Hujan yang mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di Perumahan Ciledug Indah I dan II, Ciledug, Tangerang. Saluran drainase yang tidak baik menjadi penyebab banjir di kawasan itu.
Dari pantauan VIVAnews, banjir yang melanda dua perumahan itu mencapai ketinggian 1-1,5 meter. Air mulai masuk permukiman warga mulai pukul 23.00 WIB.
Warga yang sudah terbiasa menghadapi banjir tetap bertahan di lantai dua rumah mereka dan baru mengungsi pada pagi hari. Evakuasi warga yang terjebak di rumah mereka masih dilakukan oleh personel Tagana dan petugas Damkar Kota Tangerang.
Sementara itu, warga yang sudah dievakuasi sudah menempati tenda-tenda pengungsian dan di masjid terdekat.
Luapan air banjir hingga siang ini juga masih menggenangi ruas jalan di depan Perumahan Ciledug Indah. Genangan air menghambat akses jalan menuju Tangerang dan menyebabkan kemacetan panjang hingga 2 kilometer.
Warga yang akan menuju Tangerang terpaksa harus mencari jalan alternatif seperti Cipondoh dan jalur Gondrong. Jalan lain yang dipilih warga adalah Jalur Pondok Kacang.
Jalur Pondok Kacang ini biasanya melintasi kawasan perbatasan Tangerang dan Tangerang Selatan. Warga memang terpaksa memilih jalur alternatif, meski harus menempuh jarak yang lebih jauh.
Spoiler for Berita 2:
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sepanjang Rabu kemarin menyebabkan banjir di Jalan Ciledug Indah. Ketinggian air yang mencapai 50 cm lebih menghambat akses Jalan Raya Ciledug-Tangerang, Kamis, 14 November 2013.
Air banjir mulai naik ke jalan sejak Rabu malam, sekitar pukul 19.30 WIB. Hingga siang ini, kondisi lalu lintas masih padat. Meski sudah dapat dilintasi, kendaraan harus mengantre lama untuk melintasi kawasan yang tergenang.
Banjir yang terjadi di kawasan ini terbilang cukup tinggi, padahal hujan yang turun pada Rabu sore kemarin tidak terlalu lama. Pantauan VIVAnews, sejumlah ruas jalan seperti Jalan HOS Cokroaminoto, Hasyim Ashari, Raden Saleh, dan Raden Fatah masih terdapat genangan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan kepada warga Jakarta untuk waspada terhadap intensitas hujan yang mulai turun setiap sore hari. Meski berdurasi pendek.
Namun, potensi banjir akan datang akhir November-Desember, meski belum memasuki puncak musim hujan.
"Selama musim transisi itu, intensitas hujan cukup tinggi, tapi durasinya tidak terlalu tinggi," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo, Kamis, 14 November 2013.
Mulyono menjelaskan, pada masa transisi, permukaan tanah jenuh. Permukaan tanah yang jenuh membuat penyerapan air agak terhambat. Kondisi ini akan diperparah bila sungai tidak bisa mengalirkan air dengan cepat, akibatnya genangan dan banjir mengancam.
Dari pantauan BMKG, pergerakan hujan terjadi dari arah selatan, yakni Bogor, Depok, kemudian masuk ke Jakarta Selatan hingga ke daerah pusat kota.
Biasanya, kecenderungan kondisi cuaca Jakarta di pagi hingga siang hari panas terik atau cerah. Memasuki sore hari gumpalan awan hitam mulai muncul dan hujan turun dengan lebat sekali. Hujan disertai angin kencang akan datang dengan durasi 1-2 jam.
Comment TS :
Banjir bisa datang dimana saja dan kapan saja, jadi klo mo lingkungan anda tidak banjir...??? mulai dari hal yg kecil, buang sampah pada tempatnya