- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perjalanan Menteri BUMN DAHLAN ISKAN di Tasikmalaya, Dapat Kerudung dari Pedagang
TS
goodiskon
Perjalanan Menteri BUMN DAHLAN ISKAN di Tasikmalaya, Dapat Kerudung dari Pedagang
Menteri BUMN Dahlan Iskan benar-benar dekat dengan masyarakat. Selalu ada cerita menarik di setiap tempat yang dikunjunginya. Saat menghadiri Riyadoh Qubro Hamida di Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya di Bojong Koneng, Singaparna, mantan dirut PLN ini diberi kerudung oleh Yusuf (32), pedagang kerudung asal Bojongnangka, Garut ini.
Saat itu Dahlan Iskan sedang di atas panggung. Tiba-tiba Yusuf yang berdagang kerudung datang. Dia menghampiri sang menteri. Pria berjaket ini memberikan empat kerudung anak-anak ke menteri BUMN ini. Dengan sumringah, Dahlan pun menerima pemberian dari Yusuf. Mereka bersalaman. Dahlan di atas panggung, Yusuf mencium tangan Dahlan.
Kepada Radar Tasikmalaya (Grup Metro Tapanuli), Yusuf sudah lama mengagumi sosok Dahlan Iskan. Dia ingin memberikan kenang-kenangan kepada sang idola. “Ini hanya penghormatan saya kepada Pak Dahlan. Saya ingin memberikan kenang-kenangan sama Pak Dahlan dengan apa yang saya punya saat ini. Karena saya penjual kerudung, jadi ya saya ngasih kerudung saja,” ujar Yusuf kemarin usai memberikan hadiah kepada sang menteri.
Yusuf berharap dengan memberikan kenang-kenangan berupa kerudung, anak-anaknya kelak bisa menjadi seperti Dahlan Iskan. “Mudah-mudahan dengan keikhlasan hati saya memberikan apa yang bisa saya berikan ke Pak Dahlan, anak-anak saya nanti kalau sudah dewasa bisa menjadi sosok yang minimal seperti Pak Dahlan ini,” ujarnya.
Yusuf mengaku bangga bisa memberikan kerudung yang sejatinya dia bawa untuk dia jual kepada para pengunjung Riyadoh Qubro.
“Saya bangga bisa memberikan kerudung ini ke Pak Dahlan. Awalnya saya kira beliau tidak akan menerima pemberian saya ini. Ternyata pemberian saya yang tidak seberapa ini diterima sama beliau. Bahkan yang membuat saya bangga, saya bisa salaman langsung dan melihat beliau secara dekat,” ungkap Yusuf.
Yusuf mengaku sudah lama mengidolakan sosok Dahlan Iskan. Di mata Yusuf, Dahlan Iskan adalah sosok yang sederhana, ramah dan bersahaja. “Pak Dahlan ini beda dengan pejabat-pejabat lainnya. Beliau orangnya sederhana dan apa adanya. Tingkah lakunya tidak dibuat-buat. Tidak seperti pejabat lainnya,” ujar Yusuf.
Selain mengidolakan Dahlan Iskan, Yusuf juga menaruh harapan besar pada mantan Direktur PLN ini. Secara terang-terangan Yusuf mengatakan dia berharap Dahlan Iskan bisa membawa perubahan untuk Indonesia di kemudian hari. “Saya senang sekali mendengar kabar Pak Dahlan akan mencalonkan diri di pilpres besok (2014),” ujarnya.
“Saya menaruh harapan besar sama beliau. Saya percaya Pak Dahlan bisa membawa perubahan ke arah positif untuk Indonesia dan dampaknya, orang-orang kecil seperti saya ini kehidupannya bisa lebih sejahtera,” pungkas Yusuf.
Acungkan Pedang Pusaka
Sementara itu kisah lainnya terjadi di Ponpes Sukamanah, Singaparna. Di ponpes yang didirikan pahlawan KH Zeanal Mustofa ini, Dahlan Iskan sempat mengacungkan pusaka pedang aur kuning. Sebelumnya, pedang yang dipakai berperang melawan penjajah ini ditunjukkan Pimpinan Ponpes Sukamanah saat ini KH Acep Tohir Fuad, kemarin saat Dahlan berkunjung ke Sukamanah.
KH Acep Tohir Fuad mengatakan pusaka pedang bambu itu merupakan peninggalan para santri Ponpes Sukamanah saat berperang melawan penjajah Jepang.
Pedang aur kuning itu dibuat para santri atas saran KH Zaenal Mustofa. ”Pedang ini belum lama diserahkan kepada kami, ke pesantren untuk pengamanan. Memang banyak orang yang mencari pedang itu,” ungkap KH Acep Tohir kepada wartawan usai berziarah bersama Dahlan Iskan di Taman Makam Pahlawan (TMP) KH Zaenal Mustofa di Jalan Raya KH Zaenal Mustofa Kecamatan Sukarame.
Pedang bambu ini, terang dia, merupakan alat perang khas pasukan Sukamanah. Ketajaman pedang ini diyakini sama dengan tajamnya samurai. Bahkan dikatakan lebih tajam dari samurai. Sebab ada santri-santri pejuang yang menjelaskan bahwa dengan satu kali ditebas oleh pedang aur kuning musuh langsung ambruk atau mati.
”Pedang itu juga yang duganakan oleh para santri untuk merusak kendaraan tentara Jepang,” paparnya. Adanya kekuatan dari pedagang bambu ini, kata dia, adalah berkat izin dari Allah SWT. Apalagi KH Zaenal Mustofa hanya menggantungkan perjuangan kepada Allah SWT. Makanya dengan ketergantungan kepada Yang Maha Kuasa, pedang tersebut memiliki kekuatan walaupun hanya sebuah bambu.
”Dalam cerita beliau (KH Zaenal Mustofa) tidak menggunakan pedang itu. Tapi beliau hanya memberikan komando membuat (Pedang Aur Kuning),” ungkapnya. Mengenai sosok Dahlan Iskan, kata dia, secara lahiriah Dahlan nampak sebagai menteri yang baik, tidak ribet dan kepribadiannya sangat sederhana tapi berbobot. Walaupun sesuai dengan hakikat yang sebenarnya Acep tidak begitu pasti mengetahui.
”Yang Maha Tahu adalah Allah SWT. Dan, secara lahiriah memang kami merasa bahagia ada sosok seorang menteri seperti Pak H Dahlan,” papar dia. Menurut dia, tipe pemimpin yang berkarakter seperti Dahlan Iskan itu yang sedang dibutuhkan saat ini oleh bangsa Indonesia.
Kepada Dahlan, Acep menceritakan bahwa Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum dilantik menjadi orang nomor 1 di Indonesia, berkunjung dan bersilaturahmi dahulu ke Ponpes Sukamanah.
Dia berharap jika Dahlan mencalonkan bisa menjadi pilihan terbaik masyarakat. ”Terima kasih telah datang ke sini,” ungkap Acep kepada Dahlan. Setelah bersilaturahmi dengan pimpinan dan pengasung Ponpes Sukamanah, Dahlan Iskan melaksanakan ziarah ke makam KH Zaenal Mustofa di Sukamanah. (*)
METRO SIANTAR
Smoga Menjadi Inspirasi Agan Smua
0
970
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan