mediapromoutamaAvatar border
TS
mediapromoutama
Permainan yang Biasa dan Gaya Main yang Standar, Faktor Kekalahan Timnas atas Cina
Akhirnya harapan Timnas Senior Indonesia untuk berlaga di putaran final Piala Asia 2015 pupus sudah, setelah ditekuk 1-0 dari tim tuan rumah Cina dalam lanjutan Pra Piala Asia yang berlangsung di Stadion Shaanxi, Xi’an, Cina, Jumat (15/11/2013) malam pukul 19.00 WIB, live di SCTV.

Pada 7 menit awal babak pertama, para pemain Indonesia mampu menguasai jalannya pertandingan dan beberapa kali merepotkan jantung pertahanan Cina. Namun, seperti biasa, berikutnya permainan dikendalikan tim lawan. Hanya kecemerlangan penjaga gawang Timnas Indonesia I Made Wiryawan saja yang membuat gawang Indonesia tidak kebobolan lebih awal. Beberapa kali I Made melakukan aksi penyelamatan gemilang, dua diantaranya berhasil memenangkan duel 1 lawan 1 di kotak pinalti.

Pada akhirnya karena terus dibombardir didetik-detik akhir babak pertama 1 menit tambahan waktu, gawang I Made berhasil dijebol juga lewat sundulan kepala pemain Cina no.20 Wu Lei, setelah merima umpan silang Liu Jianye dari sisi pertahanan sebelah kiri Timnas Indnesia. Memang kecewa, kenapa harus kebobolan didetik terakhir sebelum pertandingan usai di babak pertama. Tapi, apalah daya, Timnas Indonesia harus kecolongan gol lewat sundulan kepala.

Di babak kedua, permainan Timnas Indonesia sedikit berkembang setelah masuknya beberapa pemain penggati, seperti Beni Wahyudi, Zulham Zamrun dan Samsul Arif. Terbukti beberpa serangan Indonesia mampu membuat kocar kacir pertahanan Cina, bahkan dalam beberapa kesempatan nyaris berbuah gol. Lagi-lagi kenapa tidak dari babak pertama saja menerapkan formasi 4-3-3 dengan menempatkan Zulzam, Boaz dan Titus di depan, sehingga permainan lebih hidup, mungkin hasilnyapun akan lain.

Mungkin Timnas Indonesia pada awalnya kurang pede, ditambah harus bermain di stadion yang bersuhu di bawah 9 derajat celcius, dan dukungan suporter tuan rumah yang berjumlah kurang lebih 55 ribu penonton. Namun, dari segi penampilan permainan timnas Indonesi secara umum sudah ada perbaikan, khususnya dari segi mental bertanding dan semangat juang pemain. Sedangkan yang masih harus dibenahi adalah kekompakan dan kerjasama tim yang masih jauh dari optimal, apalagi dari gaya dan cara mereka bermain masih belum jelas, tidak seperti yang ditunjukan oleh anak-anak Timnas U-19.

Meskipun demikian, cukup lumayan, mengingat timnas ini kurang maksimal dari segi persiapan, sejak awal sudah berada dalam kondisi konflik kepengurusan dan beberapa kali gonta-ganti pelatih. Bahkan kabarnya Pelatih Timnas Senir Jackson F. Tiago pun hanya sampai pertandingan melawan Irak. Artinya, akan ada pergantian pelatih lagi, yang tentunya membuat komposisi pemain dan suasanapun juga akan berubah.

Apapun yang akan terjadi kedepannya dengan Timnas Senior Indonesia, berharap bisa lebih baik, dan bisa lebih membanggakan lagi. Ingat target utama adalah juara di piala AFF 2014. Kalaupun Timnas Senior Indonesia saat ini ternyata masih belum bisa berbuat banyak, setidaknya masih ada secercah harapan dari Timnas Muda Indonesia, Timnas U-19 dan Pelatih Indra yang menjanjikan untuk Timnas Senir bisa berprestasi di masa depan.

Sumber : [URL="http://mediautama.blogdetik..com/2013/11/16/mengapa-timnas-indonesia-harus-kalah-dari-timnas-cina/"]Media Utama News[/URL]
Supported by : Toko sepatu online dan grosir sepatu branded
0
1.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan