- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Optimalisasi Potensi Laut Hapuskan Pengangguran


TS
mminternetindo
Optimalisasi Potensi Laut Hapuskan Pengangguran
Salah satu cara mempergunakan duapertiga lautan untuk kehidupan adalah dengan mengkreatifkan berbagai lapangan pekerjaan di pesisir dan laut.
“Tidak ada lagi pengangguran apabila dua per tiga lautan dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah,” kata Rodhial Huda, seorang putra asli Natuna, ketika dijumpai Jurnal Maritim usai diskusi bertajuk Rise of Maritime Economy And Industry for National Defense, Sovereignty and Welfares di Hotel Shangri La Jakarta, Selasa (12/11).
“Selama mindset pemerintah masih ke darat maka Indonesia sulit untuk maju. Luas lautan yang lebih dominan di negara tercinta ini, tidak dimaksimalkan oleh pemerintah. Masyarakat di pesisir dan laut berkembang dan berjuang dengan sendirinya,” ujarnya.
Menurut Ketua Yayasan Bakti Negeri di Ujung Utara tersebut, masyarakat nelayan dapat berubah apabila persepsi bangsa Indonesia terhadap mereka berubah. Selama ini, nelayan dipersepsikan miskin dan kotor.
Rodhial menyayangkan infrastruktur dan transportasi laut yang tidak menunjang kegiatan sehari-hari. Hingga saat ini, tidak ada perubahan signifikan di Natuna, salah satu pulau terluar di Indonesia. Perbedaan hanya terletak pada transportasi yang lebih terbuka. Sangat memprihatinkan, justru swasta yang mengembangkan transportasi untuk memperoleh keuntungan. Seharusnya pemerintah yang berperan dalam kemajuan transportasi laut.
“Jangan salahkan apabila banyak masyarakat yang awalnya tinggal di laut, pindah ke ibu kota, untuk mencari pekerjaan yang lebih baik,” katanya.
Bagi Rodhial, apabila pulau-pulau dihubungkan dengan kapal berbendera Indonesia, pintu keberhasilan Indonesia akan terbuka lebar. Karena hingga detik ini, masih banyak kapal asing di Indonesia. Selain itu, kebijakan, penganggaran, pembangunan, dan pendidikan yang berpihak ke arah maritim harus diseriusi pemerintah.
Sumber: http://www.jurnalmaritim.com/read/ne.../#.UoTcfeLYRiM
“Tidak ada lagi pengangguran apabila dua per tiga lautan dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah,” kata Rodhial Huda, seorang putra asli Natuna, ketika dijumpai Jurnal Maritim usai diskusi bertajuk Rise of Maritime Economy And Industry for National Defense, Sovereignty and Welfares di Hotel Shangri La Jakarta, Selasa (12/11).
“Selama mindset pemerintah masih ke darat maka Indonesia sulit untuk maju. Luas lautan yang lebih dominan di negara tercinta ini, tidak dimaksimalkan oleh pemerintah. Masyarakat di pesisir dan laut berkembang dan berjuang dengan sendirinya,” ujarnya.
Menurut Ketua Yayasan Bakti Negeri di Ujung Utara tersebut, masyarakat nelayan dapat berubah apabila persepsi bangsa Indonesia terhadap mereka berubah. Selama ini, nelayan dipersepsikan miskin dan kotor.
Rodhial menyayangkan infrastruktur dan transportasi laut yang tidak menunjang kegiatan sehari-hari. Hingga saat ini, tidak ada perubahan signifikan di Natuna, salah satu pulau terluar di Indonesia. Perbedaan hanya terletak pada transportasi yang lebih terbuka. Sangat memprihatinkan, justru swasta yang mengembangkan transportasi untuk memperoleh keuntungan. Seharusnya pemerintah yang berperan dalam kemajuan transportasi laut.
“Jangan salahkan apabila banyak masyarakat yang awalnya tinggal di laut, pindah ke ibu kota, untuk mencari pekerjaan yang lebih baik,” katanya.
Bagi Rodhial, apabila pulau-pulau dihubungkan dengan kapal berbendera Indonesia, pintu keberhasilan Indonesia akan terbuka lebar. Karena hingga detik ini, masih banyak kapal asing di Indonesia. Selain itu, kebijakan, penganggaran, pembangunan, dan pendidikan yang berpihak ke arah maritim harus diseriusi pemerintah.
Sumber: http://www.jurnalmaritim.com/read/ne.../#.UoTcfeLYRiM
0
674
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan