- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
HOT News!!! Di Bali Sekarang Ada Miniatur Nusantara (Gak Masuk Nyesel Gan)
TS
agungkrisna20
HOT News!!! Di Bali Sekarang Ada Miniatur Nusantara (Gak Masuk Nyesel Gan)
Selamat Malam Gan
Selamat Datang di Thread Pertama ane
Sebelumnya & gan
Semoga gak
Ane sebagai warga Bali baru tau kalau ada miniatur budaya kayak TMII
Jadi gak jauh - jauh lagi kalau mau liat miniatur Nusantara
KASKUSER yang baik pasti meninggalkan komen yang bermutu
Sumber : News
Selamat Datang di Thread Pertama ane
Sebelumnya & gan
Semoga gak
Spoiler for Taman Nusa Representasikan Budaya Nusantara:
Gianyar (Antara Bali) - Pulau
Dewata semakin menarik sebagai
detinasi wisata favorit dengan
dibukanya Taman Nusa yang
merepretansikan adat dan budaya Nusantara
sekaligus sebagai ajang edukasi bagi masyarakat
luas.
Sebagai miniatur budaya Indonesia, Taman Nusa
mampu menghadirkan perkampungan budaya
Nusantara lengkap dengan adat-istiadatnya yang
dipadu dengan pemandangan alam Pulau Dewata. Di
Taman Nusa terdapat replika rumah adat berbagai
daerah. Di setiap anjungan rumah adat itu,
pengunjung dapat suguhan tari-tarian tradisional
dari berbagai etnis budaya bangsa Indonesia.
Taman Nusa juga menyimpan replika benda-benda
peninggalan masa prasejarah, mulai dari peralatan
rumah tangga hingga peralatan pertanian yang
terbuat dari batu dan perunggu. Pengunjung seakan
hidup pada masa lampau dengan suasana alam
yang berbatuan karena di dalam Taman Nusa juga
terdapat gua.
Bagi yang ingin mengetahui sejarah berdirinya
Republik Indonesia, pengunjung dapat mendatangi
areal patung Soekarno dan Mohammad Hatta yang
membacakan naskah proklamasi Kemerdekaan RI.
Perjalanan bangsa menjelang masa kemerdekaan
dapat dilihat melalui diorama yang memberikan
kesan kepada pengunjung seakan-akan berada pada
situasi sesungguhnya. Selanjutnya pengunjung bisa
mengikuti dinamika perjalanan bangsa Indonesia dari
waktu ke waktu di tempat itu.
Untuk memenuhi keinginan pengunjung yang haus
akan ilmu pengetahuan dan budaya, Taman Nusa
juga melengkapinya dengan Museum Etnografi yang
menyimpan replika benda-benda budaya Nusantara,
Museum
Wayang, dan Museum Kain. Terdapat juga
perpustakaan dengan koleksi buku-buku arstitektur
bangunan khas Nusantara sesuai falsafah dan
budaya bangsa.
Direktur Utama PT Taman Nusa, Ir Santoso
Senangsyah, berharap objek wisata yang
dikembangkannya itu menjadi tolok ukur Bali sebagai
destinasi wisata primadona yang komperehensif
menggambarkan adat dan budaya bangsa Indonesia.
Impian itu juga diwujudkan Santoso dengan
membangun replika Candi Borobudur yang pernah
masuk jajaran tujuh keajaiban dunia. Untuk
membuat replika candi tiga lantai berukuran 400
meter persegi di Taman Nusa, Santoso
mendatangkan seniman dari Muntilan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, agar replika itu memiliki
aura yang seperti aslinya. Pengunjung dapat menaiki
dan menikmati relief di setiap dinding candi.
"Dengan adanya miniatur budaya Indonesia, Taman
Nusa dapat menjadi jendela bagi dunia sebagai
sarana pendidikan dan pelestarian budaya bangsa
secara terpadu. Taman Nusa diangkat dari
keanekaragaman kepulauan yang dimiliki Indonesia
yang unik," ujarnya didampingi Humas PT Taman
Nusa I Gusti Panca Buana Karya.
Sekitar 60 persen tenaga kerja Taman Nusa
merupakan warga Kabupaten Gianyar. "Cita-cita
kami adalah menciptakan lapangan kerja baru di
Kabupaten Gianyar," kata pria kelahiran Jambi 72
tahun silam.
Fasilitas dan Lokasi
Taman Nusa berdiri di atas lahan seluas 15 hektare
di Dusun Adat Blahpane, Desa Sidan, Kabupaten
Gianyar, yang berjarak sekitar 30 kilometer arah
timur laut Kota Denpasar. Objek wisata tersebut
membentang dari utara ke selatan sepanjang 600
meter.
Taman Nusa dilengkapi dengan berbagai fasilitas, di
antaranya VIP lounge, mushola, auditorium yang
mampu menampung 250 tempat duduk, dan restoran
Royal Sidan yang menawarkan menu internasional.
Restoran dua lantai itu mampu menampung 280
pengunjung.
Selain itu Taman Nusa juga menawarkan menu
pilihan khas Nusantara di restoran Dapur Nusa
berkapasitas 160 orang di "ground floor", 60 orang
di ruang terbuka (outdoor), dan 400 orang di "upper
floor". Di Dapur Nusa juga terdapat kafetaria yang
menyajikan menu khas sendiri-sendiri, seperti
Maluku Cafe, Toraja Cafe, Palembang Cafe, Riau
Cafe, dan Jawa Cafe.
Areal parkir Taman Nusa mampu menampung 30
unit bus dan 25 unit mobil serta sejumlah kendaraan
roda dua.
Untuk menuju lokasi Taman Nusa dapat melalui dua
arah. Dari arah Bandara Internasional Ngurah Rai,
pengunjung bisa melalui Jalan Bypass Ngurah Rai
menuju Jalan Bypass Ida Bagus Mantra. Kemudian
sesampai di perempatan Pantai Lebih, Kabupaten
Gianyar, pengunjung belok arah ke kiri sampai
menemukan Lapangan Astina untuk selanjutnya
belok ke kanan menuju Banjar Blahpane.
Sementara dari arah Pasar Seni Sukawati,
pengunjung dapat langsung menuju Patung Bayi lalu
belok ke kanan sampai menemukan Lapangan
Astina, Gianyar. Dari Lapangan Astina pengunjung
berjalan lurus sekitar 1,5 kilometer menuju lokasi
dengan mengikuti petunjuk jalan menuju Kabupaten
Bangli.
Sesampainya di Taman Nusa, pengunjung mendapat
panduan dari petugas. Dari lokasi parkir kendaraan,
Taman Nusa menawarkan fasilitas gratis berupa
transportasi "buggy" sejenis "city car" berenergi
listrik yang mampu mengangkut lima orang.
Taman Nusa juga memberikan fasilitas khusus
kepada penyandang cacat (difabel) dari areal parkir
menuju objek wisata tersebut. Di areal parkir
dilengkapi dengan 60 loker dan tempat beristirahat
bagi pengemudi. (M038)
Dewata semakin menarik sebagai
detinasi wisata favorit dengan
dibukanya Taman Nusa yang
merepretansikan adat dan budaya Nusantara
sekaligus sebagai ajang edukasi bagi masyarakat
luas.
Sebagai miniatur budaya Indonesia, Taman Nusa
mampu menghadirkan perkampungan budaya
Nusantara lengkap dengan adat-istiadatnya yang
dipadu dengan pemandangan alam Pulau Dewata. Di
Taman Nusa terdapat replika rumah adat berbagai
daerah. Di setiap anjungan rumah adat itu,
pengunjung dapat suguhan tari-tarian tradisional
dari berbagai etnis budaya bangsa Indonesia.
Taman Nusa juga menyimpan replika benda-benda
peninggalan masa prasejarah, mulai dari peralatan
rumah tangga hingga peralatan pertanian yang
terbuat dari batu dan perunggu. Pengunjung seakan
hidup pada masa lampau dengan suasana alam
yang berbatuan karena di dalam Taman Nusa juga
terdapat gua.
Bagi yang ingin mengetahui sejarah berdirinya
Republik Indonesia, pengunjung dapat mendatangi
areal patung Soekarno dan Mohammad Hatta yang
membacakan naskah proklamasi Kemerdekaan RI.
Perjalanan bangsa menjelang masa kemerdekaan
dapat dilihat melalui diorama yang memberikan
kesan kepada pengunjung seakan-akan berada pada
situasi sesungguhnya. Selanjutnya pengunjung bisa
mengikuti dinamika perjalanan bangsa Indonesia dari
waktu ke waktu di tempat itu.
Untuk memenuhi keinginan pengunjung yang haus
akan ilmu pengetahuan dan budaya, Taman Nusa
juga melengkapinya dengan Museum Etnografi yang
menyimpan replika benda-benda budaya Nusantara,
Museum
Wayang, dan Museum Kain. Terdapat juga
perpustakaan dengan koleksi buku-buku arstitektur
bangunan khas Nusantara sesuai falsafah dan
budaya bangsa.
Direktur Utama PT Taman Nusa, Ir Santoso
Senangsyah, berharap objek wisata yang
dikembangkannya itu menjadi tolok ukur Bali sebagai
destinasi wisata primadona yang komperehensif
menggambarkan adat dan budaya bangsa Indonesia.
Impian itu juga diwujudkan Santoso dengan
membangun replika Candi Borobudur yang pernah
masuk jajaran tujuh keajaiban dunia. Untuk
membuat replika candi tiga lantai berukuran 400
meter persegi di Taman Nusa, Santoso
mendatangkan seniman dari Muntilan, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, agar replika itu memiliki
aura yang seperti aslinya. Pengunjung dapat menaiki
dan menikmati relief di setiap dinding candi.
"Dengan adanya miniatur budaya Indonesia, Taman
Nusa dapat menjadi jendela bagi dunia sebagai
sarana pendidikan dan pelestarian budaya bangsa
secara terpadu. Taman Nusa diangkat dari
keanekaragaman kepulauan yang dimiliki Indonesia
yang unik," ujarnya didampingi Humas PT Taman
Nusa I Gusti Panca Buana Karya.
Sekitar 60 persen tenaga kerja Taman Nusa
merupakan warga Kabupaten Gianyar. "Cita-cita
kami adalah menciptakan lapangan kerja baru di
Kabupaten Gianyar," kata pria kelahiran Jambi 72
tahun silam.
Fasilitas dan Lokasi
Taman Nusa berdiri di atas lahan seluas 15 hektare
di Dusun Adat Blahpane, Desa Sidan, Kabupaten
Gianyar, yang berjarak sekitar 30 kilometer arah
timur laut Kota Denpasar. Objek wisata tersebut
membentang dari utara ke selatan sepanjang 600
meter.
Taman Nusa dilengkapi dengan berbagai fasilitas, di
antaranya VIP lounge, mushola, auditorium yang
mampu menampung 250 tempat duduk, dan restoran
Royal Sidan yang menawarkan menu internasional.
Restoran dua lantai itu mampu menampung 280
pengunjung.
Selain itu Taman Nusa juga menawarkan menu
pilihan khas Nusantara di restoran Dapur Nusa
berkapasitas 160 orang di "ground floor", 60 orang
di ruang terbuka (outdoor), dan 400 orang di "upper
floor". Di Dapur Nusa juga terdapat kafetaria yang
menyajikan menu khas sendiri-sendiri, seperti
Maluku Cafe, Toraja Cafe, Palembang Cafe, Riau
Cafe, dan Jawa Cafe.
Areal parkir Taman Nusa mampu menampung 30
unit bus dan 25 unit mobil serta sejumlah kendaraan
roda dua.
Untuk menuju lokasi Taman Nusa dapat melalui dua
arah. Dari arah Bandara Internasional Ngurah Rai,
pengunjung bisa melalui Jalan Bypass Ngurah Rai
menuju Jalan Bypass Ida Bagus Mantra. Kemudian
sesampai di perempatan Pantai Lebih, Kabupaten
Gianyar, pengunjung belok arah ke kiri sampai
menemukan Lapangan Astina untuk selanjutnya
belok ke kanan menuju Banjar Blahpane.
Sementara dari arah Pasar Seni Sukawati,
pengunjung dapat langsung menuju Patung Bayi lalu
belok ke kanan sampai menemukan Lapangan
Astina, Gianyar. Dari Lapangan Astina pengunjung
berjalan lurus sekitar 1,5 kilometer menuju lokasi
dengan mengikuti petunjuk jalan menuju Kabupaten
Bangli.
Sesampainya di Taman Nusa, pengunjung mendapat
panduan dari petugas. Dari lokasi parkir kendaraan,
Taman Nusa menawarkan fasilitas gratis berupa
transportasi "buggy" sejenis "city car" berenergi
listrik yang mampu mengangkut lima orang.
Taman Nusa juga memberikan fasilitas khusus
kepada penyandang cacat (difabel) dari areal parkir
menuju objek wisata tersebut. Di areal parkir
dilengkapi dengan 60 loker dan tempat beristirahat
bagi pengemudi. (M038)
Spoiler for Pict:
Ane sebagai warga Bali baru tau kalau ada miniatur budaya kayak TMII
Jadi gak jauh - jauh lagi kalau mau liat miniatur Nusantara
KASKUSER yang baik pasti meninggalkan komen yang bermutu
Sumber : News
0
2.9K
Kutip
26
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan