Dalam upaya untuk menggebrak beberapa tahun pemecahan rekor hypercar Veyron, Bugatti telah memulai serangkaian edisi “Legendaris” Veyron. Veyron edisi “Meo Constantini”, merupakan versi ketiga dan terbaru dalam jajaran Legendaris sejauh ini.

Hanya ada tiga unit Bugatti berharga 2,7 juta dolar Amerika (sekitar Rp30,7 miliar) ini yang akan dirakit bagi para pembeli yang menginginkan sebuah Veyron beratap terbuka yang ultra-ekslusif. Namun apakah menawarkan lebih banyak edisi kustom dari mesin yang mampu mendorong mobil hingga 402km/jam akan mengganggu sosok legendaris Veyron, atau malah menjadi sebuah karya agung dari kendaraan yang mengguncang dunia? Anda yang memutuskan.

Satu hal yang kita tahu berdasarkan Veyron Grand Sport Vitesse, edisi Meo Constantini akan sangat cepat. Sehingga tidak ada kejutan di dalamnya.

Mobil ini ditenagai dengan mesin quad-turbocharged 8.0-liter W16 yang mampu menyemburkan daya hingga 1.200hp dan torsi hingga 1.100lb ft.

Mengombinasikan traksi four-wheel drive dan gearbox dual kopling enam percepatan dengan launch control, mobil ini sanggup melesat dari 0-100km/jam hanya dalam waktu 2,6 detik.

Mobil ini tidak hanya seperti mesin sprint, tapi juga Veyron Grand Sport Vitesse mampu mencapai kecepatan puncak 254mph (408km/jam). Terbukti saat mobil tersebut mencetak rekor sebagai roadster tercepat di dunia pada April 2013. Namun kecepatan Vitesse pada jalanan normal dibatasi menjadi 233mph (374,7km/jam)

Meski mungkin sama dengan Grand Sport Vitesse, edisi Meo Constantini mendapat beberapa sentuhan kustom sebagai bentuk penghormatan terhadap teman dekat pendiri Ettore Bugatti, Meo Constantini.

Constantini memimpin tim balap Bugatti selama periode penting dan mengendarai sebuah Bugatti Type 35 untuk memenangkan balap Targa Florio pada 1925 dan 1926. Constantini juga merupakan pemenang Grand Prix, menduduki posisi pertama di Spanyol dan Italia pada 1926.

Seperti yang Anda lihat, edisi Constantini menampilkan warna biru pada bodi serat karbonnya untuk merefleksikan Meo yang mengendarai Type 35 dan warna balap bersejarah Prancis.

Ada juga bagian berwarna dari layout original Targo Florio, balap terkenal di jalanan umum Sisilia antara 1906 hingga 1977, pada bagian bawah sayap belakang khusus Veyron.

Untuk merefleksikan peranan penting Constantini dalam sejarah merek otomotif tersebut, Veyron terbaru dari serangkaian edisi Legendaris membuat bordir yang berbentuk tanda tangan sang tokoh pada bagian headrest, sementara itu ada juga jahitan berwarna biru pada bagian jok kulitnya.

Ada juga lebih banyak guratan yang mengacu pada Targa Florio, termasuk pelat aluminium yang melambangkan ajang balap terkenal itu dan beberapa rancangan yang dibuat dengan goresan laser pada bagian pintunya

Veyron edisi Meo Constantini yang Legendaris menggabungkan dua model lainnya yang diluncurkan sebagai bagian dari jajaran mobil yang dibuat sebagai peringatan itu.

Pembalap Bugatti pertama yang diberikan penghormatan adalah Jean -Pierre Wilmille - pembalap penguji asal Prancis yang memenangkan balap LeMans 24 Jam dua kali dengan mengendarai Bugatti - kedua adalah anak dari Ettore Bugatti, Jean Bugatti, serta menampilkan Bugatti Type 57SC Atlantic, sebuah mobil yang dirancang oleh Jean.

Mobil ini secara resmi diluncurkan bulan ini di ajang Dubai Motor Show 2013 - tempat yang sempurna untuk memamerkan mobil hypercar yang super jarang bernilai jutaan pounds.

Dan selain memberikan tur penjelasan mengenai dapur pacunya yang membuat Veyron hidup, Veyron juga memberikan penjelasan mengenai sejarah pabrikan itu, kami pun tidak bisa menduga bagaimana bisa Bugatti membuat maha karya ini semudah mengecat dan merakit Veyron edisi produksi “regular”.

Namun, jika Veyron Grand Sport Vitesse standar terlalu biasa untuk Anda, maka mungkin Anda bisa mempertimbangkan Meo.

Hanya ada tiga unit Veyron Legendaris ini akan dibuat, yang berarti Anda mungkin tidak akan pernah melihat satu pun di jalanan.

Bugatti tidak mengungkap kapan mobil tersebut akan dijual - karena hal itu tidak perlu. Selain itu, kami sangat yakin bahwa tiga unit Meo Constantini sudah terjual.

Dan Anda perlu merogoh kocek dalam untuk bisa membayar tiap unitnya yang dibanderol seharga 2,7 juta dolar Amerika (Rp30,7 miliar).