- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Wajah Tayangan Primetime Televisi Indonesia
TS
janterlin
Wajah Tayangan Primetime Televisi Indonesia
Sebelumny ane ucapkan Assalamualaikum.wr.wb
dulu ya agan2..
Tulisan ini adalah hasil diskusi antara saya dengan teman kos saya semalam. Kami tadi malam niatnya ingin menonton televisi. Tetapi setelah diurutkan semua saluran mulai dari nomor 1 sampai nomor 11 ternyata tidak ada tayangan yang bagus. Kriteria bagus menurut kami ada 4 hal, yaitu tayangan tersebut harus menarik, inspiratif, aktual, dan/atau bermanfaat. Jadi kalau tidak memenuhi salah satu unsur saja berarti tayangan tersebut jelek.
Diskusi kami berkutat seputaran tayangan-tayangan dari stasiun televisi yang ditayangkan pada saat primetime. Primetime sendiri merupakan sebuah periode waktu dalam rancangan jadwal program/tayangan di televisi yang mana selama periode waktu tersebut diperkirakan banyak orang yang menonton televisi. Hal ini menyebabkan jumlah slot iklan pada jam primetime menjadi meningkat. Tiap stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan program terbaiknya.
Adapun periode waktu primetime masing-masing negara berbeda. Tetapi saya dan teman saya menebak-nebak bahwa primetime-nya Indonesia itu antara jam 18.30 sampai dengan jam 21.00.
Yang aneh adalah seharusnya primetime itu adalah waktu dimana acaranya bagus-bagus, tetapi pengamatan kami mengatakan sebaliknya. Justru primetime di Indonesia sekarang ini acaranya jelek-jelek. Tentunya jelek menurut kriteria yang empat tadi. Sehingga kami akhirnya mengelompokkan stasiun televisi menjadi 3 kelompok menurut tayangan primetime-nya, yaitu televisi yang jelek, normal, bagus.
1. Jelek
Televisi yang jelek adalah televisi yang tayangan primetime-nya tidak memenuhi 4 kriteria inspiratif, menarik, bermanfaat, dan/atau aktual. Yang masuk dalam kelompok ini adalah Indosiar, Trans TV, MNC TV, ANTV, SCTV, dan RCTI.
Indosiar saat primetime masih mengandalkan sinetron dengan tema-tema dan jalan cerita yang sangat mainstream. Satu lagi yaitu sinetron kolosal dengan cirikhas monster, burung raksasa, atau naga raksasa.
Trans TV masih asyik sendiri dengan tayangan humor garingnya yaitu YKS (Yuk Keep Smile). Selain garing dan tidak mendidik, tayangan YKS juga menunjukkan bahwa tim kreatif Trans TV adalah tim yang tidak kreatif. Entah mereka menyadari atau tidak.
MNC TV tak mau beranjak dari sinetron kolosalnya berjudul Raden Kian Santang dan Gajah Mada. Dua acara ini juga mainstream sekali. Cerita kerajaan, silat, bertemu monster, dan yang paling jelek adalah penggunaan latar belakang sejarah untuk menarik minat pemirsa. Padahal tokoh, setting waktu dan tempat, bahkan mungkin ceritanya sangat berbeda dengan kronik sejarah dalam buku-buku ilmiah. Satu lagi, dua tayangan yang saya sebutkan tadi menurut saya adalah tayangan yang mengeksploitasi anak-anak. Tokoh utamanya masih kecil-kecil. Bayangkan anak usia 10 tahun “dipaksa” syuting kejar tayang. Gila.
ANTV ya seperti yang telah kita ketahui masih bersaing dengan Trans TV dalam hal humor garing. Mengandalkan Pesbukers yang penuh kekerasan dan pornografi, sekarang mereka menayangkan acara berjudul Campur-Campur dengan konsep mirip YKS-nya Trans TV. Lengkap dengan jogednya yang garing juga. Gak lucu sama sekali.
