- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Menteri Kesehatan Saat ini...


TS
d.kyupz
Mengenal Menteri Kesehatan Saat ini...
Quote:
Bismillahirromanirrohim
Quote:
Tulisan ini dibuat hanya untuk membantu teman sejawat kaskuser untuk mengejar ISO

Spoiler for List Menkes sejak jaman prasejarah:
1. dr. Boentaran Martoatmodjo (19 Agustus 1945 - 14 November 1945)
2. dr. Darma Setiawan (14 November 1945 - 26 Juni 1947)
3. dr. J. Leimena (3 Juli 1947 - 4 Agustus 1949)
4. Ir. Sitompul (19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
5. dr. Surono (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949)
6. dr. J. Leimena (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
7. dr. Sutopo (21 Januari 1950 - 6 September 1950)
8. dr. J. Leimena (6 September 1950 - 30 Juli 1953)
9. dr. F.L. Tobing (30 Juli 1953 - 9 Oktober 1953)
10. dr. Moh. Ali Lie Kiat Teng (9 Oktober 1953 - 12 Agustus 1955)
11. dr. J. Leimena (12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956)
12. dr. Handrianus S (24 Maret 1956 - 9 April 1957)
13. dr. Azis Saleh (9 April 1957 - 10 Juli 1959)
14. Prof. Dr. Satrio (10 Juli 1959 - 25 Juli 1966)
15. Prof. Dr. G.A. Siwabessy (25 Juli 1966 - 29 Maret 1978)
16. dr. Suwardjono Surjaningrat (29 Maret 1978 - 21 Maret 1988)
17. dr. Adhyatma MPH (21 Maret 1988 - 17 Maret 1993)
18. Prof. Dr. dr. Sujudi (17 Maret 1993 - 16 Maret 1998)
19. dr. Faried Anfasa Moeloek (16 Maret 1998 - 23 Oktober 1999)
20. Dr. dr. Achmad Sujudi, MHA (23 Oktober 1999 - 20 Oktober 2004)
21. Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) (20 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009)
22. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH (22 Oktober 2009 - 30 April 2012) -> Menkes kesukaan TS
23. Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D (30 April 2012 - 14 Juni 2012)
24. dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH (14 Juni 2012 - sekarang)
Spoiler for dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH:

Quote:
TTL: Sengkang (Sulawesi Selatan), 14 Juli 1940
Almamater: Universitas Indonesia - Institute of Tropical Medicine, Belgia
Terlahir dari 6 bersaudara, Nafsiah Mboi merupakan putri sulung dari pasangan Andi Walinono dan Rahmatiah Sonda Daeng Badji. Ayah Nafsiah adalah hakim yang pernah bertugas di Makassar, Surabaya, Jayapura, dan Jakarta serta merupakan tokoh masyarakat dan intelektual di Sulawesi Selatan. Nafsiah memiliki saudara kandung bernama Prof. Dr. Andi Hasan Walinono, Direktur Jenderal dan Sekjen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada era 1980-an, dan Erna Witoelar, aktivis lingkungan yang juga mantan Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah pada Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Abdurrahman Wahid.
Suaminya, dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. atau kerap dipanggil Ben Mboi sempat menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1978-1988. Keduanya bertemu di kampus FK UI. Ben adalah kakak kelas Nafsiah. Ben sendiri lulus pada 1961 dan sempat terjun bersama Benny Moerdani saat operasi Trikora di Papua Barat pada tahun 1962. Kemudian, setelah Nafsiah lulus pada tahun 1964, mereka menikah dan dikaruniai 3 orang anak.
Nafsiah Mboi adalah seorang dokter spesialis anak yang mendapat gelar Master of Public Health (MPH) dari Institute of Tropical Medicine, Antwerpen, Belgia pada tahun 1990 dan sempat menjadi research fellow untuk Takemi Program dalam kesehatan internasional di Universitas Harvard, Cambridge, AS pada tahun 1990-1991. Sepak terjang Nafsiah di bidang kesehatan dimulai sejak tahun 1978, ketika ia bahu - membahu dengan sang suami, dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. yang pada saat itu bertugas sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur dalam mengangkat derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat NTT yang saat itu merupakan propinsi tertinggal di Indonesia.
Karyanya di bidang pelayanan kepemerintahan pernah mengantar pasangan itu menerima Ramon Magsaysay Award tahun 1986, di samping penghargaan nasional lainnya, termasuk Satya Lencana Bhakti Sosial tahun 1989. Ia juga dikenal aktif di bidang HAM dan pernah menjadi ketua komite hak-hak anak untuk PBB. Di bidang pemerintahan, ia pernah menjadi anggota MPR RI pada tahun 1982-1987. Sejak 2006, Nafsiah dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan wakil ketua Komisi Nasional (Komnas) perempuan.
Alumni jurusan spesialisasi anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini dikenal memiliki kepedulian yang tinggi di bidang advokasi HIV/AIDS. Nafsiah dikatakan turut mempelopori lahirnya Komitmen Sentani pada tahun 2004 yang menjadi tonggak komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk penanggulangan AIDS.
Pada tanggal 13 Juni 2012, Nafsiah diangkat menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah menteri sebelumnya, Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal pada 2 Mei 2012 karena sakit kanker paru. Dengan ditunjuknya Nafsiah sebagai Menkes baru, kementerian ini berturut-turut diisi terus oleh menteri perempuan yaitu Siti Fadilah Supari dan Endang Rahayu Sedyaningsih. Ketiga perempuan ini semuanya berprofesi dokter, Siti adalah dokter spesialis jantung, Endang dokter di spesialisasi kesehatan masyarakat dan Nafsiah di spesialisasi anak. Nafsiah sendiri memang sudah berkali-kali menjadi kandidat Menteri Kesehatan, namun baru kali ini saat usianya sudah senja kesempatan itu datang. Data Kementerian Kesehatan juga mencatat bahwa Nafsiah adalah Menteri Kesehatan dengan umur tertua yang pernah menjabat, yaitu 71 tahun.
Quote:
Terus apa hebatnya menkes ini sampe TS bikin threadnya beliau

Jawabannya adalah ini gan


BPJS sebenarnya sudah direncanakan sejak lebih dari 10 tahun yang lalu gan, tapi dengan berbagai persiapan dan tetekbengeknya, Alhamdulillah BPJS mulai diperkenalkan Januari 2014 besok gan.
Quote:
Spoiler for Bonus buat para dokter-dokter:

Quote:
dan yups seperti yang agan tau, BPJS yang baru diperkenalkan ini menuai banyak pro-kontra bray. Salah satunya adalah kesejahteraan para dokter umum. Dengan lamanya pendidikan, biaya, dan risiko yang mereka terima, para dokter merasa gaji yang diberikan melalui BPJS sangat kurang bray. Bayangkan saja bray, mereka hanya mendapatkan Rp7000,- setiap kepala. Dan 1 dokter umum jatahnya megang 3000 kepala. Hmmmm,,, jadi total 1 bulan para dokter dapat Rp21.000.000,-
banyak itu gan, masa para dokter masih nuntut lagi

sayangnya 21jt tersebut adalah gaji kotor para dokter dari pemerintah. Mereka harus mengeluarkan biaya untuk membeli obat dan peralatan pemeriksaan sendiri dari uang tersebut. Dan itu tidak sedikit bray. 1 pasien bisa menghabiskan paling tidak Rp20.000,- untuk biaya obatny. Coba bayangkan jika 1 puskesmas sehari bisa nerima 50 pasien. Paling tidak para dokter harus keluar Rp1.000.000,-. Untungnya Puskesmas sabtu-minggu libur, atau setidaknya sabtu setengah hari, jadi biaya yang para dokter harus keluarkan adalah 20jt setiap bulannya. Dan gaji bersih yang mereka terima hanya Rp1.000.000,-


Spoiler for Jadilah kaskuser yang bijak:
Jadilah kaskuser yang bijak, mari kejar ISO dengan komen yang layak dan berpendidikan
TS tidak mengharap Cendol ataupun Bata, thread ini dibuat hanya untuk berbagi wawasan semata
Diubah oleh d.kyupz 16-11-2013 13:03
0
3.6K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan