- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Halangi Mercy, Sekuriti Mal di Senayan Pukul Pengendara Sepeda Motor
TS
Bostnb
Halangi Mercy, Sekuriti Mal di Senayan Pukul Pengendara Sepeda Motor
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengendara sepeda motor bernama M Salman Alfaris melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan petugas keamanan salah satu mal di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, ke polisi.
Kekerasan yang diterima Salman terjadi pada Senin (11/11/2013). Ketika itu, ia melintas di depan pintu ke luar mal. Karena kondisi lalu lintas ke arah Blok M macet, posisi sepeda motor Salman berhenti tepat di mulut pintu keluar mal.
“Posisi gue sedang terjebak di depan pintu keluar kendaraan mal tersebut. Belum ada mobil yang keluar pada waktu itu,” tulis Salman di akun Twitternya.
Beberapa menit kemudian, datang mobil mercy hendak keluar mal yang kemudian terhalang sepeda motor Salman. Dalam keadaan macet total, menurut penjelasan Salman, petugas berteriak agar ia segera minggir untuk memberi jalan mobil mercy.
“Karena benar-benar stuck, gue gak bisa bergerak dan tetap berdiam menunggu mobil di depan gue berjalan dulu barulah berpikir untuk pindah,” katanya.
Menurut Salman, petugas keamanan tadi tampak semakin emosi, padahal Salman sudah minta maaf. "Motor kaya gini harusnya ditabrak-tabrakin aja biar mati,” tulis Salman untuk menjelaskan ucapan petugas keamanan.
Ucapan tersebut membuat Salman kaget dan ia mengingatkan petugas seharusnya tidak perlu mengatakan demikian karena kondisi lalu lintas benar-benar tidak memungkinkan untuk bergerak. Ia berharap petugas lebih sopan.
"Elo ga terima nyet,” tulis Salman untuk mengungkapkan ucapan petugas.
Mendengar hal itu, Salman agak terpancing. Tak lama kemudian, wajah Salman dipukul oleh petugas sampai terjerembab. Belum sempat bangun, ia kembali dihajar sampai wajahnya memar dan mulutnya mengeluarkan darah.
Salman tak mau meladeni tindakan petugas keamanan dan ia memutuskan untuk mengadu saja ke polisi yang bertugas di pertigaan Carakaloka, tak jauh dari lokasi penganiayaan.
“Gue pun lapor ke polisi and u know what they did? Polisi itu nanya ke gue: Trus kami harus ngapain mas, kan kita ga liat gimana pemukulannya," tulis Salman.
Karena kecewa dengan respon anggota polisi tersebut, Salman menghubungi ajudan pimpinan kantor tempat Salman bekerja, yang juga anggota provost. Lucunya, begitu tahu Salman punya kenalan anggota Provost, anggota polisi tadi langsung berubah sikap. Mereka sangat ramah, bahkan membelikan Salman minuman dan kompres.
Anggota polisi dan petugas keamanan mal kemudian menawarkan jalan damai kepada Salman. Tapi, Salman tetap membawa kasus tersebut ke Polsek Tanah Abang. “Kemudian dimintakan visum ke RSCM dan dibuat BAP. Akhirnya gue selesai dan bisa pulang dari Polsek Tanah Abang sekitar jam 03.00 WIB,” tulis Salman.
Sayangnya, dalam curhat Salman di Twitter, ia tidak menjelaskan bagaimana penanganan kasus ini di Polsek Tanah Abang. “Gue ga mau mengomentari gimana kerja para polisi itu, cape hati,” tulis Salman.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian mengenai perkembangan perkara tersebut.
http://www.tribunnews.com/metropolit...a-sepeda-motor
buset arogan banget tu satpam
Kekerasan yang diterima Salman terjadi pada Senin (11/11/2013). Ketika itu, ia melintas di depan pintu ke luar mal. Karena kondisi lalu lintas ke arah Blok M macet, posisi sepeda motor Salman berhenti tepat di mulut pintu keluar mal.
“Posisi gue sedang terjebak di depan pintu keluar kendaraan mal tersebut. Belum ada mobil yang keluar pada waktu itu,” tulis Salman di akun Twitternya.
Beberapa menit kemudian, datang mobil mercy hendak keluar mal yang kemudian terhalang sepeda motor Salman. Dalam keadaan macet total, menurut penjelasan Salman, petugas berteriak agar ia segera minggir untuk memberi jalan mobil mercy.
“Karena benar-benar stuck, gue gak bisa bergerak dan tetap berdiam menunggu mobil di depan gue berjalan dulu barulah berpikir untuk pindah,” katanya.
Menurut Salman, petugas keamanan tadi tampak semakin emosi, padahal Salman sudah minta maaf. "Motor kaya gini harusnya ditabrak-tabrakin aja biar mati,” tulis Salman untuk menjelaskan ucapan petugas keamanan.
Ucapan tersebut membuat Salman kaget dan ia mengingatkan petugas seharusnya tidak perlu mengatakan demikian karena kondisi lalu lintas benar-benar tidak memungkinkan untuk bergerak. Ia berharap petugas lebih sopan.
"Elo ga terima nyet,” tulis Salman untuk mengungkapkan ucapan petugas.
Mendengar hal itu, Salman agak terpancing. Tak lama kemudian, wajah Salman dipukul oleh petugas sampai terjerembab. Belum sempat bangun, ia kembali dihajar sampai wajahnya memar dan mulutnya mengeluarkan darah.
Salman tak mau meladeni tindakan petugas keamanan dan ia memutuskan untuk mengadu saja ke polisi yang bertugas di pertigaan Carakaloka, tak jauh dari lokasi penganiayaan.
“Gue pun lapor ke polisi and u know what they did? Polisi itu nanya ke gue: Trus kami harus ngapain mas, kan kita ga liat gimana pemukulannya," tulis Salman.
Karena kecewa dengan respon anggota polisi tersebut, Salman menghubungi ajudan pimpinan kantor tempat Salman bekerja, yang juga anggota provost. Lucunya, begitu tahu Salman punya kenalan anggota Provost, anggota polisi tadi langsung berubah sikap. Mereka sangat ramah, bahkan membelikan Salman minuman dan kompres.
Anggota polisi dan petugas keamanan mal kemudian menawarkan jalan damai kepada Salman. Tapi, Salman tetap membawa kasus tersebut ke Polsek Tanah Abang. “Kemudian dimintakan visum ke RSCM dan dibuat BAP. Akhirnya gue selesai dan bisa pulang dari Polsek Tanah Abang sekitar jam 03.00 WIB,” tulis Salman.
Sayangnya, dalam curhat Salman di Twitter, ia tidak menjelaskan bagaimana penanganan kasus ini di Polsek Tanah Abang. “Gue ga mau mengomentari gimana kerja para polisi itu, cape hati,” tulis Salman.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian mengenai perkembangan perkara tersebut.
http://www.tribunnews.com/metropolit...a-sepeda-motor
buset arogan banget tu satpam
0
12.7K
149
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan