Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengajukan dana hibah sebesar Rp 1,3 triliun ke DPRD Banten untuk APBD 2014. Apa respons DPRD?

"Nanti akan dibahas bersama-sama. Kalau memang itu untuk hal yang sangat penting, tentu bisa. Kalau tidak begitu penting, pastinya akan dicoret. Semua itu harus mengacu pada aturan yang berlaku, baik Permendagri maupun aturan lainnya," jelas Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin ketika dikonfirmasi detikcom melalui telepon, Selasa (12/11/2013).

Aeng menambahkan tahun depan ada hal penting seperti pembuatan jalan 'interchange' di Cikande, pemilu, dan Porprov. Semua itu diharapkan bisa terlaksana dengan baik.



Ketua Fraksi PDIP DPRD Banten FL Tri Satria Santosa mengaku setuju dana hibah. "Hibah juga buat masyarakat. Asal tepat sasaran saja," katanya.

Tri Satria menjelaskan disetujui atau tidak dana tersebut, akan ada pembahasan lebih lanjut. Dia mengaku belum mengetahui detail peruntukan dana tersebut.

Dana hibah muncul di RAPBD Banten 2014 dalam rapat paripurna DPRD Banten, Senin (11/11) kemarin. Di pos belanja tidak langsung tertulis belanja pegawai dianggarkan sebesar Rp 532 miliar dan belanja hibah Rp 1,367 triliun, termasuk di dalamnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp 1,046 trilun.

Selain itu ada belanja bantuan sosial sebesar Rp 91 miliar, belanja bagi hasil kabupaten/kota Rp 1,7 triliun, belanja bantuan keuangan ke kabupaten/kota, Pemerintah Desa dan partai politik Rp 155 miliar, dan belanja tidak terduga Rp 5 miliar. Dengan demikian, total belanja tidak langsung sebesar Rp 3,6 triliun.

[url]http://m.detik..com/news/read/2013/11/12/152529/2410743/10/atut-ajukan-dana-hibah-rp-13-triliun-ini-tanggapan-dprd-banten?991104topnews[/url]

bukannya mau berburuk sangka tapi mencurigakan