Selasa, 12 November 2013 08:14 WIB
Rabiatun Drakel — HARIAN TERBIT

http://www.harianterbit.com/2013/11/...us-dari-india/

JAKARTA–Pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang pada kuartal III 2013 berada di angka 5,7 persen dan diprediksi hingga akhir tahun hanya bergeser sedikit menjadi 5,8 persen, ini menurut pengamat ekonomi Professor NYU Nouriel Roubini, lebih baik dibanding negara lain, India misalnya.

“Kondisi perekonomian Indonesia terbilang baik. Berbeda dengan krisis 1997-1998 dan 2008,”tutur Nouriel Roubini, kepada wartawan di sela-sela Mandiri Investment Forum”, di Grand Hyatt, kemarin.

Ia menambahkan, kondisi perbankan nasional yang merupakan roda pendorong perekonomian negara, saat ini masih terbilang kuat. Melengkapi pernyataan Nouriel Roubini, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan, pertumbuhan ekonomi sekarang sebenarnya mengantisipasi kondisi global.

Artinya pertumbuhan perekonomian Indonesia beberapa tahun belakangan ini cukup bagus, dan tidak terpengaruh oleh kondisi krisis ekonomi global.

Karenanya, mengantisipasi krisis selanjutnya, sudah benar kalau ekonomi domestik dalam hal penyaluran kredit diistirahatkan. Sehingga bila nanti terjadi krisis, ekonomi Indonesia tetap pada posisi sekarang atau turun dalam tingkat yang wajar.

Budi menambahkan, berdasarkan pengalaman yang pernah ada, Indonesia terbilang baik dalam merespon berbagai macam krisis yang mendera. Akibat pengalaman itu pemerintah dan para lembaga keuangan terus meningkatkan koordinasi yang ada.

Hal ini, lanjutnya, yang pada akhirnya menjadi sebuah bukti betapa kuat kondisi ekonomi Indonesia yang masih mencatatkan pertumbuhan tertinggi kedua diantara member G-20 setelah China.

Eonomi tahun ini jauh berbeda dengan krisis yang terjadi pada 1998 Satau 2008. Pada 2008, nilai tukar rupiah mencapai Rp12.500 dan pada 1998 jauh lebih tinggi dari itu sekitar Rp16.000-17.000 per dolar AS. “Apa sekarang akan seperti itu, saya pikir tidak,”tanya Budi.

Apalagi lanjutnya, Indonesia itu merupakan volatile country, volatile ekonomi, tapi belajar dari krisis yang pernah terjadi di tahun 1998-1999 Bank Mandiri akhirnya menjadi survive hingga sekarang.

Editor — Fenty Wardhany

komen ane: judulnya gak dibahas di isi berita yah?