SCTV dan RCTI memegang teguh prinsip mereka untuk tetap menayangkan sinetron-sinetron bertemakan cinta (yang tentunya mainstream), persaingan antar keluarga atau tetangga, dan tema-tema jadul lain layaknya sinetron pada dekade 90-an macam Tersanjung. Mulai Tersanjung 1 sampai Tersanjung 79.
2. Normal
Televisi yang normal adalah televisi yang minimal memenuhi salah salah satu kriteria yang tadi saya sebutkan. Bisa juga televisi yang tayangan primetime-nya tidak selalu jelek. Kadang jelek tetapi kadang juga bagus. Dalam kelompok ini ada TVRI, Trans 7, Global TV, TV One, dan Metro TV.
TVRI sebagai stasiun televisinya pemerintah tentu tayangannya lebih bebas dari unsur-unsur yang kurang bermanfaat. Program-programnya bermanfaat dan kadang juga inspiratif. Tetapi yang menjadi nilai minus adalah sedikit tayangan TVRI yang menarik. Bagi saya, yang menarik dari TVRI adalah program Parpol (Parody Politik). Satirnya lumayan lucu dan aktual.
Trans 7 masih setia dengan OVJ-nya. Sudah banyak stasiun televisi yang meniru acara model begini. Tetapi bagaimanapun juga yang asli tetap terlihat lebih mumpuni. Meskipun demikian, OVJ juga masih fluktuatif dalam hal kriteria menariknya. Kalau sedang lucu ya menarik, tetapi kalau sedang garing ya jadi tidak menarik. Pengamatan saya juga mengatakan bahwa dari semua acara humor, OVJ adalah acara hunor yang pemainnya paling hati-hati dalam menayangkan humor slapstik. Dulu memang OVJ sempat jadi yang paling slapstik sampai dicontoh oleh televisi lain. tapi seiring berjalannya waktu justru yang mencontoh itu yang slapstiknya kelewatam. Sekarang para pelawak OVJ lebih banyak menggunakan lawakan dengan mulut, mimi muka, dan gerak badan. Ya meskipun masih ada unsur slapstiknya.
Global TV menarik dengan tayangan film-film produksi luarnya. Dengan tajuk Big Movies, mereka memutar ulang film-film produksi luar negeri. Sayangnya film yang mereka putar tidak selalu bagus. Dan bagi saya kadang kurang menarik dengan adanya blurring di bagian dada perempuan, paha perempuan, luka, darah, dan bibir dalam adegan merokok. Tapi tak apalah, yang penting kan jalan ceritanya.
TV One dan Metro TV ya sudah pasti primetime-nya diisi dengan acara berita atau tayangan dialog. Kadang dan kebanyakan temanya menarik untuk diikuti. Tetapi ada kalanya tema yang diusung tidak menarik. Dalam hal aktual, ini juga tidak pasti aktual. Entah karena kehabisan berita atau bagaimana, kadang dua stasiun televisi ini menampilkan berita yang sama atau tema yang sama dan diulang berkali-kali, membosankan.
3. Bagus
Televisi yang bagus adalah televisi yang tayangan primetime-nya selalu bermanfaat, inspiratif, menarik, dan aktual. Bukan bermaksud menjilat atau cari muka, tetapi menurut saya hanya Kompas TV stasiun televisi yang masuk dalam kelompok ini.
Kuis Versus sangat bermanfaat menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang segala hal. The Great Journey of Dewaruci, kisahnya sangat inspiratif dan menarik. Mega Factory, cerita tentang pabrik-pabrik besar di dunia juga sangat bermanfaat menambah pengetahuan kita. Stand Up Comedy yang lucu dan actual humornya. Dan masih banyak acara lain di jam primetime yang dipersembahkan oleh Kompas TV. Semuanya bagus.
Jadi itulah wajah tayangan televisi Indonesia saat jam primetime. Dengan wajah tersebut anda semua berhak memilih tayangan apa yang akan anda saksikan. Tidak semua orang memiliki selera yang sama dengan saya. Selera saya tentang tayangan televisi ya dibatasi oleh 4 hal tadi : menarik, bermanfaat, inspiratif, dan aktual. Bagaimana dengan selera agan?
