertas berjudul “Hal Hal yang Aku Benci dari Kamu”
Lebay ? engga usah pake tulis tulisan ? Langsung ngomong aja pas ketemu ?
hmmm…. maka anda akan mendapat dialog seperti dibawah ini
Anda = “kayanya kita harus putus deh”
Pacar = “lho kenapa ?”
Anda = “iya, kamu terlalu posesif, ga ngebiarin aku pergi sama temen temen aku”
Pacar = “o iyaa ? Mana buktinya ? Kapan aku pernah ngelarang kamu ? Teman kamu yang mana? Buktiin kalo kamu punya temen ? MANA BUKTINYA ??!!“
Anda = “yaa.. tapi itu.. anu.. akuu..”
engga jadi putus kan, ini bisa diminimalisasikan jika anda at least punya persiapan kapan pacar anda bersikap posesif.
“kamu bau = check, kamu tukang selingkuh = check, kamu suka pake V-neck Pink = check”
Quote:
Fokuskan APA, bukan SIAPA
Fokuskan apa bukan siapa yang salah Ini adalah poin yang penting, karna disini anda akan dilihat sebagai seorang yang tetap menjaga perasaan pasangan,
Gunakan kata yang baik dalam mengutarakan perasaan, Contohnya, seandainya pasangan anda adalah sosok menyebalkan yang selalu posesif dan pengatur, anda harus selalu ijin tiap mau pergi ke warung biar dia engga nyangka kamu lagi candle light dinner sama gebetan lain.
pasti anda akan bilang
“Aku pengen putus !! Kamu tuh sangat posesif, kamu cemburuan, kamu engga pernah percaya aku, aku udah kaya tahanan rumah yang harus wajib lapor tiap 2 menit sekali, kamu menyebalkan !!“
Puas yaa rasanya ?? Serasa jadi orang terlangsing didunia
“YOU ARE TOTALLY A %#$%$#@@@!!!!”
Tapi mari kita lihat sisi yang berbeda
“Maaf, aku mau putus aku butuh kemandirian dan kebebasan untuk melakukan hal positif yang aku suka untuk saat ini”
Better ? Selain itu berbeda dengan sample pertama, sample kedua tidak bisa didebat.
Karna ini berkaitan dengan apa yang kita rasakan. Bukan pengkoreksian terhadap sikap pasangan yang (pastinya) akan didebat mati matian. Jadi pilih yang anda rasa pantas,
Quote:
Perkirakan durasi waktu
Yaa, durasi bisa menjadi pisau bermata dua disatu sisi bisa menjadi “break up yang singkat dan manis” atau menjadi sesuatu yang berlarut larut dan menyakitkan, targetkan berapa waktu yang anda butuhkan agar tidak terjadi unnecesarry drama,
“tick tock lets hurry to freedom”
Diantaranya :
Quote:
a. Questioning : pasangan anda pasti akan mempertanyakan kenapa anda ingin putus, dan jawablah dengan jujur pertanyaannya, lets say ternyata ia adalah monster yang menyamar untuk merenggut aura masa muda anda, maka katakan sejujurnya. Jangan beralasan “kamu terlalu baik buat aku” sambil meneteskan air mata. Dude, thats totally bullshit.
Dia terlalu baik buat anda ? Jadi mau di jahatin gitu ? Disiksa, dipecutin trus engga dikasih makan ?? Please tell the truth, even thats hurt.
b. Crying : sudah katakan yang sebenernya kalo ia bagaikan monster yang menyamar untuk merenggut aura masa muda anda dan kemudian pacar anda menangis (masuk akal baik dia pria ataupun wanita) ini sedikit sulit karna anda pasti akan simpatik, tapi anda tetap harus meneguhkan hati anda.
c. Arguing : dia sudah sedikit lebih tenang dari isakan tangis, tapi disinilah point berikutnya yaiktu Bantahan atau Arguing, yaa bantahan bahwa dia itu tidak posesif, dan se annoying yang kamu pikirkan dan tidak jarang bantahan ini akan menjadikan awal dari pertengkaran hebat, tetap tenang dan jangan terpancing, katakan padanya bahwa argumen ini tidak akan merubah keputusan anda.
d. Offering : yaa, penawaran akan ditawarkan kepadanya untuk mendapatkan another chance, ia akan berjanji untuk menjadi seorang yang lebih baik, tapi jika ia pernah menawarkan ini sekitar 2 atau 3 kali dimasa lalu dan anda tidak merasa ada progress yang berarti, maka yang terakhir pasangan anda lakukan akan…
e. Self Defence Mechanism atau pertahanan diri : Yaa ia akan melakukan upaya terakhir dengan berkata “kamu tidak akan pernah menemukan yang lebih baik dibanding aku” atau “aku akan membuat kamu menyesali ini” sedaapppp apalagi sambil mukanya dizoom dengan mata melotot dan sound effect khas sinetron lokal, jangan membantah karna ini adalah upayanya untuk merasa lebih baik.
“fyuuuh… nyaris”
Quote:
secara resmi anda menjadi seorang single sekarang, lalu apa yang harus anda lakukan
I. Menjaga jarak, jangan mencoba untuk menghubunginya atau datang ke tempat dimana ia mungkin akan beredar, tidak lama kemudian mantan pasangan anda mungkin akan mencoba menghubungi anda, jawablah secukupnya dan anda harus menunggu beberapa bulan (lets say 4-6 bulan) untuk kembali membuka hubungan yang ramah sebagai teman, karna 6 bulan ini adalah momen yang tepat untuk move on bagi kedua pihak.
II. Harapan Palsu, Setelah putus cobalah juga untuk tidak mengatakan sesuatu yang jenius seperti, “mari kita nonton konser band favoritmu 2 bulan lagi” atau “mungkin kita perlu membicarakan kembali kenapa kita putus begitu Stress ku hilang”
Jangan memberikan segala harapan palsu yang bisa disalahartikan oleh mantan pasangan anda.
III. Lakukan hal yang anda sukai,
Anda suka bantuin tetangga betulin genteng rumah ? Anda suka nonton Drama Korea ? Just do it isilah hari anda adalah dengan segala kegiatan menyenangkan yang tidak bisa anda lakukan disaat anda menjalani hubungan bersama mantan anda.
“Putus cinta memang bukan hal yang menyenangkan, tapi itu adalah bagian yang normal dari kehidupan seseorang, itu menyakitkan tapi anda (dan mantan pasangan) akan bertahan dan baik baik saja”
di artikel ini sebetulnya saya punya kata ganti yang lebih tepat dibanding kata ‘Mantan’, yaitu ‘Jodoh orang lain yang pernah mampir di Hati’ Sedapp, untuk menghemat waktu anda dengan bijak saya tidak menggunakannya.