Quote:
SAMARINDA, KOMPAS.com – Pasca terjadinya semburan gas ringan di sumur TN-C414 di Blok Mahakam, tepatnya di Lapangan Tunu Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Jumat, 8 November 2013 lalu, PT Total E&P Indonesie terpaksa menutup lima sumur lainnya yang berdekatan dengan dengan sumur TN-C414.
Meski demikian, PT Total E&P Indonesie mengklaim semburan yang berasal dari sumur TN-C414 itu tidak berpengaruh pada lima sumur yang ditutup. Hanya saja, untuk melancarkan proses pengamanan dan pencegahan maka sumur-sumur tersebut harus ditutup sementara.
“Penutupan lima sumur itu sebagai bentuk pencegahan, karena sampai hari ini (Kamis -red) TN-C414 menyemburkan gas. Untuk memudahkan mengawasi sumur TN-C414, lima sumur yang terdekat harus ditutup dulu,” kata Juru bicara Total E&P, Kristanto Hartadi, Kamis (14/11/2013).
Pihaknya belum berani menentukan batas waktu penutupan lima sumur itu. Kristanto menjelaskan, untuk masa pemulihan sumur TN-C414 masih memerlukan waktu. Sehingga Total E&P belum menentukan sampai kapan ke lima sumur itu akan dibuka kembali.
Mengenai dampak penutupan sumur tersebut, Kristanto menegaskan tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi secara keseluruhan. “Dengan tidak aktifnya lima sumur lagi, Total E&P jelas merugi. Tapi itu tidak berpengaruh signifikan pada target produksi gas Blok Mahakam yang ditetapkan pemerintah. Saat ini Total E&P menargetkan memproduksi gas sebanyak 1.700 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), dan itu tidak terganggu,” jelas Kristanto.
Saat ini, sambung dia, Total E&P sedang mengupayakan pemulihan pada sumur TN-C414. Bahkan, Total E&P sudah mendatangkan empat pekerja asing asal Wild Well Control Intervention (WWCI) Amerika Serikat untuk menghentikan semburan gas ringan tersebut.
“Mereka akan terjun langsung mencari dan mengupayakan pemulihan sumur TN-C414. Alat-alat yang dibutuhkan juga sudah dimobilisasi. Untuk kelanjutan pemulihan, mereka akan mengambil langkah-langkah yang terbaik,” katanya.
Seperti diberitakan, semburan gas dangkal terjadi di sumur TN-C414, adalah semburan gas ringan. Sumur yang tengah dibor dengan rig Raissa itu tiba-tiba menyemburkan gas yang berasal dari reservoir dangkal. Kebocoran Hingga Rabu siang tersebut, masih belum bisa dihentikan hingga Kamis (14/11/2013) ini.
yang TS tau sumur ini (TN-C414) Blow Out pada saat drilling di section 12.25in, katanya sih waktu drilling tiba-tiba pressure dari formasi lubang bor langsung naik tajam. sehingga BOP (blow out preventor) tidak dapat mengimbangi tekanan dan terjadilah blow out. ibarat manusia di kagetin, bisa shock atau serangan jantung.
tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, semua crew yang bertugas berhasil di evakuasi.