- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2


TS
ilikegame
[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2
melanjutkan thread sebelumnya gan 
nah, kita Belajar Sejarah lagi gan tentang Byzantine Empire eps 2
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113020353.jpg)
Romawi Timur segera terperosok dalam periode kesulitan, terutama diakibatkan oleh kerusakan sistem dan pengabaian militer. Nikephoros II(963–969), Ioannes Tzimiskes dan Basil II mengubah divisi militer (τάγματα, tagmata) dari angkatan bersenjata penduduk yang defensif menjadi tentara profesional yang banyak diisi oleh tentara bayaran. Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tentara bayaran tidaklah sedikit. Sementara itu, ancaman invasi terus sirna pada abad kesepuluh, dan begitu pula kebutuhan garnisun dan perbentengan yang mahal. Basil II mewarisi kas yang berkembang pada penerus-penerusnya, tapi lupa untuk merencanakan penerusnya. Tidak ada satupun penerusnya yang memiliki bakat politik atau militer, sehingga pemerintahan kekaisaran jatuh ke tangan pegawai negeri. Usaha untuk memulihkan ekonomi Romawi Timur hanya mengakibatkan inflasi dan menurunnya nilai koin emas. Angkatan bersenjata lalu dipandang sebagai kebutuhan yang tak penting dan ancaman politik. Maka dari itu, tentara asli dipecat dan digantikan oleh tentara bayaran asing.
Pada masa yang sama, kekaisaran menghadapi musuh baru yang ambisius. Provinsi-provinsi Romawi Timur di Italia selatan diancam oleh bangsa Norman, yang datang ke Italia pada awal abad kesebelas. Selama periode perselisihan antara Konstantinopel dengan Roma yang berakhir dengan Skisma Timur-Barat tahun 1054, suku Norman mulai menyerbu Italia Bizantium. Bari, pertahanan utama Bizantium di Apulia, dikepung pada Agustus 1068 dan ditaklukan pada April 1071. Romawi Timur juga kehilangan pengaruh mereka atas kota-kota pantai di Dalmatia karena direbut Peter Krešimir IV dari Kroasia tahun 1069.
Di Asia Kecil-lah bencana terbesar akan terjadi. Turki Seljuq melancarkan eksplorasi pertama mereka melintasi perbatasan Romawi Timur ke Armenia pada tahun 1065 dan 1067. Kedaruratan dibebankan pada aristokrasi militer di Anatolia yang pada tahun 1068 mengamankan pemilihan salah satu dari mereka sendiri, Romanos Diogenes, sebagai kaisar. Pada musim panas tahun 1071, Romanos melancarkan kampanye militer besar terhadap Seljuk. Pada Pertempuran Manzikert, Romanos tidak hanya menderita kekalahan di tangan Sultan Alp Arslan, tetapi juga ditangkap. Alp Arslan memperlakukannya dengan hormat, dan tidak mengenakan syarat-syarat keras pada Romawi Timur. Sementara itu, di Konstantinopel, kudeta yang mendukung Michael Doukas berlangsung. Pada tahun 1081, Seljuk memperluas kekuasaan mereka di Anatolia. Wilayah mereka membentang dari Armenia di timur hingga Bithynia di barat. Ibukota Seljuk didirikan di Nicea, yang hanya terletak sejauh 55 mil (88 km) dari Konstantinopel.
Setelah pertempuran Manzikert, berkat usaha dinasti Komnenos, pemulihan berhasil dilakukan. Kaisar pertama dinasti ini adalah Isaakius I (1057–1059), dan yang kedua adalah Alexios I. Pada masa kekuasaannya, Alexios menghadai serangan Norman yang dipimpin oleh Robert Guiscard dan putranya Bohemund dari Taranto. Mereka merebut Dyrrhachium dan Corfu, serta mengepung Larissa di Thessaly. Kematian Robert Guiscard pada tahun 1085 meringankan masalah Norman untuk sementara. Sementara itu, Alexios berhasil mengalahkan Pecheneg dalam Pertempuran Levounionpada tanggal 28 April 1091.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113021212.jpg)
Selepas mencapai kestabilan di Barat, Alexios dapat mengalihkan perhatiannya terhadap kesulitan ekonomi dan disintegrasi pertahanan lama kekaisaran. Ia ingin merebut kembali wilayah yang lepas di Asia Kecil dan menghancurkan Seljuk, tetapi tidak mempunyai cukup tentara. Pada Konsili Piacenza tahun 1095, utusan Alexios berbicara kepada Paus Urbanus II mengenai penderitaan orang Kristen di Timur, dan menekankan bahwa tanpa bantuan dari Barat, mereka akan terus menderita akibat kekuasaan Muslim. Urban memandang permohonan Alexios sebagai kesempatan untuk memperkokoh Eropa Barat dan memperkuat kekuasaan kepausan. Pada 27 November 1095, Paus Urbanus II menggelar Konsili Clermont dan menyerukan kepada semua yang hadir untuk mengangkat senjata di bawah tanda Salib dan melancarkan perang suci untuk merebut kembali Yerusalem dan Timur dari tangan Muslim.
Alexios telah menantikan bantuan dalam bentuk tentara bayaran dari Barat, tetapi sama sekali tidak siap untuk menghadapi kekuatan besar yang akan melewati wilayah Romawi Timur. Alexios merasa tidak nyaman karena empat dari delapan pemimpin tentara salib utama adalah orang Norman, salah satunya Bohemund. Tentara Salib harus melewati Konstantinopel. Untungnya, kaisar berhasil menanganinya. Ia mengharuskan pemimpin-pemimpin perang salib bersumpah agar dalam perjalanan mereka menuju Tanah Suci, mereka harus menyerahkan wilayah atau kota yang mereka taklukan dari Turki kepada Romawi Timur. Sebagai gantinya, Alexios akan memberi mereka panduan, persediaan makanan, dan pengawalan militer. Berkat sumpah itu, Alexios berhasil menguasai kembali kota-kota dan pulau-pulau penting, dan bahkan sebagian besar Asia Kecil barat. Sayangnya, tentara salib meyakini sumpah mereka sudah tidak berlaku ketika Alexios tidak membantu mereka dalam pengepungan Antiokhia (ia sebenarnya telah mempersiapkan jalan menuju Antiokhia, tetapi Stephen dari Blois meyakinkannya untuk mundur. Stephen meyakinkannya bahwa ekspedisi telah gagal). Bohemund, yang menetapkan dirinya sebagai Pangeran Antiokhia, sempat berperang melawan Romawi Timur, tetapi akhirnya setuju untuk menjadi vassal Romawi Timur dalam Traktat Devol tahun 1108. Berkat traktat tersebut, ancaman Norman berhasil dipadamkan.
Putra Alexios, Ioannes II Komnenos, menggantikannya tahun 1118, dan berkuasa hingga tahun 1143. Ioannes adalah seorang kaisar yang soleh dan berdedikasi, yang ingin memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh Pertempuran Manzikert. Ia terkenal akan kesalehannya dan masa kekuasaannya yang lembut dan adil. Ioannes adalah contoh pemimpin bermoral, pada masa ketika kekejaman merupakan norma. Maka, ia dijuluki sebagai Marcus Aurelius Bizantium.
Pada masa kekuasaannya, Ioannes bersekutu dengan Kekaisaran Romawi Suci di Barat, mengalahkan Pecheneg dalam Pertempuran Beroia, serta memimpin kampanye militer terhadap Bangsa Turk di Asia Kecil. Kampanye militer Ioannes mengubah keseimbangan kekuatan di timur, memaksa Turki mengambil posisi defensif, serta merebut kembali kota-kota Romawi Timur di Anatolia. Ia juga berhasil mengusir serangan Hongaria dan Serbia pada tahun 1120-an. Pada tahun 1130, Ioannes bersekutu dengan kaisar Jerman Lothair III. Mereka bersama-sama berperang melawan raja Norman, Roger II dari Sisilia.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113021723.jpg)
Pada masa akhir kekuasaannya, Ioannes memusatkan kegiatannya di Timur. Ia mengalahkan emirat Danishmend, menaklukan kembali seluruh Cilicia, dan memaksa Raymond dari Poitiers, Pangeran Antiokhia, untuk mengakui kekuasaan Romawi Timur. Dalam upaya untuk menunjukkan peran Romawi Timur sebagai pemimpin dalam dunia Kristen, Ioannes maju ke Tanah Suci. Harapannya pupus karena pengkhianatan sekutu tentara salibnya. Pada tahun 1142, Ioannes kembali menekankan klaimnya terhadap Antiokhia, tetapi ia wafat pada tahun 1143 akibat insiden berburu. Raymond memberanikan diri menyerang Cilicia, tetapi gagal dan terpaksa pergi ke Konstantinopel untuk memohon belas kasihan kaisar yang baru.
Manouel I Komnenos, putra keempat Ioannes, terpilih sebagai penerus takhta kekaisaran. Ia melancarkan kampanye militer terhadap tetangga-tetangganya di barat dan timur. Di Palestina, ia bersekutu dengan Kerajaan Yerusalem, dan mengirim armada besar untuk ikut serta dalam invasi ke Mesir Fatimiyyah. Manouel memperkuat posisinya sebagai maharaja negara-negara Tentara Salib. Hegemoninya terhadap Antiokhia dan Yerusalem dipastikan melalui persetujuan dengan Raynald, Pangeran Antiokhia, dan Amalric, Raja Yerusalem.
Dalam upaya untuk merestorasi kekuasaan Romawi Timur di pelabuhan-pelabuhan Italia Selatan, Manouel mengirim ekspedisi ke Italia tahun 1155, tetapi sengketa dengan koalisi mengakibatkan kegagalan kampanye militer ini. Meskipun begitu, angkatan bersenjata Manouel berhasil menyerbu Kerajaan Hongaria tahun 1167. Tentara Hongaria dapat dikalahkan dalam Pertempuran Sirmium. Pada tahun 1168, hampir seluruh pantai Adriatik timur berada di tangan Manouel.[98] Manouel lalu bersekutu dengan Paus dan kerajaan-kerajaan Kristen Barat. Pada masa Perang Salib Kedua, tentara salib harus melewati wilayah Romawi Timur untuk mencapai tanah suci. Manouel membiarkan mereka lewat, dan memastikan tentara salib tidak menyebabkan kekacauan.
Di timur, Manouel mengalami kekalahan dalam Pertempuran Myriokephalon tahun 1176. Akan tetapi, kekalahan itu segera diperbaiki. Pada tahun berikutnya, Manouel berhasil mengalahkan tentara Turki.[100] Komandan Romawi Timur Ioannes Vatatzes, yang menghancurkan penyerang Turki dalam Pertempuran Hyelion dan Leimocheir, tidak hanya membawa pasukan dari ibukota, tetapi juga berhasil mengumpulkan tentara dalam perjalanan. Hal ini merupakan tanda bahwa tentara Romawi Timur tetap kuat dan program pertahanan di Asia Kecil barat masih berhasil.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113022147.jpg)
Ioannes dan Manouelmenerapkan kebijakan militer aktif, dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pertahanan kota atau pengepungan. Kebijakan perbentengan agresif merupakan jatung kebijakan militer mereka. Meskipun mengalami kekalahan di Myriokephalon, kebijakan Alexios, Ioannes, dan Manouel, berhasil memperluas wilayah kekaisaran, mencapai kestabilan perbatasan di Asia Kecil, serta mengamankan perbatasan Eropa kekaisaran. Dari tahun 1081 hingga 1180, angkatan bersenjata Komnenos menjamin keamanan Romawi Timur, sehingga peradaban Romawi Timur memiliki kesempatan untuk berkembang.
Provinsi-provinsi Barat mampu menggapai kebangkitan ekonomi. Selama abad keduabelas, jumlah penduduk dan tanah pertanian meningkat. Bukti arkeologi dari Eropa dan Asia Kecil menunjukkan perbesaran permukiman kota. Pada masa ini, perdagangan juga berkembang.
Dalam bidang artistik, muncul kebangkitan dalam bidang mosaik. Sekolah-sekolah arsitektur regional mulai memproduksi banyak gaya baru yang berasal dari berbagai pengaruh budaya. Selama abad keduabelas, model humanisme awal muncul sebagai renaisans ketertarikan terhadap penulis-penulis klasik. Melalui Eustathios dari Thessalonika, humanisme Bizantium menemukan kembali ekspresi khasnya. Dalam filsafat, ada kebangkitan pembelajaran klasik yang sudah terabaikan sejak abad ke-7, dicirikan dengan peningkatan signifikan dalam penerbitan ulasan karya-karya klasik. Selain itu, selama periode Komnenos terjadi penyebaran pertama pengetahuan Yunani klasik ke barat.
Manouel wafat pada tanggal 24 September 1180. Ia digantikan oleh putranya yang masih berusia sebelas tahun, Alexios II Komnenos. Alexios II sangat tidak kompeten. Pemerintahannya kurang disukai karena latar belakang Franka ibunya, Maria dari Antiokhia. Akhirnya, Andronikos I Komnenos, cucu Alexios I, mengobarkan pemberontakan melawan saudaranya dan berhasil menjatuhkannya dalam kudeta. Ia melangsungkan pawai di Konstantinopel pada Agustus 1182 dengan memanfaatkan kepopulerannya di angkatan bersenjata. Selanjutnya Andronikos menggalakkan pembantaian orang-orang Latin. Setelah menghabisi musuh-musuhnya, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar pada September 1183. Andronikos mencabut nyawa Alexios II dan merampas istri Alexios yang berusia 12 tahun, Agnes dari Perancis.
Andronikos memulai pemerintahannya dengan baik. Reformasi pemerintahan yang dilancarkannya dipuji oleh sejarawan-sejarawan. Menurut George Ostrogorsky, Andronikos berdedikasi untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya. Di bawah kekuasaannya, penjualan jabatan dihentikan. Pemilihan pejabat didasarkan pada jasa, bukan karena pilih kasih. Pejabat-pejabat diberi upah yang layak sehingga praktik suap dapat dikurangi. Aristokrat-aristokrat merasa geram dengannya. Sementara itu, perilaku Andronikos juga dipandang kurang baik. Penghukuman mati dan kekerasan kerap terjadi, sehingga masa kekuasaannya menjadi rezim teror. Andronikos berupaya menghabisi aristokrasi. Perjuangan melawan aristokrasi berubah menjadi pembantaian, sementara kaisar melancarkan tindakan yang lebih kejam untuk menopang rezimnya.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113022631.jpg)
Meskipun mempunyai latar belakang militer, Andronikos tak mampu melawan Isaakius Komnenosdari Siprus, Béla III dari Hongaria yang mencaplok wilayah-wilayah Kroasia, dan Stefan Nemanja dari Serbia yang menyatakan kemerdekaan dari Romawi Timur. Keadaan semakin memburuk ketika William II dari Sisilia menyerang Romawi Timur dengan angkatan perang sejumlah 300 kapal dan 80.000 tentara pada tahun 1185.[113] Andronikos memobilisasi armada kecil yang berjumlah 100 kapal untuk melindungi ibukota. Penyerang-penyerang ini baru dapat diusir pada masa kekuasaan kaisar berikutnya, Isaakius Angelos.
Atas dukungan rakyat, Andronikos akhirnya dijatuhkan oleh Isaakius Angelos. Kaisar yang telah dijatuhkan berusaha melarikan diri bersama istrinya, tetapi ditangkap. Isaakius menyerahkannya kepada massa selama tiga hari. Setelah beragam macam penyiksaan, Andronikos akhirnya tewas pada 12 September 1185. Ia adalah anggota Dinasti Komnenos terakhir yang menguasai Konstantinopel. Isaakius Angelos dari Dinasti Angeloi menggantikannya sebagai kaisar.
Pada masa kekuasaan Isaakius II, dan juga penerusnya Alexios III Angelos, pemerintahan dan pertahanan Romawi Timur mulai runtuh. Meskipun Norman berhasil diusir dari Yunani, pada tahun 1186 Vlach dan Bulgar melancarkan pemberontakan yang berujung kepada berdirinya Kekaisaran Bulgaria Kedua. Kebijakan dalam negeri Angeloi berciri pemborosan harta publik dan maladministrasi fiskal. Pemerintahan Romawi Timur terus melemah, dan kekosongan kekuasaan yang tumbuh di kekaisaran memicu perpecahan. Salah satu buktinya adalah saat beberapa penerus Komnenos mendirikan negara semi-independen di Trebizond sebelum tahun 1204.[115] Menurut Alexander Vasiliev, "dinasti Angeloi mempercepat keruntuhan kekaisaran."
Pada tahun 1198, Paus Innosensius IIImemulai pembicaraan mengenai perang salib baru melalui legatus dan surat-surat ensiklik. Tujuan perang salib tersebut adalah untuk menaklukkan Mesir, yang merupakan pusat kekuatan Muslim di Levant. Tentara Salib yang tiba di Venesia pada musim panas 1202 jumlahnya lebih kecil daripada yang dinanti. Mereka juga tidak mempunyai dana yang cukup untuk menyewa armada Venesia. Sebagai ganti pembayaran, Tentara Salib setuju untuk membantu merebut pelabuhan (Kristen) Zara di Dalmatia (kota vassal Venesia, tetapi memberontak dan dilindungi oleh Hongaria tahun 1186).[118] Zara berhasil direbut pada November 1202 setelah pengepungan singkat.[119] Innosensius, yang telah diberitahu mengenai rencana tersebut tetapi penentangannya diabaikan, tidak ingin membahayakan rencana Perang Salib, sehingga ia memberikan pengampunyan bersyarat kepada Tentara Salib, tetapi Venesia tidak mendapatkannya.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113023042.jpg)
Setelah Theobald III wafat, kepemimpinan Tentara Salib berganti tangan ke Bonifacius dari Montferrat, teman Philip dari Swabia. Baik Boniface maupun Philip telah menikah dengan anggota keluarga kekaisaran Romawi Timur. Ipar Philip, Alexios Angelos (putra dari Kaisar Isaakius II Angelos, yang telah dijatuhkan dan dibutakan), memohon bantuan ke Eropa dan telah berhubungan dengan Tentara Salib. Alexios menawarkan penyatuan kembali gereja Romawi Timur dengan Roma, pembayaran 200.000 mark perak, dan bantuan-bantuan lainnya. Innosensius mengetahui rencana untuk mengalihkan Perang Salib ke Konstantinopel dan melarang serangan terhadap kota tersebut, tetapi surat paus baru tiba setelah armada telah meninggalkan Zara.
Tentara Salib tiba di Konstantinopel pada musim panas tahun 1203. Alexios III melarikan diri dari ibukota. Alexios Angelos naik takhta sebagai Alexios IV bersama dengan ayahnya yang buta, Isaakius. Sayangnya, Alexios IV dan Isaakius II tak mampu menepati janji mereka dan dijatuhkan oleh Alexios V. Tentara Salib lalu merebut Konstantinopel pada 13 April 1204. Konstantinopel kemudian dijarah selama tiga hari. Banyak ikon, relik, dan objek-objek lainnya di Konstantinopel, diangkut ke Eropa Barat. Menurut Choniates, prostitusi didirikan di takhta patriark. Saat Innosensius III mendengar perilaku Tentara Salib, ia hendak menghukum mereka, tetapi situasi sudah di luar kendali, terutama setelah legatusnya, yang atas inisiatifnya sendiri, membebaskan Tentara Salib dari tugas mereka untuk menaklukkan Tanah Suci. Ketika pemerintahan telah direstorasi, Tentara Salib dan Venesia menetapkan persetujuan mereka: Baldwin dari Flandria dipilih sebagai kaisar dan Thomas Morosini dari Venesia ditunjuk sebagai patriark. Maka berdirilah Kekaisaran Latin di Konstantinopel. Sementara itu, pengungsi-pengungsi Romawi Timur mendirikan negara mereka sendiri, dengan yang paling penting adalah Kekaisaran Nicea, Kekaisaran Trebizond, dan Kedespotan Epirus.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113023625.jpg)
Setelah Tentara Salib menjarah Konstantinopel tahun 1204, dua negara Romawi Timur berdiri: Kekaisaran Nicea dan Kedespotan Epirus. Negara ketiga, Kekaisaran Trebizond, didirikan oleh Alexios I dari Trebizond beberapa minggu sebelum penjarahan Konstantinopel. Di antara tiga negara ini, Epirus dan Niceamerupakan negara yang paling mungkin merebut kembali Konstantinopel. Kekaisaran Nicea terus berjuang untuk tetap bertahan, dan pada pertengahan abad ke-13 telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di Anatolia selatan. Melemahnya Kesultanan Rûm akibat serangan bangsa Mongol tahun 1242–43 memungkinkan para beylik dan ghazi untuk mendirikan kepangeranan mereka sendiri di Anatolia, sehingga melemahkan kekuasaan Romawi Timur di Asia Kecil. Akan tetapi, invasi Mongol juga memberi waktu bagi Nicea untuk mengalihkan perhatian pada Kekaisaran Latin.
lanjutannya di post 4 yaa gan

Quote:
http://www.kaskus.co.id/thread/5282df26108b460a54000007/belajar-sejarah-kekaisaran-rowami-timur---bizantium
nah, kita Belajar Sejarah lagi gan tentang Byzantine Empire eps 2

Quote:
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113020353.jpg)
Krisis dan Perpecahan
Romawi Timur segera terperosok dalam periode kesulitan, terutama diakibatkan oleh kerusakan sistem dan pengabaian militer. Nikephoros II(963–969), Ioannes Tzimiskes dan Basil II mengubah divisi militer (τάγματα, tagmata) dari angkatan bersenjata penduduk yang defensif menjadi tentara profesional yang banyak diisi oleh tentara bayaran. Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tentara bayaran tidaklah sedikit. Sementara itu, ancaman invasi terus sirna pada abad kesepuluh, dan begitu pula kebutuhan garnisun dan perbentengan yang mahal. Basil II mewarisi kas yang berkembang pada penerus-penerusnya, tapi lupa untuk merencanakan penerusnya. Tidak ada satupun penerusnya yang memiliki bakat politik atau militer, sehingga pemerintahan kekaisaran jatuh ke tangan pegawai negeri. Usaha untuk memulihkan ekonomi Romawi Timur hanya mengakibatkan inflasi dan menurunnya nilai koin emas. Angkatan bersenjata lalu dipandang sebagai kebutuhan yang tak penting dan ancaman politik. Maka dari itu, tentara asli dipecat dan digantikan oleh tentara bayaran asing.
Pada masa yang sama, kekaisaran menghadapi musuh baru yang ambisius. Provinsi-provinsi Romawi Timur di Italia selatan diancam oleh bangsa Norman, yang datang ke Italia pada awal abad kesebelas. Selama periode perselisihan antara Konstantinopel dengan Roma yang berakhir dengan Skisma Timur-Barat tahun 1054, suku Norman mulai menyerbu Italia Bizantium. Bari, pertahanan utama Bizantium di Apulia, dikepung pada Agustus 1068 dan ditaklukan pada April 1071. Romawi Timur juga kehilangan pengaruh mereka atas kota-kota pantai di Dalmatia karena direbut Peter Krešimir IV dari Kroasia tahun 1069.
Di Asia Kecil-lah bencana terbesar akan terjadi. Turki Seljuq melancarkan eksplorasi pertama mereka melintasi perbatasan Romawi Timur ke Armenia pada tahun 1065 dan 1067. Kedaruratan dibebankan pada aristokrasi militer di Anatolia yang pada tahun 1068 mengamankan pemilihan salah satu dari mereka sendiri, Romanos Diogenes, sebagai kaisar. Pada musim panas tahun 1071, Romanos melancarkan kampanye militer besar terhadap Seljuk. Pada Pertempuran Manzikert, Romanos tidak hanya menderita kekalahan di tangan Sultan Alp Arslan, tetapi juga ditangkap. Alp Arslan memperlakukannya dengan hormat, dan tidak mengenakan syarat-syarat keras pada Romawi Timur. Sementara itu, di Konstantinopel, kudeta yang mendukung Michael Doukas berlangsung. Pada tahun 1081, Seljuk memperluas kekuasaan mereka di Anatolia. Wilayah mereka membentang dari Armenia di timur hingga Bithynia di barat. Ibukota Seljuk didirikan di Nicea, yang hanya terletak sejauh 55 mil (88 km) dari Konstantinopel.
Dinasti Komnenos dan Tentara Salib
Alexios I dan Perang Salib Pertama
Setelah pertempuran Manzikert, berkat usaha dinasti Komnenos, pemulihan berhasil dilakukan. Kaisar pertama dinasti ini adalah Isaakius I (1057–1059), dan yang kedua adalah Alexios I. Pada masa kekuasaannya, Alexios menghadai serangan Norman yang dipimpin oleh Robert Guiscard dan putranya Bohemund dari Taranto. Mereka merebut Dyrrhachium dan Corfu, serta mengepung Larissa di Thessaly. Kematian Robert Guiscard pada tahun 1085 meringankan masalah Norman untuk sementara. Sementara itu, Alexios berhasil mengalahkan Pecheneg dalam Pertempuran Levounionpada tanggal 28 April 1091.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113021212.jpg)
Selepas mencapai kestabilan di Barat, Alexios dapat mengalihkan perhatiannya terhadap kesulitan ekonomi dan disintegrasi pertahanan lama kekaisaran. Ia ingin merebut kembali wilayah yang lepas di Asia Kecil dan menghancurkan Seljuk, tetapi tidak mempunyai cukup tentara. Pada Konsili Piacenza tahun 1095, utusan Alexios berbicara kepada Paus Urbanus II mengenai penderitaan orang Kristen di Timur, dan menekankan bahwa tanpa bantuan dari Barat, mereka akan terus menderita akibat kekuasaan Muslim. Urban memandang permohonan Alexios sebagai kesempatan untuk memperkokoh Eropa Barat dan memperkuat kekuasaan kepausan. Pada 27 November 1095, Paus Urbanus II menggelar Konsili Clermont dan menyerukan kepada semua yang hadir untuk mengangkat senjata di bawah tanda Salib dan melancarkan perang suci untuk merebut kembali Yerusalem dan Timur dari tangan Muslim.
Alexios telah menantikan bantuan dalam bentuk tentara bayaran dari Barat, tetapi sama sekali tidak siap untuk menghadapi kekuatan besar yang akan melewati wilayah Romawi Timur. Alexios merasa tidak nyaman karena empat dari delapan pemimpin tentara salib utama adalah orang Norman, salah satunya Bohemund. Tentara Salib harus melewati Konstantinopel. Untungnya, kaisar berhasil menanganinya. Ia mengharuskan pemimpin-pemimpin perang salib bersumpah agar dalam perjalanan mereka menuju Tanah Suci, mereka harus menyerahkan wilayah atau kota yang mereka taklukan dari Turki kepada Romawi Timur. Sebagai gantinya, Alexios akan memberi mereka panduan, persediaan makanan, dan pengawalan militer. Berkat sumpah itu, Alexios berhasil menguasai kembali kota-kota dan pulau-pulau penting, dan bahkan sebagian besar Asia Kecil barat. Sayangnya, tentara salib meyakini sumpah mereka sudah tidak berlaku ketika Alexios tidak membantu mereka dalam pengepungan Antiokhia (ia sebenarnya telah mempersiapkan jalan menuju Antiokhia, tetapi Stephen dari Blois meyakinkannya untuk mundur. Stephen meyakinkannya bahwa ekspedisi telah gagal). Bohemund, yang menetapkan dirinya sebagai Pangeran Antiokhia, sempat berperang melawan Romawi Timur, tetapi akhirnya setuju untuk menjadi vassal Romawi Timur dalam Traktat Devol tahun 1108. Berkat traktat tersebut, ancaman Norman berhasil dipadamkan.
Ioannes II, Manouel I, dan Perang Salib Kedua
Putra Alexios, Ioannes II Komnenos, menggantikannya tahun 1118, dan berkuasa hingga tahun 1143. Ioannes adalah seorang kaisar yang soleh dan berdedikasi, yang ingin memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh Pertempuran Manzikert. Ia terkenal akan kesalehannya dan masa kekuasaannya yang lembut dan adil. Ioannes adalah contoh pemimpin bermoral, pada masa ketika kekejaman merupakan norma. Maka, ia dijuluki sebagai Marcus Aurelius Bizantium.
Pada masa kekuasaannya, Ioannes bersekutu dengan Kekaisaran Romawi Suci di Barat, mengalahkan Pecheneg dalam Pertempuran Beroia, serta memimpin kampanye militer terhadap Bangsa Turk di Asia Kecil. Kampanye militer Ioannes mengubah keseimbangan kekuatan di timur, memaksa Turki mengambil posisi defensif, serta merebut kembali kota-kota Romawi Timur di Anatolia. Ia juga berhasil mengusir serangan Hongaria dan Serbia pada tahun 1120-an. Pada tahun 1130, Ioannes bersekutu dengan kaisar Jerman Lothair III. Mereka bersama-sama berperang melawan raja Norman, Roger II dari Sisilia.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113021723.jpg)
Pada masa akhir kekuasaannya, Ioannes memusatkan kegiatannya di Timur. Ia mengalahkan emirat Danishmend, menaklukan kembali seluruh Cilicia, dan memaksa Raymond dari Poitiers, Pangeran Antiokhia, untuk mengakui kekuasaan Romawi Timur. Dalam upaya untuk menunjukkan peran Romawi Timur sebagai pemimpin dalam dunia Kristen, Ioannes maju ke Tanah Suci. Harapannya pupus karena pengkhianatan sekutu tentara salibnya. Pada tahun 1142, Ioannes kembali menekankan klaimnya terhadap Antiokhia, tetapi ia wafat pada tahun 1143 akibat insiden berburu. Raymond memberanikan diri menyerang Cilicia, tetapi gagal dan terpaksa pergi ke Konstantinopel untuk memohon belas kasihan kaisar yang baru.
Manouel I Komnenos, putra keempat Ioannes, terpilih sebagai penerus takhta kekaisaran. Ia melancarkan kampanye militer terhadap tetangga-tetangganya di barat dan timur. Di Palestina, ia bersekutu dengan Kerajaan Yerusalem, dan mengirim armada besar untuk ikut serta dalam invasi ke Mesir Fatimiyyah. Manouel memperkuat posisinya sebagai maharaja negara-negara Tentara Salib. Hegemoninya terhadap Antiokhia dan Yerusalem dipastikan melalui persetujuan dengan Raynald, Pangeran Antiokhia, dan Amalric, Raja Yerusalem.
Dalam upaya untuk merestorasi kekuasaan Romawi Timur di pelabuhan-pelabuhan Italia Selatan, Manouel mengirim ekspedisi ke Italia tahun 1155, tetapi sengketa dengan koalisi mengakibatkan kegagalan kampanye militer ini. Meskipun begitu, angkatan bersenjata Manouel berhasil menyerbu Kerajaan Hongaria tahun 1167. Tentara Hongaria dapat dikalahkan dalam Pertempuran Sirmium. Pada tahun 1168, hampir seluruh pantai Adriatik timur berada di tangan Manouel.[98] Manouel lalu bersekutu dengan Paus dan kerajaan-kerajaan Kristen Barat. Pada masa Perang Salib Kedua, tentara salib harus melewati wilayah Romawi Timur untuk mencapai tanah suci. Manouel membiarkan mereka lewat, dan memastikan tentara salib tidak menyebabkan kekacauan.
Di timur, Manouel mengalami kekalahan dalam Pertempuran Myriokephalon tahun 1176. Akan tetapi, kekalahan itu segera diperbaiki. Pada tahun berikutnya, Manouel berhasil mengalahkan tentara Turki.[100] Komandan Romawi Timur Ioannes Vatatzes, yang menghancurkan penyerang Turki dalam Pertempuran Hyelion dan Leimocheir, tidak hanya membawa pasukan dari ibukota, tetapi juga berhasil mengumpulkan tentara dalam perjalanan. Hal ini merupakan tanda bahwa tentara Romawi Timur tetap kuat dan program pertahanan di Asia Kecil barat masih berhasil.
Reinansas Abad 12
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113022147.jpg)
Ioannes dan Manouelmenerapkan kebijakan militer aktif, dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pertahanan kota atau pengepungan. Kebijakan perbentengan agresif merupakan jatung kebijakan militer mereka. Meskipun mengalami kekalahan di Myriokephalon, kebijakan Alexios, Ioannes, dan Manouel, berhasil memperluas wilayah kekaisaran, mencapai kestabilan perbatasan di Asia Kecil, serta mengamankan perbatasan Eropa kekaisaran. Dari tahun 1081 hingga 1180, angkatan bersenjata Komnenos menjamin keamanan Romawi Timur, sehingga peradaban Romawi Timur memiliki kesempatan untuk berkembang.
Provinsi-provinsi Barat mampu menggapai kebangkitan ekonomi. Selama abad keduabelas, jumlah penduduk dan tanah pertanian meningkat. Bukti arkeologi dari Eropa dan Asia Kecil menunjukkan perbesaran permukiman kota. Pada masa ini, perdagangan juga berkembang.
Dalam bidang artistik, muncul kebangkitan dalam bidang mosaik. Sekolah-sekolah arsitektur regional mulai memproduksi banyak gaya baru yang berasal dari berbagai pengaruh budaya. Selama abad keduabelas, model humanisme awal muncul sebagai renaisans ketertarikan terhadap penulis-penulis klasik. Melalui Eustathios dari Thessalonika, humanisme Bizantium menemukan kembali ekspresi khasnya. Dalam filsafat, ada kebangkitan pembelajaran klasik yang sudah terabaikan sejak abad ke-7, dicirikan dengan peningkatan signifikan dalam penerbitan ulasan karya-karya klasik. Selain itu, selama periode Komnenos terjadi penyebaran pertama pengetahuan Yunani klasik ke barat.
Kemunduran dan Disintegrasi
Dinasti Angeloi
Manouel wafat pada tanggal 24 September 1180. Ia digantikan oleh putranya yang masih berusia sebelas tahun, Alexios II Komnenos. Alexios II sangat tidak kompeten. Pemerintahannya kurang disukai karena latar belakang Franka ibunya, Maria dari Antiokhia. Akhirnya, Andronikos I Komnenos, cucu Alexios I, mengobarkan pemberontakan melawan saudaranya dan berhasil menjatuhkannya dalam kudeta. Ia melangsungkan pawai di Konstantinopel pada Agustus 1182 dengan memanfaatkan kepopulerannya di angkatan bersenjata. Selanjutnya Andronikos menggalakkan pembantaian orang-orang Latin. Setelah menghabisi musuh-musuhnya, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar pada September 1183. Andronikos mencabut nyawa Alexios II dan merampas istri Alexios yang berusia 12 tahun, Agnes dari Perancis.
Andronikos memulai pemerintahannya dengan baik. Reformasi pemerintahan yang dilancarkannya dipuji oleh sejarawan-sejarawan. Menurut George Ostrogorsky, Andronikos berdedikasi untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya. Di bawah kekuasaannya, penjualan jabatan dihentikan. Pemilihan pejabat didasarkan pada jasa, bukan karena pilih kasih. Pejabat-pejabat diberi upah yang layak sehingga praktik suap dapat dikurangi. Aristokrat-aristokrat merasa geram dengannya. Sementara itu, perilaku Andronikos juga dipandang kurang baik. Penghukuman mati dan kekerasan kerap terjadi, sehingga masa kekuasaannya menjadi rezim teror. Andronikos berupaya menghabisi aristokrasi. Perjuangan melawan aristokrasi berubah menjadi pembantaian, sementara kaisar melancarkan tindakan yang lebih kejam untuk menopang rezimnya.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113022631.jpg)
Meskipun mempunyai latar belakang militer, Andronikos tak mampu melawan Isaakius Komnenosdari Siprus, Béla III dari Hongaria yang mencaplok wilayah-wilayah Kroasia, dan Stefan Nemanja dari Serbia yang menyatakan kemerdekaan dari Romawi Timur. Keadaan semakin memburuk ketika William II dari Sisilia menyerang Romawi Timur dengan angkatan perang sejumlah 300 kapal dan 80.000 tentara pada tahun 1185.[113] Andronikos memobilisasi armada kecil yang berjumlah 100 kapal untuk melindungi ibukota. Penyerang-penyerang ini baru dapat diusir pada masa kekuasaan kaisar berikutnya, Isaakius Angelos.
Atas dukungan rakyat, Andronikos akhirnya dijatuhkan oleh Isaakius Angelos. Kaisar yang telah dijatuhkan berusaha melarikan diri bersama istrinya, tetapi ditangkap. Isaakius menyerahkannya kepada massa selama tiga hari. Setelah beragam macam penyiksaan, Andronikos akhirnya tewas pada 12 September 1185. Ia adalah anggota Dinasti Komnenos terakhir yang menguasai Konstantinopel. Isaakius Angelos dari Dinasti Angeloi menggantikannya sebagai kaisar.
Pada masa kekuasaan Isaakius II, dan juga penerusnya Alexios III Angelos, pemerintahan dan pertahanan Romawi Timur mulai runtuh. Meskipun Norman berhasil diusir dari Yunani, pada tahun 1186 Vlach dan Bulgar melancarkan pemberontakan yang berujung kepada berdirinya Kekaisaran Bulgaria Kedua. Kebijakan dalam negeri Angeloi berciri pemborosan harta publik dan maladministrasi fiskal. Pemerintahan Romawi Timur terus melemah, dan kekosongan kekuasaan yang tumbuh di kekaisaran memicu perpecahan. Salah satu buktinya adalah saat beberapa penerus Komnenos mendirikan negara semi-independen di Trebizond sebelum tahun 1204.[115] Menurut Alexander Vasiliev, "dinasti Angeloi mempercepat keruntuhan kekaisaran."
Perang Salib ke 4
Pada tahun 1198, Paus Innosensius IIImemulai pembicaraan mengenai perang salib baru melalui legatus dan surat-surat ensiklik. Tujuan perang salib tersebut adalah untuk menaklukkan Mesir, yang merupakan pusat kekuatan Muslim di Levant. Tentara Salib yang tiba di Venesia pada musim panas 1202 jumlahnya lebih kecil daripada yang dinanti. Mereka juga tidak mempunyai dana yang cukup untuk menyewa armada Venesia. Sebagai ganti pembayaran, Tentara Salib setuju untuk membantu merebut pelabuhan (Kristen) Zara di Dalmatia (kota vassal Venesia, tetapi memberontak dan dilindungi oleh Hongaria tahun 1186).[118] Zara berhasil direbut pada November 1202 setelah pengepungan singkat.[119] Innosensius, yang telah diberitahu mengenai rencana tersebut tetapi penentangannya diabaikan, tidak ingin membahayakan rencana Perang Salib, sehingga ia memberikan pengampunyan bersyarat kepada Tentara Salib, tetapi Venesia tidak mendapatkannya.
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113023042.jpg)
Setelah Theobald III wafat, kepemimpinan Tentara Salib berganti tangan ke Bonifacius dari Montferrat, teman Philip dari Swabia. Baik Boniface maupun Philip telah menikah dengan anggota keluarga kekaisaran Romawi Timur. Ipar Philip, Alexios Angelos (putra dari Kaisar Isaakius II Angelos, yang telah dijatuhkan dan dibutakan), memohon bantuan ke Eropa dan telah berhubungan dengan Tentara Salib. Alexios menawarkan penyatuan kembali gereja Romawi Timur dengan Roma, pembayaran 200.000 mark perak, dan bantuan-bantuan lainnya. Innosensius mengetahui rencana untuk mengalihkan Perang Salib ke Konstantinopel dan melarang serangan terhadap kota tersebut, tetapi surat paus baru tiba setelah armada telah meninggalkan Zara.
Tentara Salib tiba di Konstantinopel pada musim panas tahun 1203. Alexios III melarikan diri dari ibukota. Alexios Angelos naik takhta sebagai Alexios IV bersama dengan ayahnya yang buta, Isaakius. Sayangnya, Alexios IV dan Isaakius II tak mampu menepati janji mereka dan dijatuhkan oleh Alexios V. Tentara Salib lalu merebut Konstantinopel pada 13 April 1204. Konstantinopel kemudian dijarah selama tiga hari. Banyak ikon, relik, dan objek-objek lainnya di Konstantinopel, diangkut ke Eropa Barat. Menurut Choniates, prostitusi didirikan di takhta patriark. Saat Innosensius III mendengar perilaku Tentara Salib, ia hendak menghukum mereka, tetapi situasi sudah di luar kendali, terutama setelah legatusnya, yang atas inisiatifnya sendiri, membebaskan Tentara Salib dari tugas mereka untuk menaklukkan Tanah Suci. Ketika pemerintahan telah direstorasi, Tentara Salib dan Venesia menetapkan persetujuan mereka: Baldwin dari Flandria dipilih sebagai kaisar dan Thomas Morosini dari Venesia ditunjuk sebagai patriark. Maka berdirilah Kekaisaran Latin di Konstantinopel. Sementara itu, pengungsi-pengungsi Romawi Timur mendirikan negara mereka sendiri, dengan yang paling penting adalah Kekaisaran Nicea, Kekaisaran Trebizond, dan Kedespotan Epirus.
Quote:
Jatuhnya Romawi Timur
![[Belajar Sejarah] Kekaisaran Rowami Timur - Bizantium eps 2](https://s.kaskus.id/images/2013/11/13/5165539_20131113023625.jpg)
Kekaisaran dalam Pembuangan
Setelah Tentara Salib menjarah Konstantinopel tahun 1204, dua negara Romawi Timur berdiri: Kekaisaran Nicea dan Kedespotan Epirus. Negara ketiga, Kekaisaran Trebizond, didirikan oleh Alexios I dari Trebizond beberapa minggu sebelum penjarahan Konstantinopel. Di antara tiga negara ini, Epirus dan Niceamerupakan negara yang paling mungkin merebut kembali Konstantinopel. Kekaisaran Nicea terus berjuang untuk tetap bertahan, dan pada pertengahan abad ke-13 telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di Anatolia selatan. Melemahnya Kesultanan Rûm akibat serangan bangsa Mongol tahun 1242–43 memungkinkan para beylik dan ghazi untuk mendirikan kepangeranan mereka sendiri di Anatolia, sehingga melemahkan kekuasaan Romawi Timur di Asia Kecil. Akan tetapi, invasi Mongol juga memberi waktu bagi Nicea untuk mengalihkan perhatian pada Kekaisaran Latin.
lanjutannya di post 4 yaa gan

Diubah oleh ilikegame 13-11-2013 14:55
0
2.9K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan