- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengikuti Aktivitas Menteri Negara BUMN DAHLAN ISKAN


TS
goodiskon
Mengikuti Aktivitas Menteri Negara BUMN DAHLAN ISKAN

Timang Bayi di Restoran, Ladeni Pidato Mandarin
Sosok Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan memang terkenal nyeleneh. Tiap kali ia mengunjungi suatu daerah, selalu ada kisah menarik. Termasuk kunjungannya ke Bandarlampung, Kamis (7/11) hingga Jumat (8/11).
Laporan Widisandika, BANDARLAMPUNG
Pesawat terakhir Garuda Indonesia Airways mendarat di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, Kamis (7/11) sekitar pukul 18.30 WIB. Dari bus pengangkut penumpang yang penuh sesak, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan cuek bergelantungan di bus.
Ketika pintu bus terbuka, suami dari Nafsiah Sabri ini langsung meloncat turun. Tak terlihat ada gurat lelah di wajahnya. Senyum khasnya muncul menyapa para penjemputnya di ruang VVIP bandara.
Tak hanya itu. Sebelum menaiki kendaraan yang disediakan, Dahlan masih meladeni permintaan foto bersama dengan salah seorang pengunjung bandara.
Wartawan koran ini yang membuntuti aktivitasnya langsung mengejar iring-iringan kendaraan Dahlan. Tengah asyik kendaraan melaju, tiba-tiba mobil Toyota Alphard D 4121 yang ditumpanginya berhenti di depan Restoran Bumbu Desa, Kedaton, Bandarlampung.
Mobil patroli polisi pembuka jalan pun sontak kaget. Mobil yang dikawal ternyata tak ada lagi di belakangnya. ’’Rupanya, Pak Menteri berhenti untuk makan. Kami langsung berhenti, lalu turun mengawalnya,’’ kata salah satu petugas.
Kejutan pertama Dahlan pun dimulai. Sosok Dahlan yang familier, kontan menyita perhatian para pengunjung restoran yang baru dibuka beberapa hari lalu.
’’Lho, itu kan Pak Menteri Dahlan Iskan? Saya mau foto bareng,’’ kata seorang ibu berkerudung setengah berteriak saat melihat Dahlan masuk dan tiba-tiba duduk di seberang mejanya.
Alih-alih menunggu hidangan, Dahlan tanpa canggung menggendong M. Ravi (5 bulan), cucu Mansyur, salah satu pengunjung yang kebetulan duduk di belakangnya. ’’Dia difoto bisa action,’’ seloroh Pak DIS –sapaan akrab Dahlan Iskan– seraya tertawa lepas.
Acara makan itu akhirnya berubah jadi ajang bareng.
Pak DIS yang dikenal aktif itu juga menyambangi meja prasmanan. Makanan pertama yang dipesannya: karedok. ’’Minta satu karedok tidak pedas,’’ ucapnya santai kepada pelayan yang menunggunya.
Bukannya melayani pesanan, sang pelayan malah meminta foto bareng. ’’Ya, ya boleh, boleh,’’ kata Dahlan tersenyum.
Acara makan beres sejam kemudian. Setelah itu, rombongan bergerak menuju Hotel Novotel untuk bersiap-siap menghadiri acara pelantikan pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Lampung.
Sesampainya di Hotel Novotel, Dahlan menyempatkan diri berbincang dengan lima orang mahasiswa dari BEM Universitas Lampung (Unila). Kepada mereka, Dahlan meminta agar ikut ke acara pelantikan FOBI Lampung. Solihin dan kawan-kawan yang memang sengaja hanya ingin bersilaturahmi itu pun akhirnya turut ikut kegiatan Dahlan.
Tak berselang lama, Dahlan mengganti baju kemeja putih khasnya dengan baju khas Tiongkok. Dibalut jaket hitam FOBI, bercelana dasar hitam, dan bersepatu kets, Dahlan beserta rombongan melaju ke Gedung Yayasan Hakka Metta Sarana, Telukbetung, Bandarlampung.
Kejutan kedua datang di tempat itu. Ketika itu, pemrakarsa FOBI Lampung Hartarto Lojaya menyelipkan pidato sambutan dalam bahasa Tiongkok. Maksudnya jelas. ’’Menantang’’ Dahlan berbicara dalam bahasa Tiongkok. ’’Saya sengaja memancing Pak Dahlan supaya pidato pakai bahasa Mandarin,’’ seloroh pria yang juga anggota DPRD Lampung ini.
Tantangan Hartarto bak gayung bersambut. Hadirin yang mendengarkan sambutan Dahlan dibuat terkagum-kagum. Sang menteri yang punya nama lain Yu Shi Gan ini fasih berbahasa Mandarin. ’’Wah hebat, bagus sekali pidato Pak Dahlan. Secara garis besar, beliau menyampaikan pentingnya olahraga barongsai dilestarikan,’’ kata seorang warga keturunan yang menerjemahkannya untuk Radar Lampung.
Namun, ’’tantangan’’ untuk Dahlan belum berakhir. Sesaat setelah sambutan, giliran pembawa acara yang menodong Dahlan untuk bernyanyi. Tak kurang akal, sang menteri yang dikenal mudah akrab ini langsung berlari ke panggung dan mengambil alih mikrofon. ’’Saya tak bisa nyanyi. Suara saya jelek. Tapi, saya bisa satu lagu saja,” katanya.
Mengalunlah lagu berirama folk Brother Jhon. Lagu tradisional dari Prancis. Tapi, oleh Dahlan dinyanyikan dalam bahasa Tiongkok. Kontan saja, ribuan hadirin yang memadati aula Hakka Metta Sarana bertepuk riuh dan ikut bernyanyi. Dahlan menghidupkan suasana dengan lagu yang sederhana itu.
Dahlan mengikuti rangkaian demi rangkaian acara dengan antusias. Pria yang sempat menjalani operasi ganti hati ini tetap melayani permintaan foto bareng para hadirin. Ketika rangkaian acara selesai sekitar pukul 22.30 WIB, ia masih terlihat segar keluar dari gedung. Ketika sampai kembali di hotel, dirinya masih sempat meladeni sejumlah tamu hotel yang ingin berfoto dengannya.
Tapi, aktivitasnya hari itu terhenti ketika sang istri tercinta, Nafsiah Sabri, mengingatkannya untuk beristirahat. Sang menteri akhirnya mengalah dan beranjak istirahat. Ketika itu, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB lebih
Keesokan harinya, agenda masih tetap padat. Dahlan beserta istri memulai aktivitas sejak pukul 05.30 WIB. Bersama ribuan warga kota, ia asyik mengikuti even Senam Pagi Bersama Dahlan Iskan di Lapangan Saburai, Bandarlampung. Usai senam, Dahlan dan rombongan bergerak menuju kompleks kantor PTPN 7 untuk sarapan pagi.
Di tempat ini, ia menyempatkan diri untuk menanam pohon. Barulah sekitar pukul 11.00 WIB, Dahlan dan Nafsiah Sabri pun kembali bertolak ke Jakarta. Dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia Airways (GIA), Dahlan dengan santainya menutup kepala dengan jaket hitam. ’’Ding (panggilan sayang Dahlan ke Nafsiah, Red) mau tinggal di sini?’’ candanya kepada sang istri tercinta. Yang ditanya pun melempar tawa. (p3/c2/ary)
LAMPUNG
Semoga Menjadi Inspirasi Kita Semua..
0
1.5K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan