Ikut konvensi capres Partai Demokrat, Gita Wirjawan dinilai memiliki kecerdasan dan analisa yang kuat. Ketua Senat Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) Richard Nilwan menilai Gita sudah bisa bersaing dengan calon presiden lain.

"Pak Gita pemikirannya cerdas, tajam dan analisisnya kuat, menurut saya dia bisa bersaing dengan capres yang lainnya," kata Richard kepada Ayogitabisa.com, Tangerang, Senin (11/11).

Sejumlah nama yang digadang-gadang sebagai capres kini sudah banyak bermunculan. Seperti Wiranto, Aburizal Bakrie, Prabowo, Mahfud MD, Dahlan Iskan dan Jokowi.

Hal senada juga diungkapkan Annida, mahasiswi semester V UPH. Dia menilai sosok Gita mampu bersaing dengan capres yang lainnya. Namun, Gita dinilai harus memahami persoalan yang terjadi di masyarakat secara lebih mendalam.

"Walaupun Pak Gita sudah memiliki potensi yang luar biasa, tapi menurut saya beliau harus mendalami lagi dan banyak terjun ke lapangan," pungkasnya.

sumber

Negarawan sejati yang sesungguhnya adalah jutaan rakyat Indonesia yang setiap hari bercururan keringat, banting tulang, yang masih rela menyisihkan hasil kerjanya untuk membayar pajak kepada negara guna pembangunan.

Boleh jadi mereka tak pernah mengerti makna negarawan atau bahkan tak pernah punya keinginan untuk dianggap sebagai negarawan. Dengan penuh ketulusan, setiap tahun mereka selalu membayar pajak untuk pembangunan negara. Lebih hebatnya lagi mereka tak pernah menuntut apa-apa dari negara. Disaat pajak yang mereka bayarkan dikorupsi, digelapkan oleh orang-orang yang mengaku “negarawan”, mereka tak pernah marah. Disaat hasil pajak yang seharusnya digunakan untuk pembangunan tetapi ternyata pembangunan juga masih terbengkalai, mereka juga tak pernah mengeluh. Mereka tetaplah mereka yang selalu bekerja dengan ketulusan dan kerjakeras.

Para negarawan sejati tak pernah melakukan kalkulasi untung rugi untuk negara. Segala daya dan upaya selalu dicurahkan untuk kemajuan bangsa dan negara. Lihatlah betapa pahlawan kemerdekaan telah merelakan darahnya hanya untuk tegaknya Indonesia. Para negarawan itu tak pernah berharap mendapatkan sesuatu dari negara, justru berusaha memberikan segalanya untuk negara.

Barangkali jumlah negarawan yang duduk dalam struktur kekuasaan negara saat ini bisa dihitung dengan jari. Atau bahkan sudah tidak ada. Memang saat ini banyak sekali atau hampir seluruh pejabat negara ingin terlihat sebagai negarawan. Setiap hari ia selalu khutbah tentang perjuangan untuk memperbaiki negara, tetapi lupa akan perjuangannnya sendiri. Lebih parah lagi para koruptor yang tanpa malu berbicara tentang etika dan moral tetapi lupa dengan etika dan moralnya sendiri.

Para “negarawan gadungan” ini telah menipu Ibu Pertiwi. Dengan gagah berani mereka duduk di kursi kekuasaan kemudian menjadi pramuria bagi negara asing. Dengan kedok kebijakan pasar global, mereka menjadikan negara ini bak sapi perah bagi pengusaha asing. Mereka bagaikan penjilat yang tak tahu diri. Seolah mereka lupa bahwa mereka telah digaji oleh jutaan rakyat Indonesia.

Negarawan bukanlah simbol belaka. Negarawan juga bukan status sosial. Menjadi negarawan berarti siap mengabdikan diri untuk kepentingan negara. Siap memberikan segala untuk negara bukan siap mengambil segala dari negara. Beberapa kriteria itulah yang harus ada pada sosok pemimpin mendatang. Harapan kita bersama, semoga tahun politik 2013 ini mampu melahirkan sosok negarawan sesungguhnya. Bukan negarawan gadungan.


sumber