.
sumur
komen kaskuser
dulu ya agan2..
Tulisan ini adalah hasil diskusi antara saya dengan teman kos saya semalam. Kami tadi malam niatnya ingin menonton televisi. Tetapi setelah diurutkan semua saluran mulai dari nomor 1 sampai nomor 11 ternyata tidak ada tayangan yang bagus. Kriteria bagus menurut kami ada 4 hal, yaitu tayangan tersebut harus menarik, inspiratif, aktual, dan/atau bermanfaat. Jadi kalau tidak memenuhi salah satu unsur saja berarti tayangan tersebut jelek.
Diskusi kami berkutat seputaran tayangan-tayangan dari stasiun televisi yang ditayangkan pada saat primetime. Primetime sendiri merupakan sebuah periode waktu dalam rancangan jadwal program/tayangan di televisi yang mana selama periode waktu tersebut diperkirakan banyak orang yang menonton televisi. Hal ini menyebabkan jumlah slot iklan pada jam primetime menjadi meningkat. Tiap stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan program terbaiknya.
Adapun periode waktu primetime masing-masing negara berbeda. Tetapi saya dan teman saya menebak-nebak bahwa primetime-nya Indonesia itu antara jam 18.30 sampai dengan jam 21.00.
Yang aneh adalah seharusnya primetime itu adalah waktu dimana acaranya bagus-bagus, tetapi pengamatan kami mengatakan sebaliknya. Justru primetime di Indonesia sekarang ini acaranya jelek-jelek. Tentunya jelek menurut kriteria yang empat tadi. Sehingga kami akhirnya mengelompokkan stasiun televisi menjadi 3 kelompok menurut tayangan primetime-nya, yaitu televisi yang jelek, normal, bagus.
1. Jelek
Televisi yang jelek adalah televisi yang tayangan primetime-nya tidak memenuhi 4 kriteria inspiratif, menarik, bermanfaat, dan/atau aktual. Yang masuk dalam kelompok ini adalah Indosiar, Trans TV, MNC TV, ANTV, SCTV, dan RCTI.
Indosiar saat primetime masih mengandalkan sinetron dengan tema-tema dan jalan cerita yang sangat mainstream. Satu lagi yaitu sinetron kolosal dengan cirikhas monster, burung raksasa, atau naga raksasa.
Trans TV masih asyik sendiri dengan tayangan humor garingnya yaitu YKS (Yuk Keep Smile). Selain garing dan tidak mendidik, tayangan YKS juga menunjukkan bahwa tim kreatif Trans TV adalah tim yang tidak kreatif. Entah mereka menyadari atau tidak.
MNC TV tak mau beranjak dari sinetron kolosalnya berjudul Raden Kian Santang dan Gajah Mada. Dua acara ini juga mainstream sekali. Cerita kerajaan, silat, bertemu monster, dan yang paling jelek adalah penggunaan latar belakang sejarah untuk menarik minat pemirsa. Padahal tokoh, setting waktu dan tempat, bahkan mungkin ceritanya sangat berbeda dengan kronik sejarah dalam buku-buku ilmiah. Satu lagi, dua tayangan yang saya sebutkan tadi menurut saya adalah tayangan yang mengeksploitasi anak-anak. Tokoh utamanya masih kecil-kecil. Bayangkan anak usia 10 tahun “dipaksa” syuting kejar tayang. Gila.
ANTV ya seperti yang telah kita ketahui masih bersaing dengan Trans TV dalam hal humor garing. Mengandalkan Pesbukers yang penuh kekerasan dan pornografi, sekarang mereka menayangkan acara berjudul Campur-Campur dengan konsep mirip YKS-nya Trans TV. Lengkap dengan jogednya yang garing juga. Gak lucu sama sekali.
SCTV dan RCTI memegang teguh prinsip mereka untuk tetap menayangkan sinetron-sinetron bertemakan cinta (yang tentunya mainstream), persaingan antar keluarga atau tetangga, dan tema-tema jadul lain layaknya sinetron pada dekade 90-an macam Tersanjung. Mulai Tersanjung 1 sampai Tersanjung 79.
2. Normal
Televisi yang normal adalah televisi yang minimal memenuhi salah salah satu kriteria yang tadi saya sebutkan. Bisa juga televisi yang tayangan primetime-nya tidak selalu jelek. Kadang jelek tetapi kadang juga bagus. Dalam kelompok ini ada TVRI, Trans 7, Global TV, TV One, dan Metro TV.
TVRI sebagai stasiun televisinya pemerintah tentu tayangannya lebih bebas dari unsur-unsur yang kurang bermanfaat. Program-programnya bermanfaat dan kadang juga inspiratif. Tetapi yang menjadi nilai minus adalah sedikit tayangan TVRI yang menarik. Bagi saya, yang menarik dari TVRI adalah program Parpol (Parody Politik). Satirnya lumayan lucu dan aktual.
Trans 7 masih setia dengan OVJ-nya. Sudah banyak stasiun televisi yang meniru acara model begini. Tetapi bagaimanapun juga yang asli tetap terlihat lebih mumpuni. Meskipun demikian, OVJ juga masih fluktuatif dalam hal kriteria menariknya. Kalau sedang lucu ya menarik, tetapi kalau sedang garing ya jadi tidak menarik. Pengamatan saya juga mengatakan bahwa dari semua acara humor, OVJ adalah acara hunor yang pemainnya paling hati-hati dalam menayangkan humor slapstik. Dulu memang OVJ sempat jadi yang paling slapstik sampai dicontoh oleh televisi lain. tapi seiring berjalannya waktu justru yang mencontoh itu yang slapstiknya kelewatam. Sekarang para pelawak OVJ lebih banyak menggunakan lawakan dengan mulut, mimi muka, dan gerak badan. Ya meskipun masih ada unsur slapstiknya.
Global TV menarik dengan tayangan film-film produksi luarnya. Dengan tajuk Big Movies, mereka memutar ulang film-film produksi luar negeri. Sayangnya film yang mereka putar tidak selalu bagus. Dan bagi saya kadang kurang menarik dengan adanya blurring di bagian dada perempuan, paha perempuan, luka, darah, dan bibir dalam adegan merokok. Tapi tak apalah, yang penting kan jalan ceritanya.
TV One dan Metro TV ya sudah pasti primetime-nya diisi dengan acara berita atau tayangan dialog. Kadang dan kebanyakan temanya menarik untuk diikuti. Tetapi ada kalanya tema yang diusung tidak menarik. Dalam hal aktual, ini juga tidak pasti aktual. Entah karena kehabisan berita atau bagaimana, kadang dua stasiun televisi ini menampilkan berita yang sama atau tema yang sama dan diulang berkali-kali, membosankan.
3. Bagus
Televisi yang bagus adalah televisi yang tayangan primetime-nya selalu bermanfaat, inspiratif, menarik, dan aktual. Bukan bermaksud menjilat atau cari muka, tetapi menurut saya hanya Kompas TV stasiun televisi yang masuk dalam kelompok ini.
Kuis Versus sangat bermanfaat menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang segala hal. The Great Journey of Dewaruci, kisahnya sangat inspiratif dan menarik. Mega Factory, cerita tentang pabrik-pabrik besar di dunia juga sangat bermanfaat menambah pengetahuan kita. Stand Up Comedy yang lucu dan actual humornya. Dan masih banyak acara lain di jam primetime yang dipersembahkan oleh Kompas TV. Semuanya bagus.
Jadi itulah wajah tayangan televisi Indonesia saat jam primetime. Dengan wajah tersebut anda semua berhak memilih tayangan apa yang akan anda saksikan. Tidak semua orang memiliki selera yang sama dengan saya. Selera saya tentang tayangan televisi ya dibatasi oleh 4 hal tadi : menarik, bermanfaat, inspiratif, dan aktual. Bagaimana dengan selera agan?
.
sumur
komen kaskuser
Quote:
0
2.9K
30
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan