ane tiba tiba dapat inspirasi nih...
gara gara nonton kenshin himura sama ndengerin lagu anime jepang gan..
sebenarnya ane pengen kita semua buat superhero indonesia sendiri.... jadi ga terus pake produk luar kaya bima satria garuda ... mirip banget sama ksatria baja hitam... cuman pake nama indonesia aja: bima.

nah ane bikin cerita kasarnya ini gan..
mungkin kalo ada yang mau kerjasama buat ceritanya atau dikembangin sama sama dimari gan, biar kita ga jadi "customer" terus, tapi bisa jadi "produsen"

SEmua ide boleh dipost disini gan.. ditampung deh...
ane cuman punya ide gan.. ga punya skill yang lain... maklum ya.. hehehe...


link asli: http://indojackadventure.blogspot.com/
----------------------------------------------------------------------------------
PART 1 : SINOPSIS
----------------------------------------------------------------------------------


Jaka adalah anak dari pejabat tinggi di Indonesia.
Ayahnya adalah seorang penjabat di kementrian pertahanan indonesia.
Ayahnya sangat korup, tetapi tidak ada yang berani menentangnya karena ayahnya sangat berkuasa dan koleganya sangat berpengaruh di Indonesia.

Ayahnya sangat bersahaja di media, tetapi sifat aslinya jauh dari hal itu.
Suatu kali jaka yang masih kecil diajak ayahnya menghadiri ulang tahun anak koleganya.
Tanpa sengaja mobil ayahnya terserempet becak.
Walaupun tukang becak tersebut sudah meminta maaf, tetapi ayah jaka tetap tidak mau tahu, dan menyuruh bodyguardnya untuk menghajar tukang becak tersebut. Sungguh kontras dengan pidato bersahaja-nya di depan media pers.
Jaka kecil yang melihat hal itu sangat terkejut, karena di matanya sosok ayahnya adalah seorang yang bersahaja dan sangat memperhatikan rakyat kecil.
Jaka kecil sangat shock dan tidak bisa berkata apa apa, hanya bisa melihat dengan iba dan menuruti ayahnya ketika ia disuruh masuk ke mobil dan ikut ke acara ultah anak koleganya.

Suatu kali saat jaka sudah tumbuh besar, kejadian hampir serupa terulang kembali.
Jaka yang saat itu secara tidak sengaja mendengar pembicaraan ayahnya yang sedang menghukum pegawainya karena tidak berhasil melakukan negosiasi tentang senjata nuklir.
Pegawainya dihajar habis habisan dan hampir dibunuh.
Jaka yang mengintip hal tersebut kembali teringat akan kejadian 10 tahun lalu, ketika tukang becak itu ditinggal hampir mati di tengah hujan.

Kejadian itu terus menerus terbayang dalam benaknyam sampai akhirnya kemarahannya memuncak dan saat ia utarakan hal yang mengganggunya itu ke ayahnya, sang ayah diam saja.

Saat ayahnya hampir menghukum pegawainya yang bersalah lainnya, peluru si algojo malah mengenai tubuh jaka yang saat itu hendak menolong pegawai yang hanya bersalah tersebut.
Dan saat dilarikan ke rumah sakit, jantung Jaka sudah tidak bisa bekerja dengan baik, sehingga om Aldo (om Aldo yang adalah dokter kepercayaan ayahnya menangani Jaka) memberikan jantung buatan yang digerakkan teknologi nuklir.
Teknologi ini memungkinkan jantungnya normal kembali, walaupun denyut nadi tidak terasa pada tubuh Jaka.

Saat Jaka siuman, jaka share ke om aldo perihal ayahnya dan segala yang telah dilakukannya.
Om aldo pun sebenarnya pernah mengalami hal yang serupa tentang kekejian ayah Jaka.
Setelah berbagi cerita, Jaka kemudian meminta agar om Aldo bersedia untuk membuat cerita palsu tentang kematian Jaka.
Namun dibalik itu, Jaka merencanakan sesuatu yang lebih besar: memberantas semua pasukan ayahnya dan membongkar semua keburukan ayahnya.

Jaka pun di make over dengan memelontos semua rambutnya dan menggantinya dengan tato yang merubah sama sekali penampilannya.

Jaka bersembunyi di rumah kenalan on Aldo di Bogor. Disana juga terdapat banyak experimen om Aldo yang tidak disetujui oleh ayah Jaka.

----------------------------------------------------------------------
PART 2 : KEMATIAN JAKA
----------------------------------------------------------------------

Bimo: Kamu masih ingat gak, saat itu, ketika kamu meminta permenku?
Jaka: Permen yang mana?
Bimo: Yang bikin lidah jadi merah itu.... masa kamu ga ingat? kamu sampe nangis nangis minta dibagi permen itu tuh..
Jaka: Oh haha... waktu aku masih di TK itu ya..
Bimo: iya.. kamu kan sampe ga mau masuk kelas gara gara ga aku kasih permen...
Jaka: haha.. saat itu ya... masa masa kecil yang tak terlupakan...
Bimo: iya.....Kamu beneran ga mau balik lagi ke rumah?
Jaka: ngga ah.. ga betah aku di rumah. ga bisa ngelihat papa seperti itu terus..
Bimo: dia kelihatannya aja galak, tapi perhatiannya itu ke kamu sebenarnya...
Jaka: haha...
Bimo: Jaka... Jaka.... bangun Jaka... kamu pasti bisa.... kamu pasti bisa ... jangan mati Jaka... Jaka...!!!

Bayangan itu tiba tiba hadir di benak Jaka. Pandangannya buram, dan nafasnya sangat sesak.
Jaka hanya bisa pasrah atas apa yang baru saja menimpa dirinya. Saat peluru panas itu menembus dadanya..
Jaka: Bi.... mo....
Suara jaka sungguh lirih, detak jantung yang sangat lemah dan tidak berdaya. Jaka hanya bisa melihat bayangan buram orang orang berbaju putih yang terus menekan dadanya dengan kencang.
tiba tiba semua terlihat gelap....

tut.. tut.. tut...
Bimo: pinjam dong Jaka... kamu dari tadi main terus....
Gameboy Jaka pun direbut Bimo...
jaka: eh.. aku belum selesai.... aku masih mau maiiin...!!
Bimo: Nggak... kamu main yang lain aja.. aku mau main ini...
tut.. tut.. tut...

tut.. tut.. tut...
bunyi itu tiba tiba menyadarkan Jaka dari tidur panjangnya.
"sudah siuman kamu?", tanya seseorang di sebelah Jaka yang terbaring lemas.
Jaka hanya diam tidak bisa berkata apa apa. Selang oksigen itu masih menancap di hidungnya.
"Kamu kehilangan banyak darah. beruntung kamu masih bisa selamat. kamu harus bersyukur atas hal itu", timpal orang itu.
"Kamu banyak mengigau. Bimo ya.. kakakmu itu... suka iseng dia...", tambahnya lagi.

tiba tiba semuanya kembali gelap... dan Jaka pun kembali ke tidurnya..
"Beristirahatlah Jaka... kamu perlu itu", dan orang berbaju putih itu pun meninggalkan Jaka.


----
"Sa...ya ma...u k... ke.... te...mu.. dok... dok.. ter", kata Jaka terbata bata.
Langsung saja suster yang sedang memeriksa kondisi Jaka memanggilkan dokter yang tak lain adalah Om Aldo, dokter kepercayaan ayah Jaka.

"Kamu tidak boleh banyak bicara Jaka, kamu harus banyak istirahat", kata Om Aldo di sisi ranjang Jaka terbaring.
"Om.... pa.. pa tt... tidak bo.. boleh tahu... kalau sa... ya masih.. hi.. hidup", kata Jaka dengan tersengal sengal.
Om Aldo tahu tentang yang Jaka alami, dan dia tahu benar bahwa yang Jaka minta akan sangat membahayakan dirinya dan keluarganya.


Om Aldo tahu ini adalah hal yang sangat penting yang dapat mengubah setiap orang, bahkan ayah Jaka sekalipun.
Menyembunyikan kematian seseorang adalah hal yang mungkin lumrah, tapi menyembunyikan kehidupan seseorang tidaklah mudah.
setelah berpikir keras, om ALdo pun menyetujui permintaan Jaka.
Tubuh Jaka di tukar dengan tubuh sintetis yang didapatkan dari laboratorium khusus milik om Aldo.
Tubuh sintetis ini sangat mirip dengan tubuh Jaka dan sangat sulit untuk membedakan dengan tubuh manusia yang asli.

Tidak lama kemudian kematian Jaka pun diumumkan di surat kabar nasional. Pemakamannya sangat menggegerkan Indonesia karena anak seorang pejabat kementrian pertahanan Indonesia telah meninggal.
Beritanya pun dibuat kabur oleh juru bicara ayah Jaka, karena tidak mungkin membeberkan kasus yang sebenarnya terjadi..