inilah..com, Jakarta - Kinerja Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri selama ini kerap dibanding-bandingkan dengan penegak hukum lainnya seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta kejaksaan dalam menangani kasus korupsi.

Pasalnya, selama ini Polri mengaku terus menangani kasus korupsi yang terjadi di tanah air, baik untuk kasus yang besar ataupun kecil. Hal ini dikatakan Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi, Kombes Ahmad Wiyagus.

"Orang boleh saja membandingkan Polri dengan KPK atau kejaksaan. Ada kasus yang kita tangani tak perlu disebut 'big fish' (kasus besar) atau tidak, tergantung nanti penafsirannya," ujarnya, Rabu (13/11/2013).

Dirinya juga menampik jika selama ini tak bisa menangani kasus korupsi 'big fish' atau 'kelas kakap' seperti halnya KPK.

Menurutnya, kriteria 'big fish' atau kasus besar atau kelas kakap itu tergantung penafsiran masing-masing dari besaran kerugian negara. Bahkan pihaknya mengklaim telah menangani kasus flu burung yang dinilai telah merugikan negara dengan kisaran Rp639 miliar.

Dan selama ini pihaknya tidak pernah mengungkap kasus-kasus besar ke publik. Sehingga kasus-kasus yang telah diungkap, jarang terekspos.

"Kemarin kita sudah tangkap bupati merauke di hotel shangrila, kelemahannya karena kita tak terekspos saja kan. Berkas sudah kita limpahkan ke kejaksaan. Kita juga menangani Gubernur Maluku Utara, berkasnya juga sudah dalam proses. Karena dalam hukum tidak dikenal istilah big fish," tandasnya.[bay]

[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2047017/kerap-dibandingkan-dengan-kpk-ini-jawaban-polri#.UoObDNIbDxA[/url]

sumpah, kalo polisi dibandingkan sama pesulap semacam deddy corbuzier mungkin gue masih bisa sedikit nyengir

Anggota Polisi Bandung Pintar Sulap, Pesulap