Apa Untungnya Program Mobil Murah? Jakarta - Program mobil murah yang digalang pemerintah belakangan menimbulkan kontrovesi di berbagai kalangan. Namun, di mata pabrikan program ini memiliki efek positif. Apa saja itu?

Sales Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Endro Nugroho mengatakan kalau produsen mobil tidak berhak untuk mengomentari kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah. Hanya saja memang ada beberapa hal yang bisa didapat dari program ini.

Salah satu efek positif adalah masuknya investasi ke Indonesia. "Berapa triliun direct investment yang masuk ke Indonesia. Banyak. Dulu orang ribut karena produsen lebih banyak investasi di Thailand, sekarang setelah produsen sudah mulai investasi di Indonesia, diomongin lagi," keluhnya.

Selain itu, program ini juga bisa menambah tenaga kerja yang terserap di berbagai lapisan mulai dari pabrik hingga ke diler.

"Ini ada multi effect. Artinya pertumbuhan juga terjadi bukan hanya di produsen, tapi juga di vendor, bengkel, leasing, produsen aksesoris," tambahnya lagi.

Suzuki sendiri ikut program Low Cost and Green Car yang kemudian berganti nama menjadi program Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) lewat Karimun Wagon R yang dilepas dengan harga Rp 77-99 jutaan.

Harga Rp 77 juta itu untuk Karimum Wagon R tipe GA, harga Rp 89,9 juta untuk tipe GL dan harga Rp 99,9 juta untuk tipe GX. Harga tersebut merupakan on the road untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Untuk diketahui, Karimun Wagon R ini menggendong mesin generasi terbaru K10B, DOHC yang ringan dan bertenaga, Multi Point Injection serta Penggerak Roda Depan (FWD). Dengan menggunakan mesin berkapasitas 1,000 cc, 12 valve dengan 3 silinder bertenaga 68 PS dan torsi 90 Nm yang akan disalurkan melalui transmisi 5-speed.



embernya [URL="http://oto.detik..com/otofokus/read/2013/11/17/072216/2415047/1207/apa-untungnya-program-mobil-murah?o991101638"]dari sini[/URL] mbah.....