- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Film Indo yang Mendapat Penghargaan Internasional
TS
krack.us
Film Indo yang Mendapat Penghargaan Internasional
Hargai jerih payah TS dengan ini ya gan :
Quote:
Agan agan isiin kulkas ane dong
Quote:
Jangan dilempar ini
Ya gan
Quote:
Jangan lupa
Quote:
Yang SR bantu
[/Spoiler]
Quote:
Ternyata setelah mencoba menelusuri dunia jagat maya, ane ketemu daftar film indo ini yang masuk nominasi diberbagai penghargaan pada kontes per Film-an di luar negeri . Baik filmnya sendiri, sekenarionya, artisnya, dan Sutradaranya gan. Dari tahun baheula (lama) sampai 2012 aja sih gan (Entar kalo ada update an ane masukin, ato agan-agan punya informasi monggo di share ). Gak kalah bagus kok gan dengan film-film Hollywood, Bollywood, Kollywood ( apalah itu). Mungkin ada beberapa aja yang belum ane tonton, tapi dijamin gak nyesel nonton ini gan
Spoiler for This is it:
Quote:
Spoiler for 1:
Spoiler for pict:
Langitku Rumahku (1991)film karya Slamet Rahardjo dan Eros Djarot ini mendapatkan nominasi Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival 1991, bersanding dengan Taksi.
Spoiler for 2:
Spoiler for pict:
Taksi (1991)film terbaik Festival Film Indonesia 1991 karya sutradara Arifin C. Noer ini mendapatkan nominasi Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival 1991
Spoiler for 3:
Spoiler for pict:
Cinta Dalam Sepotong Roti (1991)film karya perdana Garin Nugroho ini menjadi film terbaik pada Festival Film Indonesia 1991. Garin sendiri meraih penghargaan Best Young Director dari Asia Pacific Film Festival 1992.
Spoiler for 4:
Spoiler for pict:
Surat Untuk Bidadari (1994)film kedua karya Garin Nugroho yang skenarionya ditulis oleh Armantono ini meraih penghargaan Gold Award dari Tokyo International Film Festival 1994.
Spoiler for 5:
Spoiler for pict:
Bulan Tertusuk Ilalang (1995)film ketiga karya Garin Nugroho ini meraih penghargaan FIPRESCI Prize pada Berlin International Film Festival 1996.
Spoiler for 6:
Spoiler for pict:
Daun di Atas Bantal (1998)film karya Garin Nugroho ini menjadi film Indonesia pertama yang diputar pada Cannes Film Festival 1998 untuk kategori Un Certain Regard. Pada Asia Pacific Film Festival 1998, film ini meraih penghargaan Best Film dan Best Actress untuk Christine Hakim. Garin Nugroho menerima penghargaan Lino Brocka Award dari Cinemanila International Film Festival 1998. Bersama dengan Kuldesak, film ini dinominasikan Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival 1999 dan dari Tokyo International Film Festival 1998, meraih penghargaan Special Jury Prize. Film ini juga dikirim menjadi wakil Indonesia untuk berlaga pada Academy Awards Best Foreign Language Film 1999.
Spoiler for 7:
Spoiler for pict:
Kuldesak (1999)film antologi karya 4 sutradara muda Indonesia masa ini, yaitu Mira Lesmana, Riri Riza, Nan T. Achnas dan Rizal Mantovani yang dianggap sebagai tonggak sinema indonesia generasi 2000 dinominasikan Best Asian Feature Film dari Singapore International Film Festival 1999.
Spoiler for 8:
Spoiler for pict:
Belum ketemu gan
Sri (1999)film karya Marselli Sumarno ini meraih penghargaan Special Jury Award pada Asia Pacific Film Festival 2009. Selain itu Sri juga menjadi dipilih menjadi wakil Indonesia untuk Academy Awards Best Foreign Language Film 2000.
Spoiler for 9:
Spoiler for pict:
Puisi Tak Terkuburkan (2000)karya sutradara Garin Nugroho mendapatkan penghargaan Silver Leopard Locarno International Film Award 2000 dan Nominasi Silver Screen Award pada Singapore International Film Festival.
Spoiler for 10:
Spoiler for pict:
Pasir Berbisik (2001)yang merupakan karya kedua Nan T. Achnas setelah Kuldesak (1999) menerima Most Promosing Director, Best Cinematography untuk Yadi Sugandi dan Best Sound untuk Phil Judd dan Hartanto dari Asia Pacific Film Festival 2001. Film ini juga menerima Netpac Award Special Mention pada Brisbane International Film Festival 2002, Fipresci Award pada Oslo Films from the South Festival 2002 dan Asian Trade Winds Special Jury pada Seattle International Film Festival 2002. Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai Daya, menerima penghargaan Best Actress pada Deauville Asian Film Festival 2002, di Perancis dan Singapore International Film Festival 2002, selain juga nominasi untuk Best Asian Feature pada festival yang sama. Film ini menjadi Official Selection pada Rotterdam Film Festival 2002.
Spoiler for 11:
Spoiler for pict:
Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002)karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Lulu Tobing ini menerima penghargaan Netpac Award Berlin International Film Festival 2003.
Spoiler for 12:
Spoiler for pict:
Eliana-Eliana (2002)karya Riri Riza ini mendapatkan penghargaan Best New Director pada Singapore International Film Festival 2002, serta penghargaan Dragon & Tiger Awards pada Vancouver International Film Festival 2002. Jajang C. Noer yang berperan sebagai ibu dari Eliana menerima penghargaan Best Actress pada Cinemaya Festival of Asian Cinema 2002 di New Delhi, India. Sedangkan untuk duet akting cemerlang Rachel Maryam dan Jajang C. Noer juga menerima penghargaan Best Actress pada Daeuville International Film Festival 2003.
Spoiler for 13:
Spoiler for pict:
Ca Bau Kan (2002)adalah adaptasi dari novel berjudul sama karya Remy Silado yang juga merupakan debut penyutradaraan Nia Dinata. Nia meraih penghargaan Best New Director pada Asia Pacific Film Festival 2002. Film ini juga menerima penghargaan Best Art Direction utk Iri Supit pada festival yang sama.
Spoiler for 14:
Spoiler for pict:
Biola tak Berdawai (2003)yang merupakan debut Sekar Ayu Asmara sebagai sutradara menerima penghargaan Best Actress pada Asia Pacific Film Festival 2003. Tahun 2004 film ini dipilih untuk mewakili Indonesia untuk kategori Best Foreign Film Academy Awards tahun 2004.
Spoiler for 15:
Spoiler for pict:
Impian Kemarau (2004)karya sutradara Ravi Bharwani ini meraih penghargaan Asian New Talent Award pada Shanghai International Film Festival 2004. Film ini juga mendapatkan nominasi Best Film pada Pusan International Film Festival, Bangkok International Film Festival dan Vladuvostok International Film Festival. Selain itu juga menjadi Official Selection pada Rotterdam International Film Festival, Barcellona Asian Film Festival, Split International Festival of New Film, Zanzibar International Film Festival dan Cork International Film Festival.
Spoiler for 16:
Spoiler for pict:
Rindu Kami Padamu (2004)karya Garin Nugroho ini meraih penghargaan Best Film Cinefan – Festival of Asian and Arab Cinema 2005.
Spoiler for 17:
Spoiler for pict:
Kara Anak Sebatang Pohon (2005)karya Edwin ini menjadi film pendek Indonesia pertama yang secara resmi diputar pada Cannes Film Festival 2005 untuk Director’s Fortnight
Spoiler for 18:
Spoiler for pict:
Ungu Violet (2005)debut penyutradaraan Rako Prijanto menerima Best Supporting Actress untuk aktris senior, Rima Melati dan nominasi Best Actress untuk Dian Sastrowardoyo
Spoiler for 19:
Spoiler for pict:
Banyu Biru (2005)dari sutradara Teddy Soeriaatmadja menerima Most Promosing New Actress untuk Dian Sastrowardoyo Asia Pacific Film Festival 2005.
Spoiler for 20:
Spoiler for pict:
Janji Joni (2005)karya perdana Joko Anwar ini mendapatkan penghargaan Best Editing pada Asia Pacific Film Festival 2005.
Spoiler for 21:
Spoiler for pict:
Gie (2005)diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya sutradara Riri Riza, mendapatkan Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival 2006 dan Special Jury Award dari Asia Pacific Film Festival 2006.
Spoiler for 22:
Spoiler for pict:
Berbagi Suami (2006)yang didaftarkan untuk Academy Awards Best Foreign Film 2007 ini, mendapat penghargaan Golden Orchid Award sebagai film terbaik pada Hawaii International Film Festival 2006, mengalahkan film-film dari 47 negara yang berkompetisi. Film ini juga menjadi salah satu Official Selection pada Bangkok International Film Festival 2007. Sementara di Belgia pada Brussel International Independent Film Festival 2007, Nia Dinata menjadi Best Director (Prix de la meilleure Réalisation).
Spoiler for 23:
Spoiler for pict:
Denias Senandung di Atas Awan (2006)karya Jhon de Rantau ini berhasil menjadi yang terbaik untuk kategori Best Children’s Feature Film Asia Pacific Screen Awards 2007 serta meraih Best Film pada Indonesia Feature Film Competition, Jakarta International Film Festival 2006.
Spoiler for 24:
Spoiler for pict:
Koper (2006)adalah karya perdana Richard Oh, bersama dengan 3 Hari Untuk Selamanya, Berbagi Suami dan Kala, film ini menjadi Official Selection pada Bangkok International Film Festival 2007.
Spoiler for 25:
Spoiler for pict:
Opera Jawa (2006)dari Sutradara Garin Nugroho memenangkan Best Original Score untuk Rahayu Supanggah pada penyelenggaraan perdana Asian Film Awards 2007. Opera Jawa juga dinominasikan untuk Best Film yang bersaing dengan The Host (Korea), Love and Honor (Jepang), Exiled (Hongkong), Still Life (China) dan Curse of the Golden Flower (China). Nominasi Best Film dari Asia Pacific Screen Awards 2007. Menang Silver Screen Award Singapore International film Festival 2007. Serta juga menerima penghargaan Best Actress untuk Artika Sari Devi pada Brussels International Independent Film Festival 2008.
Spoiler for 26:
Spoiler for pict:
Tiga Hari untuk Selamanya (2007)dari sutradara Riri Riza menerima Best Director dari Brussels International Independent Film Festival 2008. Film ini juga menjadi salah satu Official Selection pada Bangkok International Film Festival 2007.
Spoiler for 27:
Spoiler for pict:
The Photograph (2007)dibesut oleh Nan T. Achnas dan dibintangi oleh aktor senior Singapura, Lom Khay Thong. Film ini meraih dua penghargaan pada penyelenggaraan ke 43 Karlovy International Film Fesrtival 4-12 Juli 2008 yaitu untuk Special Jury (pemenang kedua) dan penghargaan Ecumenical Jury Award. Film ini menjadi satu satunya film Asia yang merain dua penghargaan sekaligus.
Spoiler for 28:
Spoiler for pict:
Kala (2007)merupakan film kedua dari Joko Anwar meraih Jury Prize pada New York Asia Film Festival 2007 dan Best Film di Berlin Asia Hotshot 2007. Film ini juga diputar Puchon International Fantastic Film Festival 2007, Vancouver International Film Festival 2008, Hong Kong Asian Film Festival 2007, Osian Cinefan Film Festival 2007 dan Bangkok International Film Festival 2007. Selain jadi official selection, Kala mendapatkan kehormatan sbg film penutup pada rangkaian pemutaran film Puchon International Fantastic Film Festival.
Spoiler for 29:
Spoiler for pict:
Fiksi (2008)merupakan film feature perdana Mouly Surya, memenangkan penghargaan Best Director dari Jakarta International Film Festival 2008 untuk Indonesia Feature Film Competition dan Best Director pada Festival Film Indonesia 2008. Selain itu Fiksi juga diputar dibeberapa festival film international lainnya seperti di Pusan International Film Festival dan NewYork Asian Film Festival.
Spoiler for 30:
Spoiler for pict:
The Blind Pig Who Wants to Fly (2008)adalah feature film perdana karya Edwin. Film yang di bintangi oleh Ladya Cheryl ini juga menjadi Official Selection dalam Pusan International Film Festival 2008, menjadi official selection Tiger Award Competition pada 2009 Rotterdam Film Festival dan mendapat penghargaan untuk Fipresci Prize, pada festival yang sama. Penghargaan Firepsci Prize kembali diraih film ini dari Singapore International Film Festival 2009. Serta meraih Silver Montgolfiere dan Young Audience Awarddari Nantes Three Continent Festival 2009.
Quote:
Lanjut di Post Bawah ya Gan, di post pertama sama ke lima gan
0
5.7K
Kutip
27
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan