- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
Berubah Sifat Setelah Transplantasi Organ, Benarkah?
TS
adistyeppo
Berubah Sifat Setelah Transplantasi Organ, Benarkah?
Spoiler for no repost:
Selamat Dataaaaang di thread sederhana
lagi suka dengar cerita berbau kedokteran nih, yang menurut ane fenomenal adalah tentang transplantasi organ Mari disimak gan cerita-cerita yang ane kumpulin.
Spoiler for Transplantasi adalah.....:
Transplantasi organ adalah transplantasi atau pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak befungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat merupakan orang yang masih hidup ataupun telah meninggal.
benarkah seseorang yang pernah melakukan transplantasi akan berubah karakternya seperti pemilik organ sebelumnya? Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Puri Indah, Dr. Agus Sudiro Waspodo Sp.PD, KGEH mengatakan kalau hal ini tidak benar.
"Orang yang habis di transpalantasi itu biasanya adalah orang yang kecil kemungkinan hidupnya. Tapi tidak bisa dikatakan bahwa semangat hidupnya atau perubahan perilakunya akibat dari transplantasi atau organ pendonornya," kata Agus, seperti ditulis Senin (30/9/2013)
"Orang yang habis di transpalantasi itu biasanya adalah orang yang kecil kemungkinan hidupnya. Tapi tidak bisa dikatakan bahwa semangat hidupnya atau perubahan perilakunya akibat dari transplantasi atau organ pendonornya," kata Agus, seperti ditulis Senin (30/9/2013)
Spoiler for Cerita Organ Jantung yang di Transplantasi:
Lantas, bagaimana jika jantung yang ditransplantasi? Apakah akan terjadi perubahan sifat ataukah sekedar perubahan perasaan? Atau, sekedar dorongan-dorongan psikologis tertentu yang menyertainya? Dan bagaimana pula dengan orang yang mengalami sakit jantung, apakah akan terjadi ’penyakit hati’ secara psikologis?
Kebanyakan penyakit jantung bukan terjadi pada organ psikologisnya, melainkan pada organ mekaniknya. Misalnya, kerusakan klep alias katup jantung. Atau, penyempitan dan buntunya pembuluh darah. Atau, pembengkakan organ. Atau, ada perubahan tekanan darah. Jadi, bukan pada pusat getaran elektromagnetiknya.
Kebanyakan hanya berkisar pada jantung sebagai alat pompa darah. Sehingga perngaruhnya juga sangat mekanistik, tidak langsung pada perasaan si penderita. Kecuali, berupa rasa khawatir akan penyakitnya, sehingga menyebabkan tekanan darahnya meningkat.
Tentu sangat berbeda antara getaran mekanik dan getaran elektromagnetik. Getaran mekanik bisa dilihat mata karena bendanya bergerak-gerak. Tetapi, getaran elektromagnetik tidak kelihatan. Sumber getarannya berada pada tataran kulit atom. Yakni, berupa aliran dan getaran elektron. Sehingga karenanya muncul tegangan listrik yang tidak kelihatan, dan medan magnet yang juga tidak kelihatan. Gelombang elektromagnetik memang abstrak. Tetapi bisa dilacak posisi keberadaannya, sumbernya, dan efek maupun mekanisme kerjanya.
Ini mirip dengan sistem kerja hand phone, misalnya. Apakah kita bisa melihat sinyal gelombang elektromagnetiknya secara kasat mata? Tentu saja tidak bisa. Tetapi kita bisa mengukurnya dengan alat. Mengetahui besarannya, polanya, kualitasnya, informasi yang terkandung di dalamnya, bahkan lantas bisa memanfaatkan ataupun memanipulasinya. Jadi, kalau ditanya apakah ada gunanya memahami hal yang abstrak begini?Jawabnya: ohh, banyak sekali..! Justru karena para ahli memahami hal yang abstrak inilah, maka kita sekarang bisa memperoleh manfaat yang sangat besar pada handphone. Atau pun jaringan-jaringan komunikasi elektromagnetik lainnya, seperti internet ini.
Kasus yang lebih menarik adalah ketika jantung ditransplantasikan. Bukan yang hanya dicangkok sebagian seperti ganti katup jantung, melainkan yang seluruhnya. Ternyata, efeknya bisa sampai kepada perasaan si penderita. Saya sudah menulis ini panjang lebar di buku ’Heboh Spare-part Manusia’, tentang terjadinya anomali perasaan pada orang-orang yang jantungnya diganti. Baik yang diganti dengan jantung buatan, maupun yang diganti dengan jantung orang lain.
Pada pasien yang jantungnya diganti dengan mesin, ternyata mereka mengalami ’perasaan hampa’ di dalam jiwanya. Memang bukan sama sekali tidak berperasaan, atau terjadi perubahan sifat. Karena sebagaimana telah kita bahas di Note sebelumnya, pusat rasa itu sebenarnya memang berada di otak. Cuma, otak tidak bisa merasakannya. Baru bisa dirasakan setelah ditransfer ke jantung sebagai getaran. Sehingga muncul desiran di dalam dada.
Nah, pada orang yang jantungnya telah diganti dengan mesin, desiran perasaan itu tidak terjadi. Sehingga, tidak terasa adanya perbedaan antara sedih, gembira, marah, sabar, pada organ jantungnya. Karena, jantung buatan itu memang hanya didesain sebagai ’alat pompa’ darah belaka. Termasuk yang sudah diberi sensor elektronik terhadap aktifitas tubuh pun, efeknya hanya terbatas pada perubahan daya pompanya saja.
Tetapi, kasus yang terjadi pada orang yang menjalani transplantasi jantung dari manusia pendonor sangatlah menarik. Suatu ketika saya diundang berceramah di Singapura. Disela-sela acara, saya sempat berdiskusi dengan seorang kawan saya yang sedang kuliah S-3 di bidang Bioteknologi disana. Dia mengungkapkan kisah menarik yang terjadi pada kawannya setelah mengalami transplantasi jantung. Kawannya itu, tanpa sebab, sering merasakan dorongan untuk melakukan bunuh diri. Padahal, dia tidak merasa memiliki masalah apa pun yang menyebabkan ia harus bunuh diri.
Setelah beberapa kali ia curhat kepada kawan saya, maka kawan saya yang memang sedang mendalami Bioteknologi menyarankan agar sang kawan menelusuri asal-muasal jantung yang didonorkan kepadanya. Rupanya kawan saya curiga, jangan-jangan ada kaitannya dengan transplantasi jantung yang dijalaninya. Karena, dorongan itu memang sering muncul setelah menjalani transplantasi.
Sekian lama kemudian, sang kawan kembali menemui kawan saya sambil menceritakan hasil penelusurannya. Ternyata dugaan kawan saya benar. Bahwa dorongan bunuh diri yang muncul dalam perasaannya itu disebabkan oleh jantung yang dicangkokkan ke dalam dadanya. Kenapa bisa demikian? Si pasien itu memperoleh informasi yang benar-benar mengejutkannya, bahwa ternyata jantung yang didonorkan kepadanya itu berasal dari orang yang mati bunuh diri...!
Rupanya sel-sel jantungnya sudah terbiasa dengan getaran frekuensi bunuh diri dari pemilik sebelumnya. Karena, paparan yang terus menerus memang bisa mengaktifkan gen-gen yang tersimpan di dalam inti sel, menjadi semacam memori selular. Dan ketika jantung itu ditransplantasikan, ia masih membawa ’ingatan’ bunuh diri, yang kemudian sering muncul mengimbas ke pusat penginderaan di Otaknya.
Untunglah pikiran sadar dan rasional orang tersebut lebih kuat dari dorongan bunuh dirinya, sehingga ia tidak menurutinya. Cuma ia jadi merasa aneh sendiri, kenapa ada perasaan demikian yang muncul tiba-tiba tanpa ada alasan yang mendahuluinya...!?
Kebanyakan penyakit jantung bukan terjadi pada organ psikologisnya, melainkan pada organ mekaniknya. Misalnya, kerusakan klep alias katup jantung. Atau, penyempitan dan buntunya pembuluh darah. Atau, pembengkakan organ. Atau, ada perubahan tekanan darah. Jadi, bukan pada pusat getaran elektromagnetiknya.
Kebanyakan hanya berkisar pada jantung sebagai alat pompa darah. Sehingga perngaruhnya juga sangat mekanistik, tidak langsung pada perasaan si penderita. Kecuali, berupa rasa khawatir akan penyakitnya, sehingga menyebabkan tekanan darahnya meningkat.
Tentu sangat berbeda antara getaran mekanik dan getaran elektromagnetik. Getaran mekanik bisa dilihat mata karena bendanya bergerak-gerak. Tetapi, getaran elektromagnetik tidak kelihatan. Sumber getarannya berada pada tataran kulit atom. Yakni, berupa aliran dan getaran elektron. Sehingga karenanya muncul tegangan listrik yang tidak kelihatan, dan medan magnet yang juga tidak kelihatan. Gelombang elektromagnetik memang abstrak. Tetapi bisa dilacak posisi keberadaannya, sumbernya, dan efek maupun mekanisme kerjanya.
Ini mirip dengan sistem kerja hand phone, misalnya. Apakah kita bisa melihat sinyal gelombang elektromagnetiknya secara kasat mata? Tentu saja tidak bisa. Tetapi kita bisa mengukurnya dengan alat. Mengetahui besarannya, polanya, kualitasnya, informasi yang terkandung di dalamnya, bahkan lantas bisa memanfaatkan ataupun memanipulasinya. Jadi, kalau ditanya apakah ada gunanya memahami hal yang abstrak begini?Jawabnya: ohh, banyak sekali..! Justru karena para ahli memahami hal yang abstrak inilah, maka kita sekarang bisa memperoleh manfaat yang sangat besar pada handphone. Atau pun jaringan-jaringan komunikasi elektromagnetik lainnya, seperti internet ini.
Kasus yang lebih menarik adalah ketika jantung ditransplantasikan. Bukan yang hanya dicangkok sebagian seperti ganti katup jantung, melainkan yang seluruhnya. Ternyata, efeknya bisa sampai kepada perasaan si penderita. Saya sudah menulis ini panjang lebar di buku ’Heboh Spare-part Manusia’, tentang terjadinya anomali perasaan pada orang-orang yang jantungnya diganti. Baik yang diganti dengan jantung buatan, maupun yang diganti dengan jantung orang lain.
Pada pasien yang jantungnya diganti dengan mesin, ternyata mereka mengalami ’perasaan hampa’ di dalam jiwanya. Memang bukan sama sekali tidak berperasaan, atau terjadi perubahan sifat. Karena sebagaimana telah kita bahas di Note sebelumnya, pusat rasa itu sebenarnya memang berada di otak. Cuma, otak tidak bisa merasakannya. Baru bisa dirasakan setelah ditransfer ke jantung sebagai getaran. Sehingga muncul desiran di dalam dada.
Nah, pada orang yang jantungnya telah diganti dengan mesin, desiran perasaan itu tidak terjadi. Sehingga, tidak terasa adanya perbedaan antara sedih, gembira, marah, sabar, pada organ jantungnya. Karena, jantung buatan itu memang hanya didesain sebagai ’alat pompa’ darah belaka. Termasuk yang sudah diberi sensor elektronik terhadap aktifitas tubuh pun, efeknya hanya terbatas pada perubahan daya pompanya saja.
Tetapi, kasus yang terjadi pada orang yang menjalani transplantasi jantung dari manusia pendonor sangatlah menarik. Suatu ketika saya diundang berceramah di Singapura. Disela-sela acara, saya sempat berdiskusi dengan seorang kawan saya yang sedang kuliah S-3 di bidang Bioteknologi disana. Dia mengungkapkan kisah menarik yang terjadi pada kawannya setelah mengalami transplantasi jantung. Kawannya itu, tanpa sebab, sering merasakan dorongan untuk melakukan bunuh diri. Padahal, dia tidak merasa memiliki masalah apa pun yang menyebabkan ia harus bunuh diri.
Setelah beberapa kali ia curhat kepada kawan saya, maka kawan saya yang memang sedang mendalami Bioteknologi menyarankan agar sang kawan menelusuri asal-muasal jantung yang didonorkan kepadanya. Rupanya kawan saya curiga, jangan-jangan ada kaitannya dengan transplantasi jantung yang dijalaninya. Karena, dorongan itu memang sering muncul setelah menjalani transplantasi.
Sekian lama kemudian, sang kawan kembali menemui kawan saya sambil menceritakan hasil penelusurannya. Ternyata dugaan kawan saya benar. Bahwa dorongan bunuh diri yang muncul dalam perasaannya itu disebabkan oleh jantung yang dicangkokkan ke dalam dadanya. Kenapa bisa demikian? Si pasien itu memperoleh informasi yang benar-benar mengejutkannya, bahwa ternyata jantung yang didonorkan kepadanya itu berasal dari orang yang mati bunuh diri...!
Rupanya sel-sel jantungnya sudah terbiasa dengan getaran frekuensi bunuh diri dari pemilik sebelumnya. Karena, paparan yang terus menerus memang bisa mengaktifkan gen-gen yang tersimpan di dalam inti sel, menjadi semacam memori selular. Dan ketika jantung itu ditransplantasikan, ia masih membawa ’ingatan’ bunuh diri, yang kemudian sering muncul mengimbas ke pusat penginderaan di Otaknya.
Untunglah pikiran sadar dan rasional orang tersebut lebih kuat dari dorongan bunuh dirinya, sehingga ia tidak menurutinya. Cuma ia jadi merasa aneh sendiri, kenapa ada perasaan demikian yang muncul tiba-tiba tanpa ada alasan yang mendahuluinya...!?
Spoiler for Cerita dari Dahlan Iskan:
Liputan6.com, Jakarta : Sejumlah orang yang menerima organ mengaku mengalami perubahan sifat dari yang tadinya suka jadi tidak suka. Ternyata hal sama juga dialami Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang mengaku sikapnya berubah sejak dapat donor hati. ima tahun yang lalu (2007), Dahlan Iskan mendapatkan transplantasi hati dari seorang pemuda China berusia 21 tahun. Mungkin karena si pendonornya anak muda, Dahlan jadi bersemangat seperti anak muda sejak mendapatkan donor hati.
Belum lagi sejak ia mengalami kecelakaan pada Sabtu 5 Januari 2013, orang mengaitkannya dengan perilaku nekat yang mungkin hanya dilakukan oleh orang muda. Asal tahu saja, dalam kecelakaan itu, mobil Tucuxi yang dikendarai Dahlan di Magetan remnya tidak berfungsi saat di jalanan menurun.
Karena tak ingin menabrak mobil di jalanan yang bisa membahayakan nyawa orang lain, Dahlan lalu menabrakkan mobilnya ke tebing. Alhasil, mobil listrik ala Ferrari itu rusak berat di bagian mukanya. Hebatnya, Dahlan dan penumpang di sebelahnya selamat dan tak mengalami luka apa pun.
Gara-gara kasus itu, orang lalu mengaitkan perilaku Dahlan yang nekat seperti anak muda itu karena di tubuhnya ada organ hati orang muda.
"Saya tidak merasa ada perubahan kecuali lebih enerjik yang mungkin karena hati yang saya pakai waktu itu orang yang baru berumur 21 tahun (sekarang berarti si donor berumur 27 tahun)," kata Dahlan dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Rabu (9/1/2013).
Selain semakin semangat, mantan CEO Jawa Pos itu juga merasa uban yang tumbuh di kepalanya berkurang. Padahal, saat ini Dahlan berusia 61 tahun. Belum lagi tekstur rambutnya yang berubah dari kaku menjadi lemas.
"Rambut yang dulu besar-besar dan kaku (seperti rambut ayah) sekarang lemas dan kecil-kecil. Kalau dulu rambut putihnya sangat banyak sekarang hanya sebagian kecil. Selebihnya saya tidak merasa ada yang berubah," ujarnya.
Dahlan menjalani operasi transplantasi hati di Tianjin First Center Hospitan, China pada 6 Agustus 2007. Operasi itu dilakukan untuk mengganti organ hatinya yang sudah terkena sirosis dan kanker hati.
Usai operasi yang berlangsung 18 jam, fungsi hatinya mulai membaik. Bahkan hingga kini Dahlan bisa beraktifitas seperti layaknya orang sehat.
Dahlan Iskan pertama kali mengetahui sakit yang dideritanya itu setelah mengalami muntah darah. Ia langsung memeriksakan diri dan ternyata sirosis yang dideritanya sudah sangat parah.
Selain Dahlan, ternyata ada 7 pasien transplantasi organ tubuh di Inggris yang merasa sifatnya berubah. Seperti yang dialami Simon Cooper (29). Dulu ia pemuda sopan yang menjaga perkataannya, tapi usai menjalani transplantasi hati, Cooper menjadi sering sumpah serapah
Belum lagi sejak ia mengalami kecelakaan pada Sabtu 5 Januari 2013, orang mengaitkannya dengan perilaku nekat yang mungkin hanya dilakukan oleh orang muda. Asal tahu saja, dalam kecelakaan itu, mobil Tucuxi yang dikendarai Dahlan di Magetan remnya tidak berfungsi saat di jalanan menurun.
Karena tak ingin menabrak mobil di jalanan yang bisa membahayakan nyawa orang lain, Dahlan lalu menabrakkan mobilnya ke tebing. Alhasil, mobil listrik ala Ferrari itu rusak berat di bagian mukanya. Hebatnya, Dahlan dan penumpang di sebelahnya selamat dan tak mengalami luka apa pun.
Gara-gara kasus itu, orang lalu mengaitkan perilaku Dahlan yang nekat seperti anak muda itu karena di tubuhnya ada organ hati orang muda.
"Saya tidak merasa ada perubahan kecuali lebih enerjik yang mungkin karena hati yang saya pakai waktu itu orang yang baru berumur 21 tahun (sekarang berarti si donor berumur 27 tahun)," kata Dahlan dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Rabu (9/1/2013).
Selain semakin semangat, mantan CEO Jawa Pos itu juga merasa uban yang tumbuh di kepalanya berkurang. Padahal, saat ini Dahlan berusia 61 tahun. Belum lagi tekstur rambutnya yang berubah dari kaku menjadi lemas.
"Rambut yang dulu besar-besar dan kaku (seperti rambut ayah) sekarang lemas dan kecil-kecil. Kalau dulu rambut putihnya sangat banyak sekarang hanya sebagian kecil. Selebihnya saya tidak merasa ada yang berubah," ujarnya.
Dahlan menjalani operasi transplantasi hati di Tianjin First Center Hospitan, China pada 6 Agustus 2007. Operasi itu dilakukan untuk mengganti organ hatinya yang sudah terkena sirosis dan kanker hati.
Usai operasi yang berlangsung 18 jam, fungsi hatinya mulai membaik. Bahkan hingga kini Dahlan bisa beraktifitas seperti layaknya orang sehat.
Dahlan Iskan pertama kali mengetahui sakit yang dideritanya itu setelah mengalami muntah darah. Ia langsung memeriksakan diri dan ternyata sirosis yang dideritanya sudah sangat parah.
Selain Dahlan, ternyata ada 7 pasien transplantasi organ tubuh di Inggris yang merasa sifatnya berubah. Seperti yang dialami Simon Cooper (29). Dulu ia pemuda sopan yang menjaga perkataannya, tapi usai menjalani transplantasi hati, Cooper menjadi sering sumpah serapah
Spoiler for Cerita Lain:
Berikut 8 pasien transplantasi untuk melihat jika operasi itu bisa mengubah kehidupan dan kepribadian penerima donor.
1. Isabelle Dinoire (45 Tahun), berubah jadi tumbuh rambut di dagu setelah transplantasi wajah
Tujuh tahun lalu, Isabelle Dinoire menjadi orang pertama di dunia yang memiliki transplantasi wajah parsial. Ibu dua anak berusia 45 tahun itu mengatakan, operasi itu membuatnya bisa merasakan si pendonor hadir saat melihat dirinya di depan cermin.
"Saya orang yang sama, hanya wajah yang berbeda," jelas Isabelle.
"Ketika saya melihat ke cermin, saya melihat perpaduan kami berdua. Donor itu selalu ada bersama saya," ujarnya.
Namun, wanita dari dari Valenciennes di utara Prancis mengaku kesulitan menemukan dirinya seperti sebelum mengalami kecelakaan. Isabelle harus dioperasi setelah dimutilasi oleh anjing peliharaannya Labrador.
Anjing itu menganiayanya karena mencoba membangunkannya saat tidur di bawah pengaruh obat tidur dosis tinggi.
Meskipun Isabelle menegaskan bahwa kepribadiannya tidak berubah sejak transplantasi, namun ada yang berbeda dalam penampilannya.
Isabelle telah melihat beberapa perubahan 'warisan' fisik dari pendonornya, termasuk rambut baru yang tumbuh dari dagunya.
"Saya tidak pernah memilikinya. Kamu tahu apa yang jadi milikmu tapi ada saat yang sama, 'dia' hadir di sana. Saya membuatnya hidup tapi rambut ini adalah miliknya".
2. Simon Cooper (29), Berubah jadi gampang menyumpah serapah padahal dulunya sopan
Drummer profesional, Simon Cooper tawar menawar untuk mendapatkan transplantasi hatinya. Pria yang sangat sopan dari Enfield, Middlesex, menjadi berubah total.
"Saya sebelumnya tidak pernah menyumpahi," ujar Cooper.
"Saya memiliki cystic fibrosis jadi saya selalu tahu ketika saatnya akan tiba saya membutuhkan hati yang baru".
"Ketika saya berumur 16 tahun, saya merasa ditempatkan pada daftar tunggu transplantasi".
"Setelah dua bulan, saya mendapat telepon dari Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, memberitahu saya untuk mengemas tas saya karena mereka telah menerima sebuah yang cocok".
"Itu seorang gadis berusia 18 tahun tapi saya tidak pernah berpikir tentangnya. Saya hanya bersyukur memiliki hati yang baru".
"Saya tahu ada kemungkinan tubuh saya menolaknya tapi saya punya harapan tinggi kalau itu akan baik-baik saja. Meskipun saya tidak nyaman setelah operasi 9 jam. Saya merasa lebih atau kurang normal, setidaknya ketika saya mengeluarkan daftar panjang sumpah serapah untuk menggambarkan rasa sakit saya".
"Sebelumnya saya tidak pernah menyumpah. Ibuku Angela menekankan pentingnya sopan santun kepada saya, jadi dia kaget. Begitu juga saya. Dia menganggap itu akibat obat penghilang rasa sakit. Namun beberapa minggu kemudian, saya masih bersumpah dengan kata-kata yang lain".
"Ibu bilang, dia membaca bahwa transplantasi organ bisa mengubah kepribadian Anda. Saya pikir itu terjadi padaku. Dan 13 tahun kemudian, saya masih tidak bisa mengendalikan lidahku. Untungnya, hal itu tidak mempengaruhi pekerjaan saya atau kehidupan cinta saya. Tapi itu tidak membuat saya ertanya-tanya tentang gadis yang menyelamatkan hidup saya".
3. Henry Kimbel (26 Tahun), berubah jadi suka minum-minum beer, padahal dulu tidak suka
Sebelum ia mendapat ginjal baru, Henry Kimbell membenci yang pahit. Tapi sekarang minuman pilihan pria berusia 26 tahun dari Battersea, London, seleranya jadi berubah.
"Saya pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah dengan ginjal saya ketika saya berumur 15 tahun. Saya melihat darah dalam urine saya. Jadi ibuku Maureen bergegas mengajak saya ke dokter".
"Saya selalu menghindari beer".
Dan hasil tes menunjukkan kalau Henry mengalami penyakit Dense Deposit, kondisi ginjal genetik yang langka dan dokter bilang saya perlu ginjal baru".
Pada usia 17 tahun, Henry menderita gagal ginjal dan menunggu untuk ginjal baru. Ayahnya ternyata memiliki ginjal yang cocok sehingga keduanya menjalani operasi tiga jam.
"Rasanya aneh memiliki ginjal ayah saya dalam tubuh saya, tapi saya berharap bisa hidup seperti remaja normal".
Sayangnya, tubuh Henry menolak. Tujuh tahun setelah operasi pertama, Henry harus menjalani transplantasi kedua di Rumah Sakit Guy di London.
"Kali ini, saya tidak tahu siapa donor. Saya tidak memikirkannya. Sampai saya mulai keinginan dengan beer".
"Saya menjauhi dari beer. Saya pikir itu busuk. Jadi saya pikir aneh ketika saya benar-benar menginginkan setengah liter.
"Saya minum sekitar 12 liter setiap minggu dan sekarang saya membelinya sebagai bagian dari toko lokal saya. Saya jarang minum apa pun".
4. Sharron Coghlan (45 Tahun), selera dan hobinya berubah setelah donor ginjal
Ibu tiga anak Sharron Coghlan, dari Luton, menjalani transplantasi ginjal pada tahun lalu. Sejak itu, seleranya dalam makanan, buku, dan film telah berubah secara radikal.
"Saya menemukan saya membutuhkan transplantasi ginjal pada 2010".
"Tidak seperti banyak pasien, saya hanya menunggu enam minggu sebelum panggilan datang. Saya diberi ginjal dari seorang pria 22 tahun yang telah meninggal dalam kecelakaan. Saya merasa diberkati".
"Ketika pulih, saya menyadari saya akan mewarisi beberapa yang disukai pendonor dan tidak disukai. Saya menyukai film wanita dan buku, saya tiba-tiba tidak bisa dengannya. Sebaliknya, saya mulai membaca buku-buku biografi dan sejarah perang. Saya tampak lebih jantan".
"Sebelum operasi saya menyukai seafood. Sekarang pikiran itu membuat saya sakit. Sebaliknya, saya mendambakan roti mustard, cokelat dan keju".
5. Shaun Bird (52 tahun), berubah jadi senang masak setelah transplantasi jantung
Shaun Bird, pria dari York, melakukan transplantasi jantung pada Agustus tahun lalu. Sejak itu ia jadi senang memasak.
"Beberapa bulan yang lalu Anda tidak akan pernah melihat saya di dapur, apalagi memasak makan keluarga".
"Saya membenci memasak". "Selama tiga tahun, saya menjadi orang yang sangat sakit. Saya didiagnosa mengalami small vessel syndrome, sebuah kondisi yang menghambat pembuluh jantung dan menunggu transplantasi jantung.
"Tapi Agustus lalu doa-doa saya terjawab ketika saya mendapat panggilan untuk memberitahu saya bahwa mereka telah menemukan jantung".
"Sejak saat itu hidup saya berbalik. Aku sudah keluar dari rumah sakit dalam dua minggu dan saya menjadi orang yang baru - saya senang, sehat, dan untuk beberapa alasan telah menemukan bakat baru untuk memasak".
"Saya dulu benci memasak. Berkat donor organ, saya tidak hanya sehat tapi aku sudah belajar untuk memasak. Mereka telah memberi saya hidup saya kembali".
6. Bill Wohl (64 tahun), berubah jadi senang olahraga setelah transplantasi jantung
Bill Wohl, pebisnis dari Arizona, Amerika Serikat, mengaku gemuk, stres, dan terlalu banyak bekerja sebelum mendapat serangan jantung yang hampir membunuhnya.
Ia mendapat transplantasi dari stuntman Hollywood.
Setelah menerima transplantasi itu, Bill memenangkan 28 medali emas dari berbagai pertandingan seperti berenang, sepeda, dan lari.
Ia sering mengalahkan atlet yang jauh lebih muda. Ia juga sering menemukan dirinya menangis karena kata-kata di Your Love Is King, penyanyi soul Sade, yang belum pernah didengarnya sebelum operasi.
Bill mengetahui pendonornya adalah Brady Michaels, yang meninggal diusia 36 tahun dalam kecelakaan saat melakukan adegan dari saudara Brady, Chris. Bill menyadari mungkin ia mewarisi kepribadian Brady.
Chris menunjukkan foto-foto Brady dan terlihat Brady pria macho yang menarik dan penggemar Sade.
"Orang-orang berpikir aku sudah menjadi lebih sensitif. Apakah ini bagian yang sangat nyata dari Brady, yang tinggal dalam diriku sekarang?".
7. Sonny Graham ( 69 tahun), bunuh diri setelah dapat donor jantung dari pendonor yang bunuh diri
Pria berusia dari Georgia, Amerika Serikat, itu bunuh diri dengan pistol setelah menerima jantung dari korban bunuh diri yang meninggal dengan cara yang sama.
Sonny bahagia dengan pernikahannya dan kematiannya tanpa ada peringatan apa pun. Dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda aneh karena depresi atau tidak bahagia.
Ia ditemukan di garasi pada April 2008, setelah menembakkan pistol ke lehernya.
Tindakan Sonny ini bisa dikaitkan dengan donor jantung yang diterimanya.
12 Tahun sebelum menerima jantungd ari Terry Cottle,, 33 yang menembak dirinya sendiri dalam keadaan yang identik.
Dan kejadian semakin aneh, janda Sonny, Cheryl (39 tahun) sebelumnya menikah dengan Terry.
Cerita ini mencerminkan film pada 2003, 21 Grams, di mana Sean Penn bermain sebagi pasien jantung yang terobsesi dengan janda yang memberikan jantungnya.
Sonny menemukan identitas donor dan mulai menulis untuk Cheryl. Akhirnya keduanya bertemu dan saling jatuh cinta.
Sonny mengatakan kepada sebuah surat kabar lokal: "Ketika saya pertama kali bertemu Cheryl, saya hanya menatap. Saya merasa seperti telah mengenalnya selama bertahun-tahun. Saya tidak bisa melepaskan mata saya darinya".
Setelah serangan jantung pada tahun 1995, dokter memberinya waktu kurang dari enam bulan untuk hidup ketika ia ditawari hati Terry.(
1. Isabelle Dinoire (45 Tahun), berubah jadi tumbuh rambut di dagu setelah transplantasi wajah
Tujuh tahun lalu, Isabelle Dinoire menjadi orang pertama di dunia yang memiliki transplantasi wajah parsial. Ibu dua anak berusia 45 tahun itu mengatakan, operasi itu membuatnya bisa merasakan si pendonor hadir saat melihat dirinya di depan cermin.
"Saya orang yang sama, hanya wajah yang berbeda," jelas Isabelle.
"Ketika saya melihat ke cermin, saya melihat perpaduan kami berdua. Donor itu selalu ada bersama saya," ujarnya.
Namun, wanita dari dari Valenciennes di utara Prancis mengaku kesulitan menemukan dirinya seperti sebelum mengalami kecelakaan. Isabelle harus dioperasi setelah dimutilasi oleh anjing peliharaannya Labrador.
Anjing itu menganiayanya karena mencoba membangunkannya saat tidur di bawah pengaruh obat tidur dosis tinggi.
Meskipun Isabelle menegaskan bahwa kepribadiannya tidak berubah sejak transplantasi, namun ada yang berbeda dalam penampilannya.
Isabelle telah melihat beberapa perubahan 'warisan' fisik dari pendonornya, termasuk rambut baru yang tumbuh dari dagunya.
"Saya tidak pernah memilikinya. Kamu tahu apa yang jadi milikmu tapi ada saat yang sama, 'dia' hadir di sana. Saya membuatnya hidup tapi rambut ini adalah miliknya".
2. Simon Cooper (29), Berubah jadi gampang menyumpah serapah padahal dulunya sopan
Drummer profesional, Simon Cooper tawar menawar untuk mendapatkan transplantasi hatinya. Pria yang sangat sopan dari Enfield, Middlesex, menjadi berubah total.
"Saya sebelumnya tidak pernah menyumpahi," ujar Cooper.
"Saya memiliki cystic fibrosis jadi saya selalu tahu ketika saatnya akan tiba saya membutuhkan hati yang baru".
"Ketika saya berumur 16 tahun, saya merasa ditempatkan pada daftar tunggu transplantasi".
"Setelah dua bulan, saya mendapat telepon dari Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, memberitahu saya untuk mengemas tas saya karena mereka telah menerima sebuah yang cocok".
"Itu seorang gadis berusia 18 tahun tapi saya tidak pernah berpikir tentangnya. Saya hanya bersyukur memiliki hati yang baru".
"Saya tahu ada kemungkinan tubuh saya menolaknya tapi saya punya harapan tinggi kalau itu akan baik-baik saja. Meskipun saya tidak nyaman setelah operasi 9 jam. Saya merasa lebih atau kurang normal, setidaknya ketika saya mengeluarkan daftar panjang sumpah serapah untuk menggambarkan rasa sakit saya".
"Sebelumnya saya tidak pernah menyumpah. Ibuku Angela menekankan pentingnya sopan santun kepada saya, jadi dia kaget. Begitu juga saya. Dia menganggap itu akibat obat penghilang rasa sakit. Namun beberapa minggu kemudian, saya masih bersumpah dengan kata-kata yang lain".
"Ibu bilang, dia membaca bahwa transplantasi organ bisa mengubah kepribadian Anda. Saya pikir itu terjadi padaku. Dan 13 tahun kemudian, saya masih tidak bisa mengendalikan lidahku. Untungnya, hal itu tidak mempengaruhi pekerjaan saya atau kehidupan cinta saya. Tapi itu tidak membuat saya ertanya-tanya tentang gadis yang menyelamatkan hidup saya".
3. Henry Kimbel (26 Tahun), berubah jadi suka minum-minum beer, padahal dulu tidak suka
Sebelum ia mendapat ginjal baru, Henry Kimbell membenci yang pahit. Tapi sekarang minuman pilihan pria berusia 26 tahun dari Battersea, London, seleranya jadi berubah.
"Saya pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah dengan ginjal saya ketika saya berumur 15 tahun. Saya melihat darah dalam urine saya. Jadi ibuku Maureen bergegas mengajak saya ke dokter".
"Saya selalu menghindari beer".
Dan hasil tes menunjukkan kalau Henry mengalami penyakit Dense Deposit, kondisi ginjal genetik yang langka dan dokter bilang saya perlu ginjal baru".
Pada usia 17 tahun, Henry menderita gagal ginjal dan menunggu untuk ginjal baru. Ayahnya ternyata memiliki ginjal yang cocok sehingga keduanya menjalani operasi tiga jam.
"Rasanya aneh memiliki ginjal ayah saya dalam tubuh saya, tapi saya berharap bisa hidup seperti remaja normal".
Sayangnya, tubuh Henry menolak. Tujuh tahun setelah operasi pertama, Henry harus menjalani transplantasi kedua di Rumah Sakit Guy di London.
"Kali ini, saya tidak tahu siapa donor. Saya tidak memikirkannya. Sampai saya mulai keinginan dengan beer".
"Saya menjauhi dari beer. Saya pikir itu busuk. Jadi saya pikir aneh ketika saya benar-benar menginginkan setengah liter.
"Saya minum sekitar 12 liter setiap minggu dan sekarang saya membelinya sebagai bagian dari toko lokal saya. Saya jarang minum apa pun".
4. Sharron Coghlan (45 Tahun), selera dan hobinya berubah setelah donor ginjal
Ibu tiga anak Sharron Coghlan, dari Luton, menjalani transplantasi ginjal pada tahun lalu. Sejak itu, seleranya dalam makanan, buku, dan film telah berubah secara radikal.
"Saya menemukan saya membutuhkan transplantasi ginjal pada 2010".
"Tidak seperti banyak pasien, saya hanya menunggu enam minggu sebelum panggilan datang. Saya diberi ginjal dari seorang pria 22 tahun yang telah meninggal dalam kecelakaan. Saya merasa diberkati".
"Ketika pulih, saya menyadari saya akan mewarisi beberapa yang disukai pendonor dan tidak disukai. Saya menyukai film wanita dan buku, saya tiba-tiba tidak bisa dengannya. Sebaliknya, saya mulai membaca buku-buku biografi dan sejarah perang. Saya tampak lebih jantan".
"Sebelum operasi saya menyukai seafood. Sekarang pikiran itu membuat saya sakit. Sebaliknya, saya mendambakan roti mustard, cokelat dan keju".
5. Shaun Bird (52 tahun), berubah jadi senang masak setelah transplantasi jantung
Shaun Bird, pria dari York, melakukan transplantasi jantung pada Agustus tahun lalu. Sejak itu ia jadi senang memasak.
"Beberapa bulan yang lalu Anda tidak akan pernah melihat saya di dapur, apalagi memasak makan keluarga".
"Saya membenci memasak". "Selama tiga tahun, saya menjadi orang yang sangat sakit. Saya didiagnosa mengalami small vessel syndrome, sebuah kondisi yang menghambat pembuluh jantung dan menunggu transplantasi jantung.
"Tapi Agustus lalu doa-doa saya terjawab ketika saya mendapat panggilan untuk memberitahu saya bahwa mereka telah menemukan jantung".
"Sejak saat itu hidup saya berbalik. Aku sudah keluar dari rumah sakit dalam dua minggu dan saya menjadi orang yang baru - saya senang, sehat, dan untuk beberapa alasan telah menemukan bakat baru untuk memasak".
"Saya dulu benci memasak. Berkat donor organ, saya tidak hanya sehat tapi aku sudah belajar untuk memasak. Mereka telah memberi saya hidup saya kembali".
6. Bill Wohl (64 tahun), berubah jadi senang olahraga setelah transplantasi jantung
Bill Wohl, pebisnis dari Arizona, Amerika Serikat, mengaku gemuk, stres, dan terlalu banyak bekerja sebelum mendapat serangan jantung yang hampir membunuhnya.
Ia mendapat transplantasi dari stuntman Hollywood.
Setelah menerima transplantasi itu, Bill memenangkan 28 medali emas dari berbagai pertandingan seperti berenang, sepeda, dan lari.
Ia sering mengalahkan atlet yang jauh lebih muda. Ia juga sering menemukan dirinya menangis karena kata-kata di Your Love Is King, penyanyi soul Sade, yang belum pernah didengarnya sebelum operasi.
Bill mengetahui pendonornya adalah Brady Michaels, yang meninggal diusia 36 tahun dalam kecelakaan saat melakukan adegan dari saudara Brady, Chris. Bill menyadari mungkin ia mewarisi kepribadian Brady.
Chris menunjukkan foto-foto Brady dan terlihat Brady pria macho yang menarik dan penggemar Sade.
"Orang-orang berpikir aku sudah menjadi lebih sensitif. Apakah ini bagian yang sangat nyata dari Brady, yang tinggal dalam diriku sekarang?".
7. Sonny Graham ( 69 tahun), bunuh diri setelah dapat donor jantung dari pendonor yang bunuh diri
Pria berusia dari Georgia, Amerika Serikat, itu bunuh diri dengan pistol setelah menerima jantung dari korban bunuh diri yang meninggal dengan cara yang sama.
Sonny bahagia dengan pernikahannya dan kematiannya tanpa ada peringatan apa pun. Dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda aneh karena depresi atau tidak bahagia.
Ia ditemukan di garasi pada April 2008, setelah menembakkan pistol ke lehernya.
Tindakan Sonny ini bisa dikaitkan dengan donor jantung yang diterimanya.
12 Tahun sebelum menerima jantungd ari Terry Cottle,, 33 yang menembak dirinya sendiri dalam keadaan yang identik.
Dan kejadian semakin aneh, janda Sonny, Cheryl (39 tahun) sebelumnya menikah dengan Terry.
Cerita ini mencerminkan film pada 2003, 21 Grams, di mana Sean Penn bermain sebagi pasien jantung yang terobsesi dengan janda yang memberikan jantungnya.
Sonny menemukan identitas donor dan mulai menulis untuk Cheryl. Akhirnya keduanya bertemu dan saling jatuh cinta.
Sonny mengatakan kepada sebuah surat kabar lokal: "Ketika saya pertama kali bertemu Cheryl, saya hanya menatap. Saya merasa seperti telah mengenalnya selama bertahun-tahun. Saya tidak bisa melepaskan mata saya darinya".
Setelah serangan jantung pada tahun 1995, dokter memberinya waktu kurang dari enam bulan untuk hidup ketika ia ditawari hati Terry.(
Spoiler for sumber:
Quote:
http://health.liputan6.com/read/4837...pat-donor-hati http://health.liputan6.com/read/4834...ma-donor-organ
Bagaimana menurut agan semua? ini benar terjadi atau cuma gosip...? Ada yang bisa jelaskan secara ilmu kedokteran ga?
ada agan yang pernah transplantasi? mohon sharenya donk..lagi suka banget sama mitos/cerita transplantasi organ ini
Diubah oleh adistyeppo 12-11-2013 07:05
anasabila memberi reputasi
1
8K
Kutip
23
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan