Kaskus

Entertainment

Asli3rutAvatar border
TS
Asli3rut
Kisah Nyata: Misteri 4 Hari Hilangnya Aminah dibawa Kakek Misterius BAGIAN III
Bagian II KLIK DISINI
BAGIAN III TAMAT
Hari Kedua
Tidak terasa Malampun berganti Siang, Aminah belum Kunjung ditemukan, ini adalah hari kedua dimana ia menghilang, Di rumah, bayi aminah terus merengek, hanya tangisan dan tangisan yang mengisi kesunyian ruangan rumahnya, dihari tersebut bayi itu akhirnya mendapatkan tetesan susu, susu itu kebetulan dari saudara aminah yang terpaksa membelinya ke daerah kota, karena merasa kasihan dan khawatir atas kondisi bayinya, akhirnya bayi itu mendapatkan tetesan susu untuk pertama kalinya.

Dihari kedua ini, di siang hari dilokasi dimana Aminah berada, Ia hanya bisa tidur dan tidur, kadang dia terbangun, Sepertinya kakek yang menemaninya tadi malam tidak lagi terlihat disampingnya, Ntah kemana, Tapi Aminah tetap masih dalam kondisinya, masih seperti ada dalam pengaruh hipnotis, ia tidak bisa beranjak dan tidak bisa berbuat apa-apa, Siangpun Mulai Berganti malam, si kakek yang tidak tampak akhirnya muncul lagi disampingnya, ntah dariman datangnya, si Kakek pada waktu itu berniat ingin melanjutkan perjalanannya, menuju tempat ke dua Cilamping namanya, dengan digendong sama si Kakek dalam keadaan Aminah ingat tidak ingat akhirnya mereka Beranjak dari lokasi itu menuju CIlamping, sampailah mereka ditempat tujuan.

Sudah 2 hari ia menghilang, tanpa ia sendiri mengerti, malam kedua ini Ia berada di Cilamping, tempat lokasi mata air berada, mata air tersebut menetes diantara bebatuan cadas yang membentuk dinding curam disekitarnya, memang Lokasi ini cukup jau dari pemukiman, dan berada disebuah lembah cukup dalam dari permukaan desa cibunar, pada siang hari hanya ada beberapa orang saja yang beraktifitas mandi cuci kakus ditempat ini, malam hari tidak pernah ada orang yang berani yang lewat pada tempat ini, karena mungkin harus melalui jalan setapak lewat kebun bamboo yang cukup rindang, ditambah dengan turunan yang cukup curam untuk melaluinya dan persis disampingnya adalah jurang yang cukup dalam dan rimbun dengan pepohonan, jurang tersebut mengarah kepada aliran Cimanuk yang membentang dari arah utara ke selatan.

Ditempat sekarang aminah berada aminah seperti biasa hanya bisa berdiam terpaku bersama sang kakek di sampingnya, Ia pada malam itu merasa lapar yang sangat, karena hampir satu hari penuh ia tidak makan, Saking tidak kuatnya menahan lapar akhirnya aminah meminta Makan sama Si Kakek, “Aduh Kek Lapar!” ucapnya, si kakek kemudian menawarkan potongan makanan kepadanya, Makanan yang dikasih si kakek tidak seperti makanan pada Umumnya, Katanya makanan itu berwarna hitam kemerahan sama seperti Potongan Genteng yang sudah Kusam kurang lebih berukuran sebesar 3 jari orang dewasa, Seperti itulah makanan yang dikasih sikakek, Karena lapar tanpa berfikir panjang akhirnya makanan tersebut sampai kemulutnya, Tidak berasa apa-apa ketika menyantap makanan itu rasanya tawar, Anehnya setelah Habis melahap makanan tersebut Aminah merasa Cukup Kenyang dan tidak merasa haus. malam mulai berganti siang, diamatinya sikakek tidak lagi ada disampingnya, sepertinya dia menghilang atau pergi untuk sementara, tapi keadaan aminah pada waktu itu masih tetap seperti hari-hari sebelumnya, tidak bisa berbuat apa-apa dan yang bisa ia kerjakan hanyalah diam terpaku dan tidur.

Hari ketiga
Tidak terasa sudah hari ketiga Aminah belum juga ditemukan, keluarga aminah masih terus diliputi oleh keadaan panic tidak karuan, memikirkan kondisi anaknya yang belum diketahui rimbanya. Akhirnya atas inisiatif tetangga-tetangga terdekat, keluarga Aminah diminta untuk mencari Orang pintar, mereka berpendapat barangkali hilangnya aminah karena ada campur tangan mahluk Ghaib sebangsa JIN yang menculiknya.

Keluarga Aminah pada waktu itu langsung merespon inisiatif salah seorang tetangganya, ia mencari orang pintar untuk membantunya, Dari orang keorang dia tanyakan mengenai orang yang kira-kira mampu untuk menolongnya, sampai pada akhirnya Dia ditunjukan kesebuah rumah, tidak terlalu bagus, rumah panggung yang sedehana, dengan bilik kayu yang digunakan sebagai dinding rumahnya, rumah tersebut masih berada di wilayah Cibunar. Mang Upis nama pemilik rumah itu sosoknya tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu gemuk dan gemar memakai peci, sebagian rambutnya sudah ditumbuhi uban, hitam kulitnya, maklum mang upis hanya seorang buruh tani dan seorang peternak Domba, Mang upis sebenarnya bukan Orang pintar tapi Dia adalah orang yang tau persis siapa yang bisa menolong keluarga Aminah dari musibah yang sedang dihapinya, mang upis hanyalah perantara yang nanti akan menghubungkan keluarga aminah dengan orang pintar yang dimaksud.

Tibalah Kluarga aminah ke rumah mang Upis, kebetulan pada hari itu Mang upis sedang ada dirumah, detuminya mang Upis, keluarga aminah menceritakan dan hendak bermaksud mencari orang yang mampu mengatasi masalahnya, sepertinya tidak perlu panjang lebar, Mang Upis sudah mengerti mengenai maksud kedatangan keluarga Aminah, Mang upis dengan rendah hati akan membantu untuk menemui orang yang bisa menolong memcahkan masalah yang sedang dihadapi keluarga Aminah, tidak menunggu lama setelah kepergian tamunya mang Upis langsung beranjak dari tempat duduknya untuk menemui Orang pintar yang dimaksud, tidak lupa dengan pecinya mangupis berjalan menusuri jalan setapak menuju desa tetangga yang berjarak 4 kilo meter dari rumahnya, mang upis sepertinya sudah tau persis Rumah tempat orang pintar tersebut berada, Yak arena memang orang pintar tersebut adalah masih saudara dekatnya, Mbah Ukon nama orang pintar itu, pria usia 70 tahun yang berperawakan tinggi dan kurus, dengan tatapan mata yang sayu, rambutnya sudah kelihatan putih tetapi posturnya masih kelihatan segar walaupun usianya sudah tidak muda lagi.

Setibanya mang upis dirumah Mbah Ukon, mang upis kemudian menceritakan detail kejadiannya dari awal sampai aminah hilang dan masih belum ditemukan sampai saat ini, Mbah ukun mengangguk tandanya mengerti, Mbah ukon terdiam sejenak memejamkan mata dan mulai berfikir, ntah apa yang sedang dilakukannya, sampai pada akhirnya Mbah ukon berpesan melalui Mang Upis agar keluarganya menyediakan Kemenyan Madat, kemenyan yang warnanya Hitam,dan baunya khas seperti kemenyan pada umumnya, katanya hanya dengan kemenyan inilah Aminah bisa ditemukan itu juga kalau tidak terlambat gumamnya, beliau juga berpesan akan segera menemui keluarga Aminah untuk mulai mencarinya.

Sementara keluarga Aminah sibuk dengan urusannya, Aminah masih berada di lokasi yang tidak bisa ditemukan, siangpun tidak terasa mulai berganti malam, si kakek yang tadinya tidak kelihatan batang hidungnya sudah berada disampingnya, di malam ini Sikakek berencana membawanya ke sumber mata air berikutnya, mata air itu terletak dilembah yang cukup dalam, orang sekitar menyebutnya Cinyusu, masyarakat sekitar kadang menggunakan sumber air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari Aminah kemudian dibawa oleh si kakek ke sumber air tersebut, seperti biasa tidak ada yang bisa dilakukan Aminah dia hanya bisa menuruti apa yang diperintah sikakek, dan setiap kali ia lapar, ia akan dikasih sepotong makanan sama seperti hari-hari berikutnya, dengan memakan makanan itu ia akan merasa kenyang dan tidak merasa haus lagi.

Hari Keempat
Keluarga aminah sudah dapat kabar dari mang upis untuk menyediakan syarat-syarat yang harus dipenuhi, syarat-syaratnya pun sepertinya sudah disediakan, segenggam menyan madat warna hitam lengkap dengan tempat pembakarannya, tidak ditunggu lama, pada hari keempat ini tepatnya di siang hari, orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, dia adalah Mbah Ukon dengan pakaian hitam dan memakai peci hitam, datang dengan mang Upis untuk menemui keluarga Aminah, setelah merka berkumpul, mbah ukon kemudian meminta syarat yang dimaksud, kemenyanpun mulai dibakarnya, mbah ukon kemudian memejamkan mata, komat-kamit melapalkan kata-kata yang sulit dimengerti karena memang suaranya tidak terlalu keras.

Mbah ukon akhirnya membuka matanya, dengan suara yang sedikit parau mbah ukon berkata, alhamdulilah belum terlambat, nanti sore antar saya keperbatasan desa cibunar dengan desa sekitarnya, waktu yang ditunggupun akhirnya tiba, Mbah ukon ditemani sama Mang upis dan keluarga Aminah akhirnya menuju lokasi yang dimaksud, Ciraja nama lokasinya, lokasi tersebut terletak bertepatan dengan jalan setapak yang sering di lalui orang untuk keluar dari desa cibunar, ketika masyarakat cibunar menuju kota garut jalan inilah yang dijadikan alternative untuk menuju Garut kota. jalannya sedikit menurun, pohon bamboo dan kayu yang ada di samping kiri dan kanannya, jalannya cukup terjal dan berlumpur dikala musim hujan. Sampailah mereka dilokasi yang dimaksud, Mbah ukun akhirnya duduk bersila dan mulai menyalakan kemenyan untuk kedua kalinya, sambil komat-kamit selang beberapa saat, akhirnya Aminah yang dicari Menampakan diri kurang lebih 10 meter berada didepannya, pakainnya kucel dan posisinya sedang tersungkur di atas rerumputan kering dibawah pohon bambu, ia dalam keadaan pingsan. Mbah ukon berkata tadi ada sosok kakek-kakek sedang menemani Aminah tepat berada disampingnya, Katanya kakek-kakek yang menemani aminah lari terbirit-birit kabur karena ketakutan.

Lantas sebenarnya Siapa kakek-kakek itu?, Mbah ukon menjelaskan bahwa kakek-kakek itu adalah jelmaan sebangsa Jin, Dia merasa kasihan kepada Aminah dan bermaksud akan menikahinya. seandainya pada waktu itu terlambat, Aminah tidak akan bisa lagi ditemukan. Mengutif dari informasi aminah setelah ditemukannya, bahwa ia pada hari keempat itu , akan dibawa oleh si kakek menuju daerah Laut kidul wilayah Pameungpeuk Kabupaten Garut.

Mbah ukon Cuma berpesan jangan Keluar diwaktu Menjelang Magrib untuk Ibu-ibu yang baru saja melahirkan,karena masih bau amis darah yang akan memancing mahluk halus untuk mendekatinya, juga jangan banyak lamunan. mungkin pada waktu itu Kampung dimana Aminah tinggal masih GEUEUMAN (angker maksudnya), tapi sekarang sudah ramai.
Alhamdulilah Aminah Akhirnya ditemukan, lantas bagaimana dengan suaminya, Suaminya tidak jadi menikah, karena ketika itu ada salah satu saudara aminah yang bekerja di departemen agama, mengabari KUA untuk tidak menikahkan pria yang bernama MUKMIN karena dia sudah beristri,
Sampai sekarang aminah hidup senang bersama keluarganya, dengan kisah yang tidak mungkin bisa ia lupakan.


TERIMA KASIH AGAN & AGANWATI SUDAH MEMBACA


Cerita ini adalah kisah nyata dengan tidak mengurangi alur cerita yang sebernarnya, hanya sedikit dimodifikasi dalam cara penyampaiannya.


sebenarnya masih banyak cerita yang serupa dengan kasus yang berbeda, bahkan ada anak kecil usia 10 tahun sampai sekarang sudah 3 tahun belum ditemukan,

kemudian kakak kelas saya sendiri dulu waktu saya kelas 5SD ada yang mengajak diwaktu Subuh, karena berencana ada acara masak-masak bareng itu sudah direncanakan, ternyata yang mengajak bukan temannya melainkan mahluk gaib yang menyerupai temannya, Sempat Hilang Akhirnya ditemukan



Barangkali Agan aganwati disini ada kisah serupa silahkan share.....




Diubah oleh Asli3rut 13-11-2013 09:33
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
34.4K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan