JAKARTA– Sejalan dengan keputusan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Ponpes Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu tentang perlunya hukuman mati bagi koruptor, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak jajaran penegak hukum (pengadilan-red) agar menghukum para koruptor seberat-beratnya, termasuk perlunya hukuman mati diterapkan.
Selain itu, Rekomendasi Rakernas MUI di Jakarta yang berakhir Sabtu malam (14/9) mengusulkan perlunya hukuman tambahan bagi koruptor, yaitu hukuman sosial seperti membersihkan tempat-tempat umum. Rekomendasi dibacakan Ketua MUI, KH.Amidhan dan dihadiri pengurus MUI lainnya.
Hukuman berat termasuk hukuman mati ini direkomendasikan MUI karena organisasi para ulama ini melihat hukuman terhadap koruptor selama ini terlalu ringan. Penerapan hukuman mati terhadap koruptor ini di mata ahli hukum dari UI, Akhiar Salmi, tidak melanggar HAM, karena korupsi secara perlahan akan menghancurkan negara.
“Koruptor itu lebih jahat daripada teroris dan pelaku kriminal lainnya. Karena itu hukuman mati harus diterapkan bagi mereka. Tanpa hukuman mati, para koruptor tidak pernah jera dan akan berulang bahkan mendarah daging seperti sekarang,” kata Akhiar Salmi.
Bagian lain dari rekomendasinya, MUI mendesak pemerintah untuk menghentikan penyelenggaraan Miss World 2013 yang akan berakhir pada tanggal 28 September 2013. Amidhan mengatakan penyelenggaraan Miss World 2013 menjadi pembahasan di Rakernas MUI bidang agama, dan semua pengurus MUI dari seluruh Indonesia menolak kontes Miss World.
Kedepan, MUI meminta tak lagi ada penyelenggara serupa di Indonesia. Karena penyelenggara seperti itu hanya untuk kepentingan bisnis penyelenggaranya.
Rakernas MUI ini dibuka Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan dihadiri Wakil Ketua Umum MUI Din Syamsuddin. Dalam sambutannya, Din mengatakan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam harus menjadi kekuatan penentu, dan kekuatan efektif dalam menentukan perubahan bangsa Indonesia.
aduh MUI suka bilang a abis itu ada salah satu anggotanya tersangkut kasus korup lagi ,paling bilangnya beda lagi , gak jauh2 kyk sesamanya om akil balik ,eh maksudny akil mochtar
