Mouthwash alias obat kumur seringkali digunakan untuk menjaga kesehatan mulut, mengurangi plak dan kesegaran napas. Meskipun memiliki banyak manfaat, menggunakannya terlalu sering juga bisa memberikan pengaruh tak baik pada kesehatan mulut lho.

Pada dasarnya obat kumur adalah cairan dengan rasa tertentu yang digunakan untuk berkumur-kumur setelah menyikat gigi atau flossing. Cairan ini dipercaya membuat gigi lebih bersih dan membantu melindunginya dari kerusakan serta penyakit. Namun sebenarnya obat kumur ini tidak terlalu diperlukan, perawatan seperti rajin sikat gigi dan teratur cek ke dokter dianggap sudah cukup.

Mouthwash yang baik biasanya membuat orang merasa segar setelah menggunakannya karena mengandung bahan-bahan seperti zinc, xylitol, flouride, baking soda dan menthol. Namun jangan salah, beberapa mouthwash juga mengandung alkohol.

"Mouthwash itu kan macam-macam jenisnya dan ada kandungan alkoholnya juga. Sebaiknya dipilih yang kadar alkoholnya minimal, malah kalau bisa yang tidak mengandung alkohol," ujar Prof Dr Lindawati. S Kusdhany, drg., Sp.Pros(K), yang kerap disapa Prof Linda, dokter gigi spesialis prostodonsia, kepada detikHealth, Sabtu (16/11/2013).

Memilih mouthwash tanpa alkohol menurut Prof Linda sangat penting. Sebab menggunakan mouthwash dengan kandungan alkohol akan menyebabkan kelenjar ludah menjadi kering. Akibatnya, jika produksi air liur berkurang maka berarti mulut tidak memiliki cara alami untuk membersihkan bakteri. Kondisi ini dapat memicu munculnya plak dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi gusi, perdarahan, dan bengkak.

"Oleh sebab itu, tidak baik juga menggunakan mouthwash terlalu sering, misalnya tiga kali sehari, itu kebanyakan. Takutnya kalau terlalu sering nanti mengganggu flora normal di mulut," terang Prof Linda, yang kini aktif sebagai Guru Besar Tetap di FKG UI dan berpraktik di RS Mitra Keluarga Depok.