PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana membangun 2 trek antara Stasiun Solo Balapan hingga Stasiun Madiun. Hal itu membuat warga pinggiran rel sepanjang stasiun tersebut resah, mereka takut kena gusur.

Ketua Harian Persatuan Paguyuban Warga Penghuni Tanah Negara 'Siti Hanguripi', Suharno mengatakan hingga saat ini sudah sekitar 58 tempat tinggal dibongkar oleh PT KAI akibat pembuatan jalur ganda. Sementara ratusan tempat tinggal lainnya yang berada di pinggiran rel juga terancam digusur.

"Warga takut kalau tempat tinggalnya menjadi korban penggusuran pembuatan jalur ganda oleh PT KAI," kata Suharno di Solo, Rabu (13/11).

Suharno mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap warga. Sebab, ada enam kelurahan yang dipastikan terkena proyek jalur ganda PT KAI, antara lain Kelurahan Gilingan, Tegalharjo, Purwodingratan, Jagalan, Jebres dan Pucangsawit.

Warga pinggiran rel, ujar Suharno, mendesak PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta, melakukan sosialisasi supaya menghilangkan kekhawatiran warga.

"Seharusnya mulai dari sekarang itu PT KAI sudah memberikan informasi kepada warga, terkait pembangunan jalur ganda. Karena kalau secara dadakan kami khawatir warga akan shock," ujarnya.

Salah seorang warga di banataran rel Gilingan, Sumiyati (40), mengatakan selama ini dirinya belum mendapat informasi dari petugas terkait pembuatan jalur ganda.

"Saya sudah 10 tahun tinggal di bantaran rel. Kalau pun nanti memang harus menggusur warga. PT KAI harus memikirkan nasib kami juga. Karena tempat tinggal saya dan warga lainnya satu-satunya di sini," papar Sumiyati.

Sementara itu, Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Agus Komarudin, mengatakan pembangunan jalur ganda sudah ditangani langsung oleh Satuan Kerja (Satker) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). PT KAI Daop VI Yogyakarta secepatnya akan melakukan sosialisaisi ke warga.

"Nanti secepatnya akan kita kabarin kalau sudah menyasar ke Solo. Jadi warga tidak usah terlalu khawatir," pungkasnya.