- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Memanfaatkan CO2 Sebagai Pembangkit Listrik Panas Bumi


TS
ian_assad
Memanfaatkan CO2 Sebagai Pembangkit Listrik Panas Bumi
Quote:
Peneliti mungkin telah menemukan cara untuk menangkap karbon dioksida dari pembangkit listrik dan menyimpannya di bawah tanah. Namun idenya adalah untuk mengubah karbon dioksida di tempat penyimpanan tersebut menjadi pembangkit listrik panas bumi.
Jika berhasil maka teknologi ini akan menyediakan listrik baik yang dibutuhkan untuk memompa karbon dioksida bawah tanah maupun sumber pendapatan untuk mengimbangi tingginya biaya menangkap karbon dioksida pada pembangkit listrik, mengompresi , dan pengiriman ke situs penyimpanan.

Gas yg terperangkap: Sumur tempat penyimpanan karbon dekat Cranfield, Mississippi. Yang warna merah dibelakang merupakan sumur injeksi.
Teknologi yang dikenal sebagai penangkapan dan penyimpanan karbon, atau CCS (Carbon Capture and Storage) akan menjadi penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Akan tetapi karena mahalnya CCS dengan skala besar maka perkembangan teknologi ini terlalu lambat untuk memenuhi target yang dibutuhkan, menurut Badan Energi Internasional (lihat " Will Carbon Capture Be Ready On Time?") .
Tahun depan peneliti akan mulai menguji apakah mungkin untuk membiayai proyek tersebut dengan menggunakan CO2 yg disimpan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi .

Skema bagaimana CCS akan mengambil bagian dalam sumber energi
Dalam pembangkit listrik panas bumi konvensional , air dan uap dipanaskan oleh batu-batu panas jauh didalam tanah untuk menggerakkan turbin. Air ini kemudian dipompa kembali dibawah tanah untuk dipanaskan lagi .
Teknologi baru akan menggunakan karbon dioksida bukan air. Pendekatan ini memiliki beberapa segi keuntungan. Dengan menghilangkan kebutuhan akan air sehingga meningkatkan prospek untuk proyek-proyek panas bumi di daerah kering. Dan simulasi komputer menunjukkan bahwa CO2 dapat menghasilkan dua kali listrik didaerah tersebut dari pada menggunakan air, ujar Martin Saar , seorang profesor geologi dan geofisika di Universitas Minnesota. Saar adalah salah seorang pendiri sebuah perusahaan yang berencana untuk menguji teknologi ini di pembangkit listrik kecil yang akan dibangun tahun depan.
CO2 akan menghasilkan lebih banyak listrik daripada air karena karbon dioksida dapat bergerak jauh lebih cepat melalui batuan berpori daripada air. Terlebih lagi, karena memanas, ia memiliki kecenderungan yang lebih kuat untuk naik ke permukaan daripada air. Akibatnya ada kemungkinan untuk menghilangkan penggunaan pompa yang mengkonsumsi sejumlah besar energi di pembangkit panas bumi konvensional. Turbin gas yang akan digunakan juga lebih efisien daripada turbin uap yang digunakan oleh pembangkit listrik panas bumi .
Faktor-faktor ini memungkinkan dihasilkannya tenaga yang menguntungkan bahkan di daerah yang telah dianggap tidak praktis untuk pembangkit listrik panas bumi karena batuan bawah tanah tidak cukup panas.
Sejauh ini teknologi ini belum dipraktekkan. Hanya didasarkan pada simulasi komputer dan tes laboratorium sederhana.
Kekurangan dari teknologi ini adalah dengan naiknya karbon dioksida akan menyedot air pula bersamaan dengan itu yang dapat menyebabkan masalah untuk pembangkit listrik. " Teknologi ini mungkin terdengar hebat, tapi itu hanya mungkin dalam satu lokasi. 10 persen dari US "Kata Saar. " Kami akan memikirkan hal ini dalam beberapa tahun mendatang . "

Banyaknya karbon dioksida yang harus ditangkap untuk mengurangi suhu global sebesar 2 derajat Celcius
Perusahaan Saar berencana untuk menguji potensi pembangkit listrik karbon dioksida pada sumur minyak di Kanada di mana CO2 sudah dipompa bawah tanah untuk membantu mengeluarkan lebih banyak minyak dari tanah. Perusahaan berencana untuk memulai pembangunan pada skala kecil yaitu 5 megawatt pembangkit listrik panas bumi tahun depan .
Dan tahun depan, peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory berencana menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan karbon dioksida panas di sebuah situs CCS di mana sumur injeksi dan sumber karbon dioksida sudah ada. Proyek itu tidak akan menghasilkan listrik. Sebaliknya, hal itu dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tersisa tentang seberapa baik sistem akan bekerja dalam prakteknya.
Jika berhasil maka teknologi ini akan menyediakan listrik baik yang dibutuhkan untuk memompa karbon dioksida bawah tanah maupun sumber pendapatan untuk mengimbangi tingginya biaya menangkap karbon dioksida pada pembangkit listrik, mengompresi , dan pengiriman ke situs penyimpanan.
Quote:

Gas yg terperangkap: Sumur tempat penyimpanan karbon dekat Cranfield, Mississippi. Yang warna merah dibelakang merupakan sumur injeksi.
Teknologi yang dikenal sebagai penangkapan dan penyimpanan karbon, atau CCS (Carbon Capture and Storage) akan menjadi penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Akan tetapi karena mahalnya CCS dengan skala besar maka perkembangan teknologi ini terlalu lambat untuk memenuhi target yang dibutuhkan, menurut Badan Energi Internasional (lihat " Will Carbon Capture Be Ready On Time?") .
Tahun depan peneliti akan mulai menguji apakah mungkin untuk membiayai proyek tersebut dengan menggunakan CO2 yg disimpan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi .
Quote:

Skema bagaimana CCS akan mengambil bagian dalam sumber energi
Dalam pembangkit listrik panas bumi konvensional , air dan uap dipanaskan oleh batu-batu panas jauh didalam tanah untuk menggerakkan turbin. Air ini kemudian dipompa kembali dibawah tanah untuk dipanaskan lagi .
Teknologi baru akan menggunakan karbon dioksida bukan air. Pendekatan ini memiliki beberapa segi keuntungan. Dengan menghilangkan kebutuhan akan air sehingga meningkatkan prospek untuk proyek-proyek panas bumi di daerah kering. Dan simulasi komputer menunjukkan bahwa CO2 dapat menghasilkan dua kali listrik didaerah tersebut dari pada menggunakan air, ujar Martin Saar , seorang profesor geologi dan geofisika di Universitas Minnesota. Saar adalah salah seorang pendiri sebuah perusahaan yang berencana untuk menguji teknologi ini di pembangkit listrik kecil yang akan dibangun tahun depan.
CO2 akan menghasilkan lebih banyak listrik daripada air karena karbon dioksida dapat bergerak jauh lebih cepat melalui batuan berpori daripada air. Terlebih lagi, karena memanas, ia memiliki kecenderungan yang lebih kuat untuk naik ke permukaan daripada air. Akibatnya ada kemungkinan untuk menghilangkan penggunaan pompa yang mengkonsumsi sejumlah besar energi di pembangkit panas bumi konvensional. Turbin gas yang akan digunakan juga lebih efisien daripada turbin uap yang digunakan oleh pembangkit listrik panas bumi .
Faktor-faktor ini memungkinkan dihasilkannya tenaga yang menguntungkan bahkan di daerah yang telah dianggap tidak praktis untuk pembangkit listrik panas bumi karena batuan bawah tanah tidak cukup panas.
Sejauh ini teknologi ini belum dipraktekkan. Hanya didasarkan pada simulasi komputer dan tes laboratorium sederhana.
Kekurangan dari teknologi ini adalah dengan naiknya karbon dioksida akan menyedot air pula bersamaan dengan itu yang dapat menyebabkan masalah untuk pembangkit listrik. " Teknologi ini mungkin terdengar hebat, tapi itu hanya mungkin dalam satu lokasi. 10 persen dari US "Kata Saar. " Kami akan memikirkan hal ini dalam beberapa tahun mendatang . "
Quote:

Banyaknya karbon dioksida yang harus ditangkap untuk mengurangi suhu global sebesar 2 derajat Celcius
Perusahaan Saar berencana untuk menguji potensi pembangkit listrik karbon dioksida pada sumur minyak di Kanada di mana CO2 sudah dipompa bawah tanah untuk membantu mengeluarkan lebih banyak minyak dari tanah. Perusahaan berencana untuk memulai pembangunan pada skala kecil yaitu 5 megawatt pembangkit listrik panas bumi tahun depan .
Dan tahun depan, peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory berencana menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan karbon dioksida panas di sebuah situs CCS di mana sumur injeksi dan sumber karbon dioksida sudah ada. Proyek itu tidak akan menghasilkan listrik. Sebaliknya, hal itu dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tersisa tentang seberapa baik sistem akan bekerja dalam prakteknya.
Spoiler for sumber:
Quote:


Rasakan Sensasi Rokok Sin untuk Terapi
Bagaimana Astronot Menyikat Giginya Diluar Angkasa
Apa Yang Dilakukan Staff IT Saat Tidak Sibuk ???
HOT THREAD >>Menggunakan Virus Sebagai Energi Listrik << HOT THREAD
Best Open World Adventure Games
Para Bayi Ini Shock Setelah Mengetahui Masih Tingginya Tingkat Korupsi Di Indonesia
Makhluk Misterius Penghuni Danau
Ini Dia Teknologi Yang Akan dan Telah Merubah Dunia
Teknologi Nano Merubah CO2 Menjadi Bahan Bakar
Nolak atau Nerima Kalau Dikasih Ginian Gan
10 Wanita Cantik dan 10 Pria Tampan Ini Ternyata ???
HOT THREAD >> Ini Dia Makanan Laut Yang Aman dan Murah Gan << HOT THREAD
Diubah oleh ian_assad 15-10-2014 13:15
0
4.7K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan